Tuesday, November 19, 2013

Tentang Jumlah Presensi Mahasiswa dan Kewajiban Membuat Catatan....

Kali ini aku pengen cerita seputar pengalaman mengajar. Masih di STIE-GK, dan gak kerasa udah 7 semester aku mengajar dan berarti udah 7 juga SK Mengajar yang kuperoleh.

Terus terang sebetulnya mengajar atau memutuskan untuk menjadi seorang dosen, bukanlah hal yang mudah, semuanya merupakan proses pembelajaran juga bagiku. Terlebih karena aku ini lulusan Eksak dan bukan alumni Fakultas Keguruan. Jadi, tentunya aku masih kalah jauh dalam hal Teaching Skill. Secara keilmuan atau keahlian insyaAllah sudah sesuai dengan mata kuliah yang aku ajarkan. Tapi untuk berbagai aspek terkait ilmu kependidikan, aku harus autodidak dalam mengasahnya. Sebut saja Teknologi pendidikan, Psikologi Pendidikan, Multimedia Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, dan lain-lain terkait ilmu mendidik yang menunjang proses belajar dan mengajar, harus aku gali sendiri dengan baca buku-buku terkait dan menerapkannya langsung dengan trial dan error. Karena sejatinya seorang dosen adalah juga seorang guru. Pengajar sekaligus pendidik. Alhasil, ada beberapa pengalaman yang menjadi masukan berharga buatku.

Pengalaman pertama, awalnya aku mengajar dengan tidak mewajibkan jumlah kehadiran harus 75%. Jadi mahasiswa boleh sering bolos. Dengan catatan saat Ujian bisa sukses. Ternyata, aku yang tadinya berharap mahasiswa yang jarang masuk bisa mengejar ketertinggalannya di luar jam mata kuliah, malahan sama sekali nggak berusaha untuk itu, sehingga hasil Ujian Akhir Semesternya sangat jeblok. Jadi di semester berikutnya aku mewajibkan kehadiran minimal 75% untuk prasayarat ikut UAS. dan yang hadir 100% mendapatkan bonus poin.

Kedua, tadinya aku memberikan modul (hand out) berupa fotokopian bahan2 ajar ke mahasiswa, sehingga mahasiswa tak perlu mencatat apa yang kujelaskan. Ternyata mahasiswa banyak yang tidak memfotokopi sehingga di UAS banyak juga yang nilainya rendah. Akhirnya di semester berikutnya aku mewajibkan untuk membuat catatan kuliah per individu. Bukankah kita harus mengikat ilmu dengan menuliskannya? meskipun aku udah membuat powerpoint presentasi dengan semaksimal mungkin, tetep gak aku print. Sebaliknya mahasiswa harus mencatat. Catatannya aku nilai 2 kali penilaian, di tengah dan di akhir. DI ujian aku perbolehkan open book, sehingga catatannya bermanfaat. Nah, alhamdulillah ada peningkatan untuk nilai-nilai mahasiswaku....

what next?

to be continued....

2 comments: