Saturday, January 25, 2014

Breaking News Seputar Ujian Akhir Semester untuk Mata Kuliah Statistika 2 STIE-GK

Boeat semua Mahasiswa & Mahasiswikuw S1-Manajemen (semester 3 only) at STIE-GK Muara Bulian, Ujian Akhir Semester insyaAllah tinggal hitungan hari. Agar lebih fokus dan mantap dalam persiapan belajar, berikut ini Breaking News Ujian Akhir Semester untuk Mata Kuliah Statistika 2 2014:





KELAS PAGI:

Kelas A


Kelas B


Untuk kelas pagi, ada 7 soal hitungan (Urutan berikut menunjukkan nomor soal), Tipe Ujian: Open Book, membawa Tabel-tabel Statistik yang diperlukan & boleh menggunakan Kalkulator (tanpa Kerjasama/dilarang nyontek!! dan tanpa saling pinjam Buku/Tabel/kalkulator sesama peserta Ujian). Durasi: 90 menit, Petunjuk: Berdo'a sebelum mengerjakan, Pilihlah soal yang dianggap mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu.

1. Pokok Bahasan: Analisis Data Berkala (Time Series), sub pokok bahasan yang dipilih: Menghitung Rata-rata Bergerak (Moving Average), Spesifikasi: MA (4). Poin full untuk soal ini: 15

2. Pokok Bahasan: Angka Indeks, sub pokok bahasan: Indeks Agregatif, Spesifikasi: Indeks Agregatif Tertimbang. Poin full utk soal ini: 15

3. Pokok Bahasan: Estimasi Parameter Populasi, Sub pokok bahasan: Estimasi Selang/Interval. Spesifikasi: menggunakan alpha 10%, poin full utk soal ini: 15

4. Pokok Bahasan: Pengujian Hipotesis, sub pokok bahasan: Uji Rata-rata satu kelompok Sampel, Spesifikasi: Sampel kecil (Uji t), Uji 2 pihak menggunakan alpha 5%. Poin full utk soal ini: 15

5. Pokok Bahasan: Pengujian Hipotesis, sub pokok bahasan: Uji Beda dua Proporsi Populasi, Spesifikasi: Sampel besar, uji 1 pihak, alpha 1%. Poin full utk soal ini: 15

6. Pokok Bahasan: Statistika Nonparametrik, Sub Pokok Bahasan: Uji Independensi Chi-Square (Data dalam Tabel Kontingensi 2x2), Spesifikasi: Alpha 50%. Poin full utk soal ini: 15

7. Pokok Bahasan: Analisis Regresi dan Korelasi, Sub Pokok Bahasan: Analisis Regresi, Spesifikasi: Interpretasi Output SPSS, Tabel Coefficient untuk membentuk persamaan regresi. Poin full utk soal ini: 10



KELAS SORE:

Kelas A:






Kelas B:








Untuk kelas sore, hanya ada 5 soal hitungan, dg poin full utk tiap soal 20 (Urutan berikut menunjukkan nomor soal), discount 2 soal dari jumlah soal kelas pagi. Karena dalam PBM Kelas Sore, bu dosennya sering Dinas ke Jambi (Rabu-Kamis sering ada Seminar Penelitian di Balitbangda Provinsi). Tipe Ujian: Open Book, membawa Tabel-tabel Statistik yang diperlukan & boleh menggunakan Kalkulator (tanpa Kerjasama/dilarang nyontek!! dan tanpa saling pinjam Buku/Tabel/kalkulator sesama peserta Ujian). Durasi: 90 menit, Petunjuk: Berdo'a sebelum mengerjakan, Pilihlah soal yang dianggap mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu.

1. Pokok Bahasan: Analisis Data Berkala (Time Series), sub pokok bahasan yang dipilih: Menghitung Rata-rata Bergerak (Moving Average), Spesifikasi: MA (3).

2. Pokok Bahasan: Angka Indeks, sub pokok bahasan: Indeks Berantai, Spesifikasi: Indeks Berantai 8 tahun.

3. Pokok Bahasan: Estimasi Parameter Populasi, Sub pokok bahasan: Estimasi Selang/Interval. Spesifikasi: menggunakan alpha 5%

4. Pokok Bahasan: Pengujian Hipotesis, sub pokok bahasan: Uji Rata-rata satu kelompok Sampel, Spesifikasi: Sampel besar (Uji Z), Uji 2 pihak menggunakan alpha 1%.

5. Pokok Bahasan: Statistika Nonparametrik, Sub Pokok Bahasan: Uji Independensi Chi-Square (Data dalam Tabel Kontingensi 2x2), Spesifikasi: Alpha 10%.



KELAS MALAM:



Untuk kelas malam (Kelasnya Bu Heni Haryati, ST, MM), hanya ada 3 soal hitungan (Urutan berikut menunjukkan nomor soal), discount 4 soal dari jumlah soal kelas pagi. Dan discount 2 soal dari soal kelas Sore. Karena dalam PBM Kelas Malam, bu dosennya (baca: Bu Heni), pasca operasi melahirkan, jadi digantikan oleh saya (baca: Bu Bunga), dalam beberapa pertemuan akhir. Tipe Ujian: Open Book, membawa Tabel-tabel Statistik yang diperlukan & boleh menggunakan Kalkulator (tanpa Kerjasama (dilarang nyontek!!) dan tanpa saling pinjam Buku/Tabel/kalkulator sesama peserta Ujian). Durasi: 90 menit, Petunjuk: Berdo'a sebelum mengerjakan, Pilihlah soal yang dianggap mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu.



1. Pokok Bahasan: Pengujian Hipotesis, sub pokok bahasan: Uji Rata-rata satu kelompok Sampel, Spesifikasi: Sampel besar (Uji Z), Uji 2 pihak menggunakan alpha 5%. Poin full utk soal ini: 30

2. Pokok Bahasan: Statistika Nonparametrik, Sub Pokok Bahasan: Uji Independensi Chi-Square (Data dalam Tabel Kontingensi 2x2), Spesifikasi: Alpha 1%. Poin full utk soal ini: 40

3. Pokok Bahasan: Analisis Regresi dan Korelasi, Sub Pokok Bahasan: Analisis Regresi, Spesifikasi: Menghitung koefisien regresi secara manual dan membentuk persamaan regresi.
Poin full utk soal ini: 30



Selamat Ujian, usahakan untuk tidak terburu-buru/tergesa-gesa, pahami soal terlebih dahulu karena sebagian merupakan soal cerita atau studi kasus, hati-hati dan teliti dalam pengerjaan untuk mendapatkan hasil yang optimal...

Ganbatte ne!!! ^_^


Salam Kompak Selalu,
Dosen Pengasuh,



Bunga Mardhotillah, S.Si, M.Stat

Wednesday, January 15, 2014

Get Well Soon,,, Schumi...


Membaca berita kecelakaan yang menimpa Michael Schumacher a.k.a Schumi, cukup menyita perhatian juga. Dan ternyata salah satu postingan menyatakan bahwa berita tentang 'critical condition' Schumi after Skiing menjadi perhatian banyak orang. Mungkin salah satunya aku, sebagai bentuk kepedulianku terhadap dunia F1, terutama Schumi, diriku niat banget bikin postingan yang intinya berharap semoga Schumi lekas pulih.

Aku suka mengikuti perkembangan F1 sejak SMP, baik dengan menonton tayangannya di TV atau pun dengan beberapa kali membeli majalah F1. Awalnya secara tidak sengaja pas buka TV ada balapan sengit dan seru antara mobil balap putih (baca: waktu itu Mclaren Mercedes yang dikendarai Mika Hakkinen), dan mobil balap merah (Scuderia Ferrari yang dikendarai Michael Schumacher). Aku pikir seru juga, sejak itu setiap tayangan langsung F1, gak pernah ada yang kulewatkan. Dan aku mulai tau beberapa istilah dalam dunia balap F1. Ada yang namanya overlap, oversteer, Pit Stop, pole position, grand prix, circuit, dll. Melihat semangat balapnya, aku menjagokan Michael Schumacher dengan Ferrari-nya.


Seingatku dulu pas SMA di kelas I ada tugas membuat karangan dengan tema tentang olahraga, aku membuat tulisan tentang Schumi dan Ferrari. Pernah juga di kelas II aku mengisi rubrik 'Deja Vu' di suplemen koran untuk siswa SMA se-kota Jambi (Baca: JaSS). Dalam rubrik tersebut aku membuat tulisan fiktif tentang kunjungan aku dan adikku ke rumah Michael Schumacher di Jerman lengkap dengan deskripsi detail rumah Schumi yang waktu itu aku dapat dari kulikan sebuah majalah khusus F1. Dan di tulisan fiktif tersebut aku tuliskan bahwa Corrina, istrinya membuatkan menu masakan vegetarian khusus buat tamu dari Indonesia ini. Hanya fiktif belaka tentunya, tapi tanggapan beberapa temen2 SMA katanya lumayan seru :))

Ikut prihatin juga saat membaca berita yang bunyinya kira-kira begini dari sebuah media online/auto-news a.k.a Autocar Indonesia:
"Michael Schumacher, juara Formula One tujuh kali, sedang dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi otak akibat kecelakaan ski di French Alps pada hari Minggu (29/12)."

"Dikutip dari cbc.ca, Grenoble University Hospital Center mengatakan, pebalap legendaris ini tiba di klinik dalam keadaan koma dan langsung dilakukan tindakan bedah akibat trauma serius di kepalanya."

Kondisi teranyar dari beberapa sumber online, katanya Schumi telah melewati kondisi kritisnya, sekarang masih dalam rawatan intensif, dan penyebab kecelakaan saat bermain ski adalah ketidakseimbangan Schumi ketika tersandung batu, sehingga kepalanya terbentur dengan keras.




