Wednesday, November 20, 2013

Puitis, Meaningful, & Sedihnya Kisah Sang Penandai ~ Tere Liye

Aku selalu semangat membicarakan tentang buku. Terutama Fiksi. Salah satu penulis favoritku adalah Tere Liye. hampir semua novel tulisan Tere Liye udah aku baca. Sebut saja: Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Sunset Bersama Rosie, Kau Aku dan Sepucuk Angpaw Merah, Ayahku (Bukan) Pembohong, Moga Bunda Disayang Allah, Negeri Para Bedebah, Bidadari-bidadari Surga, Hafalan Sholat Delisa, Eliana, Pukat, Negeri di Ujung Tanduk, Daun yang Jatuh Tidak pernah Membenci Angin, dll. Nah ada Novel Tere Liye yang secara cover terlihat jadul, judulnya 'Kisah Sang Penandai'. Covernya menggambarkan seorang tua dengan jenggot beruban bersama seorang anak muda yang memetik gitar Arab tengah memandang lautan. Kesannya seperti kisah petualangan di laut, aku awalnya kurang interest, jadi aku baru buka buku ini setelah berbulan-bulan lalu aku beli. Buku ini aku anggurin di rak buku. Setelah semua buku yang kubeli habis kubaca(ada sekitar 30 buku kuborong sekaligus, mpe kantong bokek n misua rada senewen), udah semingguan ini aku gak baca buku. Kemarin aku pengen baca buku lagi, Aku terpaksa baca buku Kisah Sang Penandai ini (coz semua novel udah dibaca). Tapi ternyata maknanya dalem banget. Makanya ada pepatah Asing yang bilang: Don't judge a book by it's cover. Nah, akhirnya aku selesei juga baca buku ini. Jam 3 malem aja aku masih baca Kisah Sang Penandai ini. Ending-nya nggak ketebak olehku (Baca: salah tebak akunya). Tapi Happy Ending koq ^^ Banyak kejutan juga di buku ini. Kalo sinopsis, resensi, dan review dari Kisah Sang Penandai ini, mungkin bisa ditemukan di beberapa blog lain yang seliweran di dunia cyber. Hm, Sang Penandai berasal dari kata andai. Uniknya, Tere Liye memilih kata 'Penandai' dan bukan 'Pengandai'. Mungkin agar lebih puitis dan membuat ambigu. Bukankah justru judul-judul yang seperti itu lebih membuat penasaran, sexy dibaca, dan lebih menjual, karena bisa beda2 penafsiran tiap orang. Oh iya, Aku kali ini bakal mengutip bagian-bagian yang ada kata-kata puitisnya, bagian-bagian sedih dalam buku ini, dan bagian-bagian yang menyiratkan ibroh (meaning/hikmah) a.k.a pembelajaran. Berikut ini kulikannya hehehe ^^


Bagian-bagian yang ada kata-kata puitisnya:

Senyap. Hanya semilir angin menelisik daun telinga. Bulan separuh menghias di atas sana. Tertutup gumpalan awan tebal....

Burung camar melenguh di kejauhan menyambut malam, pulang ke sarang. Desau angin malam mulai terasa kencang, membuat dingin...

Semua terlihat jingga. Matahari senja hampir terbenam di ufuk barat. Langit berwarna jingga. Buih ombak laut yang tenang memantulkan warna jingga. Bangunan-bangunan kota tersaput jingga. Gumpalan awan putih terlihat kemerah-merahan, jingga.

Malam itu, bahkan angin pun enggan bertiup. Laut senyap oleh ketegangan. Bulan dan bintang-gemintang tertutup mendung tebal...

Burung berkicau menyambut pagi. Kabut tipis mengambang di sela dedaunan pohon cemara....



Bagian-bagian sedih dalam Kisah Sang Penandai:

...Ingin menumpahkan semua kenangan menyedihkan dalam nyanyian....

Lihatlah! kematian itu datang begitu saja. Seolah-olah dengan demikian tidak ada lagi yang harus diratapi.

Lihatlah betapa banyak yang harus menderita oleh perasaan cinta. Terkungkung oleh sesuatu yang tidak pernah mereka inginkan. Terjebak dalam perasaan yang tidak terhindarkan, membuat hilang akal sehat. Apalah dosa para pencinta sehingga terkadang mereka harus menanggung beban perasaan itu seumur hidup?

...Entah mengapa bisa tersesat dalam semua takdir ini....

