Showing posts with label Psikologi. Show all posts
Showing posts with label Psikologi. Show all posts

Sunday, March 29, 2020

EDIFIKASI DALAM BERMEDSOS



Selama ini kebanyakan kita lebih sering mendengar kata edifikasi dalam dunia MLM, atau seorang MC/Moderator sebuah forum ilmiah mengedifikasi Narasumber. Edifikasi memang bermakna bicara positif tentang orang lain, dalam artian memberikan pujian (tentunya juga harus sesuai dengan kenyataan, bukan pujian meng-ada-ada) pada orang lain, agar org tersebut dihargai secara proporsional sebagaimana mestinya. Misalnya menyebutkan riwayat pendidikan, profesi, prestasi, kelebihan, dan hal positif lainnya dari orang yg ingin kita edifikasi. Tujuannya agar apa? Agar yg bersangkutan tidak dianggap sok tahu (baca: sotoy) atau berlebihan (baca: lebay) atau berbicara tdk sesuai keahlian, dan lain sebagainya. Intinya agar orang yg diedifikasi ini mendapat tempat sebagaimana mestinya. Tidak lebih dan tidak kurang. Bukan berarti dia jadi mulia, tidak juga. Hanya agar dia mendapat hak bicara dan hak didengar saja sebetulnya. Tak hanya di MLM atau seminar, Edifikasi ini ternyata sangat penting pula dalam bermedsos, apalagi dalam forum online, group FB, atau pun group WA.

Izinkan saya bercerita sedikit terkait edifikasi ini:

Alkisah sebuah group kumpulan orang-orang cerdas. Di dalamnya udah lengkap bgt berbagai profesi, yg paling banyak tenaga kesehatan, dokter hewan pun jg ada. Dosen ada beberapa, Notaris ada, PNS/ASN yg fungsional ada, yg pegang jabatan struktural pun ada. Pebisnis dan pengusaha ada. LSM dan wiraswasta pun ada, guru? Ada gak ya? Dari Perpajakan jg ada. Yg udah S2 banyak, yg lg S3 ada, bahkan ada yg S3 luar negeri. Polisi ada. TNI? Ada gak ya? OJK? Kayaknya ada. Perusahaan Asuransi/Perbankan? Sepertinya ada, dan lain sebagainya. Komplit deh pokoknya. Hanya ada 1 kekurangan group ini, warganya tidak saling meng-edifikasi. Mungkin ada, tapi dia TIDAK PERNAH di EDIFIKASI balik, sehingga hrs mengedifikasi diri sendiri. Nah, misal kejadian seseorang yg tdk mendapat edifikasi dari teman dekatnya di group itu, lalu berupaya menjelaskan tentang profesinya, prestasinya, skillnya, dll, krn kebanyakan anggota group yg lainnya gak begitu kenal dia, nah, pasti anggota group lain (yg bukan teman dekatnya) yg baca postingan/komentar/penjelasan dia di group itu jd menilai dia gak bagus krn terkesan muji2 diri sendiri. Habis mau gmn lg? posting sesuatu seolah diragukan. Berkomentar, malah diketusin. Sekali lg krn teman dekatnya di group itu yg kenal dia, tahu tentang dia, gak ada satupun yg meng-edifikasinya. Ketika dia mencoba menjelaskan tentang profesi yg tengah ia jalani, malah ada yg ketusin, menekan dan menginterogasi, krn memiliki profesi yg 'hampir sama' namun sang interogator, yg udah diedifikasi oleh temen dekatnya di group itu merasa berada di level yang lebih tinggi. Sementara dia sendiri pada awalnya sama sekali tidak bermaksud untuk mengabaikan profesi temannya alias sang interogator itu. Lagipula sedikit berbeda kondisinya krn dia 'yg tidak diedifikasi' memiliki beban kerja lebih besar krn terpaksa merangkap-rangkap pekerjaan akibat kekurangan personil/SDM di tempatnya bekerja. Melihat itu semua (tragedi diketusin), mungkin temen2 deket nya di group itu membatin, syukurin lo, ada yg ketusin, muji2 diri sendiri sih. Gitu kali ya? Kasian bgt yak? Nah sebenarnya biar hal itu gak kejadian di group2 kamu yg lainnya, apalagi kalo kamu sendiri yg mengalami situasi itu, itulah Pentingnya edifikasi sesama teman, apalagi dalam group yg orang-orangnya hebat-hebat semua. Sangat penting malah menurut saya, untuk menjaga kedamaian di dalam group dan biar gak ada yang memuji-muji diri sendiri, lalu ada yg ketusin dan nyindir2 yg disertai bumbu-bumbu kebencian. Percaya deh teman-teman, ketika kita mengedifikasi orang lain, akan banyak edifikasi dari orang lain juga buat kita.

Wallahu a'lam bishshowwab

Jambi City, di penghujung Maret 2020
Bunga Mardhotillah

Friday, June 16, 2017

Hidup Ini Unik...

Hidup ini begitu unik. Apa yang awalnya aku anggap kesedihan, ternyata ujungnya adalah kebaikan. Ketika telah tiba pada suatu kondisi, seringkali aku baru menyadari makna-makna terselubung dari kondisi-kondisi sebelumnya karena aku tidak banyak mengerti tentang hidup ini. Aku tidak mau memberikan cap tertentu kepada hidup ini karena aku tidak banyak mengerti. Sama seperti ketika aku tidak mengerti seseorang, aku tidak boleh men-cap orang itu baik atau buruk, karena itu bukan hakku. Bahkan ketika aku sudah tahu persis orang itu seperti apa, hidup ini seperti apa, aku pun tidak boleh memberikan cap karena aku hanyalah insan yang di dunia ini hanya sebagai pengunjung.

Terkadang kebahagiaan malah muncul ketika aku rela menjalani apa yang ada. Memang benar bila terlalu ingin dibahagiakan oleh orang lain, ini justru membuat tidak bahagia pada akhirnya. Terkadang Allah swt ingin menguji kesabaran kita, sanggupkah kita terus menjalani hidup ketika kita tidak mengerti mengapa itu terjadi dan kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Sanggupkah kita seperti itu? Keindahan inilah, kemuliaan inilah, yang Allah swt inginkan dari kita untuk kita persembahkan kepada-Nya. Orang ikhlas itu sangat disegani, orang ikhlas itu mulia, orang ikhlas itu harum, dan orang ikhlas itu indah...

Perspektif Kehampaan...

