Thursday, February 27, 2014

Sahabat ~ Opick


*hm, bagiku, suamiku sahabatku. Aku & suamiku suka banget lagu Opick yang ini, sering nyanyi berdua di mobil sembari menikmati perjalanan Bulian-Jambi :) berikut ini lirik lagunya:

Sahabat ~ Opick

Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah [3x]

Di sinilah kita berdiri dan kita kan saling bersaksi
Hitam putihnya di hidup ini
Suka duka dan air mata kan kita lewati bersama
Berartilah sebelum masa mengakhiri

Waktu yang takkan pernah menunggu, terluka atau kau terlena
Di sini kau dan aku melangkah
Kan kita lewati segala yang terjadi dalam cinta ataupun perih
Persembahkan hidup yang terindah

Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah
Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah

Ayun langkahmu senyum wajahmu, doa dalam nafasmu
Engkau dan aku selalu bersama
Yakinkan hati perbaiki diri, Allah kan jadi saksi
Pada Illahi kita kan kembali

Allah Allah Allah Allah

Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah
Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah, Allahu Allah

Waktu yang takkan pernah menunggu, terluka atau kau terlena
Di sini kau dan aku melangkah
Kan kita lewati segala yang terjadi dalam cinta ataupun perih
Persembahkan hidup yang terindah

Ayun langkahmu senyum wajahmu, doa dalam nafasmu
Engkau dan aku selalu bersama
Yakinkan hati perbaiki diri, Allah kan jadi saksi
Pada Illahi kita kan kembali

Ayun langkahmu senyum wajahmu, doa dalam nafasmu
Engkau dan aku selalu bersama
Yakinkan hati perbaiki diri, Allah kan jadi saksi
Pada Illahi kita kan kembali





Lirik lagu Opick – Sahabat di atas adalah hak cipta / hak milik dari artis yg bersangkutan. Seluruh media termasuk lirik lagu di situs ini hanyalah untuk keperluan sharing, pembelajaran hidup, dan evaluasi.

Begini nih contoh kasus kalo su'uzhon sama orang lain.... ;)


Guys, berikut ini contoh kasus (Hanya contoh kasus lho, biar gak ada pihak-pihak yang tersungging mania, anggap saja kisah ini fiktif belaka) fiksimini dari temen saya yang terkena dampak su'uzhon (berburuk sangka) seorang cewek di socmed (baca: Twitter), dan parahnya, cewek itu nuduh tanpa klarifikasi pula. Ditambah lagi, cewek tsb ngajakin temen2nya men-judge orang lain tanpa 2 (dua) alat bukti (wkwkwk).

Jadi ceritanya ada sepasang cowok-cewek yg lagi LDR-an nih guys. LDR di sini bukan singkatan dari Loan to Deposit Ratio, tapi LDR merupakan singkatan dari Long Distance Relationship bisa juga berarti 'Lama Dijalani Resah_deh'. Suatu ketika di perjalanan LDR mereka, si cewek uring-uringan di akun twitter-nya, hanya karena keisengan cowok LDR-nya (padahal gak pernah ada hal-hal aneh, hal2 jauh2 seperti yg si cewek pikirkan, atowpun kejadian ajaib yg mengganggu LDR mereka terkait keisengan tersebut), si cewek su'uzhon, nuduh2 org yg gak bersalah. Resah banget dia seolah nyari kambing hitam karena dia ngerasa LDR-nya ditarik ulur sama si cowok. Parahnya, si cewek nuduh-nuduh sembarangan ke cewek lainnya yang dia aja gak kenal, selain itu, si cewek korban LDR tarik ulur tersebut sok tau pula #tepokJidat. Jangan ditiru yach guys, Nah, cewek laen yg dia tuduh,, langsung klarifikasi, biar gak jadi korban pitnah #eh fitnah yang membahayakan. coba deh, simak cuap-cuap percakapan dua orang temen lama berikut ini, anggaplah percakapan ini berlangsung sekitar 3 bulan lalu:


Cewek yang diprasangkai: "Kamu lagi iseng ya? aku gak sengaja lihat jumlah orang yg kamu ikuti (following) di twitter. Kalo gitu aku juga iseng deh, ganti jg jumlah orang yang aku ikuti, iseng-iseng doang ini.....; Ups, tapi kenapa cewek LDR-an kamu jadi sewot gitu tuh? btw, kenapa bisa-bisanya dia nuduh aku mantan kamu? Padahal kita kan cuma temen lama, kebetulan aja sama2 eksis di twitter, hm, aku jadi curiga, jangan2 kamu sengaja nih, bawa2 aku segala lagi, mungkin biar cewek LDR kamu cemburu, trus besok-besoknya dia makin sayang ama kamu ya? ckckckck ga modal banget donk kalo gitu huuu.... :p "


Cowok: "Gak tau juga, iya, aku cuma lagi iseng, gak ada maksud apa-apa..."

cewek yang diprasangkai: "tuh kan. Isengnya kamu berbuntut panjang, oiya, emangnya tweets (baca: kicauan di twitter) yang kamu bikin (ada beberapa yang gak jelas) itu ditujuin ke aku?

cowok: "Gak kok, bukan buat kamu...itu iseng juga..."

cewek yang diprasangkai: "oww ya udah, bagus deh, tapi aneh ya, koq cewek LDR-an kamu masih sewot? bikin hashtag aneh-aneh gitu lagi, lucu aja ngeliatnya, ngajakin temen2nya seabreg-abreg gitu buat ngomentarin, beraninya keroyokan yach ternyata, hehehe :D "

cowok: "udah, ga perlu dibahas, maaf kalo jd keganggu..."

cewek yang diprasangkai: *Gumam dalam hati, malas ngelanjutin percakapan juga, niy omelan dlm hati, gak diutarain: "ih, sebel banget, kenapa cewek LDR-an kamu nuduh aku curhat sama kamu? emang kamu cerita apa sama dia? Di status BBM kamu nulis apa? jangan mengada-ada tentang aku donk. aku gak pernah curhat sama kamu, yang ada cuma klarifikasi. Dan perasaan, maaph nih ye, lebih bermasalah kamu deh, dibanding aku. yang belum nikah-nikah jg mpe sekarang itu kan kamu. Dan seingatku, di percakapan terakhir, aku malah ngasi beberapa masukan buat kamu ke depannya, aku juga memotivasi kamu buat cepet nikah, biar gak galau dan biar gak ngajak orang lain ikutan galau. So, jangan juga nyeret-nyeret aku ke hal2 gak penting beginian donk. Aku sebel digituin ama dia (baca: cewek LDR-an kamu), hm, daripada terus-terusan bete, mending aku protect aja akun twitter aku a.k.a digembok, mmaaalllesss liat twit2 galaunya dia. Lagian, keliatannya dia salah orang bangettt deh, ada orang lain lagi kan? (baca: ada cewek single lainnya yg lebih kalem dibanding cewek LDR-an kamu, temen fb kamu, satu kota ama kamu yg lebih besar kemungkinannya sbg org yg menghambat progress LDR kamu sama si cewek sok tau) harusnya cewek LDR-an kamu itu check akun facebook kamu, biar clear di mana letak masalahnya. Okay enough, aku capeeeeekkkk...aku mau fokus ngerjain hal-hal penting dalam hidupku. lagipula, kalo aku lagi ada masalah, aku gak perlu sampe harus curhat2 segala sama kamu, ngapain jg :p cewek LDR-an kamu tuh udah berlebihan banget, salah banget dia nilai aku. Btw, suamiku adalah tempat curhat terbaikku dan lebih dari segalanya bagiku."


Nah, begitulah salah satu contoh kasus, sekilas kisah fiksi, atau apalah namanya, kisah yang berawal dari iseng2 belaka, ditanggepin serius oleh pihak tertentu, berbuntut panjang jd su'uzhon, perang twit, saling sindir, dan lain-lain. Makanya, jangan su'uzhon (baca: berburuk sangka/berprasangka buruk) jadi orang :p



Hikmah lain yg bisa diambil: Kalo kamu su'uzhon sama seseorang, apa pun yang seseorang itu lakuin, twit twit-nya, tulisan2nya, postingan2nya, bakalan tetep salah di mata kamu. Kamu yg suuzhon bakalan sakit sendiri, sementara org yg kamu prasangkain, malah makin kesel sama kamu. Kamu tahu kalo bikin orang lain jadi kesel? Dampaknya, ya dia bakal bikin kamu makin berprasangka yg nggak-nggak, dia malah sengaja makin mengarah ke hal yg kamu suuzhon-kan, coz dia jg kesel di-su'uzhonin terus sama kamu. Jadi dia sengaja bikin kamu makin keki. Padahal gak gitu juga kali kenyataannya, barangkali su'uzhon kamu terlalu jauh, kalo org yg di-su'uzhon-in ngeladenin, ya, jadinya seolah-olah prasangka buruk kamu itu benar adanya, yg kamu pikirkan itu seolah emang iya, padahal nggakkkkk. Ciyaaaan deh kamu :P

NB: gambar terkait prasangka diperoleh dari googling ^_^

Thursday, February 13, 2014

Eksistensi Salimah Batang Hari di Tengah Masyarakat


Selalu Mengedepankan semangat 'Peduli Perempuan, Keluarga, dan Anak Indonesia', Salimah Batang Hari terus berusaha membuktikan komitmen dan eksistensinya di tengah masyarakat, khususnya bagi kaum perempuan, keluarga, dan anak-anak di se-antero Kabupaten Batang Hari. Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya perubahan dan mobilitas yang tinggi serta dinamika hidup masyarakat yang semakin berkembang. Hal ini mengakibatkan masyarakat akan lebih sibuk dan fokus dengan kegiatannya masing-masing. Menangkap sinyal-sinyal seperti ini, Salimah Batang Hari tak henti berupaya menjadi Organisasi Muslimah yang semakin dinamis, terutama dalam menangkap issue-issue aktual yang berkembang di tengah masyarakat, untuk kemudian di follow up dengan berbagai kreativitas yang bermanfaat bagi masyarakat, dan yang paling utama, untuk mencerdaskan masyarakat.