Sebagai salah seorang yang hobi menonton F1, dan salut akan prestasi Schumi, aku berharap semoga Michael Schumacher lekas pulih dari cedera seriusnya akibat bermain ski. Salut juga buat Mika Hakkinen yang membuat surat ke keluarga Schumi untuk menyemangati ex-rivalnya tersebut, agar segera membaik dan berjuang melawan maut, seperti halnya dulu Mika Hakkinen juga pernah cedera. Get well soon, Schumi... ^_^



*Dari Berbagai Sumber

Pengalaman yang Membelajarkan...


Di Autobiografi Bunga Part 2, sekilas pernah disinggung bahwa Bunga dulu pernah ditipu. Bukan hanya ditipu, beberapa hari kemudian malah masuk Rumah Sakit. Hm, jadi begini ceritanya: sewaktu gedung Jurusan Statistika masih digabung dengan Jurusan Matematika (baca: Gedung D1), Bunga punya kebiasaan pulang ke kosan lewat arboretum, dan sering juga lewat jalan aspal yang melewati mushola Fapsi, FK dan melewati kopma. Lewat dari Kopma, Bunga denger ada yang manggil-manggil 'Teteh....teteh....'. Lalu Bunga menoleh ke belakang, sejenak tertegun dengan penampakan seorang ibu-ibu gendut yang masih muda dengan rambut dikuncir. Sedang menggendong anaknya dengan gendongan kain. Lalu ia mendekat, dan bergumam: "Teh, sebentar teh. Tolong saya, saya dan anak saya udah tiga hari gak makan. Saya nginep d masjid Al Huda. Kalo boleh, saya mau minta uang, kasihan anak saya udah berhari-hari gak minum susu". Terenyuh juga ngeliatnya, apalagi Bunga hari itu rasanya lagi kurang fit, pengen cepet-cepet sampe kosan & tidur (waktu itu kejadiannya ba'da dzuhur). Jadi biar gak lama-lama, bunga menjawab keluhan ibu tersebut, "Waduh, gimana ya bu, saya lg gak bawa uang." memang di dompet cuma ada beberapa lembar uang lima ribuan buat ongkos angkot & beli makan. Si ibu ngejawab lagi, "Tolonglah teh, saya sebetulnya ke Unpad ini karena ada anak Fakultas Pertanian yang nawarin saya uang Rp.250.000,-, mereka beragama Kristen, sering ke desa saya ngasih-ngasih mie berkardus-kardus ke penduduk. Saya bakalan dikasih uang hari ini, asalkan saya mau pindah ke agama Kristen." Astaghfirullah, Bunga kaget bukan kepalang, hampir menangis mendengarnya, lalu Bunga menanggapi ibu itu lagi: "Bu, kenapa ibu tergoda dengan uang Rp.250.000,- lalu mau menjual aqidah ibu? istighfar bu. Keimanan kita takkan terbeli dengan uang berapa pun. Saya gak rela saudara-saudara saya menerima uang lalu murtad. Biarlah saya saja yang kasih uang buat ibu Rp.250.000, tapi saya pinjem ke temen saya dulu, ibu tunggu di sini ya." Lalu bergegas Bunga ke kosan temen yang berada tepat di sekitar perbatasan gerbang luar Unpad. Limabelas menit kemudian, Bunga berikan uang Rp.250.000 itu ke si ibu. Si ibu tampak terharu, lalu mengucapkan terima kasih hampir 20 kali. "Ibu gak usah ke Fakultas Pertanian ya, ibu sekarang beli makan dan susu buat anak ibu, trus langsung pulang aja ya." Dia mengangguk, lalu menanyakan namaku, Bunga jawab sambil tersenyum: "nama saya Mardhotillah." Kepala Bunga semakin berat, sebelum kembali k kosan, Bunga ke ATM, ambil uang Rp.300.000 sembari mengembalikan uang temen yang tadi dipinjem. Tadi bunga tidak pikir panjang lagi memberikan uang Rp.250.000,- karena memang saat itu issue kristenisasi lagi marak-maraknya si kampus. Di deket kosan ada teteh sholiha, Bunga mampir ke rumahnya, dan cerita pengalaman Bunga ketemu ibu-ibu yang minta uang. Teteh itu langsung tertawa sehabis mendengar cerita Bunga, lalu menanggapi cerita itu, "Ya ampun Bunga, kamu teh udah kena tipu." Bunga tersentak, "masa sih teh?". Beliau menjawab lagi: "iya, lain kali kalo ada yang begitu, kasih uang 10 ribu aja cukup, atau ajak aja ke sekretariat rohis Fakultas. Kalo dia mengelak, berarti nipu. Yang begituan sekarang mah banyak. Pas di check, gak pernah ada yang nawarin dia uang buat dikristenkan, itu karangan dia aja, penghasilannya sehari aja bisa banyak banget tuh" Duh, makin lemes aja badan bunga yang udah dari tadi kurang fit dengerin penjelasan si teteh. kemudian Bunga pulang k kosan. Taunya malem-malem badan bunga panas tinggi, gak bisa tidur. Temen kosan si eris (anak Fapet Unpad) yang waktu itu juga masih belum tidur, bunga ketok pintunya. "Ris, ada obat penurun panas? badan bunga panas banget nih ris. Kepala nyeri banget" Eris menggeleng, lalu berjalan ke dapur, memasak air panas lalu mencampurnya dengan jahe dan gula merah." Bunga minum ini aja dulu, eris dengan sigap memijat kepala Bunga pakai minyak urut. setelah itu kembali ke kamarnya, sembari berpesan, "Bunga paksain aja tidur, lampu kamarnya dimatiiin aja, besok Eris temenin k rumah sakit, Eris gak ke kampus koq besok." Besoknya bunga titip surat izin gak masuk kuliah ke Titin, lalu ke RS Al Islam bareng Eris. Ternyata ada gejala Thypus (Parathyphoid), Bunga inget, pekan lalu bunga memang rada gak jelas makannya, beli makan di beberapa tempat yang mungkin kurang terjaga kebersihannya, namanya juga anak kost. Dan dokter meminta Bunga untuk check widal, positif, lalu dokter mengatakan bahwa Bunga harus rawat inap. Nah, itulah pertama kalinya Bunga dirawat di RS. Sejak kecil kondisi fisik Bunga cukup prima, meski sering sakit, tapi gak pernah parah sampe harus dirawat. Setelah Bunga dpt kamar kelas I, Bunga sms mama, mama bilang besok langsung ke Bandung. Eris langsung sms Titin, Ani, Ola, dan Intan (baca: temen kosan) untuk mengabari kondisi Bunga. Malemnya Titin dan Ani yang jagain, kebetulan gak ada pasien di kamar tersebut selain bunga, jadi titin & Ani tidur di tempat tidur pasien yang kosong itu. Lalu Bunga ceritain bahwa kemarin siang Bunga ditipu, gak nyangka sekarang malah masuk rumah sakit. Temen2 menyabarkan Bunga. Singkatnya, besok paginya mama datang dan memindahkan Bunga ke ruang VIP. Alhamdulillah Bunga di RS tersebut gak pakai lama, tiga hari udah boleh pulang, tapi masih tetep disuruh istirahat, gak boleh terlalu kecapean, dan harus makan nasi lembek tanpa cabe selama 1 bulan. Nah, di Autobiografi part 2 Bunga pernah cerita bahwa beberapa hari setelah kena tipu bunga dapat rezeki berlipat-lipat kan? Mungkin waktu ditipu itu niat Bunga tulus untuk menyelamatkan aqidah seseorang, jadi diganti Allah dengan banyak rezeki. Soal si ibu yang nipu, kalo dia bohong dan bener2 niat nipu, biarlah dia aja yang nanggung dosanya. Nah, begini cerita soal rezeki, karena kata dokter Bunga harus makan nasi lembek, mama beliin bunga magic com dan kompor listrik. Sebelum ke Bandung, banyak temen2 mama yang nitip uang buat bantu2 biaya RS Bunga, karena kartu askes Bunga gak berlaku di Bandung (baca: gak diurus karna prosedurnya dulu masih ribet, dan gak nyangka juga bakalan masuk RS). Trus juga setelah mama pulang kembali ke Jambi, Bunga dapat kabar, bahwa uang beasiswa Bunga cair Rp. 1,5 juta. Wah alhamdulillah banget. Begitulah pengalaman Bunga pernah ditipu. Setahun setelah itu, ada lagi temen Bunga yg kena tipu oleh ibu2 yang bawa anak dan bilang mau dikristenkan, temen Bunga itu lalu ngasi uang Rp.50 ribu. Tak lama kemudian, temen bunga itu ada yang ngelamar. Nah pembelajaran yang bunga dapet dari sini, kalo kita mau sedekah, yang penting niatnya. Balasan dari Allah akan tetap ada, baik pahala, maupun hadiah langsung buat kita. Kalo yang minta sedekah ternyata penipu, itu adalah dosanya dan ia tanggung sendiri di akhirat nanti. Tapi sedapat mungkin kita harus cerdas juga untuk menilai mana penipu dan mana orang yang bener-bener harus dibantu. wallahu a'lam bishshowwab....


*Gambar 'Mardhotillah Solidarity' diperoleh dari googling

Monday, January 13, 2014

Would You Be Happier ~ The Corrs


Have you ever wonder where the story ends
And how it all began? I do
(I do, I do, I do)
Did you ever dream you were the movie star
With popcorn in your hand? I did
(I did, I did, I did)

Do you ever think you're someone else inside
When no one understands? You are
(You are)
And wanna disappear inside a dream
But never wanna wake, wake up
And then you stumble on tomorrow
And trip over today

Would you be happier if you were someone together?
Would sun shine brighter if you played a bigger part?
Would you be wonderful if it wasn't for the weather?
You're gonna be just fine
(Gonna be just fine)

Are you not afraid to tell your story now
But everyone is gone? It's too late
(Too late, too late)
Was everything you've ever said or done
Not the way you planned a mistake?
And so you promised that tomorrow be different than today

Would you be happier if you were someone together?
Would sun shine brighter if you played a bigger part?
Would you be wonderful if it wasn't for the weather?