Seabadi apa pun kisah cinta yang kalian kenal, pastilah mengenal kata berpisah.... :(



Bagian-bagian yang menyiratkan ibroh (meaning/hikmah) a.k.a pembelajaran:

Ada miliaran orang di dunia ini yang setiap harinya menemukan cinta mendalam yang menggelora, menemukan belahan jiwanya, sayangnya, hanya satu dari seribu yang benar-benar bisa mewujudkan mimpi kisah hebat bersama cinta terdalamnya. Sisanya, ada yang bisa keluar dari jebakan itu secara baik-baik karena Pemilik Semesta Alam sedang berbaik hati, ada yang berpura-pura bisa mengikhlaskannya pergi.

Orang-orang yang kehilangan cinta terdalam, berpura-pura bilang kepada semua orang bahwa ia telah berhasil melupakannya. Pura-pura berlapang dada melepaskannya, tapi apa yang terjadi saat ia tahu sang kekasih pujaan hati telah menikah dengan orang lain. Hati mereka berdengking sakit. Saat mereka tak sengaja dipertemukan lagi, hati mereka juga sakit. Karena mereka berpura-pura.

Kita bisa selalu berdamai dengan masa lalu...
Mulailah dengan memaafkan diri sendiri...
Memaafkan semua kejadian yang telah terjadi...
Tidak ada yang patut disalahkan...
dan berhentilah menyalahkan diri sendiri...
Terimalah semua kenangan itu...
Letakkan di bagian terpenting hatimu...
Berikan singgasana dan mahkota...
Bukankah sebelum ada semua tembok-tembok penghalang itu...
Semua itu adalah kenangan yang indah?
paling berkesan dan paling membahagiakan....


Penerimaan akan penjelasan yang mungkin ada, bukanlah sesuatu yang sederhana. Banyak sekali orang di dunia ini yang berpura-pura menerima, tapi hatinya berdusta. Kita semua harus berlatih susah payah untuk belajar menerima.

Tak ada kebahagiaan di dunia ini, jika kita masih memiliki satu rasa sesal dalam hidup, sekecil apa pun penyesalan itu.

Belajarlah bersabar untuk hal-hal yang belum terjawab dalam hatimu.

Kalah atau menang, itu kuasa langit. Ada banyak sekali kekuatan di dunia ini yang tidak kita ketahui batasnya.

Musik yang indah tidak akan pernah mengganggu siapa pun. Namun terkadang lagu yang indah itu dapat membuat orang lain terlena.

Semangat itu adalah cerita bagaimana kita dapat melanjutkan hidup, walau tak mendapat cinta terdalammu. Bagaimana kita bisa melanjutkan hidup, meski harus menanggung beban masa lalu.

Bangga tidak selalu berarti sebuah keberanian.

Semakin bijak seseorang, maka semakin banyak ia memiliki pertanyaan yang tidak terjawab.

Hal-hal baru yang kita hadapi, suka atau tidak, sangat membantu banyak dalam rangka berbaikan dengan hati.

Saat kenangan mulai menyelusup, segera usir kenangan itu. Lupakan. Buat apa lagi sering-sering dikenang, itu hanya akan membuat hari-hari yang sudah berjalan baik kembali terasa getir. Semuanya sudah jauh tertinggal. Ribuan Mil di belakang.

Setiap kehidupan ditakdirkan memiliki satu cinta terdalam. Itu berarti, sebenarnya hampir dari seluruh kita memiliki cerita dengan alur yang sama.

Cinta adalah kata kerja, dan sebagai kata kerja, jelas ia membutuhkan tindakan-tindakan, bukan sekadar perasaan-perasaan.

Bagi yang sedang dimabuk cinta, tidak ada istilah cepat atau lambat. Semuanya tentang perasaan. Apalah artinya sebulan jika kalian sedang riang bercengkrama dengan sang kekasih, berlalu bagai sedetik. Sebaliknya, apa artinya sedetik, jika kalian sedang pilu merindu pujaan hati, bagai seabad.

Pencinta Sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian sendiri datang menjemput dirinya....

Kematian tidak akan pernah bisa membunuh cinta terdalam.

Pemilik semesta alam menciptakan dunia dengan cinta. Dia mematikan yang hidup dengan kasih sayang. Menghidupkan yang mati juga dengan kasih sayang.

Bagi sebuah cinta sejati, kematian hanyalah ilusi anak muda.

Adalah kebodohan terbesar di dunia jika kau harus membunuh dirimu saat kekasihmu pergi, entah itu membunuh dalam artian yang sebenarnya atau pun bukan.

Setidaknya dengan berhenti sejenak, kita masih bisa menyisakan sedikit keyakinan dalam hati, menyisakan sedikit pengharapan. Satu harapan kecil bahkan bisa mengubah nasib seluruh dunia.

Situasi yang tak terelakkan dan genting, selalu memaksa kita menyesuaikan diri dengan cepat.





No comments:

Post a Comment