Salimah Batang Hari dari tahun ke tahun berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai Organisasi Wanita yang ada di Kabupaten Batang Hari, agar terjalin harmonisasi gerak dan langkah menuju masyarakat Batang Hari yang berkualitas. Berikut ini beberapa kegiatan Salimah Batang Hari yang Populer dan Signifikan di tengah masyarakat:

1. Salimah Batang Hari Berpartisipasi aktif dalam Gabungan Organisasi wanita (GOW) Kabupaten Batang Hari dan berkoordinasi aktif dengan PW Salimah Provinsi Jambi.

2. Berpartisipasi mensukseskan Gerakan One Day One Juz~ODOJ (Gerakan Baca Quran untuk remaja perempuan dan ibu-ibu) sejak Desember 2013 dan ODOA~One Day One Ayat Hapalan Al Quran).

3. Kajian Rutin Salimah dilaksanakan setiap bulannya dengan tema beragam.

4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Gratis(Salimah bekerja sama dengan Orkemas lainnya).

5. Bekerja sama dengan FPRJ Kabupaten batang Hari sebagai Pengisi, Pemateri, dan Narasumber untuk kegiatan Pesantren Kilat SMAN 10 Batang Hari.

6. Bekerja sama dengan Orkemas lainnya (Baca: FPRJ dan KPMBP) dalam menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Workshop Penulisan Cerpen untuk Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Batang Hari.

7. Bekerja sama dengan TKIT Aulia Muara Bulian dalam Penyelenggaraan Rangkaian Lomba untuk anak-anak.

8. Pendistribusian Aneka Bibit pohon kepada masyarakat.

9. Workshop dan Seminar Parenting Skill dengan berbagai tema. salah satu di antaranya: Menjadi Ibu Ideal.

10. Salimah Batang Hari Peduli Tetangga (Pendistribusian sembako pada tetangga-tetangga yang membutuhkan di sekitar rumah/domisili Pengurus Salimah).

11. Taklim Pengurus untuk Soliditas Struktur, di antaranya Taklim bertajuk 'Indahnya Ukhuwah'.

12. Pemberian Santunan (Bakti Sosial, Baksos.red) pada anak yatim, yatim piatu, dan tidak mampu, serta anak berkebutuhan khusus (Baksos ke SDLB dan Panti Asuhan Aisyiyah Muara Bulian).

13. Tarhib Ramadhan ke Sungai Baung.

14. Pengiriman Kartu Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri ke organisasi wanita lainnya di Kabupaten Batang Hari.

15. Pendirian Kossuma (Koperasi Salimah, dalam memfasilitasi kegiatan simpan pinjam dengan sistem yang syar'i).

16. Pengolahan Sampah Rumah Tangga.

17. Pembuatan Buletin Salimah, salah satunya dalam rangka Peringatan Hari Ibu.

18. Latihan Kepemimpinan Muslimah.

19. Menyemarakkan PHBI (Mengadakan Kajian/Taklim dan atau kegiatan lain berupa Lomba, Pelatihan, Worshop, Seminar, Bazaar, dll untuk memperingati Hari-hari Besar Islam) baik di sekretariat Salimah Batang Hari, maupun di berbagai tempat strategis.

20. Serta berbagai bentuk kepedulian lainnya yang dipelopori oleh PD Salimah Batang Hari, seperti kepedulian/sumbangan untuk korban banjir, dan lain sebagainya yang tidak dapat dirinci satu per satu di blog ini.


So, Muslimah Batang Hari, come and join us... ^_^

Salimah Batang Hari sebagai Bagian Salimah Indonesia


Perempuan merupakan mitra hidup kaum laki-laki yang harus bekerja sama secara harmonis dan saling mengokohkan. Kerjasama yang dimaksud adalah dalam kerangka menegakkan amar ma'ruf nahi munkar (perintah berbuat baik dan menjauhkan perbuatan buruk). Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran:

"Orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka adalah penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 9:71)

Pernyataan Allah di atas menjadi dasar pentingnya kaum perempuan muslimah terlibat dalam aktivitas publik. Perempuan muslimah dituntut untuk memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Perempuan Indonesia yang notabene mayoritas kaum muslimah telah berkiprah dalam berbagai aspek kehidupan dan tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia sejak hampir satu abad yang lalu.

Dalam rentang waktu yang panjang sejak Kongres Perempuan Indonesia pada bulan Desember tahun 1928, perempuan Indonesia menghadapi berbagai masalah yang semakin memprihatinkan. Mulai dari masalah ketidak setaraan dalam memperoleh pendidikan, hingga masalah akses kesehatan yang tidak memadai, kemiskinan, perlindungan hukum, dan kekerasan dalam rumah tangga. Padahal peningkatan kualitas hidup perempuan menjadi sangat penting disebabkan peran mereka sebagai tiang negara. Jika perempuannya baik, maka baiklah negara. Jika perempuannya berkualitas dan bermartabat, maka berkualitas dan bermartabatlah negara. Perempuan berperan penting dalam membangun peradaban yang dimulai dari rumah.

Untuk merespon berbagai persoalan perempuan dan memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia menuju Indonesia yang semakin berkualitas, maka pada bulan Maret tahun 2000 sekumpulan muslimah Indonesia mendirikan Organisasi massa Persaudaraan Muslimah atau disingkat menjadi Salimah. Pendirian Salimah (Baca: Pimpinan Pusat Salimah Indonesia) ini, disambut baik oleh segenap muslimah di seluruh Indonesia, sehingga Salimah melebarkan sayap mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, hingga Pimpinan Cabang di berbagai pelosok Republik ini. Di Kabupaten Batang Hari, Salimah didirikan pada tahun 2006 dan Alhamdulillah serta InsyaAllah masih eksis hingga detik ini dengan berbagai aksi nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap perempuan, keluarga, dan anak Indonesia.

Perjuangan Salimah di seluruh Indonesia, tak terkecuali PD Salimah Kabupaten Batang Hari sebagai bagian dari gerakan perempuan Indonesia menghadapi kompleksitas masalah seiring dengan perubahan zaman dan tantangan global. Kompleksnya masalah yang dihadapi kaum perempuan Indonesia, harus dihadapi dengan perjuangan yang tidak kenal henti, yaitu bersama komponen bangsa melaksanakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, mengembangkan daya kemampuan manusia Indonesia agar hidup lebih sehat dan cerdas, bertakwa kepada Allah, memiliki akhlak mulia, bijak terhadap lingkungan serta menghargai sesama manusia.

Salimah Batang Hari sebagai Tongkat Estafet Salimah Pusat, hingga tahun 2014 ini, telah dengan konsisten dan signifikan berkiprah di tengah masyarakat dan sebagai organisasi yang ikut mendukung program-program pemerintah. Beberapa kontribusi dan peran Salimah Batang Hari yang cukup signifikan di antaranya adalah Salimah berpartisipasi dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab. Batang Hari, Kajian rutin Salimah terlaksana tiap satu bulan sekali dengan tema beragam, Bekerja sama dengan orkemas lainnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, pelatihan, workshop, dan penyelenggaraan berbagai lomba. Baru-baru ini Salimah juga pro-aktif dalam mengkoordinir ibu-ibu untuk mengikuti Gerakan Nasional Membaca Al Quran One day One Juz (ODOJ) di kabupaten Batang Hari, serta ikut mem-booming kan Gerakan Hapalan Al Quran One Day One Ayat (ODOA). Salimah melaksanakan berbagai gerakan kepedulian, di antaranya Gerakan Salimah Peduli Tetangga, Salimah Peduli Anak Yatim Piatu, Salimah Peduli Ibu dan Anak, dan Salimah Peduli Lingkungan. Serta tidak absen pula sebagai Event Organizer berbagai Acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), baik di Sekretariat Salimah, di Masjid, atau pun turun langsung ke tengah masyarakat di kawasan pelosok Kabupaten Batang Hari.

Semoga Salimah Batang Hari semakin baik dari waktu ke waktu dengan berjuta aksi nyata yang brilian dan bermanfaat bagi kaum perempuan, keluarga, dan anak Indonesia, khususnya di Kabupaten Batang Hari.


Wallahu a'lam bishowwab...

NB: Tulisan ini dikembangkan dari Muqaddimah Anggaran Dasar Salimah Pusat.

Mengenal Lebih Dekat 'Salimah Batang Hari'



Profil Pimpinan Daerah (PD) Salimah Batang Hari:


Berangkat dari keprihatinan mendalam terdapat berbagai permasalahan yang menimpa bangsa ini pada berbagai sektor kehidupan. Terlihat dari buramnya potret perempuan, maraknya kasus yang mengguncang keluarga serta lemahnya perlindungan terhadap anak-anak di Indonesia. Kemiskinan dan kebodohan menjadi muara bagi masyarakat yang terjebak pada problematika turunnya seperti kasus perdagangan perempuan dan anak, kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka kematian ibu dan balita, maraknya pornografi, semakin bertambah jumlah korban penyalahgunaan narkoba serta penderita HIV/AIDS, dll. Salimah hadir berupaya membawa harapan menjadi salah satu komponen bangsa yang berkontribusi mencari mencari jalan keluar bagi berbagai problematika tersebut dengan mengokohkan dan meluaskan struktur di berbagai pelosok bumi pertiwi khususnya kabupaten Batanghari, meningkatkan profesionalitas kerja pengurus dan kualitas anggotanya. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian serta menghadirkan berbagai program kegiatan yang bermanfaat di masyarakat.

Sebagai sebuah ormas yang terus beramal menapaki fase-fase pertumbuhannya Salimah terus berkiprah melakukan berbagai upaya positif yaitu soliditas struktur, memperluas jejaring dengan para pihak yang berkaitan, mendorong pendirian koperasi syariah (KOSSUMA). Setelah melewati dua periode kepengurusan dan tiga kali pergantian Ketua Umum dalam rentang waktu beberapa tahun (berdiri sejak tahun 2006 di Kabupaten Batang Hari dan telah terdaftar di Kantor Kesbangpol Kab. Batang Hari), Alhamdulillah eksistensi PD Salimah Kab. Batanghari semakin di rasakan keberadaannya. Semua ini tidak mungkin dapat dicapai melainkan dengan kerja ikhlas, cerdas, mawas dan keras dari seluruh pengurus PD Salimah Kab. Batanghari. Semoga Alloh memberkahi dan mengizinkan PD Salimah Kab. Batanghari terus berkiprah melalui aksi-aksi nyatanya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, keluarga dan anak di Indonesia khususnya di Kab. Batanghari.


