Saturday, April 30, 2016

URGENSI PEMBENTUKAN DEWAN RISET DAERAH DALAM MENUNJANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BATANG HARI

Oleh:
Bunga Mardhotillah, S.Si., M.Stat
(bunga.mardhotillah@gmail.com)
Bappeda Kabupaten Batang Hari





ABSTRAK

Urgensi utama dibentuknya DRD adalah untuk melaksanakan kajian ilmiah dan strategis mencakup keseluruhan sektor pembangunan di Kabupaten Batang Hari. Ada dua tugas pokok DRD secara umum, yaitu: 1) memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun arah, prioritas, serta kerangka kebijakan Pemerintah Daerah di bidang iptek; 2) mendukung Pemerintah Kabupaten melakukan koordinasi di bidang iptek dengan Kab/Kota lain. Sehingga diharapkan dengan dibentuknya DRD di Kabupaten Batang Hari, Dewan Riset Daerah akan mendorong percepatan terwujudnya Pembangunan Kabupaten Batang Hari yang berkesinambungan, bertumpu pada budaya keilmuan dan pengembangan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka menghadapi era globalisasi. Serta Dewan Riset Daerah akan menjadi partner Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam hal Konsultasi dan advokasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pemerintah serta masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kinerja, program, proses, output, dan outcome pembangunan.

Kata Kunci: Dewan Riset Daerah, Kajian Ilmiah, Penelitian, Kebijakan Pembangunan



ABSTRACT

The urgency of establishment of the DRD is to prepare scientific studies and overall strategic development in Batang Hari. There are two main tasks DRD in general, namely: 1) to provide input to the regional government to develop direction, priorities, and policy framework Local Government in the field of science and technology; 2) supporting the district government coordination in the field of science and technology with the others District/City. In The Future, hopefully with the establishment of the DRD in Batang Hari, Regional Research Council will accelerate the realization of sustainable Batang Hari development, rests on the culture of science and the development and utilization of science and technology, in order to face the globalization era. And Regional Research Council will be the partner of the Government of the District of Batang Hari in terms of consultation and advocacy of science and technology for the government and the community in planning, implementing, monitoring, and evaluating performance, programs, processes, outputs, and outcomes of development.

Keywords: Regional Research council, Scientific Studies. Research, Development policy





I.PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Batang Hari merupakan salah satu Kabupaten yang cukup potensial di Provinsi Jambi, dengan luas wilayah ± 5180,35 km2. Dalam lingkup provinsi, letak Kabupaten Batang Hari berada di wilayah bagian tengah provinsi Jambi. Wilayah administrasi Kabupaten Batang Hari terdiri dari 8 kecamatan, yang meliputi 13 kelurahan dan 100 desa dengan berbagai perbedaan perkembangan, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, mau pun karena pembangunan prasarana pada masing-masing kecamatan dan antar kecamatan. Secara geografis Kabupaten Batang Hari mempunyai letak yang strategis karena merupakan daerah penghubung antara kawasan Barat dan Timur Sumatera. Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang Hari berada pada Daerah Aliran Sungai Batang Hari (DAS) dengan rawa-rawa yang hampir sepanjang tahun digenangi air. Kabupaten Batang Hari beriklim tropis. Dan secara geologis Kabupaten Batang Hari merupakan daerah pertambangan minyak dan gas bumi, serta bebatuan lain seperti batu bara, dan lain sebagainya.

Perencanaan pembangunan jangka panjang Kabupaten Batang Hari juga telah disertai dengan perencanaan tata ruang yang disusun berdasarkan pendekatan “Kesatuan Sosial Ekonomi”. Pembangunan Kabupaten Batang Hari di segala bidang direncanakan akan digiatkan dengan menentukan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya diharapkan juga dapat memacu pertumbuhan di bidang sosial dan budaya. Kemudian secara demografis, jumlah penduduk Kabupaten Batang Hari adalah ± 263.770 jiwa, yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi modal dasar pembangunan.

Proses pelaksanaan pembangunan daerah meliputi perencanaan, penganggaran, dan evaluasi. Aspek evaluasi pembangunan merupakan aspek dasar perencanaan pembangunan untuk tahun berikutnya. Sehingga untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan pembangunan tahun 2016 – 2021, diperlukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan tahun-tahun sebelumnya dan diperlukan suatu wadah (organisasi) yang dapat melaksanakan evaluasi tersebut secara lebih spesifik, mengkaji berdasarkan keilmuan, dan meneliti potensi/kebutuhan masyarakat dan lingkungan Kabupaten Batang Hari, agar pembangunan pada tahun-tahun berikutnya senantiasa tepat sasaran dan efektif anggaran karena setiap program dan kegiatan pembangunan yang diusung, adalah program yang telah dikaji terlebih dahulu secara ilmiah.

Berlatar belakang dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai Urgensi Pembentukan Dewan riset Daerah dalam Menunjang Kebijakan Program pembangunan kabupaten Batang Hari 2015 – 2021, terutama dalam merencanakan program dan kegiatan pembangunan berbasis riset, dan dalam evaluasi pembangunan.



1.2.DASAR HUKUM

Pembentukan Dewan Riset Daerah merupakan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pasal 18 dan pasal 20 Undang-Undang Nomor18 Tahun 2002 menyebutkan tentang fungsi Pemerintah dalam memotivasi dan menumbuh kembangkan motivasi, memberikan stimulasi & fasilitas serta menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional penelitian, pengembangan, dan Penerapan IPTEK. Undang-Undang ini diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, terutama pada pasal 373, pasal 374, dan pasal 388 tentang kelitbangan sebagai salah satu instrumen pembinaan penyelenggaraan daerah, pasal-pasal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui pembinaan umum dalam bentuk fasilitasi, konsultasi, pendidikan, dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan. Serta fungsi Kelitbangan Daerah semakin signifikan, dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Operasional Pelaksana Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. Dengan demikian Untuk membantu pemerintah dalam menyusun arah serta kebijakan pembangunan IPTEK, maka Pemerintah Pusat membentuk Dewan Riset Nasional (DRN), sedangkan Pemerintah Daerah diharapkan membentuk Dewan Riset Daerah (DRD) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tersebut, dan Peraturan Presiden RI No.16 Tahun 2005.


1.3.PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang dan dasar hukum yang dipaparkan pada uraian sebelumnya, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Kabupaten Batang Hari belum memiliki Dewan Riset Daerah yang akan memiliki fungsi strategis dalam pengkajian dan penelitian perencanaan pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat serta didasari dengan pertimbangan ilmiah.




II.LANDASAN TEORI
Berdasarkan rumusan masalah pada bagian sebelumnya, dapat diuraikan beberapa teori dan wawasan terkait Dewan Riset Daerah, sebagai berikut:

2.1.Tugas Utama Dewan Riset Daerah


Berikut ini dirangkum beberapa tugas utama Dewan Riset Daerah, yang disinkronkan dengan Tugas utama Dewan Riset Nasional, antara lain:

a)Perumusan arah kebijakan penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta penerapannya dalam bentuk kajian strategis sebagai landasan pembangunan di daerah (Kabupaten/Kota).

b)Pengembangan jaringan kerja dengan lembaga-lembaga keilmuan tingkat nasional dan daerah serta lembaga-lembaga lain terkait: Perguruan Tinggi, Pers, Swasta dll

c)Pengembangan jaringan kerja dengan lembaga legislatif berlandaskan keilmuan, kajian, dan riset daerah.

d)Pemberian pertimbangan kajian strategis kepada Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) dalam pengambilan kebijakan dan keputusan pembangunan dalam rangka otonomi daerah

e)Pemberian pertimbangan kepada mitra (stake holders) dan penyandang dana penelitian dan pengembangan mengenai arah dan kebijakan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Kabupaten Batang Hari.

Untuk melaksanakan tugas-tugas utama tersebut, DRD memerlukan dukungan baik berupa anggaran dari sumber APBD dan/atau dari sumber lain yang tidak mengikat. Oleh sebab itu, adalah menjadi tugas tambahan DRD untuk melakukan lobby dan negosiasi ke berbagai penyandang dana. Namun, sumber utama anggaran yang diharapkan tentu saja dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Untuk tugas pokok pertama, DRD perlu menyusun kebijakan strategis daerah Iptek sebagai masukan kepada Pemerintah Kabupaten. Kebijakan Strategis terkait Iptek ini tentu saja menjadi salah satu acuan bagi penyusunan rencana strategis dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Hasil dari kegiatan ini kemudian dapat dijadikan landasan pembangunan di Kabupaten Batang Hari. Berdasarkan Kebijakan Strategis Iptek ini pula, DRD dapat menyusun Agenda Riset Daerah (ARD). ARD ini merupakan acuan bagi setiap institusi di Kabupaten Batang Hari dalam menyusun riset dan pengembangan di tiap instansi/Lembaga/SKPD. Untuk itu, DRD mempunyai peranan untuk mengevaluasi dan menyeleksi rencana kegiatan penelitian dan pengkajian perencanaan pembangunan di Kabupaten Batang Hari. DRD dapat berperan sebagai penyaring (filter), sehingga kegiatan riset, pengembangan, dan perencanaan pembangunan sesuai dengan ARD. Dengan demikian dapat diharapkan hasil riset tersebut mampu mendukung pembangunan yang dituangkan dalam RPJMD dan RPJPD. Agar tugas pokok pertama itu dapat berjalan dengan baik, maka adalah menjadi logis jika DRD juga mempunyai tugas melakukan koordinasi di bidang iptek. Kelancaran tugas DRD sebagian juga akan dipengaruhi oleh sejauh mana para pejabat/pemangku kepentingan di daerah menyadari pentingnya riset dan pengembangan bagi kesuksesan dan ketepatan pembangunan.


2.2.Status dan Kedudukan Dewan Riset Daerah
Dewan Riset Daerah (DRD) di Kabupaten/Kota adalah suatu lembaga independen non-struktural. Secara organisasi, berada di bawah arahan dan koordinasi Bupati, dan bertanggung jawab kepada Bupati, berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten.