Selama ini kita menganggap kehampaan hati yang kita alami pada saat tertentu sebagai hal yang tidak wajar atau tidak normal. Batin kita berteriak, "Mengapa ini harus terjadi?" ini justru tambah menyakiti, karena kita sudah punya standar bahwa apa pun yang kosong harus diisi. Apa pun yang hampa harusnya terisi segera agar bahagia itu datang. Bagimana kalau kita balik perspektifnya? Andaikata yang kosong itu tetap tak terisi, yang hampa itu tidak diisi, tetap hampa dan kosong seperti itu, namun mengajari kita arti ketegaran hidup? Kalau kehampaan itu mengajari kita makna ketegaran hidup, sebenarnya ini adalah kebermaknaan. Ini hidup yang bermakna bila sanggup memaknai sedemikian rupa.

Saya berharap anda yang sedang membaca ini, bila anda sedang merasa kehilangan, hampa dan kosong serta ketiadaan harapan, tetaplah percaya bahwa bahkan dalam kekosongan sekalipun, Allah swt mendatangkan makna yang berharga bagi hidup, yaitu ketegaran. Tegar itu sebenarnya lebih mulia, lebih mahal dari sekadar bahagia. Orang yang tegar itu lebih mahal, lebih mulia daripada orang yang bahagia.

Orang yang bahagia belum tentu tegar, siapa tahu kebahagiaannya bersyarat. Berbeda dengan orang yang tegar, kondisi yang tidak bahagia pun dia sanggup tegar, bisa berdiri tegap, berdiri teguh dan kokoh.

Ada kondisi ketika memang jelas-jelas hidup ini tidak indah, baik secara indrawi maupun secara persepsi. Namun, kalau dalam ketidak indahan itu kita sanggup menemukan kesempatan emas, Allah swt ternyata mendidik kita untuk sederhana dalam pengharapan, bisa kokoh dalam berdiri. Ketika itu sudah terjadi, nikmatnya luar biasa. Kenikmatan itu luar biasa karena kita sanggup merasakan tuntunan Allah pada kondisi yang buruk. Orang yang tidak mengalami, tidak akan merasakan seperti ini.

Tidak selalu jiwa itu bekerja seperti matematika, 2+3 harus 5, 1x0 harus 0. Jiwa itu sangat kualitatif, tidak dapat diperlakukan dan dianggap kuantitatif. Parahnya, banyak orang yang menempatkan kebahagiaannya sebagai sesuatu yang kuantitatif, "Kalau aku punya uang 10 juta aku bahagia", "Kalau aku dapat proyek, aku bahagia". Itu kan kuantitatif, artinya, kita menentukan kebahagiaan berupa angka, bahagia juga sih akhirnya, tapi kita jadi terbiasa ke arah situ.

Mengapa dihubungkan dengan matematika? Sebenarnya saya ingin mengaitkan bahwa otak kita ini terbiasa memenuhi sebuah aturan, aturan yang umum dan mendunia. Dengan begitu barulah kita merasa nyaman dan bahagia. Kalau kita melihat jiwa kita kosong dan hampa, tanpa disadari kita menetapkan target-target (umum dan standar ketetapan manusia) yang diinginkan. Kita ingin yang hampa menjadi hilang dan digantikan dengan kebahagiaan. Dengan keinginan seperti ini, diri kita malah bertambah galau. Karena itu, sebagai solusi, lihatlah kehampaan dari perspektif berbeda, terimalah rasa hampa sebagai hal yang wajar dan lumrah, juga sebagai masa-masa emas untuk belajar ketegaran dari Allah swt. Yakinlah bahwa rasanya akan sangat luar biasa dan galau jadi hilang selamanya.... ^_^


Sumber inspiratif: Sebuah Buku Keren

Monday, April 11, 2016

Antisipatif

Saat seseorang berani melakukan tindakan berisiko, tentunya ia telah siap mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi sebelum melakukan tindakan tersebut, sehingga risiko yang ditanggungnya tidak membuatnya terpuruk sedemikian rupa. Karena sejatinya dengan memutuskan untuk melakukan tindakan berisiko, telah ada yang ia korbankan. Jika tindakan berisiko itu tidak memberikan manfaat sebagaimana yang ia harapkan, pastinya ia juga tidak ingin tindakan itu berakibat fatal untuk hidupnya. Salah besar saat orang lain menganggap remeh suatu tindakan/keputusan yang telah diambil seseorang dengan sangat berani, apalagi menganggap hal itu main-main, atau menganggapnya sekedar gurauan/intermezzo. Wajar jika seseorang punya langkah antisipatif dibalik tindakan nekadnya. Dan itu namanya hati-hati. Karena seseorang itu tau, di luar sana, tak semua orang baik hati. Di luar sana penuh ancaman. Sudah sewajarnya jika segala ancaman yang mungkin datang, telah disiapkan langkah tertentu untuk menangkalnya. Sekali lagi, itu namanya hati-hati. Apalagi saat kita menghadapi orang-orang yang mungkin cenderung/nyaris tak punya hati. Pesan saya: Hati-hati agar hati anda tidak terlalu digores dengan kasarnya oleh orang yang kurang bisa menjaga kepercayaan yang telah anda berikan, atau bahkan bisa saja hati anda dihantam sedemikian rupa oleh orang di sekitarnya, jangan lupa mengantisipasi sebelum semua itu terjadi...!!! ^_~

quoted by Bunga Mardhotillah Flo_Flower '2016


Tuesday, March 18, 2014

INDIVIDU RESILIEN


Dalam tinjauan psikologi, sebagaimana dituturkan oleh Ari Pratiwi, S.Psi, M.Psi, kemampuan individu untuk beradaptasi dan tangguh menghadapi situasi sulit dikenal sebagai resiliensi.

Semula resiliensi adalah kosakata dalam ilmu fisika yang bermakna kembali ke bentuk semula setelah dibengkokkan, ditekan, atau direnggangkan. Ini sekaligus menggambarkan kondisi seseorang yang resilien. Masalah atau kesulitan apa pun yang dihadapi seseorang tak membuatnya hancur, dia akan kembali tegar seperti sedia kala.

Secara lebih detail digambarkan bahwa individu yg resilien memiliki karakteristik:

1. Insight. Kemampuan untuk memahami dan memberi arti pada situasi, orang-orang di sekitar dan nuansa verbal maupun nonverbal dalam komunikasi. Mereka mampu bertanya dan menjawab dengan jujur.

2. Kemandirian. Kemampuan untuk mengambil jarak secara emosional maupun fisik dari sumber masalah dalam hidup seseorang. Kemandirian membuatnya bisa bersikap tegas, sekaligus optimis pada masa depan.

3. Hubungan. Kemampuan membangun hubungan yang jujur, saling mendukung, dan berkualitas bagi kehidupan.

4. Inisiatif. Mampu bersikap proaktif dan bertanggung jawab dalam pemecahan masalah. Selalu berusaha memperbaiki diri dan menganggap berbagai masalah sebagai tantangan.