You're gonna be just fine
(You're gonna be just fine)
I think you're gonna be just fine
You're gonna be just fine
(Fine)
So don't worry, baby
(Don't worry, baby)

You're racing for tomorrow
Not finished with today
Would you be happier if you were someone together?
Would sun shine brighter if you played a bigger part?
Would you be wonderful if it wasn't for the weather?
I think you're gonna be just fine
(Gonna be just fine)

Would we be happier if we were someone together?
Would sun shine brighter if we played a bigger part?
Would we be wonderful if it wasn't for the weather?
I think we're gonna be just fine
(Gonna be just fine)
I think you're gonna be just fine

Don't worry, baby
(You're gonna be just fine)
Don't worry, honey
(You're gonna be just fine)
Don't worry, baby
(You're gonna be just fine)

Songwriters
CORR, JAMES / CORR, SHARON / CORR, CAROLINE / CORR, ANDREA JANE

Published by
Lyrics © Universal Music Publishing Group



Read more: The Corrs - Would You Be Happier Lyrics | MetroLyrics

Once Upon a December ~ Deana Carter


Dancing bears, painted wings
Things I almost remember
And a song someone sings
Once upon a December

Someone holds me safe and warm
Horses prance through a silver storm
Figures dancing gracefully
Across my memory

( singing Mmm and
aaaahhh with the melody )

Someone holds me safe and warm
Horses prance through a silver storm
Figures dancing gracefully
Across my memory

Far away, long ago
Glowing dim as an ember
Things my heart used to know
Things it yearns to remember

Someone holds me safe and warm
Horses prance through a silver storm
Figures dancing gracefully
Across my memory

Far away, long ago
Glowing dim as an ember
Things my heart used to know
Things it yearns to remember

And a song someone sings
Once upon a December

Songwriters
Stephen Flaherty;Lynn Ahrens

Published by
T C F MUSIC PUBLISHING INC

OST. Anastasia

Read more: Disney - Once Upon A December Lyrics | MetroLyrics

Slipping Away ~ Richard Marx

('Slipping Away' Image by Karen Burnette Garner)

I said I wouldn't cry
The day you say goodbye
It's not like I'll never see you again
I guess the things you need
You just can't get from me
But you still can reach out to me now and then

My head is spinning round
All my defenses down
I have held the world in my hands
But I can't keep you from slipping away,

If time will show me grace
And you to a better place
Then I can live knowing it wasn't in vain
It hurts so much to know when love means letting go
And no one can tell me that they've felt my pain

No strength can stop you now
Will someone show me how
How to live it over again
'cause I can't keep you from slipping away

I will never break your power over me
I could never shake the thought of you burning in my mind
You're all I see

Repeat Chorus

Oh, I can't keep you from slipping away
Oh, Slipping away,

Sunday, January 12, 2014

Sinopsis Buku 'Dua Belas Pasang Mata'

Dua Belas Pasang Mata ~ by. Sakae Tsuboi



Sebagai guru baru, Bu Guru Oishi ditugaskan mengajar di sebuah desa nelayan yang miskin. Di sana dia belajar memahami kehidupan yang sederhana dan kasih sayang yang ditunjukkan murid-muridnya. Sementara waktu berlalu, tahun-tahun yang bagai impian itu disapu oleh kenyataan hidup yang memilukan. Perang memorak-morandakan semuanya, dan anak-anak kini beserta guru mereka harus belajar menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

08012014

Alhamdulillah untuk anugerah umur yang telah diberikan Allah SWT (08011986~08012014). Semoga usia yang tersisa, dapat diisi dengan banyak hal yang berkualitas, tidak menunda-nunda segala kebaikan, dan semakin berusaha menjadi pribadi terbaik di mata Allah (bukan di mata manusia). Semoga di antara berjuta titik, titikku adalah yang paling terang, sehingga Allah senantiasa menuntun dan meridhai setiap langkahku.



Lahir di hari Rabu, 28 tahun yang lalu, dan kini di tahun 2014 angka delapan kembali dipertemukan dengan hari Rabu. Boleh dibilang sebagai moment paling unik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada dua kue milad (blackforest & rainbow cake, semakin ngingatin bahwa usia 28 itu bukan buat dibuang sia-sia untuk hal-hal yang kurang bermanfaat & hal-hal tidak jelas, meski selama ini diriku dah terlihat serius, di usia 28 ini harus lebih serius & makin valid konsistensinya, baik di rumah tangga maupun dalam karier...dan dalam segala hal...semoga bisa....aamiin...). Dua kue tersebut juga menyiratkan bahwa, terkadang hidup itu hitam manis seperti blackforest. Namun akan lebih menyenangkan jika diisi dengan warna-warni kreasi yang berarti *rainbow cake nya d bulian... ^_^




Bahagia tiada terkira karna mama tersayang tanggal delapan ada di Jambi. Pagi-pagi banget mama udah nyiapin blackforest dan tiga kado (sembari menyetel lagu Selamat Ulang Tahun by Trio Kwek-kwek, kebiasaan di rumah tiap ada yg milad *ceria abiz deh). Di Status FB-nya mama menuliskan ini:

Happy Birthday buat yang tersayang my lovely daughter:
BUNGA MARDHOTILLAH... spt biasa kado terindah dari mama yg tak bisa dinilai dengan uang adalah cinta kasih sayang tulus ikhlas yang tak kan pernah bisa mama ceritakan dengan rangkaian kata atau kalimat...
Di hari bahagia Bunga kali ini, mama selalu memanjatkan do'a2 tulus kepada Allah: semoga Bunga Mardhotillah my flower panjang umur penuh berkah...diberi kesehatan dan bahagia penuh sabar mendampingi suami menjadi istri sholehah yg tulus berbakti, sukses dengan kerendahan hati yang jauh dari kesombongan...
Bunga Mardhotillah my flower...Bersabar dikala susah memang berat~tetapi bersabar dikala senang jauh lebih berat...Bila segala rumus dan rahasia mengenai sukses dan bahagia dapat dirangkum dalam satu kata, maka kata itu adalah SABAR...
Sabar adalah menikmati proses...bukankah proses makan jauh lebih nikmat dari pada hasilnya, yakni menjadi kenyang??... Perjalanan Bunga masih panjang...sandungan kerikil dikala melangkah..jadikanlah sebagai cambuk semangat agar Bunga Mardhotillah my flower terus melangkah menggapai cita dan harap...Pengalaman adalah guru yg eksentrik, karena dia memberikan ujian terlebih dahulu baru pembelajarannya...
Bunga....Hidup ini terdiri atas momen2...menikmati kehidupan berarti menikmati dan merasakan kecukupan dalam setiap moment..Inilah makna syukur yang sesungguhnya...Bersyukur lebih dari sekedar menerima apa yang diberikan Allah kepada kita, melainkan benar2 menghargainya sebagai anugerah terindah...dan memberi dengan ikhlas takkan membuat kita kehilangan apa2 nak..teruslah berikan yg terbaik yg Bunga bisa... Selamat Ulang Tahun BUNGA MARDHOTILLAH...
I love you so much...my flower...



Kebahagiaan semakin lengkap karena always ada uda tersayang yang mendampingi (gak kebayang kalo gak ada uda dalam perjalanan fluktuatif ini ;)) .... Alhamdulillah, terimakasih yaa Allah....



Tak lama kemudian, segera berangkat ke kantor, di kantor juga happy banget, seru-seruan bersama yuk Novi, yuk Is, Yuk Desi, dan teh Turah...



Siangnya, memenuhi kewajiban mengajar (pertemuan ke-16) Statistika 2 di kelas B Pagi STIE-GK Muara Bulian. Senengnya kebersamaan bersama mahasiswa-mahasiswi yang masih terjaga semangatnya & kekritisannya. Semoga masa depannya cerah semua ya....



Terimakasih yaa Allah, untuk hidupku yang penuh warna-warni dan hal-hal yang istimewa. Semoga hamba senantiasa menjadi insan yang pandai bersyukur....apa pun yang telah dan akan terjadi....aamiin yaa rabbal 'alamin....