2.3.Peranan DRD dalam Pembangunan

Sebagai lembaga nonstruktural yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah, DRD mempunyai fungsi dan peran sebagai berikut: memberikan masukan kepada Pemda berupa pemikiran dalam rangka: a) pemetaan kebutuhan iptek; b) mencari, memenuhi, merumuskan kebijakan dan arah pembangunan iptek sesuai dengan potensi keunggulan yang dimiliki; c) menentukan prioritas utama dan perangkat kepentingan permasalahan riset dan iptek; d) pemantauan, penilaian, evaluasi terhadap arah kebijakan iptek; sebagai gudang pakar, DRD berperan secara aktif untuk: a) mencarikan alternatif pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi daerah; b) secara proaktif memberikan saran/gagasan pengembangan potensi daerah yang berpeluang untuk meningkatkan pendapatan daerah; sebagai kelompok ilmuwan, DRD dapat berperan sebagai: a) kelompok penjajagan untuk menguji pelaksanaan kebijakan iptek; b) pendukung moral dalam memprioritaskan penguasaan IPTEK. Peranan Dewan Riset Daerah.

DRD merupakan inisiator dan akselerator pembangunan iptek yang mempunyai posisi dan peran strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan iptek di daerah. Sebagai inisiator pembangunan iptek, DRD dapat secara aktif: a) memprakarsai pemanfaatan iptek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan potensi sumber daya masing-masing daerah, mengarahkan program pembangunan yang berbasis kajian dan riset; b) melakukan inventarisasi kapasitas dan kapabilitas iptek daerah dan memanfaatkannya untuk pemanfaatan iptek yang merata, efektif dan efisien; serta c) melakukan pemilihan kategori iptek yang selaras dengan pelaksanaan pembangunan daerah, terutama dalam menemukan solusi ilmiah terhadap berbagai permasalahan kritis yang kerap kali dihadapi oleh daerah (Kabupaten/Kota).

Sebagai akselerator pembangunan Iptek daerah, DRD dapat secara aktif: a) memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan pembangunan daerah, mengarahkan dan memotivasi perencanaan program dan kegiatan pembangunan yang berdasarkan kajian ilmiah dan penelitian; b) melakukan berbagai kegiatan yang mendukung pemberdayaan industri di daerah sehingga industri di daerah mampu mengaplikasikan iptek dan meningkatkan kapasitas iptek-nya untuk meningkatkan nilai tambah produk; serta c) mendorong mobilisasi potensi iptek di daerah sehingga pemanfaatan dan penguasaan iptek dapat dilakukan secara optimal untuk mempercepat proses kemandirian daerah.





III.METODOLOGI

Kajian ini mendeskripsikan informasi terkait Dewan Riset Daerah (DRD) dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, baik browsing dari sumber-sumber yang tersedia di internet atau pun studi literatur (pustaka). Metode ini dipilih dengan tujuan penguatan urgensi dibentuknya Dewan Riset Daerah di Kabupaten Batang Hari.





IV.PEMBAHASAN

4.1.Urgensi Pembentukan Dewan Riset Daerah bagi Kabupaten Batang Hari.

Berikut ini urgensi pembentukan Dewan Riset Daerah di Kabupaten Batang Hari:

Dewan Riset Daerah akan mendorong percepatan terwujudnya Pembangunan Kabupaten Batang Hari yang berkesinambungan, bertumpu pada budaya keilmuan dan pengembangan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka menghadapi era globalisasi.

Dewan Riset Daerah akan menjadi partner Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam hal Konsultasi dan advokasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pemerintah serta masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kinerja, program, proses, output, dan outcome pembangunan.


4.2.Model/Prosedur Terbaik dalam Pembentukan Dewan Riset Daerah Kabupaten Batang Hari

Secara sederhana, ada tiga model/prosedur yang dapat dilakukan dalam upaya pembentukan Dewan Riset Daerah di Kabupaten Batang Hari, di antaranya:

1)Personil dan Agenda Riset Daerah ditetapkan langsung oleh Bupati Batang Hari. Penetapan Personil (keanggotaan) Dewan Riset Daerah didasarkan pada Kiprah, kinerja, dan Track Record tiap individu yang akan ditetapkan sebagai personil DRD. Agenda Riset daerah ditetapkan langsung oleh Bupati Batang Hari berdasarkan prioritas pembangunan dan kendala yang dihadapi. Kelemahan prosedur ini adalah subyektivitas Pimpinan yang dewasa ini justru harus mulai dihilangkan dan dinilai tidak transparan.

2)Personil Dewan Riset Daerah dan struktur kepemimpinannya sepenuhnya mengandalkan akademisi yang ada di Kabupaten Batang Hari. Prosedur ini dinilai kurang mewakili aspirasi masyarakat Batang Hari yang terdiri dari berbagai kalangan dan unsur pakar.

3)Personil Dewan Riset daerah ditetapkan melalui proses seleksi dengan membuka peluang untuk diikuti oleh berbagai pihak, bersifat umum dan obyektif karena masyarakat yang dianggap qualified dapat mendaftarkan dirinya sebagai anggota Dewan Riset Daerah. Prosedur ke-3 ini sangat disarankan untuk dilaksanakan.


4.3.Kriteria Anggota Dewan Riset Daerah yang Tepat untuk Menunjang Program Pembangunan Kabupaten Batang Hari.

Jika mengacu pada karakteristik Kabupaten Batang Hari yang cenderung heterogen, maka diuraikan beberapa kriteria personil DRD yang cocok, sebagai berikut:

1.Mengedepankan sisi kelimuan (ilmiah) dan rasionalitas dalam berbagai pemecahan masalah serta berkarakter.

2.Memiliki kecerdasan emosional-spiritual yang seimbang, unggul dalam intelektualitas, reputasi keilmuan, dan berintegritas tinggi, diutamakan memahami kebijakan makro.

3.Memiliki dedikasi dan konsistensi dalam memajukan IPTEK untuk pembangunan dengan mengutamakan academic reasoning.

4.Memiliki jejaring kerja (networking) yang baik dan mampu bekerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Batang Hari.

5.Memiliki komitmen terhadap pemecahan permasalahan pembangunan Kabupaten Batang Hari.

6.Mewakili unsur Keanggotaan Dewan Riset Daerah (DRD) dengan itikad awal membantu optimalisasi kinerja aparatur pembangunan daerah.

7.Mempunyai rasa memiliki (sense of belonging), rasa berpartisipasi (sense of participation), rasa kepekaan (sense of responsiveness), dan rasa tanggung jawab (sense of responsibility) yang tinggi.


4.4.Sasaran Kegiatan DRD Kabupaten Batang Hari setelah terbentuknya

Sasaran kegiatan kerja DRD setelah terbentuknya adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batang Hari dengan jalan menyediakan kemudahan bagi terjadinya konsolidasi sumber daya Iptek Kabupaten Batang Hari, terkoordinasinya kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek di Kabupaten Batang Hari, terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan penelitian di Kabupaten Batang Hari, terkondisikannya pemanfaatan hasil Iptek yang sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Batang Hari untuk kesejahteraan masyarakat. Keberadaan DRD di Kabupaten Batang Hari akan sangat membantu program-program pembangunan. DRD dapat memberi saran, berdasarkan analisis ilmiah yang mendalam, mengenai hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh Pemkab bagi kesejahteraan masyarakat. Tentu saja untuk memberikan rekomendasi yang akurat, efisien dan efektif, DRD perlu mengkaji terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Batang Hari, potensi yang ada, dan kajian-kajian lain yang terkait.


4.5.Arahan yang Efektif bagi Dewan Riset Daerah dalam Penyusunan Agenda Riset Daerah setelah Ditetapkannya Personil Dewan Riset Daerah Oleh Bupati Batang Hari.

Anggota/personil dan jajaran pimpinan DRD yang dibentuk serta ditetapkan nantinya, diharapkan dapat menyusun Agenda Riset Daerah yang terdiri atas bidang fokus:

(1) Pertanian dan Ketahanan Pangan;
Isu strategis pada urusan pertanian adalah masih cukup tingginya alih fungsi lahan, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, belum optimalnya manajemen agribisnis, dan akses pemodalan yang belum merata. Isu strategis pada urusan ketahanan pangan adalah belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal. Kondisi ini tidak terlepas dari adanya kecenderungan bergesernya pola konsumsi masyarakat. Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun.

(2) Infrastruktur dan Teknologi Informasi;
Isu strategis pada urusan komunikasi dan informatika adalah belum optimalnya implementasi e-government dan
pelayanan perizinan yang menggunakan teknologi informasi, sedangkan isu strategis pada urusan perhubungan adalah kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan dalam memperkokoh fungsi jaringannya, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum adalah tingkat kerusakan jalan dan upaya pemeliharaannya, jembatan dan irigasi belum sebanding dengan kebutuhannya serta masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana.

(3) Lingkungan dan Kebencanaan;
Isu strategis pada urusan lingkungan dan kebencanaan yakni (1) terjadinya degradasi lingkungan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan dampak pemanasan global; (2) perlunya integrasi kegiatan mulai dari pra bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana secara seimbang dan sinergis.

(4) Kesehatan dan Obat;
Isu strategis pada masalah kesehatan adalah terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimalnya pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular, dan masih banyaknya penduduk yang belum menjadi peserta BPJS dan atau jaminan pemeliharaan kesehatan lainnya.

(5) Keamanan dan Ketertiban;
Isu strategis pada urusan kesatuan bangsa dan politik dalam Kabupaten adalah meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi peraturan.

(6) Sosial Kemasyarakatan.
Isu strategis pada urusan pendidikan adalah belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraaan pendidikan. Isu strategis pada urusan kebudayaan adalah masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya. Isu strategis pada urusan sosial adalah masih cukup tingginya angka kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).