5. Kreativitas. kemampuan memikirkan berbagai pilihan, konsekuensi, dan alternatif dalam menghadapi tantangan hidup. Melibatkan imajinasi, mereka bisa memecahkan masalah dengan sumber daya yang tersedia.

6. Humor. Kemampuan melihat kehidupan dari sisi terang, bisa menertawakan diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam situasi apa pun.

7. Moralitas. Kemampuan berperilaku atas dasar hati nurani hingga mereka mampu mengatasi kepentingan diri sendiri dalam membantu orang lain.

Taken From Majalah Ummi Edisi Spesial 01_2014

Pertanyaannya: sudah resilien-kah kita??? ;)

Sunday, January 5, 2014

12 Hal yang Membunuh Konsentrasi...



Psikolog Lucy Lo Palladino, Ph.D, menemukan 12 hal utama yang mengganggu konsentrasi kerja seseorang. Ternyata, aktif mengelola account jejaring sosial pun menjadi salah satu penyebab konsentrasi kerja seseorang menjadi pecah. Bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa solusinya? Berikut tips dari Lucy Lo Palladino untuk 12 hal yang membunuh konsentrasi:


1. MEDIA SOSIAL
Lucy menyarankan, jika konsentrasi kerja seseorang tak mau terganggu oleh keinginan untuk mengakses media sosial itu, lakukan aturan sendiri bahwa mengakses Twitter, Facebook, dan sejenisnya itu hanya dilakukan pada saat istirahat.



2. EMAIL
Agar setiap email masuk tidak mengganggu konsentrasi kerja, sebaiknya menjawab email dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Kecuali untuk kasus-kasus tertentu yang memang ditunggu.


3. TELEPON SELULER
Sebaiknya jangan aktifkan nada panggilnya, atau kecilkan dan aktifkan voicemail nya. Lalu sediakan waktu untuk menge-check telepon masuk, misalnya ketika istirahat.


4. MULTITASKING
Melakukan pekerjaan dalam waktu bersamaan, itulah multitasking. Padahal berdasarkan penelitian, 3 pekerjaan yg dikerjakan secara bersamaan, penyelesaiannya justru lebih lama dibandingkan menyelesaikannya satu demi satu. Untuk mengatasinya, gunakan skala prioritas.


5. KEBOSANAN
Tugas yang membosankan akan mudah diselesaikan jika kita memiliki sesuatu yang dituju.


6. PIKIRAN YANG MENGGANGGU
Tuliskan semua urusan tersebut di dalam buku, dan urut sebagai tugas yang akan diselesaikan nanti selepas kerja.


7. STRES
Untuk mengatasinya, pelajari teknis relaksasi seperti meditasi.


8. LELAH
Untuk mengatasinya, usahakan tidur 7-9 jam sehari.


9. LAPAR
Untuk mengatasinya, biasakan sarapan pagi, makan camilan kaya protein, hindari makanan berkarbohidrat sederhana, dan pilihlah makanan berkarbohidrat kompleks semisal gandum.


10. DEPRESI
Bicaralah pada dokter, atau tingkatkan ibadah (kondisi spiritual).


11. OBAT
Meminum obat sering kali memiliki efek samping berupa depresi. Bahkan obat depresi sekalipun bisa berdampak depresi pula jika metabolisme tubuh menolaknya.


12. ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
ADHD selama ini dianggap penyakit anak-anak yaitu gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan sebagainya. Ternyata orang dewasa pun bisa mengidap ADHD ini seperti ditunjukkan dengan gejala sulit berkonsentrasi. Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter. Ada banyak cara untuk mengatasinya seperti terapi dan obat.


Taken From: Majalah Motivasi Luar Biasa


Wednesday, December 5, 2012

Minyak Wangi dan Kepribadian

ROSE
Senang bertualang, avant garde, dan anda bukan tipe English rose.

VIOLET DAN HELIOTROPE
Anda romantis tapi cukup individual untuk menentang trend.

JASMINE
Anda tahu semua tentang rayuan dan gairah riil anda adalah jasmine yang sophisticated.

FREESIA
Penggemar freesia cenderung romantis dan rendah hati. Tapi juga kompleks dan kreatif. Anda tertarik pada minyak wangi ringan, alamiah.

MAGNOLIA
Anda muda dan manis, tapi tak ada hubungannya dengan umur. Yang dimaksud adalah sikap.

LILY
Anda hangat, bertindak tanpa pikir panjang, dan sangat dermawan.

HYACINTH
Anda selalu memandang ke depan dan tak pernah menyesali apa pun.

ORANGE BLOSSOM
Ultra langka dan halus, anda menyukai gaya anda yang elegan tapi mencolok.

PEONY
Jika anda menyukai peony, anda halus, artistik, dan intelektual.




Taken From: Tabloid Aura :)

Kadang,,,,Kita Harus Mencari di Tempat Gelap....

Suatu kali seorang laki-laki pulang ke rumah larut malam dan tidak bisa masuk ke rumah. Tetangganya menyaksikan dia sedang mencari-cari kunci dengan bantuan cahaya lampu jalanan, lalu memutuskan untuk membantunya mencari kunci tersebut. Tak lama, beberapa tetangga yang lain pun membantu, setiap orang berusaha membantu tetangga mereka menemukan kunci yang jatuh.

Setelah beberapa saat, seseorang bertanya kepada lelaki itu dimana terakhir kali dia melihat kuncinya.

'Di dekat pintu depan.'

Para tetangga kebingungan. 'Lalu kenapa mencarinya di sini, di bawah lampu jalanan??'

'Karena cahayanya lebih terang!'

Perumpamaan ini terbersit ketika kita berpikir tentang peta jalan yang kita gunakan untuk memandu kita menjalani hidup. Kadangkala, saat sedang mencari jawaban, kita secara otomatis mencari-cari di tempat yang lebih terang. Namun, kadang kita juga perlu pergi ke tempat yang gelap.

Pikirkanlah bagaimana peta-peta itu memandu orang melewati hidup dengan cara yang berbeda-beda di dunia. bandingkanlah peta milik orang lain yang berkata, 'Hidup adalah rangkaian masalah sulit yang harus dipecahkan dengan sedikit kesenangan,' dengan 'Hidup adalah harta karun yang harus disyukuri'. Dengan sudut pandang yang sedemikian berbeda, bahkan jika dua orang itu menjalani hidup yang hampir serupa, mereka akan melalui kejadian-kejadian dalam hidup dengan pengalaman berbeda.