VISI DAN MISI

1. VISI: Menjadi organisasi massa muslimah yang dinamis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, keluarga dan anak indonesia.

2. MISI:
a. Memperkokoh soliditas struktur dan memperluas wilayah
b. Meningkatkan kualitas pengurus dan anggota agar mampu merealisasikan visi dan misi salimah
c. Meningkatkan kualitas anggota sebagai basis masa salimah
d. Mengokokohkan peran dan posisi salimah dalam peta pergerakan perempuan Indonesia
e. Meningkatkan peran serta Salimah dalam upaya pemberdayaan perempuan, pengokohan keluarga dan perlindungan anak
f. Meluaskan dan mengokohkan kemitraan dengan pemerintah dan lembaga lain dalam merealisasikan program yang terkait isu perempuan, keluarga dan anak.


PD Salimah Batang Hari dalam melaksanakan berbagai kegiatan merupakan orkemas yang berasaskan Islam. Dan dengan ditunjang oleh Struktur Kepengurusan yang tak jauh berbeda dengan struktur kepengurusan Pimpinan Wilayah Salimah Provinsi Jambi dan Pimpinan Pusat Salimah, PD Salimah Batang Hari melaksanakan berbagai Program dan Kegiatan berdasarkan AD-ART dan GBHO yang telah ditetapkan. Struktur Kepengurusan tersebut terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Bendahara, Departemen Dakwah dan Pendidikan, Departemen Ekonomi, Sosial, dan Kesehatan Lingkungan, Departemen Humas dan Jaringan Lembaga, serta Departemen Pengembangan dan SDM.

Wednesday, February 12, 2014

Berani Berubah (tóu bĭ cóng róng)


Idiom tóu bĭ cóng róng adalah suatu ungkapan yang maknanya diambil dari sebuah kisah China klasik tentang seorang pria yang berani mengambil keputusan berubah dari seorang sastrawan menjadi tentara dan mencapai kesuksesan. Berikut ini kisahnya:

Pada zaman dulu di negeri Panda, hiduplah seorang pemuda bernama Ban Chao. Walaupun berasal dari keluarga yang miskin namun ia mempunyai cita-cita yang tinggi. Setelah dewasa, ia sempat lama berprofesi sebagai sastrawan yang berkarya atas pesanan orang. Namun lama-kelamaan ia menyadari bahwa pekerjaan yang ditekuninya dari hari ke hari, bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun ternyata tidak membawa hasil maksimal, walaupun telah berupaya dan bekerja keras.

Sampai pada suatu titik, kesabaran dan ketabahannya sudah habis. Ia berpikir, "Saya harus berubah. Hanya dengan melakukan perubahan inilah saya akan menjadi lebih baik dan lebih sukses."

Walaupun perubahan itu begitu berat dan menyakitkan, saya harus berani mengambil inisiatif dan tindakan," ia berusaha meyakinkan dirinya.

Setelah mantap dengan keputusannya untuk menjadi tentara, ia pun mencampakkan semua pena yang biasa digunakan untuk membuat karya sastra, dan mengkonsentrasikan sepenuhnya di bidang yang baru. karena perubahan memang perlu mengubah cara-cara, tindakan, dan kebiasaan lama. Serta mulai belajar membiasakan diri dengan lingkungan dan cara-cara baru yang tentunya berbeda.

Pertama kali mengikuti latihan, ia dipandang sebelah mata dan dianggap remeh bahkan oleh teman-temannya. Orang yang biasanya mengandalkan otak dalam bekerja, kini harus lebih banyak mengandalkan fisik, tentunya merupakan tantangan berat, namun semua itu tidak membuatnya kecut dan mengurungkan niatnya lalu menyerah.

Untuk sebuah perubahan, untuk masa depan yang lebih baik, semuanya dikerjakan Ban Chao dengan sepenuh hati. Ia sadar bahwa sukses bukan suatu yang instan. Sukses tidak jatuh dari langit. Untuk menuju ke puncak kesuksesan harus melewati jalan yang berliku-liku, mendaki dan bukan jalan lurus, serta menurun.

Setelah mengikuti beberapa sesi latihan, Ban Chao diterima menjadi tentara dan langsung bergabung dengan pasukan yang telah disiapkan untuk dikirim ke perbatasan.

Sepulang dari perbatasan, Ban Chao mendapat penghargaan dan menempati posisi baru. Sejak itu kariernya meningkat terus dan akhirnya menjadi seorang pejabat tinggi yang sangat berpengaruh dengan kemampuan sastra yang juga tinggi.



Ulasan untuk cerita di atas:
Readers, kita bisa menganalogikan kisah Ban Chao di atas dengan kehidupan kita. Sudahkan kita berani meninggalkan zona nyaman kita untuk berubah? Sebagai contoh, sejak kecil Bunga diidentifikasi sebagai anak dengan bakat menyanyi dan memiliki bakat seni untuk memainkan beberapa alat musik. Jikalah Bunga mengikuti kata hati, tentunya ketika kuliah bunga lebih memilih untuk melanjutkan ke STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) agar bakat tersebut lebih terasah. Namun, dengan harapan yang lebih baik dan cita-cita yang lebih tinggi, serta niat untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain, Bunga menempuh jalan yang lebih sulit, memilih jurusan yang banyak dihindari oleh orang-orang kebanyakan, yaitu Statistika. Memang sejenak Bunga harus melupakan semua bakat-bakat yang ada, untuk memperdalam ilmu statistika tersebut. Tapi manfaatnya saat ini sudah mulai terasa. Kelangkaan alumni jurusan Statisika yang pulang ke daerah, membuat para Statistisi yang fresh graduate benar-benar dibutuhkan di daerah-daerah (baca: Kabupaten/Kota) bahkan hingga tingkat provinsi.


Nah readers, silakan analogikan sendiri dengan kisah hidup readers masing-masing ya. Bagi yang sudah berani mengambil langkah pertama untuk berubah, alhamdulillah. Bagi yang belum, kapan lagi? tunggu apa lagi? hehehe :D



Kisah Cina di atas disadur dari Majalah 'Luar Biasa'

A Thing About You ~ Roxette

Suka aja dg lagu ini:

I pick up the phone
I'm dialing your number
While I pray you're at home,
At home and alone
'cause I can't function on my own
And I'll never stop believing

The reaping is done
You are the one
The radio is on but the sound is all gone
And I wanna walk out in the sun
But lately that's been very hard to do

I've got a thing about you
And I don't really know what to do
'cause I've got a thing about you
Hey you

I pick up the phone
I'm dialing that number and
My heart like a stone
Waits for the tone
Oh I can't make it on my own
And I'll never stop believing

I know what is right and this is so wrong
Alone in my bed, better off on my own
The TV is on but the colours are gone
And lately you've been painting my world blue

I've got a thing about you
(I've got a thing about you)
And I don't really care what you do
I've got a thing about you
(I've got a thing about you)
Yea you

I've got a thing about you
I've got a thing about you-ou-ou-ou

Lately you've been painting my world blue

I've got a thing about you
(I've got a thing about you)
And I don't really know what to do
I've got a thing about you
Hoping this story cuts through
(this story cuts through)
Yea, I've got a thing about you
A thing about you

I've got a thing about you
I've got a thing about you-ou-ou-ou
And I don't really know what to do

I've got a thing about you (I've got a thing about you)
I've got a thing about you (I've got a thing about you-ou-ou-ou)


A Thing About You lyrics © Kobalt Music Publishing Ltd., EMI Music Publishing

read this also:

Saturday, February 8, 2014

Soal-soal Ujian Tertulis Tahsin Level 4


Selain test Bacaan, berikut ini Ujian Tertulis untuk lulus tahsin Level 4:

1. Apa yang dimaksud dengan Alif Lam Syamsiyah dan Qomariyah? Bagaimana cara membacanya? Sebutkan huruf-hurufnya!

2. Apa yang dimaksud dengan tafkhim dan tarqiq? Sebutkan pembagian huruf hijaiyah dari segi tafkhim dan tarqiq!

3. Kapan nun mati dan tanwin ghunnahnya ditebalkan? Berikan contohnya!

4. Apa yang dimaksud dengan Lafazh Jalalah? Kapan dibaca tebal atau tipis?

5. Sebutkan syarat pembacaan ra tebal dan tipis! Kapan bisa dibaca keduanya?

6. Apa yang dimaksud dengan Waqof, Washol, dan Ibtida?

7. Apakah urgensi mengetahui waqof?

8. Sebutkan pembagian waqof dan jelaskan!

9. Apa yang dimaksud dengan Hamzah Qotho? Bagaimana cara membacanya?

10. Apa yang dimaksud dengan Hamzah Washol dan bagaimana cara membacanya?

11. Apa yang dimaksud dengan ayat Sajadah?

12. Apa yang harus dilakukan jika menemukan ayat Sajadah? Bagaimana cara melakukannya?

13. Apa yang anda ketahui tentang saktah?

14. Sebutkan ayat Al Quran yang harus dibaca Saktah! Apa fungsinya?

15. Apa yang dimaksud dengan Al Imalah? Terdapat dalam surat dan ayat berapa kaidah tersebut? Bagaimana cara membacanya?

16. Apa yang anda ketahui tentang An Naql? Terdapat dalam surat dan ayat berapa?

17. Apa yang dimaksud dengan Nun Alwiqoyah secara bahasa dan istilah?

18. Apa yang dimaksud dengan Sifrul Mustadir yang terdapat dalam mushaf?

19. Sifrul Mustathil Qoim dalam mushaf menunjukkan apa?

20. Bagaimana cara membaca Isymam? Sebutkan Pengertian Isymam!


Taken From Buku Panduan Tahsin dan Tahfizh Al Qur'an Ma'had Al Huda Jatinangor
Gambar diambil dari proses pencarian di google... ^_^