V.KESIMPULAN

Hingga tahun 2016, Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Batang Hari kerap kali dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain masalah terbatasnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan pembangunan, perencanaan pembangunan yang kurang terfokus pada potensi unggulan dan kebutuhan yang mendesak, serta masih kurangnya pendayagunaan pakar keilmuan dan hasil kajian keilmuan. Pelaksanaan penelitian dan pengkajian keilmuan di Kabupaten Batang Hari, belum terfokus dan belum 100% mengacu pada kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya. Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan yang bekerja sama dengan Bidang Litbang Bappeda Kabupaten Batang Hari, dinilai belum efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Antara lain disebabkan belum adanya sistem penelitian dan pengembangan daerah yang baku, yang secara jelas memberikan visi, misi, dan strategi kunci penelitian dan pengembangan (road map). Keadaan-keadaan tersebut bermuara pada pengambilan kebijakan dan keputusan pembangunan yang kurang didasarkan atas pertimbangan ilmiah dan analisis kebutuhan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan suatu organisasi yang dapat melaksanakan fungsi riset dan pengoptimalan IPTEK dalam mensukseskan program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Batang Hari. Organisasi yang dinilai tepat untuk mengemban tugas dan fungsi tersebut adalah Dewan Riset Daerah (DRD), yang diketahui di beberapa Kabupaten yang ada di Indonesia telah aktif dan terbentuk DRD dengan berbagai perannya dalam menunjang pembangunan, namun di Kabupaten Batang Hari hingga saat ini belum dibentuk dan ditetapkan DRD beserta Agenda Riset Daerahnya
Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, urgensi dibentuknya DRD adalah untuk melaksanakan kajian strategis keseluruhan pembangunan di Kabupaten Batang Hari. Kajian tersebut mencakup aspek pembangunan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dan kebutuhan pembangunan di sisi lain. Serta peran DRD akan semakin signifikan jika dalam teknis perencanaan pembangunan, DRD mengkaji secara ilmiah dan menyeluruh terkait usulan program dan kegiatan pembangunan, terutama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), sehingga tidak ada program pembangunan yang tidak tepat sasaran. Dalam keterbatasan sumber daya yang ada, maka dipilih kajian prioritas dalam kurun waktu yang ditetapkan. Peran DRD nantinya diharapkan dapat mendampingi pemerintah daerah dalam memprioritaskan berbagai program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang tersinkronisasi dalam kebijakan Bupati Batang Hari.





VI.REKOMENDASI

Mengingat urgensi pembentukan Dewan Riset Daerah ini, direkomendasikan agar Kabupaten Batang Hari segera membentuk Dewan Riset Daerah.





REFERENSI

1.Buku Putih Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IPTEK 2005 -2025, tahun 2006.

2.Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengkoordinasian, Perumusan, dan Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan IPTEK.

3.Undang-Undang No.18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

4.Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka panjang (RPJP) 2005 – 2025.

5.Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

6.Undang-Undang dan Peraturan lain Terkait Riset dan IPTEK, serta berbagai Sumber Terkait Dewan Riset Nasional dan Dewan Riset Daerah.

7.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019.

8.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Operasional Pelaksana Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah

9.Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari No.4 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Batang Hari tahun 2006 – 2025.

10.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Hari 2011 – 2016.

11.Visi Misi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) 2025.

12.Paparan Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) dalam Expose DRD Regional Indonesia Bagian Barat tahun 2016 di Jambi.

13.Profil Dewan Riset Daerah Kabupaten/Kota se-Indonesia.


by Bunga_Flo'2015 & diedit seperlunya di tahun 2016



*Artikel DRD ini disusun oleh Bunga Mardhotillah di awal tahun 2015, namun berhubung belum sempat diedit lebih lanjut (artikel ini masih jauh dari kategori 'lengkap') & belum dimuat di media mana pun, artikel ini akhirnya hanya dipublikasikan di blog multifungsi ini ^^



Thursday, April 28, 2016

"Wish You Were Here" ~ Avril Lavigne



[Verse 1:]
I can be tough
I can be strong
But with you
It's not like that at all
There's a girl
That gives a shit
Behind this wall
You just walked through it

[Pre-Chorus:]
And I remember all those crazy things you said
You left them running through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here

[Chorus:]
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.

[Verse 2:]
I love
The way you are
It's who I am
Don't have to try hard
We always say
Say it like it is
And the truth
Is that I really mi-I-iss



[Pre-Chorus:]
All those crazy things you said (things you said)
You left them running through my head (through my head)
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did (things we did)
Didn't think about it, just went with it (went with it)
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here

[Chorus:]
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.

[Bridge:]
No, I don't wanna let go
I just wanna let you know
That I never wanna let go

(Let go, oh, oh)

No, I don't wanna let go
I just wanna let you know
That I never wanna let go

(Let go let go let go let go let go let go let go)

[Chorus:]
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
Here, here, here
I wish you were here (I wish you were here)
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.

Damn, Damn, Damn (Damn)
What I'd do to have you
Here, here, here (Here)
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
Near, near, near
I wish you were here.

Monday, April 25, 2016

ISSUE STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN BATANG HARI 2016 - 2021 BERDASARKAN VISI DAN MISI BUPATI TERPILIH



Visi:
Masyarakat Batang Hari Maju, Adil, dan Sejahtera Berlandaskan Ketaqwaan.

Berikut ini dirinci beragam isu strategis yang bersifat mikro. Isu-isu strategis tersebut dikelompokkan berdasarkan misi Bupati-Wakil Bupati Pasangan Bapak Ir. Syahirsah, Sy dan Ibu Hj. Sofia Joesoef, SH, dengan tujuan mensinergikan isu-isu strategis tersebut dengan matriks langkah/kebijakan yang tepat yang juga dirumuskan berdasarkan Visi-Misi Bupati. Postingan ini memang hanya memuat isu strategis yang bersifat mikro, sedangkan isu-isu strategis yang bersifat makro dapat dibaca lebih lanjut pada Bab IV Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Batang Hari 2016 - 2021.


Misi I: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat dan Cerdas.
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1.Diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan formal, non formal, informal, dan Pendidikan Layanan Khusus.

2.Diperlukannya penempatan SDM Aparatur sesuai keahlian dan kompetensi.

3.Pendidik dan Tenaga Kependidikan masih rendah kompetensinya.

4.Proses Belajar Mengajar belum berorientasi pada peningkatan kompetensi.

5.Komposisi pendidikan masih didominasi oleh pendidikan sosial.

6.Dibutuhkan pendukung dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dalam bentuk Dana Operasional Sekolah (DOS).

7.Angka Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih perlu ditingkatkan.

8.Kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok masyarakat masih tergolong tinggi.

9.Beasiswa bagi putra-putri Kabupaten Batang Hari yang tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka belum tersedia secara optimal.

10.Kompetensi tenaga medis pedesaan masih rendah.

11.Layanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas belum memenuhi SPM untuk kesehatan.

12.Layanan Kesehatan Gratis bagi masyarakat miskin masih didapati diskriminatif, sehingga dibutuhkan program Jaminan Kesehatan Daerah yang akuntabel, reliabel, dan termanajemen dengan baik dalam rangka mendukung, mendorong, memfasilitasi, dan melengkapi program Jaminan Kesehatan Nasional.

13.Pengembangan budaya olahraga oleh masyarakat masih terbatas.

14.Kebakaran hutan dan lahan meningkat, akibatnya kabut asap meningkat sehingga kerusakan habitat dan kesehatan manusia juga terganggu.

15.Keterlibatan pemuda dalam kasus narkoba terus meningkat.



Misi II: Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat melalui Ekonomi Kerakyatan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1.Penduduk miskin cenderung meningkat. Sejalan dengan peningkatan angka garis kemiskinan yang disebabkan peningkatan biaya hidup dan faktor lainnya.

2.Pengangguran terdidik cenderung meningkat, karena ketidak sesuaian antara latar belakang pendidikan dan kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan dunia usaha atau lowongan kerja yang tersedia.

3.Pengembangan agroindustri belum optimal guna meningkatkan nilai tambah dan komoditas unggulan pertanian tanaman pangan dan perkebunan.

4.Alih fungsi lahan tanaman pangan ke perkebunan sawit meningkat, sehingga terjadi penurunan produksi komoditas tanaman pangan.

5.Tingkat kesejahteraan petani tanaman pangan rendah, akibatnya angka kemiskinan petani tanaman pangan menjadi tinggi.

6.Pengembangan UMKM yang belum maksimal karena rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengakses permodalan dan memperluas pasar.

7.Pengembangan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro yang masih rendah karena pendekatan yang kurang tepat, dan terbatasnya gagasan baru.

8.Produktivitas lahan pertanian masih rendah karena teknologi yang digunakan dan keterseiaan air masih belum memadai.

9.Pemanfaatan sumber daya lokal belum optimal.

10.Kemandirian desa belum sepeduhnya terwujud.

11.Transportasi pada kawasan sentra produksi ke daerah pemasaran masih belum lancar, terutama masa musim hujan, akibatnya biaya produksi cenderung meningkat dan nilai tukar petani turun.

12.Ketergantungan fiskal daerah terhadap pemerintah pusat masih besar karena potensi PAD belum optimal digunakan.

13.Pajak dan retribusi yang dipungut dalam rangka peningkatan PAD belum maksimal. Pajak kendaraan bermotor masih mendominasi penerimaan pajak daerah.

14.PAD yang bersumber dari laba BUMD hanya berasal dari Bank Jambi saja sedangkan BUMD lain berkontribusi.

15.Pendapatan daerah dari pengelolaan kekayaan daerah belum maksimal karena pendaya gunaan aset daerah yang juga belum dioptimalkan.

16. Minat pemuda untuk mengembangkan kewirausahaan masih terbatas.




Misi III: Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1. Penyediaan infrastruktur pariwisata pada obyek wisata yang potensial terbatas.