(Daniel Gottlieb)

Life of Pi (Berdamai dengan Harimaumu)

Buku berjudul Life of Pi berkisah tentang seorang anak lelaki enam belas tahun yang terbuang di atas sebuah perahu penyelamat. Satu-satunya teman Pi dalam perahu itu adalah seekor harimau Bengal yang beratnya 250 kg! Pi mendapati dirinya berada di atas kain terpal dengan si harimau berada di balik terpal itu. Mereka terombang-ambing di lautan selama berbulan-bulan.

Pi harus menjalin hubungan dengan si harimau. Dia tahu, si harimau bisa dengan mudah membunuhnya. Sementara sebaliknya, dia tidak bisa membunuh si harimau. Dia juga tidak tahu, dia tidak bisa mengendalikan atau menjinakkan harimau itu. Padahal, mereka di atas perahu, berdua terapung di lautan!

Meskipun Pi sangat kelaparan, dia tak sanggup mengalahkan dan membunuh harimau itu untuk memakannya. Bahkan, satu-satunya cara agar dia bisa bertahan hidup adalah dengan memberi makan si harimau. Pi menemukan cara untuk menangkap ikan dan membaginya dengan teman berkaki empatnya. Ketika dia menemukan cara untuk memurnikan air laut, dia pun membagi air itu dengan si harimau.

Mereka hidup dalam hubungan saling ketergantungan yang rentan dan menakutkan selama berbulan-bulan seiring perahu mereka mengapung tak tentu arah dan mengarungi lautan. Begitu sekoci itu terdampar di daratan, si harimau segera lari ke hutan.

Dan Pi menangis.

Tahu kenapa?

Cerita tentang Pi adalah cerita tentang kita semua. Kita semua memiliki harimau di bawah terpal, harimau yang menurut kita bisa merusak kita. Kita mengira kita ingin menyingkirkan harimau itu. Namun sesungguhnya, kita akan merasakan kehilangan yang luar biasa jika mereka meninggalkan kita, karena bagaimana pun, mereka adalah bagian dari diri kita.


(Ulasan Daniel Gottlieb mengenai Buku 'Life of Pi')

Wednesday, March 14, 2012

Bahasa Tubuh yang Tegas

Jika seseorang tegas, ia akan melakukan kontak mata dengan anda, yang merupakan pertanda ketulusan. Orang semacam itu menirukan bahasa tubuh anda dan membuat isyarat tubuh saat memang pas untuk melakukannya.

Orang yang tegas berdiri tegak dan kokoh pada kedua kakinya, menghadapi lawan bicaranya secara langsung. Nada suara yang tegas itu datar, tenang, dan sedang, menunjukkan rasa percaya diri dalam apa yang diucapkan. Sementara itu, suara yang tinggi atau dinaikkan mengisyaratkan ketidakyakinan atau kebohongan

Friday, April 1, 2011

KIAT CEPAT TERTIDUR

Anda mungkin kesal, jika di siang hari ketika kerja di kantor, anda mengantuk. Tapi di malam hari, ketika harusnya tidur, anda malah tak bisa tidur. Agar cepat tertidur, kenakan piyama oranye atau pandangi jeruk orange selama beberapa menit. Warna cahaya sang surya ini bisa menyebabkan kantuk karena cahaya biru terang yang dipancarkan TV atau komputer mengganggu produksi melatonin tubuh, hormon yang bertanggung jawab utk tidur. Warna oranye mengatur ulang bentuk retina, bagian dari mata yang memfilter cahaya. hasilnya, makin banyak cahaya alamiah yg masuk ke dalam mata, menstimulir pelepasan melatonin yg membantu anda cepat tertidur.

Sumber: Aura

Tuesday, March 15, 2011

Mengatasi Rekan Kerja yang marah

Melakukan kesalahan adalah salah satu sifat manusia. Anda mungkin melakukan kesalahan dan membuat rekan kerja anda marah. Agar situasi tidak tambah panas atau meledak, coba langkah-langkah berikut:

TARIK NAPAS DALAM, RILEKS, DAN DENGARKAN

Kebanyakan orang dengan cepat menjadi defensif dan marah jika dikritik atau merasa diremehkan. Kesalahan ini bukan hanya dapat memperpanjang adu pendapat, tapi juga bisa menjadi semakin berkobar. Untuk menghindari hal ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengarkan dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tarik napas dalam, rilekskan badan, dan dengarkan secara cermat setiap kata. Tahan godaan untuk memulai adu pendapat, dan hanya dengarkan saja.


BAHASA TUBUH TERBUKA

Sambil mendengarkan, pastikan bahasa tubuh anda tidak menunjukkan tanda-tanda defensif. Hadap langsung ke orang tersebut, kedua lengan lurus ke bawah di samping badan, rilekskan otot-otot wajah dan pertahankan kontak mata lembut. Ingat untuk terus bernapas.


BICARAKAN EMOSI MEREKA

Sesudah mereka menumpahkan segala sesuatu dari dada mereka, saatnya giliran anda bicara. Sekali lagi, tahan godaan untuk memulai pertengkaran. Lebih baik ucapkan ulang kata-kata mereka sehingga mereka tahu anda mendengarkan dan lalu handle kemarahan mereka dengan empati. Mengatakan, "Saya mengerti sepenuhnya mengapa kamu marah. Saya juga akan marah jika saya menjadi kamu." Pastikan anda tampak tulus.


MINTA SARAN

Pada titik ini, tanya mereka seperti apa persisnya mereka ingin situasi ini diselesaikan. Katakan, "Apa yang harus kita lakukan untuk mengoreksi hal ini", atau "Tolong kaasih tahu apa persisnya yang anda ingin saya lakukan, dan kita akan coba mengatasinya bersama. "Biarkan mereka menyarankan cara terbaik untuk anda, untuk meredam suasana. Sering terjadi, ini menjadi jauh lebih mudah dari yang anda harapkan.


JANGAN TAKUT MINTA MAAF JIKA HARUS

Jika anda bertanggung jawab untuk kesalahan itu, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mempertanggung jawabkannya dan minta maaf. Ahli psikologi Donald Liberman menjelaskan, jika seseorang menyerang anda, mereka biasanya melakukannya karena ego mereka terluka tindakan anda dan lalu mencari cara untuk melukai ego anda juga. Karena tujuan mereka adalah melumpuhkan anda, katakan, "Saya benar-benar menyesal. Saya merasa malu, "bisa dengan cepat mendinginkan suasana. Mereka marah kepada anda karena menganggap anda 'idiot' Dengan mengatakan kalimat di atas, tak ada lagi yang bisa mereka katakan.


JIKA MEREKA MINTA MAAF, SEGERA TERIMA

Jika anda melakukan langkah-langkah di atas secara tepat, orang tersebut kemungkinan akan sangat cepat tenang. mereka mungkin akan kaget, mengapa mereka begitu marah sesudah direnungkan. Pada titik ini, mereka mungkin akan minta maaf karena bereaksi secara berlebihan. Terima permintaan maaf mereka secara sopan dan segera akhiri percakapan.