Soal-soal Ujian Tertulis Tahsin Level 3


1. Bagaimanakah hukum pembacaan Nun dan Mim bertasydid?

2. Ada berapakah hukum pembacaan Nun mati dan Tanwin?

3. Jelaskan tentang Izhar! Mengapa disebut dengan Izhar Halqi?

4. Sebutkan contoh-contoh kalimat yang termasuk Izhar Safawi!

5. Jelaskan tentang Iqlab! Sebutkan unsur-unsur kesempurnaannya!

6. Sebutkan kesalahan-kesalahan membaca Mim mati bertemu wawu dan fa dalam Izhar Safawi!

7. Apa yang dimaksud dengan Idgham secara bahasa dan istilah?

8. Berikan contoh Idgham Mutajanisain dan jelaskan!

9. Apa yang dimaksud dengan Idgham Mitslain atau Idgham Mimi?

10. Sebutkan contoh-contoh kalimat yang termasuk Idgham Mitslain atau Idgham Mimi!

11. Apakah perbedaan Idgham Mutamatsilain dan Mutajannisain?

12. Apa yang dimaksud dengan Mad?

13. Sebutkan hukum Mad yang sejenis dengan Mad Ashli dari segi panjangnya!

14. Apa perbedaan Mad Shilah Qoshiroh dan Thowilah?

15. Apa yang dimaksud dengan Ha Dhomir? Kapan Ha Dhomir dibaca panjang dan kapan dibaca pendek?

16. Apa yang dimaksud dengan Mad Farq? Berapa panjangnya? Bagaimana cara membacanya?

17. Mengapa disebut Mad Farq?

18. Apa yang dimaksud dengan Mad Lazim Mutsaqol Kilmi?

19. Apa yang dimaksud dengan Mad Lin? Kapan Mad Lin dibaca panjang? Berapa kadar harakatnya?

20. Apa yang dimaksud dengan Mad Iwadh?


Taken from: Buku Panduan Tahsin Ma'had Al Huda Jatinangor
Gambar dari googling

Soal-soal Ujian Tertulis Tahsin Level 2



Selain diuji bacaan Al Quran nya, berikut ini soal-soal Ujian tertulis untuk level 2 agar bisa naik ke level 3:

1. Apa yang dimaksud dengan makhroj dan sifatul huruf?

2. Bagaimana kesempurnaan tilawah Al Quran dengan tartil?

3. Apa yang dimaksud dengan Al Jauf, Al Halqi, dan Syafatain? Sebutkan pembagiannya!

4. Sebutkan bagian-bagian makharijul huruf yang keluar dari lisan!

5. Sebutkan huruf yang keluar dari Aqsha lisan!

6. Sebutkan huruf yang keluar dari Wasth dan Adna Lisan! Apakah perbedaannya?

7. Sebutkan huruf yang keluar dari Thorful Lisan dan jelaskan!

8. Sebutkan huruf yang keluar dari Hafatal Lisan! Jelaskan!

9. Sebutkan pembagian sifat huruf yang memiliki lawan!

10. Sebutkan kesalahan yang sering muncul dilihat dari segi tertahannya suara!

11. Jelaskan tentang Al Hams dan sebutkan huruf-hurufnya! Jelaskan pula kesalahan yang sering muncul dalam sifat ini!

12. Jelaskan tentang Asy Syiddah dan sebutkan huruf-hurufnya!

13. Sebutkan huruf-huruf yang termasuk dalam Al Istila dan Ithbaq! Bagaimana cara mengucapkannya?

14. Sebutkan sifat huruf yang tidak memiliki lawan!

15. Apakah yang dimaksud dengan shofir? Sebutkan hurufnya!

16. Jelaskan yang dimaksud dengan Al Inhirof dan sebutkan hurufnya!

17. Sebutkan huruf qolqolah! Bagaimana maksudnya?


Taken From: Buku Panduan Tahsin Ma'had Al Huda Jatinangor
Gambar dari (search) at Google

Soal-soal Ujian Tertulis Tahsin Level 1


Selain test membaca/tilawah Al Quran, berikut ini contoh Ujian tertulis Kelas tahsin level 1 untuk naik ke level 2:

1. Apa yang dimaksud dengan tajwid secara bahasa dan istilah?

2. Apakah yang dimaksud dengan haq dan mustahaq huruf?

3. Apakah kesalahan umum yang sering dilakukan ketika membaca Al Quran? Jelaskan bagaimana cara mengatasinya

4. Bagaimana hukum mempelajari dan menerapkan tajwid dalam tilawah Al Quran? Sebutkan dalil/haditsnya!

5. Apakah keutamaan mempelajari ilmu tajwid?

6. Sebutkan tingkatan bacaan Al Quran!

7. Bagaimana cara yang benar dalam membaca istiadzah dan basmalah untuk awal surat? Bagaimana hukum membacanya?

8. Apakah tujuan dari mempelajari Al Quran?

9. Huruf apa sajakah yang harus dipantulkan dalam membacanya? Berikan contohnya!

10. Bagaimanakah kedudukan orang yang terbata-bata dalam membaca Al Quran?

11. Bagaimana ketentuan yang benar dalam menyambung dua surat? Sebutkan dan Jelaskan!

12. Apakah diperbolehkan membaca akhir surat dengan menyambung ke bacaan basmalah dan berhenti tanpa menyambung ke awal surat berikutnya? Mengapa? Jelaskan!


Taken From: Ma'had Al Quran Al Huda Jatinangor
Gambar diambil dari (search) Google ^_^

Tuesday, February 4, 2014

You Must Love Me ~ Evita (Eva) Peron

Peringatan Hari Kanker Sedunia jadi Ngingetin kita sama Tokoh Wanita Fenomenal asal Argentina, Evita Peron, yang meninggal di usia 33 tahun karena kanker. Untuk lagu-lagu Evita, selain Dont Cry For Me Argentina, Bunga suka lagu You Must Love Me. Terlepas dari Song Meaning, Bunga suka lagu ini karena enak buat dinyanyiin :))



You Must Love Me

Where do we go from here?
This isn't where we intended to be
We had it all, you believed in me
I believed in you


Certainties disappear
What do we do for our dream to survive?
How do we keep all our passions alive,
As we used to do?

Deep in my heart I'm concealing
Things that I'm longing to say
Scared to confess what I'm feeling
Frightened you'll slip away

You must love me
You must love me

Why are you at my side?
How can I be any use to you now?
Give me a chance and I'll let you see how
Nothing has changed

Deep in my heart I'm concealing
Things that I'm longing to say
Scared to confess what I'm feeling
Frightened you'll slip away
You must love me
You must love me

You must love me

Alhamdulillah dimuat lagi... ^_^

Alhamdulillah, Tulisan Bunga tentang peran aktif perempuan dalam Pembangunan di Kabupaten Batang Hari dimuat di Jurnal Balitbangda Provinsi Jambi (Jurnal 'Khazanah Intelektual' di penghujung 2013 lalu). Ini Tulisan ke-2 Bunga yang dimuat :))


PERAN AKTIF PEREMPUAN DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG RESPONSIF GENDER PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI

ACTIVE ROLE OF WOMEN IN PLANNING AND BUDGETING FOR GENDER RESPONSIVE PROGRAM DEVELOPMENT IN BATANG HARI DISTRICT GOVERNMENT

Oleh: Bunga mardhotillah, S.Si,M.Stat
(Bappeda Kabupaten Batang Hari)


ABSTRAK

Permasalahan gender kerap kali bermula dari relasi gender yang cenderung timpang/tidak adil antara perempuan dan laki-laki serta merugikan salah satu pihak. Hal ini muncul karena berbagai aspek, mulai dari pengaruh nilai-nilai budaya, rendahnya kapasitas perempuan, interpretasi agama dan sebagainya. Seringkali kesenjangan gender berawal dari tingkat keluarga dan kemudian meluas ke tingkat makro. Program pemberdayaan perempuan merupakan program-program yang berpihak pada kebutuhan perempuan dan diarahkan untuk mewujudkan kemitra-sejajaran perempuan dengan laki-laki dalam kehidupan, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah responsif gender. Di sisi lain peranan perempuan sangat menentukan berjalannya program pembangunan responsif gender. Karena tentunya perempuan yang dapat memperjuangkan hak-hak kaumnya sendiri, agar tidak terjadi ketimpangan gender dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga peran-peran aktif yang strategis dari kalangan perempuan, akan dapat memperkuat Perencanaan Program Pembangunan yang responsif gender. Di Kabupaten Batang Hari, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan secara umum sudah lebih tinggi dibandingkan jumlah PNS laki-laki. Selain itu, dibentuknya Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) yang lebih fokus dalam mengoptimalkan peranan perempuan, cukup memberikan pengaruh positif dalam peningkatan kualitas dan kuantitas perencanaan program dan penganggaran yang responsif gender di Kabupaten Batang Hari. Sehingga kajian ini difokuskan untuk membahas lebih lanjut terkait Peran Aktif Perempuan dalam Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Responsif Gender pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari Tahun Anggaran 2012 dan 2013.



ABSTRACT

Gender concerns often stems from unequal gender relations tend/unfair between women and men as well as detrimental to either party . It arises due to a variety of aspects, ranging from the influence of cultural values, low capacity of women, religious interpretations and so on. Often the gender gap starts from the family level and then extends to the macro level. Women's empowerment programs are programs in favor of women's needs and geared to realize equal partners between women and men in life, which in turn is better known by the term gender responsive. On the other hand the role of women is crucial passage of gender- responsive development programs. Because of course women can fight for the rights of their own rights , in order to avoid gender inequality with men in all aspects of life. So that the active roles of strategic among women, will be able to strengthen the Development Planning gender responsive budgeting . In Batang Hari, the number of female civil servants in general are higher than the number of male civil servants . In addition, the establishment of Family Planning Agency and the Empowerment of Women are more focused on optimizing the role of women, quite a positive influence in improving the quality and quantity of program planning and gender responsive budgeting in Batang Hari. So the study is focused to discuss further related Active Role of Women in Program Planning and Development Gender Responsive Budgeting in Batang Hari District Government for Fiscal Year 2012 and 2013.