Saturday, January 11, 2014

Autobiografi Sederhana Bunga Mardhotillah (Part 5)

Pernak-pernik Masa-masa Menjadi Mahasiswa



Autobiografi Part 5 ini dimulai dengan: Pengalaman yang Membelajarkan

Di Autobiografi Bunga Part 2, sekilas pernah disinggung bahwa Bunga dulu pernah ditipu. Bukan hanya ditipu, beberapa hari kemudian malah masuk Rumah Sakit. Hm, jadi begini ceritanya: sewaktu gedung Jurusan Statistika masih digabung dengan Jurusan Matematika (baca: Gedung D1), Bunga punya kebiasaan pulang ke kosan lewat arboretum, dan sering juga lewat jalan aspal yang melewati mushola Fapsi, FK dan melewati kopma. Lewat dari Kopma, Bunga denger ada yang manggil-manggil 'Teteh....teteh....'. Lalu Bunga menoleh ke belakang, sejenak tertegun dengan penampakan seorang ibu-ibu gendut yang masih muda dengan rambut dikuncir. Sedang menggendong anaknya dengan gendongan kain. Lalu ia mendekat, dan bergumam: "Teh, sebentar teh. Tolong saya, saya dan anak saya udah tiga hari gak makan. Saya nginep d masjid Al Huda. Kalo boleh, saya mau minta uang, kasihan anak saya udah berhari-hari gak minum susu". Terenyuh juga ngeliatnya, apalagi Bunga hari itu rasanya lagi kurang fit, pengen cepet-cepet sampe kosan & tidur (waktu itu kejadiannya ba'da dzuhur). Jadi biar gak lama-lama, bunga menjawab keluhan ibu tersebut, "Waduh, gimana ya bu, saya lg gak bawa uang." memang di dompet cuma ada beberapa lembar uang lima ribuan buat ongkos angkot & beli makan. Si ibu ngejawab lagi, "Tolonglah teh, saya sebetulnya ke Unpad ini karena ada anak Fakultas Pertanian yang nawarin saya uang Rp.250.000,-, mereka beragama Kristen, sering ke desa saya ngasih-ngasih mie berkardus-kardus ke penduduk. Saya bakalan dikasih uang hari ini, asalkan saya mau pindah ke agama Kristen." Astaghfirullah, Bunga kaget bukan kepalang, hampir menangis mendengarnya, lalu Bunga menanggapi ibu itu lagi: "Bu, kenapa ibu tergoda dengan uang Rp.250.000,- lalu mau menjual aqidah ibu? istighfar bu. Keimanan kita takkan terbeli dengan uang berapa pun. Saya gak rela saudara-saudara saya menerima uang lalu murtad. Biarlah saya saja yang kasih uang buat ibu Rp.250.000, tapi saya pinjem ke temen saya dulu, ibu tunggu di sini ya." Lalu bergegas Bunga ke kosan temen yang berada tepat di sekitar perbatasan gerbang luar Unpad. Limabelas menit kemudian, Bunga berikan uang Rp.250.000 itu ke si ibu. Si ibu tampak terharu, lalu mengucapkan terima kasih hampir 20 kali. "Ibu gak usah ke Fakultas Pertanian ya, ibu sekarang beli makan dan susu buat anak ibu, trus langsung pulang aja ya." Dia mengangguk, lalu menanyakan namaku, Bunga jawab sambil tersenyum: "nama saya Mardhotillah." Kepala Bunga semakin berat, sebelum kembali k kosan, Bunga ke ATM, ambil uang Rp.300.000 sembari mengembalikan uang temen yang tadi dipinjem. Tadi bunga tidak pikir panjang lagi memberikan uang Rp.250.000,- karena memang saat itu issue kristenisasi lagi marak-maraknya si kampus. Di deket kosan ada teteh sholiha, Bunga mampir ke rumahnya, dan cerita pengalaman Bunga ketemu ibu-ibu yang minta uang. Teteh itu langsung tertawa sehabis mendengar cerita Bunga, lalu menanggapi cerita itu, "Ya ampun Bunga, kamu teh udah kena tipu." Bunga tersentak, "masa sih teh?". Beliau menjawab lagi: "iya, lain kali kalo ada yang begitu, kasih uang 10 ribu aja cukup, atau ajak aja ke sekretariat rohis Fakultas. Kalo dia mengelak, berarti nipu. Yang begituan sekarang mah banyak. Pas di check, gak pernah ada yang nawarin dia uang buat dikristenkan, itu karangan dia aja, penghasilannya sehari aja bisa banyak banget tuh" Duh, makin lemes aja badan bunga yang udah dari tadi kurang fit dengerin penjelasan si teteh. kemudian Bunga pulang k kosan. Taunya malem-malem badan bunga panas tinggi, gak bisa tidur. Temen kosan si eris (anak Fapet Unpad) yang waktu itu juga masih belum tidur, bunga ketok pintunya. "Ris, ada obat penurun panas? badan bunga panas banget nih ris. Kepala nyeri banget" Eris menggeleng, lalu berjalan ke dapur, memasak air panas lalu mencampurnya dengan jahe dan gula merah." Bunga minum ini aja dulu, eris dengan sigap memijat kepala Bunga pakai minyak urut. setelah itu kembali ke kamarnya, sembari berpesan, "Bunga paksain aja tidur, lampu kamarnya dimatiiin aja, besok Eris temenin k rumah sakit, Eris gak ke kampus koq besok." Besoknya bunga titip surat izin gak masuk kuliah ke Titin, lalu ke RS Al Islam bareng Eris. Ternyata ada gejala Thypus (Parathyphoid), Bunga inget, pekan lalu bunga memang rada gak jelas makannya, beli makan di beberapa tempat yang mungkin kurang terjaga kebersihannya, namanya juga anak kost. Dan dokter meminta Bunga untuk check widal, positif, lalu dokter mengatakan bahwa Bunga harus rawat inap. Nah, itulah pertama kalinya Bunga dirawat di RS. Sejak kecil kondisi fisik Bunga cukup prima, meski sering sakit, tapi gak pernah parah sampe harus dirawat. Setelah Bunga dpt kamar kelas I, Bunga sms mama, mama bilang besok langsung ke Bandung. Eris langsung sms Titin, Ani, Ola, dan Intan (baca: temen kosan) untuk mengabari kondisi Bunga. Malemnya Titin dan Ani yang jagain, kebetulan gak ada pasien di kamar tersebut selain bunga, jadi titin & Ani tidur di tempat tidur pasien yang kosong itu. Lalu Bunga ceritain bahwa kemarin siang Bunga ditipu, gak nyangka sekarang malah masuk rumah sakit. Temen2 menyabarkan Bunga. Singkatnya, besok paginya mama datang dan memindahkan Bunga ke ruang VIP. Alhamdulillah Bunga di RS tersebut gak pakai lama, tiga hari udah boleh pulang, tapi masih tetep disuruh istirahat, gak boleh terlalu kecapean, dan harus makan nasi lembek tanpa cabe selama 1 bulan. Nah, di Autobiografi part 2 Bunga pernah cerita bahwa beberapa hari setelah kena tipu bunga dapat rezeki berlipat-lipat kan? Mungkin waktu ditipu itu niat Bunga tulus untuk menyelamatkan aqidah seseorang, jadi diganti Allah dengan banyak rezeki. Soal si ibu yang nipu, kalo dia bohong dan bener2 niat nipu, biarlah dia aja yang nanggung dosanya. Nah, begini cerita soal rezeki, karena kata dokter Bunga harus makan nasi lembek, mama beliin bunga magic com dan kompor listrik. Sebelum ke Bandung, banyak temen2 mama yang nitip uang buat bantu2 biaya RS Bunga, karena kartu askes Bunga gak berlaku di Bandung (baca: gak diurus karna prosedurnya dulu masih ribet, dan gak nyangka juga bakalan masuk RS). Trus juga setelah mama pulang kembali ke Jambi, Bunga dapat kabar, bahwa uang beasiswa Bunga cair Rp. 1,5 juta. Wah alhamdulillah banget. Begitulah pengalaman Bunga pernah ditipu. Setahun setelah itu, ada lagi temen Bunga yg kena tipu oleh ibu2 yang bawa anak dan bilang mau dikristenkan, temen Bunga itu lalu ngasi uang Rp.50 ribu. Tak lama kemudian, temen bunga itu ada yang ngelamar. Nah pembelajaran yang bunga dapet dari sini, kalo kita mau sedekah, yang penting niatnya. Balasan dari Allah akan tetap ada, baik pahala, maupun hadiah langsung buat kita. Kalo yang minta sedekah ternyata penipu, itu adalah dosanya dan ia tanggung sendiri di akhirat nanti. wallahu a'lam bishshowwab

Berikutnya: Pengalaman Berkesan Bunga Menjadi Panitia Berbagai Kegiatan Kampus



*Ups, maaph, tahunnya gak berurutan

1. 'Sie Acara' Panitia Big Moment 2005 DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad.

2. Panitia Ospek MIPA 'Atmosfer 2004' sebagai Teteh Pendamping Kelompok, 2-3 September 2004

3. 'Sie Acara' Panitia Ospek Jurusan Statistika, Varians 2005.

4. 'Sie Dana Usaha' Panitia Kegiatan Semarak Muharram 1425 H DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad.

5. Staf Bazaar Books Fair 2005, presented by BEM MIPA Unpad.

6. 'Sie Dana Usaha' Panitia Kegiatan Studi Keilmuan Statistika (SKS 2.0), 29 Mei 2006.

7. 'Sie Humas' Panitia Padjadjaran Computer Expo 2006, presented by HIMASTA Unpad.

8. Panitia Kongres VII FMIPA Unpad.

9. 'Sie Acara' Panitia Kahfi (Khasanah dan Ajang Penuh Hikmah FUSI Statistika) 2004.

10. Panitia Europe 2005 DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad.

11. Panitia ILMMIPA ESSENTIAL, Bandung 6 Desember 2006.

12. 'Sie Acara' Panitia Studi Pengenalan Lapangan (SPL) 2004.

13. Steering Committee of Mipa Bersemi 2005, presented by DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad.

14. Panitia Senyum 2004.

15. 'Sie Medik' Panitia Kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) Himasta Unpad tahun 2005.

16. Panitia Pelatihan Marketing Proposal & Sponsorship 2005 DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad

17. de el el.



Last but not least: Momen-momen Berkesan

1. Demo Gedung Statistika 2003 (masuk koran dan diberitakan di televisi), karena selama ini Gedung untuk jurusan Statistika digabung dengan jurusan Matematika dengan meminjam gedung Fapsi, padahal jurusan-jurusan lain punya gedungnya sendiri-sendiri. Saat itu kami selaku mahasiswa baru, udah harus langsung demo ke rektorat di Unpad Dipati Ukur dan ke Dekanat (Unpad Jatinangor). Alhamdulillah, tahun 2006, mahasiswa barunya sudah bisa menikmati punya gedung baru yang cantik dan fasilitas yang lengkap, meski agak jauh dari gerbang Unpad (posisinya di dekat gedung biru), namun diterima dengan penuh kesyukuran.