Anda bisa mengatakan, "Terima kasih, tapi kamu tak perlu minta maaf. Kamu punya hak untuk marah. Saya mau buat secangkir kopi. Mau dibuatkan??"


Sumber: Tabloid Aura...

Wednesday, March 2, 2011

10 Trik Segel Rahasia

Setiap kali ada yang akan menceritakan rahasia, setiap kali itu pula kita diwanti-wanti, "Jangan bilang siapa-siapa ya".Beneran ya! ini buat kamu aja. jangan sampai bocor ya!"

Nyatanya, tak lama setelah itu, kita akan menyampaikan rahasia yang sama, dengan wanti-wanti yang sama persis pula, kepada orang lain! Entah kenapa, rasanya gak tahan saja kalau memegang rahasia itu sendirian. Dada rasanya penuh. Akhirnya, kita jadi terkenal sbg makhluk yang tidak bisa menyimpan rahasia.

Berikut 10 trik segel rahasia:

1. Jangan memancing rasa penasaran orang lain. Misalnya dengan bilang, "Aku punya rahasia nih. Tapi aku nggak bisa cerita."

2. Beraktinglah pura-pura tidak tahu ada rahasia. Ketika ada yang berusaha menggali rahasia dari anda.

3. Jangan melempar topik obrolan yang berkaitan dengan sebuah rahasia.

4. Jika obrolan akhirnya menjurus ke arah topik rahasia, alihkan pembicaraan dengan halus. jangan 'belok' terlalu tajam. Orang mungkin akan curiga.

5. Jangan langsung percaya, jika teman anda berjanji tidak membocorkan rahasia (meskipun pakai kata 'swear').

6. "Kamu jawab dengan 'ya' dan 'tidak' saja, deh." 'Aturan main' ini jangan disetujui. Itu sama saja dengan membocorkan rahasia.

7. Inilah saatnya bersikap defensif dan keukeuh. Dengan halus tolaklah permintaan teman untuk didongengi rahasia.

8. Jangan tercebak wajah memelas dan kata 'please'. Ingatlah, rahasia tersebut bisa jadi menyangkut 'hidup-mati' seseorang.

9. Jangan mau disogok dengan makan siang. Nilai sogokan itu jadi tidak berarti dibandingkan dengan kehilangan kepercayaan.

10. Hilangkan rahasia orang lain dari pikiran anda. Jika tidak dipikirkan, kemungkinan keceplosan akan makin kecil. Tapi, jangn lupakan bahwa itu tetap rahasia.

Wednesday, January 19, 2011

Karakter Kepemimpinan 8 Aspek Alam Semesta


KARAKTER BUMI

Dalam pandangan Jawa, bumi disebut juga pertiwi. Watak atau karakter bumi adalah:

1. Sosok yang dapat menampung seluruh makhluk hidup di dunia.
2. Bumi adalah kuat dan sentosa.
3. Bumi berwatak suci.



KARAKTER SAMUDRA

Samodra atau Segara artinya air. Watak air dapat digambarkan sbb:

1. Seorang pemimpin hendaknya mampu sebagai sumber kehidupan.
2. Air memiliki sifat menyejukkan.
3. Kawasan samudra yang sangat luas, muara dari sungai-sungai.

Dapat juga dimaknai seorang pemimpin harus adil seperti air yang selalu rata permukaannya. Keadilan yg ditegakkan bisa memberi kecerahan ibarat air yg membersihkan kotoran.



KARAKTER API

Watak atau karakter api adalah sbb:

1. Api memiliki watak tegas dalam menumpas semua hal yang dilewatinya.
2. Api memiliki fungsi dan manfaat yang sangat besar.

Implikasinya adalah:

1. Seorang pemimpin harus dapat menghukum atau mengadili seluruh pelaku kejahatan tanpa pandang bulu.
2. Setiap pemimpin senantiasa bekerja keras agar kepemimpinannya berguna bagi masyarakat.


KARAKTER ANGIN

1. Mengetahui derajat keberhasilan dalam kepemimpinannya (apakah telah memberi manfaat bagi rakyatnya).

2. Mengetahui kekurangan2 dari kepemimpinannya.

3. Mengetahui penilaian rakyat terhadapnya.

4. Memahami dan merasakan susah senang seluruh rakyatnya.

5. Mengetahui tingkat kesejahteraan rakyatnya di segala penjuru.



KARAKTER SURYA

1. Menerangi dunia.
2. Memberikan kehidupan pada seluruh makhluk.
3. Kesabarannya dalam menjalani tugas.
4. Ikhlas memberikan miliknya.



KARAKTER REMBULAN

1. Menerangi dunia dari kegelapan malam.
2. Memancarkan cahaya halus yang menyejukkan.
3. Memancarkan cahaya kesejukan tanpa pilih kasih.
4. Kehadirannya sangat dinantikan karena menyenangkan semua pihak.
5. Kemurahan senyumnya menyebabkan semua orang menyayanginya.


KARAKTER BINTANG

1. Simbol Keindahan.
2. Pedoman kerja.
3. Penunjuk arah.


KARAKTER AWAN (ANGKASA)

Karakter kepemimpinan awan lebih mengacu pada kewibawaan yg menimbulkan rasa segan. Segan bermakna hormat dan patuh, namun bukanlah wibawa yg menyebabkan rasa takut berlebihan.

Sumber: Buku 'Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, oleh Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.


Thursday, January 6, 2011

Landasan Psikologis Kasih Sayang


Sebagian psikolog berpendapat bahwa perasaan kasih sayang hanya berhubungan dengan sifat melindungi. Landasannya adalah mencintai diri sendiri. Pandangan itu dianut aliran individualisme, sebuah aliran yg mengembalikan seluruh tindakan manusia pada kepentingan pribadi meskipun secara lahiriah menyalahi aturan.

Namun, perasaan kasih sayang yg ditampakkan orang seyogiyanya semata-mata ditujukan demi meraih ridho & pahala ALLAH SWT.

Pembahasan yg bersifat psikologis ini mengantarkan pada sejumlah pertanyaan penting. Apakah kasih sayang merupakan watak alamiah sebagian orang? Apakah sebagian manusia tercipta dengan hati membatu sehingga tidak tergugah dengan kepedihan dan bencana yang menimpa orang lain? Pertanyaan lebih lanjut, apakah pendidikan memiliki andil dalam meluluhkan hati manusia yg membatu sehingga mampu menyayangi orang lain?