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gender merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan peran antara laki-laki dan perempuan. Permasalahan gender kerap kali bermula dari permasalahan relasi gender yang tidak adil antara perempuan dan laki-laki serta merugikan salah satu pihak. Hal ini muncul karena berbagai aspek, mulai dari pengaruh nilai-nilai budaya, rendahnya kapasitas perempuan, interpretasi agama dan sebagainya.
Seringkali kesenjangan gender berawal dari tingkat keluarga dan kemudian meluas ke tingkat makro, seperti kualitas Human Development Indeks (HDI) yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang terhambat, kualitas pendidikan yang rendah, kualitas kesehatan rendah, masalah sosial yang tinggi dan sebagainya.

Permasalahan Gender, Kemiskinan dan Pengarus Utamaan Gender (PUG) berfokus pada ketidakadilan yang tercermin pada data yang memperlihatkan terjadinya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan (ketimpangan gender), antarkelompok umur, antarlokasi, dan seterusnya. Berdasarkan data tadi, kemudian akan dilakukan penelusuran sebab-sebab dan dampak yang ditimbulkannya (kaitan antara gender dan kemiskinan). Pemetaan atas realita akan dilanjutkan dengan strategi bagaimana mengatasi kesenjangan yang terjadi. Strategi yang digunakan adalah pengarus utamaan gender untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

Dewasa ini di Indonesia terdapat fakta ketidakadilan/ketidaksetaraan gender dalam beberapa tipe dan bentuknya berbeda di masing-masing daerah dan harus ada usaha untuk menghilangkan atau meminimalisasi ketimpangan/ketidakadilan tersebut. Program pemberdayaan perempuan, awalnya diarahkan untuk mendorong kemajuan perempuan. Namun dalam perjalanannya, diarahkan untuk mewujudkan kemitra-sejajaran perempuan dengan laki-laki dalam kehidupan, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah responsif gender.

Di sisi lain peranan perempuan sangat menentukan berjalannya program pembangunan responsif gender. Karena tentunya perempuan yang dapat memperjuangkan hak-hak kaumnya sendiri, agar tidak terjadi ketimpangan gender dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan. Kecil kemungkinannya laki-laki akan memperjuangkan hak-hak perempuan secara menyeluruh. Dan peran perempuan yang diharapkan dalam program pembangunan responsif gender ini, adalah peran aktif dan strategis perempuan. Sehingga peran-peran aktif yang strategis dari kalangan perempuan, akan dapat memperkuat Perencanaan Program Pembangunan yang responsif gender. Responsif gender di Kabupaten Batang Hari telah mulai meningkat, dengan adanya upaya untuk menghargai peran aktif perempuan ini berupa pembentukan Badan/Lembaga yang khusus mengurus permasalahan perempuan yaitu BKBPP (Badan Keluarga Berncana dan Pemberdayaan Perempuan) pada tahun 2012. Namun adanya BKBPP tersebut, tidak menjamin program pembangunan yang responsif gender telah diterapkan pula di bidang/fokus pembangunan lainnya di Kabupaten Batang Hari.

Berlatar belakang dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Peran Aktif Perempuan dalam Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Responsif Gender di Kabupaten Batang Hari.




1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1.Bagaimana Gambaran Umum Gender Responsive Budgeting di Kabupaten Batang Hari Tahun Anggaran 2012 dan Tahun Anggaran 2013?

2.Bagaimana Meningkatkan Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Responsif Gender yang mengutamakan pembangunan dalam berbagai aspek yang menunjang Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Batang Hari?

3.Bagaimana Merencanakan Program Penyadaran Dan Penguatan Hak Otonomi Perempuan Untuk Berperan dalam Pembangunan Kabupaten Batang Hari?

4.Bagaimana Strategi Pembangunan Responsif Gender di Kabupaten Batang Hari?


1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penulisan karya ilmiah populer dengan tema Responsif Gender ini bertujuan dan diupayakan bermanfaat untuk:

1.Meningkatkan wawasan penulis dalam bidang Pemberdayaan Perempuan.

2.Mengkaji dan Membahas lebih jauh mengenai Peningkatan Peran Aktif Perempuan dalam Perencanaan Program Pembangunan dan Penganggaran Responsif Gender di Kabupaten Batang Hari.

3.Memberikan Informasi kepada pembaca mengenai bidang Pemberdayaan Perempuan, khususnya permasalahan Responsif Gender di Kabupaten Batang Hari.



II. LANDASAN TEORI

2.1. Responsif Gender di Indonesia

Sebagaimana kita ketahui, berdasarkan data sensus penduduk yang dilaksanakan oleh BPS, jumlah penduduk perempuan melebihi separuh penduduk Indonesia. Bila ditunjang oleh kualitas yang tinggi, maka penduduk perempuan Indonesia akan menjadi potensi yang menjadi modal pembangunan. Program pemberdayaan perempuan, awalnya diarahkan untuk mendorong kemajuan perempuan. Namun dalam perjalanannya, diarahkan untuk mewujudkan kemitra-sejajaran perempuan dengan laki-laki dalam kehidupan, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah responsif gender.

Secara umum dalam konteks menganalisis tentang ketimpangan gender merupakan jenis ketimpangan yang bisa dikombinasikan dengan jenis ketimpangan lainnya yaitu ketimpangan berdasarkan kelompok usia, ras, etnis, kemampuan yang berbeda, lokasi geografis. Kondisi ini menjadikan perempuan mengalami diskriminasi berlapis. (Zurweni: 2010)

Pengarusutamaan gender adalah salah satu strategi yang bisa dipakai untuk menghilangkan atau meminimalisasi ketimpangan yang terjadi menuju kesetaraan dan keadilan gender. Data dan fakta ketimpangan diperlukan sebagai dasar penyusunan program pembangunan di daerahnya masing-masing, sehingga program disusun untuk menyelesaikan masalah, termasuk masalah ketimpangan gender.


2.2. APBD dan Strategi Advokasi Anggaran Responsif Gender

Penerapan strategi pengarus utamaan gender mulai dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi setiap program/kegiatan di setiap sektor. Dengan kata lain, strategi pengarusutamaan gender dilakukan pada setiap tahapan siklus APBD. Untuk dapat menerapkan strategi pengarusutamaan gender itu, pemahaman terhadap siklus APBD menjadi perlu.

Dalam merencanakan dan menganggarkan program pembangunan responsif gender, dibutuhkan Strategi Advokasi Anggaran Responsif Gender. Yang perlu diketahui dalam hal ini adalah tujuan advokasi anggaran responsif gender dan strategi untuk mencapai tujuan advokasi. Peserta diajak memahami dan sepakat mengenai pentingnya membangun kemitraan (partnership) antara LSM, eksekutif dan legislatif untuk advokasi yang efektif. Dengan demikian, perjuangan mewujudkan anggaran responsif gender oleh ketiga aktor utama tadi, dilakukan dengan mengoptimalkan peran yang mereka miliki. Salah satu langkah konkret advokasi adalah membuat komitmen “memperjuangkan anggaran responsif gender” dalam Rencana Tindak Lanjut yang disusun bersama antara LSM, eksekutif dan legislatif. Beberapa isu yang menarik untuk dibahas dewasa ini yaitu isu gender dan peraturan perundangan. Hal-hal tersebut sangat diperlukan agar tampak keterkaitan program pembangunan dengan isu gender sekaligus sebagai proses internalisasi isu gender di pemerintahan daerah. Sementara itu, tema peraturan perundangan harus dipedomani dengan cara membahas aturan perundangan yang terkait. (Maya Rostanty: 2007)

Salah satu asas umum pengelolaan keuangan daerah adalah keadilan dan manfaat untuk masyarakat. Maka ditekankan bahwa keadilan dan manfaat serta pemenuhan hak-hak dasar masyarakat adalah untuk semua kelompok, terutama bagi kelompok miskin dan kelompok rentan lainnya (anak, penyandang cacat, lansia dan perempuan) dengan argumen bahwa dengan sumber daya yang terbatas maka Anggaran untuk kelompok rentan tersebut belum menjadi prioritas karena intervensi pemerintah. Isu gender yang dihadirkan adalah mengenai partisipasi perempuan di setiap tahapan dalam siklus APBD.


2.3. Peraturan Perundangan (Dasar Hukum) Terkait Responsif Gender

Peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam Perencanaan adalah pasal-pasal tentang fungsi, asas umum pengelolaan keuangan daerah, urusan wajib dan urusan pilihan daerah. Pasal-pasal ini dibahas untuk menegaskan bahwa pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan aturan hukum itu agar hak rakyat terpenuhi. Dalam hal ini peraturan perundangan yang dapat dijadikan pedoman adalah Inpres No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan dan Kepmendagri No 132 Tahun 2003 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah. Selanjutnya, berpedoman pula pada pasal-pasal yang terkait dengan proses dan tahapan dalam siklus APBD sesuai UU No 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara, PP No 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Panduan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender Nasional 2012.

Semangat yang ingin dibangun adalah bagaimana menegakkan peraturan perundangan yang ada. Terkait dengan upaya mewujudkan anggaran responsif gender, maka peluang-peluang yang ada dioptimalkan dan ancaman-ancaman yang ada diminimalisasi. Peluang-peluang itu muncul dari pasal-pasal yang ada dalam peraturan perundangan. Misalnya, pasal tentang urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh daerah dapat dijadikan argumen ketika berhadapan dengan pihak pemerintah tentang pentingnya pembangunan sektor pendidikan. Selain itu, pasal tentang asas transparansi dan prinsip-prinsip dalam pengelolaan keuangan daerah dapat dijadikan bekal untuk menangkal argumen bahwa dokumen APBD bersifat rahasia dan tidak boleh disebarluaskan.