2. Kondisi jalan dan jembatan, baik pada kawasan sentra produksi dan kawasan pedesaan masih terbatas dan belum merata.

3. Transportasi sungai belum optimal digunakan masyarakat karena tinggi fluktuasi.

4. Infrastruktur pertanian yang kurang baik kualitasnya, akibatnya biaya transportasi hasil pertanian meningkat, dan NTP rendah.

5. Infrastruktur pendidikan masih belum merata kualitasnya.

6. Infrastruktur kesehatan di pedesaan masih rendah kualitasnya.

7. Pembangunan infrastruktur belum optimal dalam memperhatikan kelestarian lingkungan (belum berwawasan lingkungan).

8. Infrastruktur pendidikan masih belum merata kualitasnya.

9. Infrastruktur kesehatan di pedesaan masih rendah kualitasnya.



Misi IV: Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Proporsional, Efektif, Efisien, Akuntabel, dan Transparan Melalui Penerapan Reformasi Birokrasi yang Berkeadilan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:

1. Penerapan Sistem e-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan belum berjalan maksimal.

2. Kinerja aparatur pemerintah daerah masih rendah sedangkan tuntutan aparatur dalam berkompetisi meningkat.

3. Peran pengawasan internal dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah belum optimal terutama untuk meminimalisir korupsi.

4. Kesadaran hukum masyarakat masih rendah, terutama dalam mentaati peraturan daerah.

5. Pelayanan publik oleh SKPD dan BLU belum maksimal, sehingga masih didapati pelayanan di bawah standar.

6. Daya dukung infrastruktur terbatas dibarengi dengan pelayanan perizinan belum sepenuhnya berstandar prima, akibat realisasi investasi masih belum optimal.




Misi V: Melestarikan dan Mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal, keagamaan, kebudayaan, adat, dan kesenian daerah dalam kerangka memperkuat Kebudayaan Nasional
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:

1. Pelestarian dan pengembangan kawasan budaya dan benda cagar budaya terpadu yang melibatkan dunia usaha masih sangat terbatas.

2. Pelestarian dan pengembangan nilai tradisional, dan kearifan lokal masih terbatas.

3. Penelitian yang mengangkat tema terkait nilai-nilai kearifan lokal, keagamaan, kebudayaan, adat, dan kesenian daerah masih terbatas.

4. Kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agama serta tenaga penyuluh keagamaan masih perlu ditingkatkan.

5. Diperlukan perbaikan kualitas dan kuantitas sekolah-sekolah Diniyyah, Madrasah, dan Pengajian-pengajian Informal (Pengajian Antara Maghrib dan Isya'/PAMI) di masyarakat.

6. Dibutuhkannya peningkatan kesejahteraan Da'i, pegawai syara', Guru-guru Sekolah Diniyyah, Guru-guru TPA, dan Guru-guru mengaji PAMI.

7. Diperlukannya peningkatan dan pengembangan manajemen pengelolaan Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pegawai Syara'.


Jika ada masukan/saran/perbaikan/koreksi dari readers, silakan di comment yaaaa ^_^ terimakasih sebelumnya, atas perhatian dan kerjasamanya.

by Bunga_Flo '2016







Saturday, April 23, 2016

Karakterku Berdasarkan Hari Lahir, Tanggal Lahir, dan Golongan Darah... #NarsisEdition



Karakter orang yang Lahir di Hari Rabu:

Pendiam, namun kalau sudah bicara cenderung tidak terduga, tidak suka mencampuri urusan orang lain, baik hati, suka menolong, dan banyak rezeki.


Karakter Orang yang Lahir Tanggal 8 (delapan):

Pandai Bergaul, mempunyai banyak teman, baik hati, sopan santun, dan punya kemauan besar. Peramah, sensitif, lembut, dan bijaksana. Ada kalanya tersisih karena minder/rendah diri. Memerlukan suasana yang seimbang, baik sewaktu berpikir, maupun dalam keseharian. Kadang gugup, suka khawatir, tapi teliti/lengkap dalam pekerjaan. Dalam cinta biasanya tabah dan rela berkorban.



Karakter Orang yang Lahir pada Bulan Januari:

$ Tenang dan Berwibawa
$ Suka Berterus Terang dan Tidak Suka Basa-Basi
$ Pandai Menyimpan Rahasia dan Bisa Dipercaya
$ Disukai Banyak Orang karena Selalu Kelihatan Ceria
$ Mandiri dan Tidak Suka Meminta Bantuan pada Orang Lain
$ Pandai Mengatur Keuangan
$ Agak Pendiam dan Suka Memperhatikan Dirinya Sendiri
$ Teliti dan Tidak Sembarangan Melakukan Pekerjaan


Karakter Orang yang Bergolongan Darah B:

+ Cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
+ Banyak Kegemaran dan Hobby
+ Menggebu-gebu namun cepat bosan
+ Bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak pekerjaannya.
+ Ingin menjadi nomor 1.
+ Cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus pada kesibukan yang lain. Tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
+ Dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat, dan antusias. Namun sebenarnya berbeda dengan yang ada di dalam diri mereka.
+ Pada Dasarnya Tidak ingin bergaul dengan banyak orang (Tidak Suka Keramaian).


*Didapat dari beberapa link + proses googling ^_~

~ Bunga_Flo'2016


Thursday, April 21, 2016

OPTIMASI PERAN WANITA DALAM MENSUKSESKAN JAMBI LEBIH BAIK DAN TUNTAS 2021 DENGAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER*



Wanita merupakan salah satu pemeran dalam kehidupan ini yang kerap tersingkir dari peranan. Terkadang wanita dideskripsikan sebagai ‘teman belakang’ yang tak lebih dari sekadar ‘anak bawang’. Peranan wanita sejatinya berawal dari perannya untuk meningkatkan kualitas diri, peran wanita dalam keluarga, peran wanita dalam masyarakat, dan peran wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender yang memberikan penekanan terhadap peranannya untuk memperjuangkan peran kaumnya.

Peran wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pembangunan di bidang keamanan dan ketertiban, baik dalam keluarganya (rumah tangga), maupun di tengah masyarakat. Sementara itu, gender merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan peran antara laki-laki dan perempuan.

Menurut beberapa sumber terkait gender, peranan wanita dalam pembangunan sesuai dengan konsep gender yang mencakup peran produktif, peran reproduktif, dan peran sosial wanita yang bersifat dinamis, sesuai dengan perkembangan keadaan, serta berbagai peran lain yang relatif setara antara pria dan wanita.


Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan atau berperspektif gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita di dalam pembangunan. Karena dalam proses pembangunan kenyataannya wanita sebagai sumber daya insani dalam beberapa aspek/sektor masih mendapat perbedaan perlakuan (diskriminasi). Terutama jika wanita bergerak di sektor publik dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada pula ketimpangan gender yang dialami oleh pria.

Usaha-usaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender sesungguhnya sudah lama dilakukan oleh berbagai pihak, namun masih mengalami hambatan. Kesetaraan dan keadilan gender masih sulit untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum wanita. Oleh karena itu pemerintah telah mengambil kebijakan, tentang perlu adanya strategi yang tepat yang dapat menjangkau ke seluruh instansi pemerintah, swasta, masyarakat kota, masyarakat desa dan sebagainya. Strategi itu dikenal dengan istilah pengarusutamaan gender, berasal dari bahasa Inggris: gender mainstreaming.

Pendekatan Women In Development atau partisipasi perempuan dalam pembangunan mensyaratkan adanya kemampuan teknis dan profesional yang dibutuhkan. Di Provinsi Jambi, partisipasi perempuan selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari Visi-Misi yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2016 – 2021, Pasangan Zumi Zola – Fachrori Umar yakni mewujudkan Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera, yang lebih populer dengan Jargon: ‘Jambi Tuntas 2021’. Isyarat Pembangunan Berwawasan Gender pada Pemerintahan Zumi Zola – Fachrori Umar semakin terlihat pada misi ke-2 yang menyebutkan prioritas: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, terdidik, berbudaya, agamis, dan berkesetaraan gender.

Wanita memiliki peranan besar dalam kiprah pembangunan, baik pembangunan pusat maupun daerah. Mereka memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam kehidupan. Kenyataan membuktikan bahwa beban yang dihadapi oleh kaum wanita amatlah berat. Beberapa kasus seperti angka kematian ibu melahirkan atau masalah akses terhadap layanan kesehatan yang baik, angka buta huruf atau keterbelakangan dalam pendidikan, masalah kemiskinan dan kelangkaan lapangan pekerjaan bagi wanita, sampai dengan masalah kekerasan yang kerap kali menimpa kaum wanita, baik kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan lain di luar rumah.

Bergerak dari kenyataan tersebut, hendaknya kaum wanita mengambil peran strategis dalam proses pembangunan, dimulai dengan gebrakan yang dilakukan oleh R.A. Kartini, dan juga sebagaimana yang dimaksudkan oleh Bung Karno, bahkan kaum wanita diharapkan untuk ikut memastikan arah gerak negara, sehingga kaum wanita mendapatkan hak dasarnya sebagai manusia yang mulia. Dengan keterlibatan kaum wanita, maka kepentingan kaum wanita akan lebih tersalurkan dan lebih dari itu, kebijakan-kebijakan yang muncul akan mencerminkan suatu kebijakan yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender.

Adapun peran strategis yang dapat dijalankan oleh kaum perempuan sesuai dengan Misi Ke-2 menuju Jambi Tuntas 2021 meliputi:

Pertama, peran untuk ambil bagian dalam merancang suatu model baru pembangunan, yang digerakkan oleh suatu tata kelola pemerintahan yang baik dan adil gender. Kaum wanita dapat mendorong berkembangnya pandangan baru dan ukuran-ukuran baru, sehingga kiprah kaum wanita tetap dilihat dalam kacamata perempuan dan bukan kacamata yang bias gender.

Kedua, peran untuk ambil bagian dalam proses politik, khususnya proses pengambilan keputusan politik yang dapat berimplikasi pada kehidupan publik. Dalam hal ini, kaum wanita sudah saatnya membangun keberanian untuk memasuki ranah politik, baik menjadi penggerak partai politik, masuk ke parlemen, atau berjuang melalui posisi kepala daerah.