2. Wisuda tahun 2008 dengan khidmat. Di tahun 2008, rektor baru menetapkan hari wisuda selama 3 s.d. 4 hari. Karena jika dipaksakan selesai dalam satu hari, wisuda tidak lagi syahdu. Di tahun 2007 Graha Sanusi masih riweuh dan penuh sesak oleh wisudawan. Bersyukur banget wisuda S-1 nya di tahun 2008, hehehe...Wisuda untuk yang ke-2 kalinya di tahun 2010, semoga selanjutnya dapat mengikuti jejak mama untuk wisuda 3x....aamiin...

3. Tahun 2004 Bunga Membentuk Tim Nasyid Akhwat Ekspektasi, bersama Titin, Dyah, Nani (Piet), dan Setia Dewi. Latihan Nasyidnya begadang & seru bangetz.



4. Bunga sering dipercaya menjadi penggalang dana/tim fund raising untuk Acara Semarak Muharram DKM Nurul Ilmi FMIPA Unpad. Momen paling berkesan adalah berjualan di Pa-Un (Pasar Unpad) sekitar tahun 2004, dan berjualan kalender DKM ke komplek-komplek perumahan di tahun 2005 untuk penggalangan dana Acara Europe (Pelatihan 'Entrepreneur with Your Own Potential'), serta marketing proposal ke berbagai perusahaan, marketing proposal/mencari sponsor, baik sponsor besar atau pun kecil di Jatinangor dan Bandung demi kesuksesan Acara.

5. Mengikuti kegiatan Statistika Ria di IPB sekitar tahun 2006, serunya perjalanan ke Bogor bersama teman-teman Himasta. Dan punya kenalan baru dari IPB, UGM, Unisba, UII, dll. Di Statistika Ria ini kita dapat mengukur kemampuan Statistika kita (Olimpiade Statistika untuk Mahasiswa), dan membandingkannya dengan teman-teman dari Universitas lain, bersaing dengan persaingan sehat dan positif. Serta senang sekali mendapat materi tentang Competitive Intelligence (CI) yang diselenggarakan setelah Olimpiade Statistika tersebut.

6. Mengisi Liburan dengan berbagai aktivitas. Meskipun dikategorikan sebagai aktivis, Bunga tetap menikmati liburan dengan kegiatan variatif. Beberapa kali liburan di Ibukota, karena banyak keluarga di sana. Biasanya diajak keluarga ke Dufan, ke GI, dll.

7. Pernah belajar maen tenis privat, bayar Pelatihnya Rp.20.000/latihan, sekitar beberapa bulan, tapi sepertinya kurang efektif, karena kata Pelatihnya, Bunga udah terbiasa badminton. Kalo badminton kan pergelangan tangan gak harus fleksibel. Sedangkan kalo tenis, pergelangan tangan harus lentur.

8. Riwayat Nge-kost: 2003 mpe 2004 di Pondok Edelweiss, 2005 mpe 2007 di Wisma Pertamina Jl. GKPN, 2007-2008 di Gegerkalong Girang (Rumah Bu Teffy deket Masjid Daarut Tauhid), 2009 mpe 2010 di Jalan Kanayakan Dago Atas (rata-rata tempat kost d Jalan Kanayakan ada Hotspotnya)... ^^




Buat sementara, Autobiografi Bunga 2003-2010 selesai.
InsyaAllah Autobiografi 8 tahun berikutnya menyusul...hehehehe :D




Autobiografi Sederhana Bunga Mardhotillah (Part 4)

BEDA ORGANISASI BEDA INTUISI




Jika kita tilik definisi intuisi sebagai salah satu istilah psikologi, kita dapat menemukan dalam wikipedia, Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.

Demikian pula Bunga mempertimbangkan untuk mengikuti berbagai organisasi, rata-rata semuanya berdasarkan intuisi. Jika tidak melaui intuisi, maka mustahil Bunga akan mengikuti banyak organisasi. Pastinya hanya akan memilih secara rasional maksimal dua organisasi saja. Namun alhamdulillah Bunga tak pernah menyesali intuisi tersebut. Karena dalam setiap organisasi yang diikuti, berbeda pula pembelajaran yang diperoleh. Menuntun pencarian Bunga tentang makna keberartian hidup yang sesungguhnya.

Bahwa hidup itu harus berbagi, bahwa hidup itu harus solider: Teman-teman kita mengemban amanah untuk menjadi penyelenggara suatu event besar dalam organisasi, apakah kita tega hanya menonton mereka bekerja tanpa membantu? Kita bisa belajar dengan tenang, sementara mereka berjuang menghadapi waktu, demi pengalaman yang menunjang masa depan. Terus terang Bunga gak bisa seperti itu, karena itulah Bunga selalu berusaha mengambil peran dalam hampir setiap kegiatan yang bisa Bunga bantu. Sehingga inilah beberapa bagian dari pembelajaran hidup yang Bunga peroleh dari mengikuti banyak organisasi:


FUSI STATISTIKA UNPAD
FUSI Statistika Unpad berusaha peduli terhadap kondisi ruhiyah mahasiswa Statistika Unpad semua angkatan. Dengan melaksanakan kegiatan taklim rutin, outbond, rihlah (yang paling berkesan adalah 'naek gunung Geulis'), Training teerkait keorganisasian, dsb. Namun pernah ada konflik yang seru di tubuh FUSI Statistika, yaitu ketika Suksesi Pemilihan Ketua Baru dan Pembentukan Pengurus Baru 2004-2005, ada perbedaan pendapat antara Angkatan 2001 dan 2002 dalam memilih figur yang tepat sebagai ketua FUSI (waktu itu amanah Ketua dan pengurus inti harus diemban oleh Angkatan 2002). Angkatan 2003 malah jadi bingung karena perbedaan pendapat tersebut. Musyawarah tidak mencapai titik temu, sehingga diadakan voting. Alhasil, pilihan angkatan 2001 yang akhirnya menjadi ketua. Setelah disahkan sebagai Ketua FUSI masa itu, sangat disayangkan Angkatan 2002 cenderung menarik diri dari semua kegiatan, padahal seharusnya menerima hasil voting. Akhirnya Angkatan 2003 lah yang berjuang untuk menghidupkan FUSI bersama Ketua Baru.


KEPUTRIAN FUSI STATISTIKA UNPAD
Keputrian FUSI terkenal dengan Majalah Dinding (Madingnya) yang cantik, serta tausiyah Berjalan (dalam bentuk pembatas buku warna-warni) yang bermanfaat. Sekali sebulan diadakan taklim. Tiap Jumat ada ajang curhat, demo masak, nasyidan bareng, dll. Oiya, bunga sempat juga menjadi Kadiv Kreasi Seni di Keputrian FUSI.





DKM NURUL ILMI FMIPA UNPAD
The First Touch Organization bagi Bunga adalah DKM Nurul Ilmi, karena masih mahasiswa baru aja Bunga udah dilibatkan langsung sebagai salah satu anggota Tim Bazaar Buku tahun 2003, dan disuruh bantu-bantu/aktif sbg staf atawa rubriker di Divisi Jurnalistik DKM (2004-2005) yang rutin menerbitkan Buletin dan Booklet Cahaya Ilmu dwi bulanan. Waktu itu kordiv nya K' Ilsan Famena Akal (Stat'01), sekaligus memasarkan/mendistribusikannya ke se-antero fakultas. Lalu tahun berikutnya (2005-2006) diminta menjadi Kordiv Dana Usaha, dilanjutin di periode berikutnya, 2006-2007 (masih sebagai kordiv Dana Usaha). Boleh dibilang, untuk loyalitas tertinggi Bunga terhadap Organisasi, jika diukur dan dibandingkan semua organisasi yang Bunga ikuti, Tingkat Loyalitas terhadap DKM Nurul ilmi inilah yang paling tinggi. Sewaktu memutuskan untuk bersedia aktif di DKM Nurul Ilmi ini, intuisi Bunga mengatakan bahwa di DKM inilah nantinya Bunga menemukan ukhuwah dan motivasi untuk fastabiqul khoirot. Ternyata benar... :) Kegiatan paling berkesan adalah EUROPE ;) dan rihlah ke gunung Manglayang...

BEM KEMA FMIPA UNPAD
Di BEM Fakultas, Bunga pernah menjadi Staf Biro Rohani BEM Kema FMIPA Unpad (2005-2006) dan Staf Biro Entrepreneur BEM Kema FMIPA (2006-2007).




HIMASTA UNPAD
Di Himpunan Jurusan ini, Bunga aktif sebagai Staf Biro Rohani Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta). Dulu temen-temen Stat Unpad kalo ada taklim Himpunan, suka nge-request kang Ikus (Indra Kusumah Fapsi Angkatan 2001) sebagai narasumbernya.




REDAKSI KORAN MIPA UNPAD 'LOGIS'
Jadi reporter Logis itu mengasyikkan, dan Bunga sering mendapat tugas mengisi rubrik Resensi Buku. Ada yang unik dari Koran MIPA Logis ini, di halaman pembuka, ada rubrik Prologis. Kata Prologis ini multitafsir juga, Bisa bermakna kata-kata Prolog, bisa juga bermakna pro terhadap Koran Logisnya.