Memang, watak manusia itu berbeda-beda. Dan watak yg diwarisinya itu turut mempengaruhi karakternya. Namun yg jelas, setiap manusia terlahir dalam keadaan yg suci (fithrah). Seorang anak terlahir tanpa mengenal keburukan. Anak2, sebagaimana kata Umar bin Khaththab, lahir dari perut ibunya dalam keadaan merdeka. Keburukan tidak dilahirkan bersama mereka.

Pernyataan ini dikembangkan filsuf Perancis, Jean Jacques Rousseau, dan para filsuf lainnya. Mereka menyatakan itu ratusan tahun setelah Umar mengungkapkannya.

Di sini disimpulkan bahwa pendidikan dan lingkungan keluarga berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian anak, khususnya yang berhubungan dengan perangai, akhlak, dan perilakunya terhadap sesama. Jelaslah bahwa orangtua dan guru bertanggung jawab penuh dlm proses pendidikan anak. Sarana terbaik guna menyiapkan anak dan menanamkan benih kasih sayang di hatinya adalah memperdalam pemahaman agamanya.

Sebagian pakar pendidikan menyarankan agar di rumah, sang anak diberi tanggung jawab mengurus dan merawat binatang atau burung2 jinak dg memberi makan, minum, dan segala yg dibutuhkannya. Selain itu, sang anak jg hrs diberi bimbingan dan pemahaman bahwa ALLAH SWT Mengawasi seluruh tingkah lakunya dan menilai amal perbuatannya. Jika amal baiknya lebih berat daripada amal buruknya, katakanlah bahwa dirinya akan masuk surga. Sebaliknya, jika amal buruknya yg lebih banyak, katakanlah bahwa dirinya akan masuk neraka.

Fenomena yg dewasa ini terlihat, misalnya kekerasan hati dan egosentrisme yg melanda banyak orang terjadi karena lemahnya keimanan, dan minimnya pemahaman agama, sehingga mereka yakin bahwa kehidupan dunia adalah segala-galanya. Mereka mengabaikan pahala surga atau siksa neraka. Selain itu, hal ini juga disebabkan minimnya kurikulum agama yg diajarkan kepada para siswa.

Oleh karena itu, tindakan kasih sayang perlu dilakukan secara bertahap. Tindakan ini merupakan bentuk kebahagiaan manusia yang paling mulia. Sebuah kebahagiaan yg dihasilkan dari upaya untuk membahagiakan orang lain. Namun, upaya manusia untuk membahagiakan dirinya sendiri kerap mendorongnya utk memburu dan meraihnya sekalipun harus dengan menyengsarakan orang lain.

Orang yang merasa bahagia setiap kali memberikan pertolongan kepada orang lain, pada hakikatnya telah memperoleh keuntungan ganda. Di satu sisi, ia berbahagia karena dapat membantu orang lain dan berbelas kasih padanya. Di sisi lain, ia tahu bahwa ALLAH SWT mencatat kebajikan yang besar di akhirat dan senantiasa memeliharanya dalam kehidupan dunia.

Sumber: Ensiklopedi Al Qur' an

Sunday, December 5, 2010

Karakter adalah Kualitas kita

Character is our qualities. Karakter merupakan kualitas yang membedakan seseorang dengan orang lain. Banyak tokoh menjadi mengagumkan karena memiliki karakter yang kuat. Dalam buku 'Character Strength and Virtue'. Peterson dan Seligman membagi karakter kuat menjadi 24 dalam 6 kategori. Berikut 11 karakter yang mudah-mudahan bisa bikin kita sukses.


SPIRITUALITY (religiousness, faith, purpose)
Spiritualitas seseorang nggak selalu ditentukan oleh sikap keagamaannya. Spiritualitas di sini adalah having coherent beliefs about the higher purpose, the meaning of life, and the meaning of universe. Spirituality menjadikan pribadi yang 'deep' dalam memandang hidup. Tahu bahwa kita harus berbagi rezeki, nggak menilai orang dari fisiknya saja, yakin bahwa kebaikan harus diutamakan, dan merasakan adanya kekuatan Maha Besar (Tuhan).


GRATITUDE
seringnya kita nggak nyadar sama hal-hal kecil yang sebenernya hrs disyukuri. Focusing on the good thing mengundang energi positif dalam diri & membuat kita lebih happi and lively. ^_^


VITALITY (Zest, enthusiasm, vigor, energy)
Ayo, hadapi setiap pagi hari dengan penuh semangat. Make yourself feel alive and activated everyday! Hidup teratur dan sehat juga salah satu kuncinya. Kurangi tidur larut malam atau berlama-lama di depan komputer. Kalau kondisi fit, kita bakalan lebih fresh dan semnagat ngejalanin aktivitas.



CREATIVITY (Originality, ingenuity)
Orang yang kreatif berpikir secara konseptual. Selalu pengen nyiptain sesuatu yang baru and it's really exciting! Berpikir kreatif itu susah? nggak juga. You just have to set a side batasan-batasan dari hal yang pernah kamu lihat, yang terbentuk di otak. Jangan ragu sama ide yang absurd, karena semua yang hebat biasanya berawal dari sana.


CURIOSITY (interest, opennes to experience)
Kalau nggak punya ketertarikan sama apa-apa, one's life can be boring. Masih belum tahu ketertarikan kamu apa? why don't you put your interest into everything. Penasaran sama hal2 tertentu? langsung hubungin aja uncle Google to find it out. Atow pengen tahu seindah apa pulau Tidung? Kenapa weekend ini nggak kesana aja? Rasa penasaran akan membawa kamu pada hal-hal yang tak terduga.


PERSISTENCE (perseverance)
Biasakan untuk mengakhiri apa yang udah kamu mulai. Jangan setengah-setengah dalam menjalani apa pun. Yang namanya rintangan udah pasti dateng. Menyerah sih gampang aja. Tapi lalu apa yang kita dapet? Mencapai satu tujuan. Dibutuhkan ketekunan, Jangan itung berapa lamanya. Enjoy every moment and learn from every obstacle yang berhasil kamu lewatin.


HUMOR (playfulness)
Yang satu ini diartikan Peterson sebagai: liking to laugh and tease. Bringing smiles to other people. Seeing the light side. Yup, dont be too serious or sensitives dalam menanggapi sesuatu. Selalu liat sisi positif dari setiap masalah. Dan ternyata bercanda itu penting. Bikin suasana ceria dan hati senang. And you know what?? Happy people are the most productive ones.


SELF-REGULATION (self-control)
Agar jadi pribadi yang konsisten, kita harus belajar mengendalikan diri sebaik mungkin. Harus bisa mengontrol emosi dan keinginan. Manusia kan banyak maunya. Tapi tiap kali kita pengen sesuatu,,,,coba dipikir lagi,,,do you reaally need it?? Disiplin juga jadi bagian dari self control.