Ketiga, peran untuk ambil bagian dalam proses sosial-ekonomi dan produksi, serta proses kemasyarakatan yang luas. Kaum wanita dapat menjadi penggerak kebangkitan perekonomian nasional yang lebih berkarakter, yakni perekonomian yang berbasis produksi, bukan konsumsi.

Kaum wanita sudah saatnya memanfaatkan ruang yang telah terbuka dengan sebaik-baiknya. Beberapa kebijakan yang mulai memperlihatkan suatu kesadaran tentang kesetaraan dan keadilan gender, tentu perlu diperluas dan pada gilirannya arah dan seluruh gerak negara, berorientasi pada usaha membangun tata kehidupan yang setara dan berkeadilan. Kita percaya bahwa hal ini sangat mungkin diwujudkan, sepanjang kita setia pada cita-cita proklamasi kemerdekaan dan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Dengan berjalan di atas garis ideologi dan cita-cita proklamasi, kita percaya bahwa tata hidup yang setara dan berkeadilan, akan dapat diraih dengan gemilang.

Ini berarti bahwa potensi dan kapabilitas teknis kaum wanita harus ditingkatkan melalui (1) upaya mengintegrasikan wanita dalam berbagai bidang kehidupan, tanpa banyak mempersoalkan sumber-sumber yang menyebabkan mengapa perempuan dalam masyarakat bersifat inferior, sekunder dan dalam hubungan subordinasi terhadap pria. Indikator integrasi wanita dalam pembangunan diukur dari TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) wanita, akses pendidikan, hak-hak politik, kewarganegaraan dan sebagainya, (2) menempatkan wanita sebagai pelaku penting dalam masyarakat sehingga posisi wanita akan menjadi lebih haik, asumsinya wanita telah dan selalu menjadi bagian dari pembangunan nasional, dan (3) konstruksi sosial yang membentuk persepsi dan harapan serta mengatur hubungan antara pria dan wanita yang menyebabkan rendahnya kedudukan dan status wanita harus dihilangkan.

Pembangunan Provinsi Jambi 2016 - 2021 yang berdimensi gender diupayakan menjadi hubungan yang seimbang, selaras dan serasi antara pria dan wanita dalam hal kinerja pembangunan. Sehingga konsep pemberdayaan tenaga kerja wanita yang akan datang (2016 – 2021) mencakup tiga hal yakni (1) Capacity Building, upaya membangun kemampuan kaum wanita, (2) Cultural Change, perubahan-perubahan budaya yang memihak kepada kaum wanita dan (3) Structural Adjusment, penyesuaian terhadap struktural yang juga memihak kepada kaum wanita. Maka keberhasilan konsep ini akan menjadi motivasi dan prestasi bagi kaum wanita dalam pembangunan menuju kesuksesan, karena menurut Mc Cleland (1961) melalui Teori Need for Archievement, mengungkapkan bahwa kegagalan pembangunan disebabkan masyarakat tidak memiliki motivasi untuk berprestasi. Kesuksesan peran kaum wanita dalam pembangunan akan mempengaruhi citra positif kaum wanita di hati manusia.

Dengan pengrusutamaan gender itu, diharapkan Pemerintah Provinsi Jambi 2016 - 2021 dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif dalam memproduksi kebijakan-kebijakan publik yang adil dan responsif gender kepada seluruh lapisan masyarakat, baik pria maupun wanita. Dengan strategi itu juga, program pembangunan yang akan dilaksanakan akan menjadi lebih sensitif atau responsif gender. Hal ini pada gilirannya akan mampu menegakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban pria dan wanita atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat.

Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender bermuara pada tujuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hal ini perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau menghormati, saling membantu, saling pengertian, saling peduli dan saling membutuhkan antara pria dengan wanita.


*Dari Berbagai Sumber


Selamat Hari Kartini 2016 ^_^



Wednesday, April 20, 2016

Secangkir Kopi dan Pena...



Terkadang kopiku menebarkan aroma puitis...
mengajakku untuk hanyut dan menjadi semakin melankolis...
dalam goresan pena pada sebuah diary bersampulkan pohon warna-warni...
yang setia menemani...
menuliskan tentang hidup, kegembiraan, dan terkadang tentang kebersamaan...
Tanpa kusadari kerap kali penaku terhenti diiringi seruput kopi...
kala hatiku menuntun untuk menuliskan tentang kesedihan...
dan harapan yang salah...



#Kopi

Puisi Kopi ~ 2

*gambar diperoleh lewat proses googling...^^

Kopi Pahit dan Hati yang Lelah...




Sengaja tak kuseduh kopi di malam itu...
sebab aku tak lagi punya alasan untuk tetap terjaga hingga dini hari...
Lagipula...aku tahu...
dalam aroma kopi yang kuseduh...
yang tersisa hanya pahit...
dan hati yang lelah...


#Kopi

Puisi Kopi ~ 1




*gambar diperoleh dari proses googling untuk tema 'coffee' ^_^

Friday, April 15, 2016

SEM Metode Partial Least Squares (PLS-SEM)



PLS-SEM adalah salah satu alternatif estimasi model persamaan struktural selain menggunakan CB-SEM. PLS-SEM digunakan pada penelitian yang bersifat eksploratori. Sesuai namanya, PLS-SEM menggunakan metode regresi dengan Partial Least Squares.

I. Inner dan Outer Model

Langkah awal di dalam PLS-SEM adalah membuat analisis jalur (path model). Model analisis jalur PLS-SEM terdiri dari dua unsur yaitu model struktural atau inner model dan model pengukuran (measurement model) atau outer model. Inner model menunjukkan hubungan antara variabel laten, yang terdiri dari variabel laten dependen dan variabel laten independen. Di lain pihak, outer model menggambarkan hubungan variabel laten dengan variabel indikator. Selain itu di dalam analisis jalur juga terdapat error yaitu variasi variabel yang tidak dijelaskan dalam model. Error ini dihubungkan terhadap variabel dependen laten dan variabel indikator yang reflektif.


II. Pengukuran Reflektif dan Formatif

Model Pengukuran reflektif berangkat dari asumsi bahwa variabel laten mempengaruhi indikator. Indikator yang bersifat reflektif ini hanya menggambarkan sampel dari semua kemungkinan indikator yang ada di dalam variabel laten. Dengan demikian, indikator pembentuk variabel laten ini berkorelasi tinggi, setiap indikator bisa saling mengganti dan penghilangan salah satu indikator tidak mempengaruhi variabel laten. Di dalam analisis jalur, model pengukuran reflektif ini ditandai dengan anak panah yang mengarah dari variabel laten ke indikator.

Sedangkan model pengukuran formatif berangkat dari asumsi bahwa indikator mempengaruhi variabel laten. Setiap indikator menangkap aspek yang spesifik terhadap variabel laten. Maka setiap indikator tidak dapat saling mengganti dan penghilangan salah satu indikator akan mempengaruhi variabel laten. Contoh dari pengukuran formatif ini adalah pengukuran variabel laten tingkat stres. Variabel laten stres ini bisa diukur dengan variabel indikator kehilangan pekerjaan, perceraian, dan kecelakaan. Ketiga indikator ini tidak bisa saling mengganti. Di dalam analisis jalur, model pengukuran formatif ditunjukkan dengan anak panah mengarah dari indikator ke variabel laten.

Chin (1998) memberikan contoh yang baik dalam membedakan indikator reflektif dan formatif ini. Banyaknya bir, anggur, dan minuman keras yang dikonsumsi merupakan indikator formatif dari variabel laten 'mabuk'. Sementara itu indikator reflektif yang potensial dari variabel laten 'mabuk' adalah kadar alkohol dalam darah, kemampuan mengemudi, MRI brain scan, dan kemampuan melakukan kalkulasi. Jika memang benar-benar reflektif, maka perbaikan kadar alkohol dalam darah juga akan menandakan perbaikan dalam aktivitas MRI dan indikator-indikator yang lain, karena mereka berasal dari konsep atau fenomena yang sama. Sebaliknya, pada indikator formatif, peningkatan konsumsi bir tidak menandakan peningkatan serupa dalam mengkonsumsi anggur atau minuman keras. Jadi meskipun bisa terjadi, indikator-indikator formatif tidak perlu berkorelasi atau mempunyai konsistensi internal yang tinggi seperti Cronbach's Alpha.


III. CB-SEM dan PLS-SEM

Ada dua pendekatan dalam mengestimasi SEM yaitu pendekatan berdasarkan kovarian (covariance based approach) dikenal dengan CB-SEM, dan pendekatan varians (Variance Based Approach) dikenal dengan PLS-SEM. CB-SEM digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori, sedangkan PLS-SEM digunakan untuk mengembangkan teori di dalam penelitian yang bersifat eksploratori sehingga tujuan utama penggunaan PLS-SEM di dalam persamaan struktural adalah untuk melakukan prediksi dan penjelasan variabel laten.

Tujuan dari CB-SEM dalah meminimumkan perbedaan antara kovarian populasi dengan kovarian sampel. Sedangkan PLS-SEM adalah untuk memaksimumkan varians dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.

Software yang digunakan untuk CB-SEM dalah Lisrel, Amos, Mplus, dan EQS. Sedangkan untuk PLS-SEM adalah SmartPLS, PLS graph, dan Visual PLS.