2.4. Ketimpangan sebagai Masalah Lama yang Kerap Terabaikan

Ketimpangan yang semakin lebar antara kaya dan miskin adalah salah satu fenomena pembangunan yang dijalankan selama ini. Sebagaimana terungkap dalam banyak kajian, tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi yang terjadi pada saat pra krisis ekonomi telah memberikan keuntungan yang luas bagi penduduknya secara umum. Hal ini terbukti dari tingkat kemiskinan yang menurun dengan pesat disertai berbagai indikator kesejahteraan lainnya yang semakin membaik. Namun, ternyata manfaatnya tidak dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Segelintir kelompok masyarakat, khususnya yang berada pada puncak distribusi pendapatan dan kekuasaan politik, menikmati potongan kue pertumbuhan ekonomi yang terbesar, sementara kelompok lainnya harus puas mengunyah remah-remahnya. Kondisi ini diperkuat dengan data statistik tentang rasio gini dan didukung oleh persepsi masyarakat. Rasio Gini adalah suatu ukuran ketimpangan yang memiliki kisaran nilai antara 0 dan 1. Semakin tinggi nilainya Rasio Gininya semakin tinggi tingkat ketimpangan. Pada 1990, nilai Rasio Gini di Indonesia adalah 0,32, sedangkan nilai Rasio Gini di 1996 adalah 0,34. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam kurun waktu tersebut diikuti dengan peningkatan ketimpangan. Sementara pada tahun 1999, tingkat ketimpangan turun drastis yang ditandai dengan turunnya indeks Rasio Gini menjadi 0,30, data yang memperkuat banyak temuan krisis ekonomi paling banyak mempengaruhi kelompok ekonomi atas. Hal yang mengkhawatirkan, pada 2002 nilai Rasio Gini adalah 0,32 yang menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pasca krisis meningkat. Hingga pada tahun 2005-2012 indeks Gini/Gini Rasio berkembang secara fluktuatif bahkan dapat dikatakan cenderung meningkat. Ketimpangan secara ekonomi hanyalah salah satu dari jenis ketimpangan dan merupakan jenis ketimpangan yang paling sering diukur. Namun, ketimpangan juga meliputi dimensi kesejahteraan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, partisipasi politik, dan sebagainya. Lebih jauh lagi, ketimpangan dapat diukur pada tingkat individu atau rumah tangga, namun juga bisa diukur pada tingkat kelompok. Ketimpangan berawal dari diskriminasi.

Diskriminasi adalah pembedaan antara manusia berdasarkan gender, usia, ras, kelas, atau faktor yang lain. Satu orang diberi kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya yang pada akhirnya menjadikan seseorang lebih memiliki kekuasaan dibandingkan dengan yang lainnya. Faktor-faktor diskriminasi bermacam-macam, ada yang sifatnya ada sejak lahir dan ada yang bentukan sosial, meliputi:

1.Gender
Gender merujuk pada deskripsi sosial, peran, dan tanggungjawab yang dilabelkan kepada perempuan dan laki-laki. Jika seks adalah fakta biologis yang tidak bisa berubah, maka gender dihasilkan secara kultural, bisa berubah, bervariasi sepanjang waktu yang dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi. Stereotip gender secara umum adalah: laki-laki kuat/perempuan lemah, laki-laki adalah pencari nafkah/perempuan pengelola rumah tangga, laki-laki rasional/perempuan emosional.

2.Ras
Secara lugas, ras merujuk pada penduduk asli. Namun di politik, ras biasanya merujuk pada warna kulit dan bentuk wajah. Orang dengan kulit berwarna telah mengalami diskriminasi selama ratusan tahun. Warisan diskriminasi ini bisa dilihat dari kondisi saat ini dalam hal perekonomian, politik, dan sistem hukum, yang sejalan juga dengan stereotipe yang kuat.

3.Etnis
Etnis merujuk pada pembagian asal, tradisi, nilai sosial, dan praktik budaya. Etnis adalah istilah yang lebih jelas dibandingkan ras. Sebagai contoh, tidak semua orang kulit hitam memiliki etnis yang sama.

4.Agama
Agama merujuk pada kepercayaan dan ibadah yang bersifat transendental dan supranatural. Agama biasanya diikuti dengan pandangan tentang benar dan salah yang diberikan oleh otoritas moral tertinggi.

5.Status/kelas sosial-ekonomi
Istilah ini memiliki banyak arti. Secara umum, merujuk pada posisi seseorang di masyarakat yang ditentukan oleh banyak faktor, seperti pendidikan dan harta kekayaan. Status sosial ekonomi merupakan salah satu sumber ketidakberuntungan atau keistimewaan yang paling penting.

6.Umur
Umur seseorang adalah sederet tahun kronologis seseorang. Umur adalah sumber umum dari diskriminasi yang berakibat berbeda bagi perempuan dan laki-laki, dan berbeda pula jika konteks berbeda. Sebagai contoh, di Afrika dan Asia Selatan umur memberikan perempuan status lebih, sedangkan di beberapa bagian di Barat perempuan tua kurang memiliki atau tidak memiliki status.

7.Lokasi Geografis Lokasi dimana seseorang tinggal sering ditentukan oleh pilihan, kesempatan dan sumber daya. Sebagai contoh, penduduk di daerah pedesaan biasanya mengalami diskriminasi dibandingkan dengan penduduk perkotaan sebab mereka kurang memiliki akses ke sumber daya, pelayanan dan pengambilan keputusan. Pembagian wilayah penting lainnya adalah wilayah utara yang mengontrol hampir seluruh sumber daya dunia dengan wilayah selatan.

8.Kemampuan berbeda (disability) Kemampuan berbeda merujuk kepada kondisi metal atau fisik yang membuat seseorang berbeda dengan kondisi yang biasanya disebut dengan “normal.” Kemampuan berbeda sering membuat seseorang beraktivitas di tempat berbeda dan membutuhkan bantuan untuk dapat beraktivitas secara normal. Masyarakat sering berlaku kasar kepada orang dengan kemampuan berbeda.


2.5.Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Responsif Gender dalam berbagai Aspek yang Menunjang Pemberdayaan Perempuan

Pada hakikatnya sasaran program pemberdayaan perempuan diarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri perempuan, yang memungkinkan perempuan dapat memanfaatkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki terhadap Sumber Daya Pembangunan.
Partisipasi masyarakat di setiap siklus APBD masih sangat minim dan menempatkan pemerintah daerah dan DPRD sebagai aktor utama.

Di proses penyusunan APBD, aturan perundangan menempatkan Musrenbang sebagai saluran resmi partisipasi masyarakat. Namun, tujuan Musrenbang adalah mendapatkan masukan atas Draft Awal dari dokumen perencanaan. Pada saat pembahasan APBD di DPRD, tidak ada aturan yang secara eksplisit menerangkan tentang keterlibatan masyarakat dalam proses APBD. Begitu juga dengan tahap pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD. Jika kondisinya demikian, apakah partisipasi masyarakat dalam setiap tahap siklus APBD penting? Bukankah masyarakat sudah memiliki wakil yang duduk sebagai anggota DPRD? Setidaknya ada lima alasan mengapa partisipasi masyarakat dalam setiap tahap siklus APBD penting, sebagai berikut:

Pertama, dalam sistem demokrasi perwakilan, ada kecenderungan wakil rakyat adalah kelompok elite yang seringkali tidak memiliki hubungan langsung dengan konstituennya. Proses ini sering disebut sebagai proses pembajakan demokrasi oleh kelompok elite (capture by elite). Selain itu ada kelemahan internal dari mekanime demokrasi perwakilan, yaitu jarak yang lama antara satu Pemilu dengan Pemilu berikutnya (rata-rata empat sampai lima tahun). Jarak yang lama memungkinkan para wakil rakyat melupakan janji-janji waktu kampanye, baik karena kebutuhan pragmatis, kepentingan pribadi, maupun penyalahgunaan jabatan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan instrumen kelembagaan agar pejabat publik yang terpilih dan partai politik dapat terus menerus berkomunikasi dengan organisasi masyarakat sipil. Instrumen kelembagaan ini bukan merupakan pengganti dari demokrasi perwakilan melainkan instrumen untuk memperdalam demokrasi (deepening democracy). Kedua, kenyataan sosial bersifat komplek. Para ahli dan birokrat yang biasanya secara intens memproses kebijakan publik untuk diputuskan secara politik- tidak mungkin memiliki seluruh informasi yang memadai untuk membuat kebijakan yang menguntungkan semua orang (optimum). Ketiga, kecenderungan semakin rendahnya rasa kepemilikan rakyat terhadap pemerintahan yang terjadi dalam negara-negara yang menjalankan demokrasi perwakilan. Keempat, partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dapat meningkatkan kinerja administrasi pemerintahan. Kelima, ruang yang terbuka dan adil merupakan wahana bagi pembelajaran politik masyarakat sipil dalam bernegosiasi dan memutuskan mana yang terbaik mengenai kebijakan publik.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan siklus APBD menjadi penting untuk dilakukan. Karena aturan perundangan tidak secara jelas mengatur mekanisme keterlibatan masyarakat di setiap tahap dalam siklus APBD, maka para kader pembangunan harus kreatif dan inovatif melakukan terobosan partisipasi, memanfaatkan setiap peluang yang ada agar tangga partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan.


Proses perencanaan dan penganggaran yang ada saat ini masih memiliki banyak masalah, antara lain:

1.Musrenbang masih menjadi wilayah para elite (tokoh masyarakat, aparat desa/ kelurahan hingga pejabat) dan belum membuka akses seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat.

2.Proses Musrenbang masih jauh dari proses perencanaan partisipatif ideal karena pihak aparat desa/kelurahan dan kecamatan berperan dominan dalam mengambil keputusan. Dalam perencanaan partisipatif seharusnya setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk bersuara dan keputusan diambil bersama.

3.Usulan musrenbang yang jarang diakomodasi dalam APBD mengakibatkan munculnya rasa skeptisisme dan apatis di kalangan masyarakat terhadap kegiatan musrenbang. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak merasakan manfaat dari proses musrenbang yang diikutinya.

4.Anggaran pelaksanaan musrenbang yang sangat minim menjadikan out-putmusrenbang menjadi tidak optimal.

5.Tidak dipatuhinya jadwal tahapan siklus APBD sesuai dengan peraturan perundangan oleh pemerintah daerah mengakibatkan kebingungan masyarakat dalam mengawal proses APBD karena jadwal yang tidak pasti.

6.Masih adanya persepsi di sebagian masyarakat bahwa APBD adalah urusannya pemerintah dan masyarakat tidak perlu ikut campur.