PERMABILITAS BANDUNG
Sejarah Permabilitas udah pernah Bunga buat sebelumnya. Sebetulnya Bunga berharap Permabilitas yang alhamdulillah hingga saat ini masih berjalan, dapat memberikan manfaat lebih dari sekedar jalan-jalan ke berbagai tempat di Jawa Barat. Namun juga lebih mengacu pada pencerdasan dan pengikat silaturrahim antar mahasiswa Jambi yang ada di Jawa Barat. Semoga Permabilitas dapat melebarkan sayap/menembus Univ2 lain. Kalo tahun-tahun sebelumnya Permabiitas didominasi oleh mahasiswa ITB, Unpad, UPI, Unikom, UIN, ITENAS, STT dan IM Telkom dan STBA. Ke depannya semoga dapat merecruit lebih banyak mahasiswa Jambi yang kuliah di IPDN, Unisba, Unpar, Poltekpos, Polman, Polban, Unjani, de el el.






AJMY (ASSOCIATION OF JAMBI MOSLEM YOUTH)
AJMY berpusat di Jambi, dan menggerakkan mahasiswa-mahasiswa Jambi yang kuliah di luar Jambi untuk membentuk AJMY di daerah masing-masing. Ada AJMY Padang, AJMY Jogja, AJMY Palembang, dan AJMY Bandung. Tapi versi kami yang di Bandung dan sekitarnya, AJMY Bandung = Permabilitas Bandung. Namun ketika AJMY Center (Jambi) mengadakan pertemuan tahunan (biasanya Lebaran), Permabilitas bertransformasi menjadi AJMY Bandung, hehehe :D


PERMASISEL JAWA BARAT
Kalo tadi AJMY merupakan organisasi kedaerahan khusus Jambi, Permasisel merupakan organisasi kepemudaan dan kedaerahan khusus untuk muslim/muslimah wilayah sumbagsel. Karena itulah Permabilitas beberapa kali ikut berpartisipasi dalam event-event yang diadakan Permasisel, seperti pertandingan Futsal antar daerah, dll.







(To Be Continued)






Wednesday, January 8, 2014

Autobiografi Sederhana Bunga Mardhotillah (Part 3)

All About Detail 2003 - 2010

Oke Readers, penulisan autobiografi ini, dilanjutin lagi dengan lebih detail. Mudah-mudahan tahun-tahunnya bisa di detail juga.



SEPUTAR ORGANISASI
Pada beberapa semester (sekitar semester 4 dan 5), yakni di Tahun 2005 IPK Bunga nyaris anjlok. Tapi bukannya mengurangi aktivitas keorganisasian, Bunga malah menambah kesibukan. Di antaranya Belajar Tahsin (sekarang bunga udah level 3 Tahsin, tapi gak tau di Jambi Lembaga Tahsin (Maqdis) udah ada or belum). Dan juga Bunga malah menggagas beberapa kegiatan besar yang membutuhkan kepanitiaan, Dana, dan perhatian yang cukup besar. Alasan menambah kuantitas dan kualitas kesibukan ini terinspirasi dari salah satu buku Manajemen Waktu yang menyebutkan bahwa, jika ingin berhasil memanajemen waktu, harus memperbanyak kegiatan. Dan benar saja, Bunga jadi mulai membiasakan diri membuat list lengkap, daftar hal-hal yang harus dikerjakan. Daftar tersebut dibuat malam hari untuk keesokan harinya. Lengkap dengan jam dan tujuan, jadi setiap menit pun diperhitungkan. Di DKM Nurul Ilmi dan di Keputrian FUSI, Bunga menjadi Koordinator Divisi Dana Usaha, karena dinilai berpotensi sebagai personil teknis (rata2 cewek kan konseptor) dan punya ide/pengalaman beberapa kali sukses dalam pelaksanaan bazaar, penggalangan dana, dan marketing proposal serta teknik lobbying. Di FUSI Statistika, Bunga dan beberapa teman lainnya berperan ganda, aktif di FUSI nya dalam divisi Pengembangan Kegiatan Syiar, dan di Keputrian sebagai divisi Taklim. Sebetulnya di BEM Kema FMIPA, Bunga diminta menjadi koordinator untuk Biro Entrepreneur, tapi Bunga menolak karena aktif di banyak organisasi dalam satu waktu sering bentrok jadwal rapat. Koordinator Biro tentunya harus selalu hadir dalam rapat Tim Inti Organisasi. Di Logis (Koran MIPA), tidak terlalu merasa berat, karena beberapa kali Rapat Redaksi diadakan di kost-an Bunga. Waktu itu Bunga udah pindah kost ke Wisma Pertamina, karena ada 3 orang redaktur Logis (Baca: Titin, Ani, Ola) juga di sana, dan seangkatan pula di Stat. Sehingga Rapat diadakan di kost-an kami, selain karena ada ruang tamunya yang cukup luas untuk dipakai rapat.

TPA AL-JARIYAH YANG DILIPUTI KEBERSAMAAN DAN KEAJAIBAN
Bunga pertama kali ditawari mengajar di TPA Al Jaariyah oleh salah seorang kakak kelas jurusan matematika angkatan 2002. Tapi justru beliau menawari Bunga karena beliau sibuk (ada amanah krusial di Organisasi kampus) dan ingin mencari pengganti, sementara SDM/Tenaga Pengajar masih kurang. Nah setelah Bunga, direkruit juga beberapa teman seangkatan. Lama-kelamaan, makin banyak aja anak-anak Stat Unpad yang ngajar di TPA itu. Rata-rata angkatan 2002-2003, jadinya suasananya seperti mengelola wajihah jurusan, meskipun ada 1-2 orang pengajar yang berasal dari masyarakat, juga ada yang dari fakultas pertanian, tapi tetep aja mayoritas Stat Unpad hehehe.

Ada banyak pengalaman menyenangkan di TPA ini. Dan istimewanya, kami mengajar dengan sukarela. Di Jatinangor memang ada banyak TPA yang dikelola oleh mahasiswa, sehingga ada Lomba antar TPA setiap tahunnya. Di sini menjadi sangat menarik bagi Bunga, untuk ikut melatih skill anak-anak TPA. Kadang membimbing anak-anak untuk bisa berpidato dan mengikuti Lomba Pidato dengan tema Bakti pada Orang Tua, pernah juga menuliskan naskah puisi untuk dibaca anak-anak TPA dalam Lomba Baca Puisi. Seringnya sih Bunga ditugaskan untuk melatih Tim Nasyid Anak-Anak TPA (biasanya usia kelas 1 s.d. kelas 4). Karena siswa kelas 5 dan 6 biasanya udah enggan dan mulai malu-malu/memasuki masa puber.

Ada keajaiban juga pas Bunga ngelatih nasyid ini. Awalnya Bunga seleksi dulu anak-anak yang kira-kira berbakat. Lalu Bunga tetapin jadwal dan tempat latihan. kadang latihan di TPA, tapi lebih sering latihan di kost Bunga, karena pelatih tentunya harus nyanyi duluan buat ngajarin anak-anak yang dilatih. kalo di TPA, tempatnya terlalu terbuka dan orang-orang banyak yang lalu lalang, gak kondusif banget deh. Nah, mulailah Bunga melatih nasyid anak-anak, ternyata susah-susah gampang. setelah berhari-hari latihan, anak-anak akhirnya hapal 2 nasyid yang diajarkan. Dan Bunga menekankan penghayatan saat mereka membawakan nasyid-nasyid tersebut. Suatu hari, seorang teteh yang udah lebih senior dalam mengajar di TPA, nge-test hasil bunga melatih nasyid, lalu beliau mengkritik beberapa nada yang anak-anak sering salah membawakannya. Bunga malah senang ada yang memberi masukan untuk kesuksesan anak-anak.

Tibalah hari-H perlombaan nasyid anak-anak. Karena ada kegiatan di fakultas, Bunga gak bisa ngikutin pelaksanaan lomba hingga selesai. Setelah anak-anak didikan Bunga tampil, Bunga langsung cabut k Fakultas. Tapi Bunga rada pesimis dengan anak-anak Bunga, karena Bunga lihat, anak-anak TPA lain, bernasyid sambil menari, dan rata-rata peserta yang sempat Bunga lihat seperti itu. Sedangkan Bunga, gak melatih anak-anak untuk menari, tapi lebih difokusin ke kualitas suara dan penghayatan. Bunga kembali ke fakultas dengan lunglai. Namun keajaiban terjadi, sorenya Bunga ke TPA dan diberitahu bahwa anak-anak mendapat juara 2. Subhanallah, terharu saat anak-anak berlarian menyambut Bunga. Bahagia sekali waktu itu, Bunga tilik lagi, kemungkinan pertimbangan penilaian juri adalah karena anak-anak menghayati nasyid yang mereka lantunkan. Berbeda dengan yang bernasyid sambil menari, kurang fokus. Di antara anak-anak, ada salah seorang anak yang paling baik dalam hal penghayatan, namanya Aisyah. Hm, jadi kangen sama anak-anak TPA. Pasti sekarang mereka udah kuliah.... :) Ibroh yang dapat diambil dari kejadian ini adalah bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan hati, akan meninggalkan kesan yang mendalam.

Nah, ada yang bikin miris, dulu itu ada anak TPA yang udah kelas 6, tapi masih baca Iqro' 6. Kadang Bunga berpikir adanya Metoda Iqro' tersebut malah memperlambat anak-anak untuk membaca Al Quran. Seingat Bunga dulu, kelas 2 SD Bunga udah langsung baca Al Quran, udah kenal huruf hijaiyah dan tanda baca, nenek langsung mengajarkan baca Al Quran. Walaupun awalnya masih terbata-bata, tapi alhamdulillah kelas 4 SD udah lancar.