IV. Pemilihan antara CB-SEM dan PLS-SEM

Persamaan dan Perbedaan PLS-SEM dan CB-SEM:

1. Spesifikasi model dalam PLS-SEM tidak harus tepat, sedangkan dalam CB-SEM spesifikasi model harus tepat.

2. Hubungan variabel dalam PLS-SEM adalah linier, sedangakan dalam CB-SEM linier dan non linier.

3. Model struktural dalam PLS-SEM adalah model satu arah, sedangkan dalam CB-SEM adalah satu arah dan dua arah.

4. Model pengukuran variabel laten dalam PLS-SEM adalah reflektif dan formatif, sedangkan dalam CB-SEM adalah reflektif.

5. PLS-SEM tetap dapat dianalisis meskipun jumlah (ukuran) sampel kecil.

6. Dalam PLS-SEM data tidak harus berdistribusi normal.

7. PLS-SEM tidak memerlukan Overall goodness of fit test.

8. Jika model tidak fit, dalam PLS-SEM tidak memerlukan adanya respesifikasi.


V. Evaluasi Model

Setelah melakukan estimasi model PLS-SEM, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi seberapa baik model yang kita bangun berdasarkan data sampel yang diambil. Evaluasi model struktural (inner model), dan model pengukuran (outer model) didasarkan pada evaluasi non parametrik dengan menggunakan prosedur seperti bootstrapping dan blindfolding. Evaluasi diawali dengan evaluasi model pengukuran dan selanjutnya evaluasi model struktural.

Evaluasi Outer Model Reflektif terdiri dari:

1. Indicator Reliability

Indicator Reliability didasarkan pada outer loading. Jika nilai outer loading lebih dari 0,7 maka variabel indikator perlu dipertahankan untuk penelitian uji teori, sedangkan untuk penelitian eksplorasi antara 0,5 - 0,7. Dan bila kurang dari 0,5 maka variabel indikator harus dihilangkan.


2. Discriminant Validity

Ada dua metode yaitu cross loading variabel indikator dan Fornell - Larcker. Cross Loading variabel indikator terhadap variabel laten harus lebih besar nilainya terhadap variabel laten yang lain. Fornell-Larcker yaitu akar dari AVE untuk setiap laten variabel harus lebih besar dari korelasi antar variabel laten. Cross loading adalah kriteria yang longgar, sedangkan Fornell Larcker merupakan kriteria yang konservatif.


3. Internal Consistency

Composite reliability digunakan untuk mengevaluasi konsistensi internal. Penelitian uji teori nilainya seharusnya lebih dari 0,7. Sedangkan penelitian eksplorasi nilainya lebih dari 0,6. Selain itu juga bisa digunakan Cronbach's alpha dimana nilainya harus lebih dari 0,7 untuk uji teori dan di atas 0,6 untuk penelitian eksplorasi.


4. Convergent Validity.

Average Variance Extracted (AVE) digunakan untuk mengevaluasi convergent validity. Nilai AVE harus lebih dari 0,5.



Evaluasi Inner Model

1. Signifikansi dan besarnya pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen.

Uji ini untuk mengetahui apakah variabel laten independen signifikan mempengaruhi variabel laten dependen melalui uji t. Selain itu dapat dievaluasi besarnya pengaruh masing-masing variabel laten independen dengan melihat koefisien analisis jalurnya (path coefficient).


2. Koefisien determinasi R kuadrat.

Koefisien determinasi mengukur seberapa besar variasi variabel laten dependen dijelaskan oleh variabel laten independen.


SmartPLS adalah salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk mengestimasi model PLS-SEM. Program ini dapat didownload gratis www.smartpls.com dengan memilih option penggunaan untuk student atau versi trial 30 hari.


Referensi lebih lanjut silakan baca buku-buku berikut ini:
1. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, Amos, dan SmartPLS. Penulis: Agus Widarjono, Ph.D.
2. Panduan Structural Equation Modeling Tingkat Dasar (Metodologi, konsepsi, aplikasi dengan Amos). Penulis: Usman Dachlan.
3. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Penulis: DR. Setyo Hari Wijanto
4. Modul Lisrel Statistika Unpad. Penulis: DR. Achmad Bachrudin, M.Si.
5. Structural Equation Modelling. Penulis: Bollen

Persamaan Struktural Metode Covariance (CB-SEM)



Terdapat perbedaan prinsipal antara analisis jalur dengan SEM (Structural Equation Model) berkaitan dengan masalah pengukuran variabel. Di dalam analisis jalur, baik variabel dependen atau pun independen merupakan variabel yang bisa diukur secara langsung (observable) sedangkan dalam SEM variabel dependen dan independen tidak bisa diukur secara langsung (unobservable).

Di dalam SEM ada dua jenis variabel, yaitu variabel laten (latent/construct variable) dan variabel indikator (indicator variable). Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung. Variabel ini hanya bisa diukur secara tidak langsung. Misalnya variabel kepuasan kerja. Variabel kepuasan kerja berkaitan erat dengan aspek psikologis seseorang sehingga kita tidak bisa secara langsung mengukur variabel kepuasan. Variabel kepuasan ini dapat diukur dengan menggunakan beberapa variabel indikator. Dengan demikian variabel indikator adalah variabel yang dapat diukur secara langsung. Variabel indikator ini merupakan pembentuk variabel laten. Hal-hal yang dapat mengukur kepuasan harus didasarkan pada teori-teori yang ada.

Selanjutnya kita juga bisa membagi variabel laten menjadi dua bagian yaitu variabel laten independen dan variabel laten dependen. Misalnya variabel laten kepuasan kerja mempengaruhi variabel laten kinerja seseorang, kemudian kita tambahkan lagi kinerja perusahaan sebagai variabel laten ketiga.

Kepuasan Kerja -> Kinerja Seseorang -> Kinerja Perusahaan


Di dalam hubungan ketiga variabel laten tersebut, variabel laten kepuasan kerja merupakan variabel independen laten. Variabel kinerja perusahaan merupakan variabel dependen laten. Bagaimana dengan variabel kinerja seseorang?

Karena variabel ini mempengaruhi kinerja perusahaan, maka variabel kinerja seseorang ini bisa disebut sebagai variabel independen laten. Namun variabel kinerja seseorang ini juga merupakan variabel dependen laten karena dipengaruhi oleh kepuasan kerja.

Dalam bahasa SEM variabel kepuasan kerja merupakan variabel independen laten. Variabel kinerja seseorang dan kinerja perusahaan merupakan variabel dependen laten.

Sementara itu untuk variabel indikator, variabel indikator yang membentuk variabel independen laten diberi simbol X, dan variabel indikator yang membentuk variabel dependen laten diberi simbol Y.

Misalnya variabel kepuasan kerja dibentuk oleh 4 variabel indikator, maka variabel indikator ini akan diberi simbol X1, X2, X3, dan X4. Selanjutnya variabel kinerja seseorang juga dibentuk oleh 4 variabel indikator dan diberi simbol dengan Y1, Y2, Y3, dan Y4. Variabel kinerja perusahaan juga terdiri dari 4 variabel indikator yang diberi simbol dengan Y5, Y6, Y7, dan Y8.

Di dalam membentuk variabel laten harus dipertimbangkan tentang validitas dan reliabilitas variabel indikator.

Analisis Faktor Konfirmatori merupakan model pengukuran dimana variabel indikator membentuk variabel laten. Model pengukuran mendefinisikan atau membentuk baik variabel independen laten maupun variabel dependen laten. Dua atau lebih variabel independen laten dapat berubah bersama (covary) atau berkorelasi. Korelasi antara variabel independen laten ini ditunjukkan oleh anak panah dua arah.

Sebagai model yang kompleks dalam menganalisis hubungan antar variabel, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan di dalam analisis model SEM yaitu:

1. Spesifikasi model.
2. Identifikasi.
3. Estimasi model.
4. Uji kelayakan model dan uji signifikansi.
5. Respesifikasi model.

Spesifikasi model pada tahap pertama berkaitan dengan pembentukan hubungan antar variabel di dalam SEM. Karena SEM bukan merupakan metode untuk membangun sebuah teori, maka spesifikasi model ini harus didasarkan pada teori yang ada.

Langkah kedua dalam SEM adalah proses identifikasi untuk menentukan apakah model sudah tepat atau masih ada kesalahan spesifikasi model (misspecified model). Jika model sudah tepat maka diperoleh parameter estimasi dari hubungan antar variabel di dalam SEM.

Langkah ketiga adalah melakukan estimasi. Ada beberapa metode estimasi yang dapat digunakan, di antaranya Ordinary Least Square (OLS) dan Maximum Likelihood (ML).

Setelah diestimasi, langkah ke-empat adalah uji kelayakan model. Jika model sudah layak, maka kita dapat melakukan uji signifikansi hubungan antar variabel di dalam SEM.

Langkah terakhir, jika model tidak layak, maka kita perlu melakukan respesifikasi model agar bisa mendapatkan model yang layak.

Karena SEM merupakan model yang menjelaskan hubungan variabel secara simultan. Karena hubungan variabel bersifat simultan dan setiap variabel di dalam SEM aalah variabel laten maka akan mudah untuk menjelaskan model SEM dengan metode grafik. Ada beberapa konvensi yang digunakan di dalam menganalisis SEM ketika menggunakan metode grafik.

~Variabel laten digambarkan oleh lingkaran atau elips.
~Variabel indikator digambarkan oleh bujur sangkar atau persegi panjang.
~Variabel error digambarkan oleh lingkaran atau elips yang lebih kecil dari variabel laten.
~Hubungan antar variabel dijelaskan menggunakan panah satu arah maupun dua arah.

Anak panah satu arah digunakan untuk menjelaskan beberapa hubungan:
1. Koefisien struktur (structure coefficient) yang menghubungkan variabel laten dengan variabel laten yang lain.
2. Faktor Loading yang menghubungkan laten variabel dengan variabel indikator.
3. Hubungan antara kesalahan pengukuran (measurement error) dengan variabel indikator.
4. Hubungan antara kesalahan prediksi (error prediction) atau seringkali disebut error dengan variabel dependen laten.

Tanda anak panah dua arah digunakan untuk beberapa hubungan:
a. kovarian antara variabel independen laten.
b. kovarian antara kesalahan prediksi.
c. kovarian antara kesalahan pengukuran (measurement error)

Karena model hubungan dalam SEM teramat kompleks, maka untuk pembuatan grafik dibutuhkan bantuan software. Software yang dapat digunakan adalah Lisrel, Amos, MPLUS, dan EQS.