7.Masih rendahnya kapasitas masyarakat dalam melakukan pencermatan dan pengkritisan usulan program karena minimnya sosialisasi tentang hak masyarakat dalam APBD. (Modul Perencanaan dan Penganggaran: 2013)


III METODE KAJIAN

Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang bersifat deskriptif atau menggambarkan kondisi umum Analisis Responsif Gender secara sederhana, dengan data-data sekunder mengenai gender dan penganggaran program-program yang responsif gender di Kabupaten Batang Hari Tahun 2012 dan 2013. Beberapa di antaranya adalah data yang telah ada dalam Batang Hari dalam Angka (BHDA), Data Kepegawaian, dan Penganggaran Program-Program APBD yang Responsif Gender Tahun Anggara (TA) 2012 dan TA 2013.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Pembangunan Responsif Gender di Kabupaten Batang Hari

Secara Umum jika dilihat dari Rasio Jenis Kelamin (kuantitas) pada data Kepegawaian September 2013, Kabupaten Batang Hari secara kuantitas telah memadai untuk pelaksanaan peningkatan program pembangunan responsif gender. Hal tersebut mengingat dari total jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Batang Hari yakni sebanyak 5826 orang, sebanyak 3024 orang adalah perempuan. Dengan kata lain 51,9% PNS Kabupaten Batang Hari adalah perempuan, dengan komposisi 656 orang Pegawai Golongan IV, 1466 orang Pegawai Golongan III, 882 orang Pegawai Golongan II, dan 20 orang Pegawai Golongan I. Jika kita analisis secara umum, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) elemen yang berperan adalah para pegawai Golongan III dan Golongan IV. Dan dari segi kuantitas tentu saja sudah lebih dari cukup, hanya saja kualitas peran aktif perempuan dalam pengambilan keputusan di Kabupaten Batang Hari masih tergolong rendah, terlihat dari beberapa Keputusan Bupati dalam pembentukan Tim Verifikasi Anggaran atau pun Pembentukan Kelompok Kerja Penyusunan Dokumen Perencaaan dan Pelaporan kerap kali perempuan tidak diikut sertakan, kecuali di beberapa lini yang dianggap ringan saja.

Alokasi Dana yang dianggarkan untuk program-program responsif gender Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Batang Hari cukup signifikan, terlebih sejak disahkannya pembentukan Badan khusus yang mengelola kepentingan perempuan, yaitu Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) berdasarkan Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 22 Tanggal 11 Januari 2012. Selain program pembangunan responsif gender di bidang kesehatan, Program-program dan Kegiatan-kegiatan terkait perempuan dan keluarga yang diusung oleh BKBPP mulai mewarnai Kabupaten Hari dengan intensitas yang tak kalah dengan program-program pembangunan lainnya serta disesuaikan dengan Panduan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender Nasional dan Renstra yang mereka susun. Demikian pula pada Tahun Anggaran 2013, Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dalam APBD cukup signifikan. Rincian berikut menunjukkan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dalam APBD Kabupaten Batang Hari TA 2012 dan 2013.


Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dalam APBD Kabupaten Batang Hari TA 2012 dan 2013
Nama Program/Kegiatan dengan Pendanaan dari APBD 2012 dan APBD 2013:

1.Program Pemberdayaan Perempuan 2012 (Kegiatan Sosialisasi Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) Rp.158.893.000,-
2.Pendataan Statistik Gender dan Keluarga Berencana 2013 Rp. 199.546.800,-
3.Program Ketahanan Pemberdayaan Keluarga 2012 Rp. 229.762.000,-
4.Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 2013 Rp. 115.015.300,-
5.Orientasi dan Penilaian Kader IMP 2012 Rp. 246.416.000,-
6.Penguatan Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Rp. 74.887.200,-
7.Jambore PKK Rp. 301.620.800,-
8.Pembinaan Organisasi Perempuan Rp. 150.000.000,-
9.Pembinaan PKK Rp. 1.075.392.200,-
10.Program Ketahanan Pemberdayaan Perempuan Rp. 555.914.500,-
11.Lomba Pembinaan PKK Rp. 157.475.000,-
12.Orientasi dan Penilaian Kader IMP Rp. 249.206.500,-
13.Program Kesehatan Reproduksi Remaja (Advokasi dan KIE tentang KRR) Rp. 258.041.500,-
14.Program Keluarga Berencana Rp. 249.206.500,-
15.Program Pelayanan Kontrasepsi Rp.195.502.000,-
16.Program Kesehatan Reproduksi Remaja Rp. 191.403.410,-
17.Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB Rp.869.210.000,-
18.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB Rp. 1.092.858.723,-
19.Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (termasuk penanggulangan kasus ibu dan balita gizi buruk, dan penurunan angka kematian bayi) Rp. 280.412.000,-
20.Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan bagi keluarga miskin Rp. 60.840.000,-
21.Program Pengembangan Lingkungan Sehat 2012 (termasuk pembinaan ibu-ibu rumah tangga dalam hal sanitasi/kesling)Rp. 201.608.000,- 22.Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan (Sebagian besar sasarannya adalah kaum ibu/perempuan) Rp. 61.424.000,-
23.Program Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya (termasuk peningkatan pelayanan Bidan Desa terkait persalinan dan Posyandu) Rp. 3.333.287.000,-
24.Program Pengembangan Lingkungan Sehat 2013(termasuk pembinaan ibu-ibu rumah tangga dalam hal sanitasi/kesling) Rp. 202.008.000,-
25.Program Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya (termasuk peningkatan pelayanan Bidan Desa terkait persalinan dan Posyandu) Rp. 3.215.115.737,-
TOTAL: Rp.13.169.132.000,-

4.2. Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Responsif Gender dalam berbagai Aspek yang Menunjang Pemberdayaan Perempuan

Melihat fakta yang terjadi selama ini sepertinya sudah menjadi kelaziman ketidak hadiran perempuan. Padahal keterlibatan mereka sangat diperlukan demi suksesnya program pembangunan. Ada beberapa alasan mengapa mereka perlu terlibat, antara lain:
1.kewajiban dari pemerintah untuk memenuhi hak-hak dasar warganya, tanpa kecuali.
2.keterlibatan mereka merupakan kesempatan untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk mengatasi masalah mereka.
3.peran ideal yang seharusnya diberikan kepada kelompok ini adalah menjadikannya pelaku (subjek) dan bukannya sasaran (objek).
Peran sebagai subjek tentu membutuhkan keterlibatan mereka, mulai dari identifikasi masalah, pelaksanaan program untuk mengatasi masalah, sampai dengan evaluasi pelaksanaan program.


Setelah mengetahui pentingnya partisipasi masyarakat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi khusus untuk melibatkan mereka berdasarkan pemahaman atas kendala partisipasi. Terkait dengan strategi khusus untuk meningkatkan keterlibatan kelompok perempuan, bisa dilihat dari best practices yang terjadi di beberapa daerah berikut ini:

1.Aturan kuota 30% perempuan dalam musrenbang di Surakarta.
2.Musrenbang khusus perempuan di Nusa Tenggara Timur.
3.Pelaksana proyek infrastruktur pedesaan 2/3 perempuan di Lombok Tengah NTB.

Berdasarkan beberapa contoh di atas, Kabupaten Batang Hari seyogianya melalui Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), dapat mengusung program pembangunan responsive gender serta meningkatkan peran aktif perempuan dalam penyusunan dan penganggaran APBD dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1.Kategorisasikan Tipe Belanja untuk program/kegiatan yang diusung.
2.Diskusikan apakah program/kegiatan sudah responsif gender atau belum responsif gender
3.Jika sudah responsif gender, apa alasannya ?
4.Jika belum responsif gender, apa alasannya ?
5.Buatlah rekomendasi akhir atas program/kegiatan, dipertahankan, dihapus atau direvisi. Rekomendasi harus menyertakan alasan mengapa program/kegiatan dipertahankan, dihapus atau direvisi.


4.3. Program Penyadaran Dan Penguatan Hak Otonomi Perempuan Untuk Berperan Dalam Pembangunan

Berikut ini beberapa program yang dapat Menguatkan Peran Perempuan dalam Program responsive gender:
1.Mengadakan diskusi rutin
2.Mengadakan kegiatan peningkatan ekonomi perempuan dan keluarga
3.Mendalami masalah-masalah yg berkaitan dengan pemberdayaan perempuan beserta haknya seperti yang diakui secara universal berdasarkan Piagam Hak Azasi Manusia
4.Membongkar mitos-mitos yang merugikan perempuan serta membangun konsep kesetaraan di lingkungan kerja.
5.Melakukan pembelaan dan pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
6.Penyadaran kepada perempuan akan pentingnya pendidikan agar perempuan bisa menggunakan hak-haknya.


Strategi Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan


Suatu pemerintahan harus menjalankan amanahnya untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Agar amanah tersebut bisa terwujud, maka perlu perubahan paradigma pemerintahan, yaitu melihat bahwa masyarakat tidak homogen. Kondisi bahwa masyarakat bersifat heterogen memunculkan fakta bahwa ada kebutuhan-kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok masyarakat. Misalnya, kelompok dengan kemampuan berbeda (disability) memiliki kebutuhan khusus dalam hal prasarana publik yang ramah dengan kondisi mereka. Begitu pula dengan perempuan dan laki-laki. Perempuan memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan dengan laki-laki, misalnya karena perbedaan fisik (perempuan hamil, sementara laki-laki tidak) maupun karena perbedaan karena kontruksi sosial (perempuan lebih banyak mengurus rumah tangga, sementara laki-laki tidak). Pemahaman dan pemenuhan atas kebutuhan yang berbeda ini merupakan pijakan awal jika ingin melakukan penguatan dan pemberdayaan kelompok-kelompok yang selama ini kurang beruntung (seperti kelompok miskin, perempuan, kemampuan berbeda) menuju tercapainya kesetaraan dan keadilan gender. Dengan mengakomodasikan adanya kebutuhan yang berbeda diharapkan penyelesaian masalah pembangunan akan dilakukan secara efektif dan tepat sasaran. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya strategi pembangunan yang dinamakan dengan strategi pengarusutamaan dan keberpihakan gender (responsif gender).