SEKELUMIT PENGALAMAN RELIGI
Ada pengalaman mabit bulan Ramadhan di masjid Salman ITB, dan juga di masjid Habiburrahman bersama beberapa teman sepengajian, di masjid ini yang gak bisa dilupain adalah ketika Bunga mabit di masjid ini Ramadhan pertama Bunga di Bandung, Bunga diberi tahu temen2 sepengajian, di masjid Habiburrahman (Biar gampang sebutannya sering disebut masjid Habib) sholat tarawehnya menyelesaikan 3 juz per malam. Jadi biar fokus mabitnya, HP ditinggal di kost-an (baca: Jatinangor). Sebelumnya Bunga udah minta izin ke mama utk urusan mabit ini, tapi gak bilang kalo HP Bunga tinggal. Pas mama nelepon, Bunga udah nyampe di Bandung. Setelah nanya2 temen naek angkot apa, udah sekitar 3 atow 4 kali ganti angkot, ditambah jalan kaki dikit, ba'da Ashar Bunga nyampe juga di Masjid Habib. Karena mpe malem mama nelpon, gak ada yang ngangkat-ngangkat, mama mulai khawatir terjadi apa-apa dengan Bunga. Lalu mama panik dan menelepon Bimbim, alhasil, semua orang di Pondok Edelweiss jadi panik. Akhirnya bimbim sms nomer hp kawan2 sejurusan Bunga yg kebetulan dia kenal pas ospek Universitas. Nah, salah satunya Nur Arinda (Inda) yang malem itu juga mabit di Habib, Inda memperlihatkan sms bimbim ke Bunga. Isinya kalo gak salah seperti ini: "Ada yang liat Bunga Mardhotillah? Statistika'03. Mamanya panik dan khawatir. Terakhir kemarin minta izin ke mamanya, bilang mau ke Bandung. Kalo ada yg liat, bls ASAP." Pas Inda liatin sms itu k Bunga, itu udah Subuh, si Inda juga baru aktivin HP nya. Mau balas, dianya jg lg ga ada pulsa, langsung deh, ba'da Subuh Bunga balik k Jetinenjer, Naek Damri kloter pertama. Sesampai di kost-an, ibu kost langsung bilang kalo kmrn bimbim heboh krn mama Bunga nelpon Bunga ilang. Bunga cepet2 mampir k kamar Bimbim, Bimbim nyaranin Bunga segera nelpon mama, trus langsung k kamar (kamar Bunga d lantai 3, hehehe), langsung buka HP dan nelepon mama, Bunga dengar suara mama serak & nangis-nangis gitu. Kata mama, hampir aja beliau pesen tiket mau k Bandung pagi itu juga, setelah itu mama marah coz Bunga gak bawa HP saat bepergian. Demikianlah pengalaman Bunga jadi orang hilang xD. Selanjutnya, pengalaman religi lainnya yang juga berkesan adalah pengalaman menjadi teteh mentor dalam Mentoring Al Islam, untuk membina mahasiswa baru, dari tahun 2004-2006. Kenapa berkesan? karena saat kita meminta adik2 binaan untuk menghafalkan surat2 dalam Al Quran, kita juga harus udah hafal terlebih dahulu. Ketika kita meminta mereka memperbanyak tilawah, kita juga harus udah tilawah minimal One Day One Juz. Jadi sejatinya di saat kita membina orang lain dengan tujuan pembentukan pribadi-pribadi Islami, kita dengan sendirinya terjaga dan tentunya hal tersebut mencegah terjadinya futur. Saat Bunga tidak membina, futur segera menggerogoti.


PERMABILITAS DAN SEGALA PROBLEMNYA
Di Permabilitas sering ada problem juga sebenernya. Meski lewat Permabilitas Bunga bisa keliling Jawa Barat bersama teman-teman asal Jambi lainnya, namun bukan berarti Permabilitas terbebas dari masalah. Permasalahan paling umum adalah: Sebagian besar anggotanya malas rapat. Maunya langsung hari-H aja. Truz kalo di rapat, ada pengurus yang pengen usulnya selalu didenger, pengen ngomong terus, gak mau mendengar. Ada juga pengurus yang sok senior. Sebenernya diriku pasti juga ada kekurangannya di mata pengurus laen, tapi setidaknya diriku selalu berusaha memberikan kontribusi terbaik untuk Permabilitas Bandung.... ^_^




KARIER MAMA MENANJAK
Mama adalah seorang wanita cerdas dan menebar keceriaan di mana pun beliau berada. Allah begitu menyayangi mama sehingga melimpahi mama dengan ketegaran yang lebih dari sekedar memadai untuk menghadapi cobaan demi cobaan yang melanda. Sejak awal berusaha menerima pernikahan dengan lelaki yang diplihkan orang tuanya, lalu mama pun diboyong ke Jambi. Badai demi badai berlalu, takdir mengantarkan mama untuk bekerja di sebuah universitas negeri. Memulai dari nol, kariernya sebagai dosen, terkadang mama harus memikirkan segala sesuatunya terkait keuangan rumah tangga, seperti biaya kontrak rumah, listrik, air, dsb. Namun mama tetap berusaha sabar dan menjadi istri yang baik sembari berkarier. Hingga tahun 2004, mama dipercaya menjadi Ketua Prodi Pendidikan Kimia FKIP Unja. Berikutnya karena dinilai cukup layak dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap fakultas (mama kan S-1 nya alumni Pendidikan Kimia Unja, dan S-2 Kimia Unpad), mama dipercaya menjabat sebagai PD-3 FKIP, serta di periode berikutnya naik menjadi PD-1. Setelah 2 periode dipercaya mengemban amanah sebagai wakil Dekan, selanjutnya (periode ini) mama memberikan kesempatan tersebut kepada rekan-rekannya, dan mama memutuskan untuk melanjutkan S-3 ke Ibukota. Oh iya, Setelah 16 tahun bekerja sebagai guru dari para guru, alhamdulillah akhirnya di tahun 2007 mama bisa membeli sebuah rumah yang bersahaja di kawasan yang cukup nyaman dan asri untuk ditempati oleh suami dan anak-anaknya. Meski kemudian ada masalah dengan papa di tahun 2008, percayalah itu adalah puncaknya. Puncak di mana ketegaran mama dilanda kejenuhan, tak mampu lagi menyimpan segala cerita sedih untuk dapat selalu diperlihatkan ke masyarakat sebagai cerita gembira. Meski selama ini mama dan kami anak-anaknya berusaha menutupi segala kejelekan papa. Mungkin ada kalanya segalanya harus diungkap. Kasihan mama jika dipertahankan. Melihat perjalanan hidup mama, Bunga belajar bahwa hidup harus dijalani dengan penuh kesabaran, terkadang kita di bawah, terkadang bisa di atas. terkadang bisa tegar dan tetap berjuang, terkadang kita harus menyerah. Terkadang bahagia, kadang kala sedih... *Kabhi Kushi Kabhi Gham....




MAGANG KERJA
Magang Kerja di PT.Telkom dan di Divisi Riset Marketing PT. Djarum. kalo magang yang di Djarum, ceritanya ada 2 alumni stat'Unpad yang kerja di bag. Riset Marketing PT. Djarum, truz mereka nawarin kesempatan buat 4 orang untuk magang dengan mendapat honor magang serta free fasilitas dengan memasukkan proposal magang dan surat permohonan magang. Banyak juga yang masukin proposal, karena rata-rata tempat magang tidak memberi honor bagi peserta magang. Pertimbangannya mungkin karena program magang yang diadakan oleh jurusan Statistika Unpad, tidak mengharuskan peserta magang untuk magang dengan sistem masuk tiap hari. Peserta magang lebih diarahkan sebagai problem solver, jadi kadang hanyak 2 atau 3 kali setiap minggunya ke tempat magang. Dari sekian banyak, yang diterima ada 4 yaitu: Farhan Muntafa, Lucky Bastanta Tarigan, Samuel Betagustav, dan Bunga Mardhotillah. Karena pengumuman magang ini agak terlambat dari waktu yang diharapkan, Bunga udah terlanjur masukin proposal magang juga ke PT.Telkom Divre III, dan disambut baik oleh Bagian Pemasarannya, karena mereka bingung dalam segmentasi psikografis menggunakan Vals 2.


PERJUANGAN MENYELESAIKAN S1
Pengalaman Survey menditribusikan kuesioner ke pelanggan Telkom untuk data Skripsi Bunga, beberapa responden udah pindah rumah. Lokasinya juga terpencar-pencar, berhari-hari pelaksanaan surveynya. Lumayan seru juga sih :D



PENGALAMAN DITIPU
Tahun 2007 Bunga pernah ditipu Rp.250.000,-, tapi mungkin karena Bunga memberi dengan ikhlas pada yang menipu, kemudian diganti Allah dengan rezeki berpuluh-puluh kali seminggu setelah kejadian itu. Ntar deh Bunga ceritain detailnya, hehehe.

KESEMPATAN MELANJUTKAN S2
Selulus sidang S1, mama meminta Bunga untuk langsung melanjutkan S2. Dan tentu ada suka dukanya selama S2, ntar juga diceritain deh hehehe :)



SEMUA MASALAH HATI
Dari beberapa permasalahan hati yang pernah Bunga temui dalam hidup ini, Bunga setuju dengan sepenggal kata-kata bijak yang ada dalam buku 'Catatan Cinta dari Mekkah', yang mengungkapkan bahwa "Tanpa kepekaan, maka kita tak akan pernah bisa memahami lingkungan. Tanpa kepekaan, kita tak akan bisa memahami perasaan orang. Saat tak mampu memahami perasaan dan keadaan orang, bisa saja seenaknya kita cuek dan semau sendiri melukai hati orang, bebalnya lagi adalah jika tak ada rasa bersalah." Kata-kata ini buat ngingatin diri sendiri, dan mungkin juga buat ngingatin orang lain yang barangkali ngerasa dan udah mulai mempertajam kepekaannya.