Hubungan antar variabel di dalam model SEM dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu efek langsung (direct effect), efek tidak langsung (indirect effect), dan effect total (total effect). Besarnya efek langsung diukur dengan koefisien struktur (structure coefficient) dan besarnya efek tidak langsung dapat dihitung dengan perkalian koefisien variabel laten yang terlibat dalam hubungan tidak langsung tersebut. Contoh: Kepuasan kerja mempunyai efek tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui variabel laten motivasi kerja.

Setelah efek langsung dan efek tidak langsung diperoleh, dapat dihitung efek total dengan cara menjumlahkan efek langsung dan efek tidak langsung yang menghubungkan kedua variabel laten tersebut.

Setelah estimasi model SEM, ada beberapa metode untuk melihat kelayakan sebuah model SEM seperti dalam analisis konfirmatori, yaitu:
1. Uji Statistika Chi-Squares
2. Goodness of Fit Index (GFI)
3. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
4. Root Mean Squares Residual (RMSR)^2

Selanjutnya Uji signifikansi variabel dengan alpha 5%.

Tahapan selanjutnya respesifikasi model, dapat dilakukan dengan:
1. Melakukan/menghitung/menentukan korelasi antara variabel laten.
2. Menambah variabel indikator baru dari variabel indikator yang ada kepada setiap variabel laten.
3. Melakukan korelasi antara variabel indikator.
4. Melakukan korelasi antara variabel residual.

Asumsi SEM:
1. Normalitas.
2. Linearitas.
3. Tidak terdapat multikolinearitas.
4. Tidak terdapat outlier (pencilan).

Referensi lebih lanjut silakan baca buku-buku berikut ini:
1. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, Amos, dan SmartPLS. Penulis: Agus Widarjono, Ph.D.
2. Panduan Structural Equation Modeling Tingkat Dasar (Metodologi, konsepsi, aplikasi dengan Amos). Penulis: Usman Dachlan.
3. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Penulis: Setyo Hari Wijanto
4. Modul Lisrel dan Modul SEM Jurusan Statistika Unpad. Penulis: DR. Achmad Bachrudin, M.Si.
5. Structural Equation Modelling. Penulis: Bollen

Puluhan Tanya Untukmu Bro...



Apa kabar Bro???
masihkah menggemari senja sepertiku??
ataukah kini dirimu lebih memilih menjauhi senja?
bencikah kini pada senja?
oh bro...kenapakah senja tak selalu indah?
seperti senja kemarin...
terselimut awan berkabut dan mendung...
entah karena kacamataku berkabut memandangi senja itu?
entah karena hatiku yang bersenandung mendung?


Bro...
Kenapa pagi di hari itu terasa amat menyesakkan?
Kenapa harus demikian kerasnya sebuah kisah dihentikan?
apakah sebegitu bersalahnya sebuah kisah yang sama sekali tak pernah direncanakan??
bukankah itu sebuah kisah yang tak terlalu istimewa?
hanya kisah sederhana dan keterbiasaan masa...
bahkan berawal dari diskusi profesional...
apakah sebuah kisah yang alurnya mengalir begitu saja layak dijadikan alasan untuk menghakimi tokoh dalam kisah itu?
kisah yang sebetulnya telah disepakati sebagai bukan apa-apa...
kisah yang sebetulnya memang berkali-kali telah ingin diakhiri sebelumnya tapi urung jua...
kisah yang dari awalnya saja sudah dikhawatirkan sebagai kesia-siaan jika tetap dilanjutkan...
kisah yang telah diprediksi akan diliputi kekecewaan jika dilanjutkan...
bahkan lebih pantas dinobatkan sebagai salah satu kisah aneh tapi nyata...
meski hanya kisah yang sedikit rumit namun ringan saja dan pastinya tak perlu untuk diceritakan...
its complicated...benar begitu bro?
bukankah menurutmu kisah itu tak penting?
menurutmu tak pantas diributkan...iya kan bro?
tapi entahlah...
aku sungguh merasa diusik olehnya pagi itu...
padahal aku telah berusaha menjauh dari segala bising di pagi yang tak terduga itu..
namun tak kusangka aku yang diam-diam bermaksud menghindar malah dihujani dengan kata-kata yang menusuk hatiku di siang pada hari yang sama...
segala penjelasanku di awalnya seolah tak berguna...
lalu aku mendadak kesal...
dan aku balik marah dan menantangnya...
menentang segala bising yang sangat mengganggu itu...
bising..bising...sangat bising....
aku terganggu kala itu...
sungguh mengganggu dan...aku tertekan..
lalu emosi...
bising sekali...
bertubi-tubi...
tak kudengar kelembutan hati dan pengertian darinya...
bahkan suaranya yang dilembut-lembutkan itu tak bisa menutupi kekerasan hati nurani dan pikirannya...
sehingga pikirku layak menamainya sebagai kebisingan...
tolong jangan protes bro...
sungguh tak bisa kubayangkan kebisingan itu yang ada di dekatmu...
mungkin itu sudah takdirmu...
dan lagi-lagi tolong jangan protes...
menurutku hal itu amat disayangkan....
sungguh bukanlah deskripsi yang lebih baik dibanding perjalanan hidupmu yang sebelumnya...
tapi hidupmu adalah jalanmu, pilihanmu...
so, enjoy your life, bro...
bersamanya...
dia..dengan wajah berekspresi keras itu...
dengan mata yang menyiratkan kekecewaan dan senyum yang diwarnai sedikit kebencian pada jalan hidupnya...
dan telah terbukti betapa kerasnya ia...
lewat insiden pagi itu kan?
berlebihan sekali tindakannya...
berlagak seolah semua akan takut padanya...
padahal jika aku mau...
aku bisa saja lebih keras menanggapinya di hari itu...
seolah dalam hidup ini hanya dia yang pernah punya masalah...
seolah masalahnya super besar dan seolah pengalamannya menjadi segunung dengan adanya masalah itu...
dan seolah apa pun dirinya yang sekarang adalah pencapaian terbesarnya...
sombong sekali....
ingin aku tertawa mendengar penuturannya yang menggurui dengan bangganya namun sayangnya saat itu aku terlanjur jengkel...



Lalu bro...
semua yang diutarakannya kudengar sebagai keberisikan...
aku mendadak jadi membencinya dengan sepenuh hati...
amat benci....
dan muak aku mendengar segala celotehannya yang berisik itu...
entah karena kala itu hatiku yang resah dan penuh sesak...
entah karena kala itu aku tak mampu berpikir jernih...
hingga di hari itu kurasakan aku teramat lemah dan letih...
berupaya melawan segala penghakiman yang (tak sepantasnya) ditujukan padaku...
karena aku tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah....
bukankah itu sifat manusia?
tiada yang utuh benar dan tiada yang benar-benar bersalah...
tiada manusia yang sempurna di dunia...
semua yang terjadi di dunia ini ada alasannya...
dan setelahnya....
kenapakah kudengar ketidak berdayaan dalam nada bicaramu bro?
bukankah kebisingan dan keberisikan itu meminta penjelasan darimu?
dan aku dipaksa mendengarkan kala itu...
tapi tak kudengar sepatah pun darimu...
lalu ia kembali menanyaiku...
dengan intonasi tanya yang sama dengan sesaat sebelumnya ia menanyaiku...
aku jawab jujur...
dan kamu boleh marah untuk itu bro...
lalu, dalam percakapan itu, kuingat dirimu terus saja terdiam...
hanya sesekali bergumam tak jelas...
hingga keesokan harinya kudengar suaramu dengan nada tertekan...
penuh keterpaksaan...
sayangnya aku tak percaya itu murni dari hatimu...
apakah kebisingan dan keberisikan itu yang telah memaksamu bicara seperti itu?
aku turut prihatin jika itu benar...
prihatin akan ketidak berdayaanmu bro...
bukan seperti itu sosok bro yang kukenal...
tapi ya sudahlah...
terkadang...
entahlah....
aku berusaha untuk tak tertawa menuliskan semua ini...
karena aku merasa semuanya serba aneh....
kenapa begini?? dan...kenapa begitu??
pastinya ada alasan di balik ketidak berdayaan itu....
dan suatu saat tentu akan terungkap oleh waktu...


Bro...
Kenapakah siang di keesokan hari setelah pagi yang demikian sesak itu harus terlontar ratusan kata-kata balasan dariku?
kenapa aku seolah sengaja mengusik terik di siang itu?
dan kenapalah aku harus membalas?
entah karena kemarin dan kemarinnya lagi aku merasa diinjak-injak...
entah karena tiba-tiba muncul kekuatan dalam diriku yang berontak ingin keadilan...
ya...siapa pun pasti tak terima jika injakan itu amat sepihak dan seenaknya...
jujur...aku menyesalkan pagi yang sesak di kemarin dan kemarinnya lagi itu...


Bro...
kenapa aku selalu punya pertanyaan untukmu?
dan kenapa aku selalu ingin ada jawaban?
entah karena kita adalah teman baik...
teman diskusi...teman saling berbagi...
teman untuk sama-sama belajar dan sama-sama mencoba hal-hal baru...
bahkan boleh dibilang kita nyaris sahabat satu sama lainnya...
ya...jika tiada insiden menyesakkan di hari itu...
kita akan menjadi sahabat, duo yang powerful...
atau mungkin...
entah karena aku sedikit meyakini....
bahwa suatu saat nanti segala buram akan makin terang...
segala ragu akan makin jelas...
hingga sebuah kisah yang telah diukir tak lagi direlakan berakhir samar tanpa kejelasan...
ya...ini adalah akhir...
ujung jalan yang pernah dibicarakan...
senja yang datang tiba-tiba tanpa ketukan pintu...
dan bukankah senja akan indah jika kisah diakhiri dengan berani dan lapang hati???
tak apalah jika harus berakhir sedih...
apa salahnya kita berusaha hadapi???
apakah bijak memilih untuk terus bersembunyi?
tak perlu temu...
ada banyak cara bijak dan elegan untuk bicara dan mengakhiri...
tak inginkah bicarakan lagi dan akhiri dengan lebih sejati???
tapi...entahlah....
ini bukan pinta...
hanya puluhan tanya...
untukmu bro...
dan apa pun jawabmu...
kuhargai itu...
bahkan ketika diam adalah pilihanmu...
dan jika menurutmu cukup diakhiri seperti ini pun...
no problemo...
and....always be happy there, bro...