SOCIAL INTELLIGENCE (emotional & personal intelligence)
Erat kaitannya dengan kemampuan kita menempatkan diri di tengah2 suatu kelompok. Peka membaca situasi, perhatiin perasaan orang lain, dan lihat sikon setiap mau bertindak.



INTEGRITY (authenticity, honesty)
Tanpa integritas, seseorang akan dengan mudahnya menerima suap atau menyuap, tanpa rasa malu. Tanpa integritas, seseorang bisa bercerita bohong demi kebaikannya sendiri. Dan tanpa integritas, seseorang bisa lari dari tanggung jawabnya. Integritas adalah kualitas unggul karena semakin sedikit orang yang bisa mempertahankannya. Terutama saat memegang posisi penting. Latih integritas kamu dengan bersikap jujur dan adil. Juga selalu bertanggung jawab sama ucapan dan tindakan sendiri.



BRAVERY (valor)
Not shrinking from threat challenge, difficulty, or pain: acting on convictions even if unpopular. Begitulah penjelasan pak Peterson. Tantang diri kamu untuk melakukan hal-hal yang kamu takuti. Cari info sebanyak-banyaknya tentang hal tersebut bisa sangat membantu. Ngeri jadi opening act class meeting, naik panggung runway, atow memulai bisnis baru? break it and just do it!



Jenjang Kebahagiaan

Banyak jalan agar terlihat awet muda. Satu di antaranya adalah dengan berusaha untuk selalu berbahagia. Dan, tentu saja, apa yang membuat seseorang bahagia bisa sangat berbeda dengan orang lain. Karena, kebahagiaan adalah suatu emosi yang sangat subyektif. Namun, Professor Martin Seligman dalam buku 'Authentic Happines. Using the New Positive Psychology to realize Your Potential for lasting fullfilment' mengidentifikasi kebahagiaan ke dalam tiga jenjang seperti berikut ini:

1. Kesenangan. Perasaan dasar, contohnya ekstase, gairah, orgasme, kegembiraan, dan keriangan. Yang masuk dalam kategori ini, misalnya mandi dengan air pancuran yang sejuk ketika anda merasa gerah, secangkir teh hangat setelah menyelesaikan masalah, memeluk anak anda, atau menonton acara TV kesenangan anda. "Kesenangan merupakan kegembiraan2 yang memiliki sensori yang jelas dan komponen emosional yang kuat. Semua itu hanya sementara, fana, dan hanya sedikit melibatkan pikiran, jika ada." Tulis Seligman.



2. Keterlibatan. Aktivitas-aktivitas dalam jenjang ini lebih terasa asyik buat kita daripada kesenangan2 sederhana yang tidak perlu dicampuri dengan perasaan dasar, contohnya terlibat dalam percakapan yang luar biasa, memanjat tebing, menciptakan gol, terbenam dalam sebuah buku yang sangat bagus, bermain catur, atau bernyanyi dalam sebuah paduan suara. "Waktu seakan berhenti ketika kita melakukan kegiatan itu. Keahlian kita menemukan tantangan dan kita terhubungkan dengan kekuatan kita. Kepuasan akhirnya lebih lama daripada kesenangan," ungkap Seligman.



3. Hidup yang Bermakna. Ini melibatkan penggunaan kekuatan2 khusus yang anda miliki ketika menghadapi suatu kasus yang lebih tinggi. "Kekuatan2 khusus adalah rute2 yang bertahan lama dan alamiah menuju kepada kepuasan itu merupakan rute kepada apa yg saya pahami sebagai hal yang akan membuat hidup menjadi lebih baik," tutur Seligman. Dalam pandangan Seligman, pengejaran kesenangan akan cepat surut. Karena itu, Seligman menganjurkan agar kita mengejar 'keterlibatan' dan 'makna' yang memiliki efek substansial pada kepuasan hidup. Dengan demikian, jika anda memiliki keterlibatan dan makna dalam hidup, perasaan senang anda pun akan bertambah secara signifikan.

Thursday, April 1, 2010

'Letakkan gelasnya!'

Seorang guru memulai kelasnya sambil memegang segelas air. "Menurut kalian, barapa berat gelas ini?"

"Lima puluh gram? Seratus gram? Para siswa menebak.

"Saya tidak tahu berapa berat gelas ini, kecuali kalau saya benar-benar menimbangnya", kata sang guru. "Tapi pertanyaan sesungguhnya adalah, 'Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama beberapa menit?

"Ya tidak terjadi apa-apa laaah!"

"Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama satu jam?"

"Pegal pak!"

"Benar. Bagaimana jika saya memegangnya seharian ini?"

"Lengan bapak pasti akan mati rasa. Bapak pasti akan stres berat dan mengalami kelumpuhan otot, lalu harus pergi ke rumah sakit pastinya," jawab siswa lain memberanikan diri, sambil setengah tertawa.

"Bagus. Tapi selama itu terjadi, akankah berat gelas mengalami perubahan?"

"Tidak".

"Lalu apa yang akan menyebabkan lengan ini sakit dan ototku kram?"

Para siswa terdiam. Bingung.

"Bapak harus meletakkan gelas itu". seorang siswa mencoba-coba.

"Tepat! Masalah dalam hidup kita ya seperti itu juga. Coba simpan selama beberapa menit saja di kepala kalian, maka tidak terjadi apa-apa. Tapi coba kalian simpan untuk waktu lama, maka kalian akan mulai sakit kepala. Simpan lebih lama lagi, maka kalian bisa jadi akan lumpuh".

Masalah hidup adalah ujian dari ALLAH dan tidak ada kemudahan serta kekuatan untuk menyelesaikannya selain dari ALLAH saja. Kalau kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan semua tantangan dengan kemampuan otak kita sendiri, maka kita akan "lumpuh". Na'udzubillah...



Taken From: Majalah Alia dengan penulis Anonim.

Saturday, March 13, 2010

Mengatasi Rasa Panik...

Sebenarnya ada beberapa hal yang paling ditakuti manusia. Di antaranya, takut ketinggian, dan takut bicara di depan banyak orang. Ceramah, pidato, kata sambutan, atau pun diwawancara adalah sebagian contoh bicara di depan banyak orang. Zaman sekarang yang namanya public speaking sudah menjadi tuntutan.

Namun kenyataannya ngomong di depan orang banyak nggak semudah membalikkan telapak tangan. Sering kali kita terserang penyakit yang namanya demam panggung alias panik dengan gejala, mulut jadi kelu, keringat membanjir, nafas sesak, atawa tangan gemetar. Sehingga, bukannya suara yang keluar, malah wajah jadi pucat pasi.