V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Analisis anggaran responsif gender adalah analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana APBD telah mengakomodasi perspektif gender dalam program dan kegiatan karena program dan kegiatan yang didukung dengan alokasi anggaran yang memadai seharusnya merupakan upaya untuk mengatasi kesenjangan gender dalam rangka mencapai keadilan dan kesetaraan gender.
Penyebab utama gagalnya peningkatan kualitas dan kuantitas program responsif gender adalah faktor kemiskinan. Kemiskinan merupakan sumber diskriminasi hak perempuan untuk hidup secara layak di tengah keluarga dan pembangunan bangsa. Kebodohan identik dengan Kemiskinan, karena dengan kebodohan, perempuan tidak akan dapat berperan dalam Pembangunan Bangsa. Sehingga perempuan harus berupaya untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas dirinya dengan menempuh jenjang pendidikan secara maksimal.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan agar BKBPP dan pihak-pihak terkait Pemberdayaan Perempuan memperjuangkan program pembangunan responsive gender serta kepada semua pihak disarankan untuk dapat :

1.Memahami bagaimana problem sosial memberikan dampak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, maka dibutuhkan solusi secara komprehensif dan adil.
2.Mengindentifikasi dan menemukan perbedaan sebagai penghalang untuk berpartisipasi.
3.Melibatkan baik laki-laki maupun perempuan dengan menyesuaikan waktu dan struktur dari kegiatan advokasi untuk menyesuaikan dengan perbedaan jadwal mereka.
4.Meminimalisasi peran kekuatan antara laki-laki dan perempuan di ranah privat dan publik, yang telah diprovokasi dengan upaya perubahan.
5.Memahami bagaimana kemiskinan, gender, usia, lokasi, ras, etnis, agama, faktor lainnya berinteraksi untuk membentuk ketidakberuntungan.
6.Memahami eksepresi yang terlihat dan tidak terlihat dan dampak dari kekuatan. Memahami arti dari keadilan (justice), hak menurut keadilan (equity), dan menghormati hak asasi manusia dengan cara yang berbeda.


REFERENSI:
1.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Batang Hari TA 2012 dan APBD TA 2013
2.Batang Hari dalam Angka 2011-2013
3.Data Kepegawaian Kab. Batang Hari 2013 (Simpeg September 2013), BKD Kab. Batang Hari
4.Materi Seminar: Peranan Perempuan Dalam Pembangunan Bangsa (2010), Pemateri: Dra. Zurweni, M.Si.
5.Modul Pelatihan Anggaran Responsif Gender (2007), Penerbit: PATTIRO; Penulis: Maya Rostanty.
6.Modul Perencanaan dan Penganggaran Kursus Keuangan Daerah Dirjen Perimbangan Keuangan Tahun 2013.
7.Panduan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender Nasional 2012.



Monday, February 3, 2014

Nggak Ada Yang Salah...


Tak ada yang salah dengan mencintai orang lain. Kita bisa jatuh cinta pada siapa saja. Yang tidak diperbolehkan adalah bersikap plin-plan dan ragu-ragu ketika jatuh cinta pada lebih dari satu orang di saat yang sama. Yang salah adalah Lambat mengambil keputusan siapa di antara mereka yang akan dipilih, dan kesalahan adalah tidak adanya komunikasi yang baik pada orang yang pada akhirnya tidak dipilih. Apalagi jika hati orang yang tidak dipilih itu dipermainkan (kesalahan fatal itu namanya), baik sengaja atau pun tidak disengaja. lalu tidak bijak juga jika dia diberi harapan semu dan ketidak pastian. Apalagi –Kasarnya- menjadikan mereka sebagai 'cadangan' kalo-kalo kita ditolak oleh pilihan pertama atau tidak berjodoh dengan orang yang pada akhirnya lebih dipilih (that so cruel & zhalim juga pastinya). #IniQuotationBuatYangMasihSingle


Tidak ada yang salah dengan mudahnya kita jatuh cinta pada orang yang kadang baru saja ditemui. Tapi yang salah adalah, ketika kita tidak mampu menahan hasrat itu ketika kita tengah menjalin hubungan dengan orang lain lebih dulu dan jauh lebih lama. Di sinilah dibutuhkan kesetiaan. Sejatinya kita harus pandai menahan hawa nafsu dan selalu ingat dulunya kita jatuh cinta lebih dahsyat pada pasangan kita saat ini. Jatuh cinta pada orang lain yang tiba-tiba muncul dalam hidup kita hanyalah kondisi dimana kita memanjakan mata, sedangkan hati kita sebetulnya berontak ingin setia pada orang yang nyata-nyata telah mencintai kita, telah memiliki kita atau pun telah kita dapatkan. Tanyakan lagi hatimu, jangan buru-buru menuruti pandanganmu. Saat jatuh cinta, otak tidak dapat berpikir rasional. #IniQuotationBuatYangUdahPunyaPasangan


Tidak ada yang salah dengan jatuh cinta pada orang yang kita anggap lebih baik dari pasangan kita saat ini. Tapi yang perlu dipertanyakan adalah apakah anggapan kita itu telah sepenuhnya benar. Apakah kita sudah pertimbangkan dengan matang untuk meninggalkan pasangan kita untuk seseorang yang lebih hebat di permukaan. Padahal cinta pasangan kita ternyata adalah cinta yang mendalam, belum tentu kita menemukan cinta sedalam itu pada orang yang kita anggap lebih baik. Dan satu lagi, apakah benar kita sudah membandingkan dengan benar siapa yang lebih baik? Jangan sampai penilaian itu digerogoti hawa nafsu semata, karena faktor fisik misalnya. Atau karena rayuan gombal, atau hot situation or condition. Pasangan kita mungkin saja jauh lebih hot dan lebih hebat dibandingkan orang lain yang terlihat memikat dari luarnya itu.


Tak ada yang salah dengan meninggalkan seseorang yang menurut kita tidak tepat untuk kita. Yang salah adalah, ketika kita meninggalkannya di saat dia tengah dirundung masalah pelik. Berarti cinta kita hanya pada saat dia baik-baik saja? Pada saat pasangan kita lagi ada masalah, kemanakah kita? Sibuk mencari sosok lain? Tidakkah kita berpikir, mungkin saja dia melontarkan kata-kata yang membuat kita sakit hati dan marah dikarenakan sikap kita yang seolah tak mau peduli pada masalahnya. Tak bisakah menunggu hingga masalahnya reda, baru kemudian memutuskan untuk meninggalkannya, jika itu memang harus?


Tak ada yang salah dengan meninggalkan seseorang karena kekurangannya. Tapi tidakkah kita sadar bahwa kekurangan seseorang itu pun tidaklah kekal? Tidakkah kita sadar bahwa kita pun dipenuhi kekurangan? Bukankah cinta itu untuk saling melengkapi? Cinta Bukan cerita tentang mencari seseorang yang dikelilingi kelebihan, penuh gairah, dan kecemerlangan. Tapi mencari seseorang yang bisa membuat hidup kita lebih lengkap dan berwarna.


Benarkah kita sudah mencintai dengan sederhana? Jika kita masih mencari yang lain di kala sudah ada seseorang yang bersungguh-sungguh mencintai kita? Jika kita masih tak mampu mengendalikan hasrat hati dengan baik? Sederhanakah itu? Tanyakan saja pada hatimu, dan istikharahlah, bertanya pada-Nya mana yang terbaik adalah tindakan lebih bijak. Percayalah, tiada keresahan dan kegalauan jika kamu bertindak bijak dalam hidupmu. Hidupmu bukan tentang kamu sendiri, tapi juga menyangkut orang lain yang telah kamu izinkan masuk ke kehidupanmu. Hidupmu juga menyangkut orang yang pernah kamu beri harapan. Sudahkah kamu perlakukan dia dengan baik sebagaimana awalnya kamu mengetuk pintu hatinya dengan baik pula? Jika mampu mengawali dengan baik, kenapa gagal dalam mengakhiri dengan baik? Tidak ada yang salah dengan mengakhiri. Tidak ada yang salah dengan membuat kesalahan. Bahkan mengulangi kesalahan yang sama pun adalah pilihan. Tapi apakah benar-benar sudah dipikirkan konsekuensinya? Its up to you now.

Renungan Dini Hari...
By. Bunga Mardhotillah

Sunday, February 2, 2014

Into the Open Air ~ Julie Fowlis


This love it is a distant star,
guiding us home wherever we are.

This love it is a burning sun,
shining a light on the things that we've done.

I tried to speak to you every day,
but each word we spoke the wind blew away.

Could these walls come crumbling down?
I want to feel my feet on the ground,
And leave behind this prison we share.
Step into the open air.

How did we let it come to this?
What we've just tasted we somehow still miss.

How will it feel when this day is done?
And can we keep what we've only begun?

And now these walls come crumbling down,
and I can feel my feet on the ground.
Can we carry this love that we share?
Into the open air.

Into the open air (into the open air).
Into the open air.

This love it is a burning sun.


OST. Brave

Saturday, February 1, 2014

Tak Ada Satu Pun Untukku...


Aku...hm...
di suatu ketika....
Kuperhatikan satu demi satu...
Kumaknai...
lalu kutanya...
"Apa itu untukku?"
tak lama kudengar...
"Itu bukan untukmu"
"Tak pernah semua itu untukmu"

Dulu...begitulah adanya...
sekarang pun tak berbeda yang kudengar...
Dan kenyataannya adalah....
Tak pernah ada satu pun yang ditujukan padaku...
Tak pernah ada satu pun diberi untuk membuatku senang...
Tak pernah ingin membuatku tersenyum...
Tak ada ingin untuk memberikan apa pun padaku...

Sebagai gantinya...
aku melihat isyarat keangkuhan...
dulu begitu...
dan sekarang semakin menjadi...
dan itu cukup untuk membuatku membeku...
kenyataan yang membekukan...
bahwa setitik hal sederhana pun enggan diberikan padaku...

Mungkin aku ini memang tak pernah berarti apa-apa...
beberapa di luar sana tampak lebih berarti secara kasat mata...
untuk diberi...
untuk dengan mudahnya dibuat tersenyum....
meski aku tak tahu mengapa demikian adanya?
karena kulihat,,,segalanya menjadi sulit ketika harus diberikan padaku...
dulu begitu...
sekarang pun tak berbeda...

Mungkin jawabannya...
'Unconditional love' itu butuh pembuktian...
dan benar...
di sinilah aku berdiri...
terus mencoba dan berusaha memberi...
meski kemudian di sana...
Tak ada satu pun untukku...*


Jambi City, Awal Februari 2014

*NB: Puisi di atas hanyalah fiktif belaka. Kecil kemungkinan akan sama dengan kisah anda wkwkwkw :D