~ by fL0




*Puisi yang relatif panjang ini hanyalah sebuah puisi fiktif lainnya yang ada dalam imaji ^_~ bukanlah sebuah puisi yang perlu di-kepo-in wkwkwkwk... :D

"Find A Way To You" ~ by Lenka



You are wrapped in a cocoon
While I'm blowing kisses at the moon
All of the secrets that you hold
Will disappear in one rainy afternoon

Don't be foolish
Don't be foolish
Don't be foolish
I will find a way to you

I will peel away
Peel away the layers that you build up around you
I don't feel the way
I'm supposed to feel when you push me away the way you do

I will tunnel straight for your heart
And I will blow this whole thing apart
Don't be foolish
I will find a way to you

You are hidden in your shell,
While I'm throwing coins at the wishing well
If you think you'll get away with this
Just look into my eyes and see that I am serious

No, don't be foolish
I will find a way to you

I will peel away
Peel away the layers that you build up around you
I don't feel the way
I'm supposed to feel when you push me away the way you do

Oh I will tunnel straight for your heart
And I will blow this whole thing apart
Don't be foolish
I will find a way to you

It isn't easy excavating every day
But I will find a way to you
You have your reasons to be hiding away
But I have my reasons too

I will peel away
Peel away the layers that you build up around you
I don't feel the way
I'm supposed to feel when you push me away the way you do

Oh I will tunnel straight for your heart
And I will blow this whole thing so far apart
Don't be foolish
I will find a way to you

You are wrapped in a cocoon
While I'm blowing kisses at the moon

"Honeybee" ~ by Lenka



You're like a honeybee
Bringing me something sweet
But why do you have to sting me?
'Cause all my skin is fragile when you're near
But I am feeling numb without you here

So don't you lose your way
Follow the light of day
Navigate the radio waves
And let the wind bring you back to me

Oh I'm like a hummingbird
Humming away the hurt
But it won't be long before I fall to the earth
Because oh I'm feeling numb without you here

So don't you lose your way
Follow the light of day
Navigate the radio waves
And let the wind bring you back to me

Do you know you bring me so much pain?
Does the way you show you love me feel the same?

So don't you lose your way
Darling, follow the light of day
Navigate the radio waves
And let the wind bring you back to me

And let the wind bring you back to me
Please let the wind bring you back to me


*Gambar taken from www.amazon.co.uk

Wednesday, April 13, 2016

"Everything's Okay" ~ by Lenka

Keep giving me hope for a better day
Keep giving me love to find a way
Through this heaviness I feel
I just need someone to say, everything's okay

Woke my weary head
Crawled out of my bed
And I said, "Oh, how do I go on?"
Nothing's going right, shadow's took the light
And I said, "Oh, how do I go on?"

Sometimes I need a little sunshine
And sometimes I need you

Keep giving me hope for a better day
Keep giving me love to find a way
Through this messy life I made for myself
Heaven knows I need a little

Hope for a better day
A little love to find a way
Through this heaviness I feel
I just need someone to say, everything's okay
(Everything's ok)

I gave my hope to you
When you were nearly through
And you said, "Oh, I can't go on"
Well, now I need it back
'Cause I have got a lack of all that's good
And I can't go on

Yeah, sometimes I just need a little sunshine
And sometimes I need you

Keep giving me hope for a better day
Keep giving me love to find a way
Through this messy life I made for myself
Heaven knows I need a little

Hope for a better day
A little love to find a way
Through this heaviness I feel
I just need someone to say, everything's okay

(Everything's okay, everything's okay)
Sometimes I need a little sunshine
And sometimes I need you

Keep giving me hope for a better day
Keep giving me love to find a way
Through this messy life I made for myself
Heaven knows I need a little

Hope for a better day
A little love to find a way
Through this messy life I made for myself
Heaven knows I need a little

Hope for a better day
A little love to find a way
Through this heaviness I feel
I just need someone to say, everything's okay

Monday, April 11, 2016

Memaknai Senja...




Di suatu senja yang melangitkan jiwa...
Berjuta rindu bergelut riuh di dalam hati...
namun segala riuh hanya gemuruh di hati...
Tatkala sampai di ujung bibir...
Hanya lirih yang tersisa...


Berkali-kali senja seolah kehilangan maknanya...
sejak hari itu...
Hari yang meluruhkan keterpakuanku padamu...
Seseorang yang membuatku selalu rindu namun tak mengerti arti rindu...


Dahulu....
Caraku memaknai senja...
adalah dengan melukis rindu merah muda...
Buat seseorang itu...
Dia yang selalu kutatap tanpa jera...
tatkala temu mengobat rindu....
mengubah rindu merah muda menjadi merah nyala cinta...


Kini....
Aku memaknai senja laksana dermaga...
untuk aku yang masih terkatung mematung memandang dermaga dari kejauhan...
untuk aku yang terkadang masih terombang-ambing...
Di tengah lautan mimpi dan harap...
melawan gelombang...

Di perjalanan rinduku ini, akankah kuberlabuh di dermaga?


Tugas ke-3 Mata Kuliah Statistika 1 STIE-GK Tahun 2016

Berikut ini beberapa soal untuk Tugas ke-3 Mata Kuliah Statistika 1, tugas ini ditulis tangan (tidak diketik) dan dikumpulkan pada tanggal 23 April 2016

1. Terkait Penyajian data, Temukan Referensi yang memuat tentang Diagram Batang dan Daun (Stem & Leaf Plot), buatlah ringkasan dalam 1 lembar kertas yang terdiri dari Definisi, kegunaan, dan contoh Diagram Batang dan Daun. (Tulis tangan bukan diketik)

2. Jelaskan secara ringkas definisi ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data!

3. Jelaskan perbedaan antara Skewness dan Kurtosis, berikan contoh masing-masingnya serta kaitannya dengan distribusi normal pada data!

4. Terkait Distibusi Frekuensi, Googling Formula/rumus berikut ini: Sturge's Rule, dan berikan 1 contoh penggunaannya!

Antisipatif

Saat seseorang berani melakukan tindakan berisiko, tentunya ia telah siap mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi sebelum melakukan tindakan tersebut, sehingga risiko yang ditanggungnya tidak membuatnya terpuruk sedemikian rupa. Karena sejatinya dengan memutuskan untuk melakukan tindakan berisiko, telah ada yang ia korbankan. Jika tindakan berisiko itu tidak memberikan manfaat sebagaimana yang ia harapkan, pastinya ia juga tidak ingin tindakan itu berakibat fatal untuk hidupnya. Salah besar saat orang lain menganggap remeh suatu tindakan/keputusan yang telah diambil seseorang dengan sangat berani, apalagi menganggap hal itu main-main, atau menganggapnya sekedar gurauan/intermezzo. Wajar jika seseorang punya langkah antisipatif dibalik tindakan nekadnya. Dan itu namanya hati-hati. Karena seseorang itu tau, di luar sana, tak semua orang baik hati. Di luar sana penuh ancaman. Sudah sewajarnya jika segala ancaman yang mungkin datang, telah disiapkan langkah tertentu untuk menangkalnya. Sekali lagi, itu namanya hati-hati. Apalagi saat kita menghadapi orang-orang yang mungkin cenderung/nyaris tak punya hati. Pesan saya: Hati-hati agar hati anda tidak terlalu digores dengan kasarnya oleh orang yang kurang bisa menjaga kepercayaan yang telah anda berikan, atau bahkan bisa saja hati anda dihantam sedemikian rupa oleh orang di sekitarnya, jangan lupa mengantisipasi sebelum semua itu terjadi...!!! ^_~

quoted by Bunga Mardhotillah Flo_Flower '2016


Sunday, April 10, 2016

Like a Song ~ by Lenka

I can't forget you when you're gone
You're like a song
That goes around in my head
And how I regret
It's been so long
Oh what went wrong
Could it be something I said
Time...
make it go faster!!!
Or just rewind
To back when I'm wrapped in your arms

Ahoooh

Dum da di da
Da da da dum
Da da da dum
Da da da dum da da di dum
Da di da dum
Da da da dum
Da da da dum
Da da da dum la da da di da dum

All afternoon long
It's with me
The same song
You left a light on
Inside me
My love

I can remember
The way that it felt
To be holding on to you

Da dum da da di dum
Ooh dum di da dum

I can't forget you when you're gone
You're like a song
That goes around in my head
And how I regret
It's been so long
Oh what went wrong
Could it be something I said
Time...
Make it go faster!!!
Or just decide
To come back to my happy heart.

Ahooh oh

Wednesday, April 6, 2016

Dahsyatnya Sholat Subuh Berjamaah...

Rasulullah bersabda: "Sesiapa yang melaksanakan sholat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam jaminan Allah. Sesiapa yang membatalkan jaminan Allah, maka Allah menyungkurkan wajahnya di dalam neraka." (H.R. Thabrani)

Saturday, April 2, 2016

Falling In Love At A Coffee Shop

~ By Landon Pigg




I think that possibly, maybe I'm falling for you
Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too

I think that possibly, maybe I'm falling for you

No one understands me quite like you do
Through all of the shadowy corners of me

I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew



I think that possibly, maybe I'm falling for you
Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the waters that make your eyes shine
Now I'm shining too

Because oh because
I've fallen quite hard over you

If I didn't know you, I'd rather not know
If I couldn't have you, I'd rather be alone



I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while, I never knew

All of the while, all of the while,
it was you...




*Gambar didapat dari twitter (@infobdg) & googling... ^^