Tapi, jangan khawatir, hal-hal seperti ini memang sudah lumrah terjadi terutama bagi kita yang belum terbiasa tampil di depan publik. Bahkan, orang-orang terkenal dari orator ulung sampai politisi pun terkadang masih terserang grogi. Berikut ini ada tips mengatasi rasa panik tsb:


MANTAPKAN NIAT

Untuk yang satu ini sangatlah penting dilakukan. Tidak hanya jika kita harus pidato atau ceramah, melainkan pada setiap tindakan yang kita lakukan haruslah disertai niat yang tulus ikhlas hanya mengharap ridho ALLAH SWT. Karena baik buruknya hasil usaha tergantung niat. Jadi, sesaat sebelum naik panggung, pejamkan mata dan berdo'a dalam hati kemudian "Bismillah..." pasti hati akan tenang dan tidak tegang lagi.


BERDIRI DENGAN PERCAYA DIRI TANPA DIBUAT-BUAT

Jangan takut mengekspresikan diri. Namun sebaiknya tidak meniru-niru gaya orang lain.


APABILA SHOCK DENGAN KEHADIRAN PENONTON

Ciptakan main set dalam pikiran dan anggap mereka tidak ada. Tapi jika itu sulit, tataplah mata hadirin karena itu akan membuat kita lebih pe-de.


BICARALAH DENGAN VOLUME SUARA YANG PAS

Tidak terlalu pelan atau kencang apalagi teriak-teriak (ntar malah disangka marah-marah).


AGAR PEMBICARAAN TIDAK MELEBAR KEMANA-MANA

Sebaiknya buat out line atawa kerangka pikiran terlebih dahulu. Gunakanlah kata-kata atow kalimat yg familiar dan mudah dicerna, agar hadirin tidak bingung dengan logika kata atawa kalimat yang kita ungkapkan.



Sumber: eL - Ka

Sunday, February 14, 2010

Mengembangkan Kecerdasan Ketahan-malangan (Adversity Intelligence)...

Tulisan ini dikutip dari buku 'Mengapa Ibu adalah Bintang' yang disusun oleh Neno Warisman. Dari judulnya,,,,bisa disimpulkan kalo tulisan ini ditujukan buat kaum wanita,,,baik yang sudah menjadi ibu maupun calon ibu.

Tidak ada orang besar di dunia ini yang tidak mendapatkan pendidikan langsung dari Tuhan, tentang kehilangan, kesedihan, cobaan, ujian, dan sebagainya, dan apalagi para nabi. Tidak ada satu nabi pun yang tidak diusir, dimusuhi, dianiaya, ditindas, difitnah, dicoba bunuh, dan seterusnya. Oleh karena itu, penting bagi kita supaya punya daya tahan, agar kita menang dalam menghadapi persaingan dan menang dalam menyiasati kehidupan.

Ada sebuah kisah yang sangat menarik. Kisah Ibunda Asma dan anaknya, Abdullah.

Suatu saat, seluruh pasukan yang dipimpin melakukan desersi. Abdullah langsung pulang menghadap ibunya.

"Kenapa kamu ke sini?" tanya Bunda Asma.

"Maaf bunda, aku ke sini hanya untuk bertanya, apa pendapat Ibu tentang pasukanku yang sedang desersi dan jika kulanjutkan, mereka akan mengoyakkan badan dan kepalaku di hadapanmu, ibu!?"

Dengan senyum tenang, Bunda Asma menjawab, "Kembalilah kamu pada pasukanmu, sesungguhnya tak ada yang dapat diperbuat orang hidup pada yang mati, tak akan dirasakan lagi," jawab Ibu Asma yang amat tegar dan gagah hatinya." tidak lama kemudian, Abdullah syahid di medan perang dengan tubuh bersimbah darah, koyak moyak dan ibundanya bersujud syukur pada ALLAH memiliki anak yang gugur sebagai pejuang di jalan ALLAH.





Kemudian, ada cerita seorang sahabiah lainnya, seorang janda bernama Khansa. Ia memiliki empat orang anak lelaki yang gagah-gagah. Khansa telah mendidik anaknya sejak kecil agar jangan takut menghadapi peperangan. Kemudian putera2nya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam.

Pada tahun 14 Hijriyah, Khalifah Umar bin Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Persia. Khansa mengerahkan keempat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentara Islam.

"Wahai anak-anakku, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah, majulah paling depan, niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akhirat, Negeri keabadian. Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain ALLAH dan bahwa Muhammad itu Rasul ALLAH. Inilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah dan demi itu pula bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugerahi hidup."

Pemuda-pemuda itu pun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang mati-matian dan mengalahkan banyak musuh, sampai akhirnya mereka pun gugur, keempat-empatnya.

Seusai perang, ramailah tentara Islam datang menemui Khansa memberitahukan bahwa keempat anaknya telah menemui syahid. Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira, dan hati tidak bergoncang. Ia terus memuji ALLAH dengan ucapan: "Segala puji bagi ALLAH, Yang telah Memuliakanku dengan kesyahidan mereka, dan aku mengharapkan dari Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya."

Dari peristiwa peperangan itu pula wanita ini mendapat gelaran kehormatan Ummu Syuhada (Ibu orang-orang syahid). Subhanallah, sungguh sangat tangguh hati Khansa. Sungguh tinggi daya tahan-malangnya.





Daya tahan malang yang dimaksud di sini juga bermakna, cerdas dalam menjadikan musibah atau kekurangan menjadi peluang.

Seringkali kita melihat kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Suatu musibah yang kemudian menjadi berkah. Manusia dianugerahi kemampuan untuk mengubah/membalik kemalangan menjadi tantangan peluang.

Kemampuan untuk tahan secara berulang-ulang menerima dan mengatasi berbagai kesedihan, kekecewaan, kerugian, ketidakberuntungan, dan sebagainya dengan sikap tenang, tangguh, akan memberikan pada kita jiwa besar yang tidak terbayar.

Pertanyaannya sekarang, apa yang akan kita lakukan jika mengalami musibah kehilangan, kematian, bangkrut, di-PHK, dimadu, mendapat suami berakhlak tidak terpuji, anak kena narkoba, anak mencandu seks, suami terlibat korupsi, mengalami kebanjiran, harta benda habis, kebakaran, dan sebagainya? apa yang akan kita lakukan? Apakah dengan menangis saja sepanjang hari? atau mengucilkan diri, jera, kapok, tidak mau lagi bersosialisasi? Atau meminta pertolongan pada orang lain yang berkompeten untuk menyelesaikan masalah? Berapa orangkah dari kita yang akan melakukan hal ini, merinci semua kesulitan dengan tenang dan menyelesaikan dari yang paling mudah sambil memohon terus pertolongan ALLAH, adakah kita akan melakukan tindakan seperti ini??? semoga saja... :)