MENDAPATKAN JODOH LEWAT TA'ARUF
Awalnya diriku sempat dipusingkan dengan soal jodoh. Mama meminta Bunga untuk pulang ke Jambi setelah lulus S2. Waktu itu Bunga mikir, gmn ya jodohku nanti? Aku berkiprah di Jatinangor dan Bandung, lalu harus mencari calon suami yang domisili di Jambi. Bagaimana mungkin mereka bakalan ngelirik aku? Keseharianku saja mereka tak tahu, kemungkinan mereka akan memandangku sebelah mata. Akhirnya Bunga memutuskan mencari calon yang bersedia domisili di Jambi setelah menikah. Alhamdulillah akhirnya Allah memudahkan jalan jodoh Bunga. Bunga dan Uda Amril dipertemukan lewat proses ta'aruf. Berawal dari rekomendasi seorang teman, dengan sepengetahuan guru ngaji masing-masing, lalu kami tukeran biodata, ta'aruf (bertemu) secara syar'i di Pusda'i Bandung. Lalu Alhamdulillah proses ta'aruf tersebut berlanjut ke pelaminan, dan uda Amril tidak keberatan untuk domisili di Jambi City.



PULANG KE JAMBI
Pulang ke Jambi Agustus 2010, Oktober 2010 Menikah, Januari 2011 hijrah ke Muara Bulian... ^_^







(To Be Continued)



Tuesday, January 7, 2014

Autobiografi Sederhana Bunga Mardhotillah (Part 2)

Agustus 2003 at Unpad Jatinangor - 2007 at Bandung City


Beberapa hari setelah pengumuman kelulusan SPMB, Bunga beli kacamata, pas di check ternyata udah -1. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, Bunga & mama langsung berangkat ke Bandung. Mengurus segala hal terkait Registrasi dan administrasi Mahasiswa Baru di Unpad Dipati Ukur, dilanjutkan dengan registrasi fakultas di Unpad Jatinangor. Rasa-rasanya tidak sabar ingin segera kuliah, mengecap semua suasana baru, kehidupan ala anak kost, gaya belajar baru, berorganisasi, ikut andil dalam pergerakan mahasiswa, jalan-jalan keliling Jawa Barat, dll. Setelah registrasi, sebelum kembali ke Bandung, Bunga dan Mama ketemu Sisil (Sylvia Fitriani, temen SMA) dan Mamanya Sisil. Sisil ternyata udah dapet kost-kostan. Sisil Bilang masih ada beberapa kamar kosong di tempat kost nya. Singkat cerita, Bunga satu kost-an sama sisil, disusul dengan Bimbim (Sri Rahayu, temen SMA). Kami bertiga dari SMA yang sama, dengan jurusan berbeda di Unpad, jadi modal awal untuk hidup seperantauan di Jatinangor, Sumedang Jawa Barat. Dan nama tempat kost kami cukup elegan: Pondok Edelweiss.

Ospek Mahasiswa Baru dimulai, kami bertiga mulai sibuk dengan jadwal ospek di Fakultas masing-masing. Sisil di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Bimbim di Fakultas Psikologi (Fapsi), Bunga di Fakultas MIPA (FMIPA). Dulu Jatinangor belum seramai sekarang ini, Unpad Jatinangor 2003 juga belum sebagus sekarang ini. Bunga langsung antusias dengan beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Unpad. Sebagian ada yang berkegiatan di Bandung, sebagian lagi di Jatinangor. Bunga memilih ikut UPBM (Unit Pencinta Budaya Minangkabau), ESU (English Speaking Union), dan KPM (Korps Protokoler Mahasiswa).

Di UPBM Bunga sempat memainkan alat musik tradisional Minangkabau 'talempong', bagian melodi. Di ESU bunga cukup enjoy, karena kami kadang diminta menampilkan drama 15 menit berbahasa Inggris, setelah dibagi ke kelompok-kelompok kecil. Tiap kelompok ada PK-nya (Pendamping Kelompok). Di KPM, kami dilatih agar lancar publik speaking dan diajarkan beberapa etika keprotokolan. Suatu saat nanti InsyaAllah Bunga share juga sekelumit tentang Protokoler. Untuk tingkat Fakultas, Bunga memilih untuk ikut DKM (Dewan Keluarga Masjid) Nurul Ilmi dan Logis (Koran MIPA, sebagai salah satu crew/reporter). Di Jurusan Bunga ikut nimbrung di Himasta (Himpunan Mahasiswa Statistika), dan FUSI (Forum Ukhuwah dan Studi Islam) Statistika.


ORGANISATORIS

Organisatoris. Hm, kata-kata ini sebetulnya adalah penyemangat Bunga untuk semakin bersemangat dalam organisasi. Kata-kata itu dilontarkan oleh seorang kakak kelas jurusan Fisika Unpad angkatan 2002 asal Palembang. Katanya, seseorang yang organisatoris, jauh lebih berharga dibanding mahasiswa yang hanya Study Oriented (SO). Bukan berarti di masa-masa masih sekolah dulu Bunga gak berorganisasi. Sama sekali bukan begitu. Dulu di SD aja Bunga udah aktif Pramuka, SMP aktif di OSIS (sebagai wakil sekretaris OSIS), SMA ikut JaSS dan Raissa. Nah, Kata organisatoris ini pulalah yang kemudian memotivasi Bunga untuk bergabung di BEM Kema FMIPA Unpad, dan merintis serta membentuk sebuah paguyuban mahasiswa asal Jambi yang kuliah di Bandung dan Jatinangor, yang pada tahun 2006 resmi dinamakan dengan Permabilitas (Persatuan Mahasiswa Jambi Lintas Universitas) Bandung.

Dan, kata-kata organisatoris ini, agaknya mempengaruhi pola manajemen waktu Bunga. Sehingga berbeda jauh dengan Bunga yang dulu di masa sekolah yang sangat study oriented, keukeuh pengen selalu Juara 1 di kelas, di masa-masa kuliah, Bunga lebih eksis dengan pribadi yang tampak berusaha menjadi seorang yang organisatoris abiz. Seorang yang memprioritaskan kegiatan-kegiatan organisasi dibanding memperhatikan nilai-nilai IPK. Sebagian besar waktu Bunga dihabiskan di luar kost-an. Dari sekre organisasi yang satu ke sekre organisasi lainnya. Mengoleksi puluhan name tag kepanitiaan, karena bunga selalu ambil bagian dan peran di kepanitiaan tingkat jurusan, fakultas, dan bahkan tingkat Universitas. Sorenya Bunga sempatkan mengajar mengaji di TPA Al Jariyah Ciseke (gak tau sekarang TPA-nya masih dihidupkan oleh pengajar-pengajar dari kalangan mahasiswa atau tidak). Bunga baru pulang ke kost-an ba'da maghrib. Nyuci baju diborong satu pekan sekali. Yang jelas hari-hari Bunga selalu penuh semangat dan berkeringat untuk terus berkarya dan berkiprah, latihan/membiasakan diri untuk memanfaatkan waktu dengan kegiatan bermanfaat. Hanya saja, saking banyaknya kegiatan dan kepanitiaan tingkat jurusan dan fakultas, di semester 2, Bunga memutuskan untuk berhenti dari UKM tingkat Universitas, dan fokus di Organisasi tingkat fakultas dan jurusan saja.


AKADEMISI ~ STATISTISI SEJATI

Kesibukan berorganisasi, bukan berarti Bunga benar-benar cuek dengan perkuliahan. Bunga punya trik sendiri dalam belajar. Di saat liburan kuliah, Bunga jarang pulang ke Jambi. Saat liburan itu Bunga manfaatkan untuk menulis catatan kuliah. Lho, kok bisa? Ya bisa lah, Bunga pinjem catatan kakak tingkat, Bunga catat/salin ulang serapi mungkin dalam buku catatan. Semua buku-buku referensi yang berkaitan dengan mata kuliah, diriku fotokopi atawa beli. Jadi, saat perkuliahan di mulai, Bunga sudah selangkah lebih siap dibanding temen-temen lainnya, meski pada saat perkuliahan dimulai, kegiatan-kegiatan organisasi pun antri, Bunga bisa lebih fokus untuk mengurus organisasi bersama temen-temen se-visi tanpa terlalu mengabaikan kewajiban kuliah.

Menjadi Statistisi atawa Statistikawan itu sangat membanggakan. Bunga tak mungkin mengabaikannya. Namun materi-materi perkuliahan memang kadang kala terlalu sulit dicerna/dipahami. Kalo udah seperti itu, Bunga kerap berdo'a, suatu saat bisa memahami semua materi yang dulunya pas di kuliahan tidak dimengerti. Belakangan do'a itu terjawab, Bunga punya kesempatan untuk melanjutkan S-2, artinya, Bunga punya waktu untuk memperdalam materi dan mau tak mau harus kembali memahami dasar-dasar statistika.



STATISTICAL ENTREPRENEUR

Statistical Entrepreneur di sini maksudnya bagaimana kita dapat menghasilkan uang dengan penerapan ilmu Statistika (Statistics). Sebetulnya tak hanya uang yang kita peroleh, jika kita menjadi seorang konsultan statistics, otomatis kita akan berusaha memahami statistika lebih gamblang. Itu yang bunga lakukan, belajar sambil mencari uang. Berikut Bunga ceritain pengalaman Bunga menjadi konsultan statistics.

Semuanya di mulai di semester 3, dengan rekomendasi seorang temen satu kost-an, ada 2 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK), yang sedang menyusun tugas akhir, datang ke kost-an Bunga, untuk berkonsultasi soal statistik. Mulailah dari sana Bunga banyak-banyak baca buku, berlatih olah data dengan SPSS, Minitab, dan Eviews. Tak lama kemudian, temen sepengajian, merekomendasikan Bunga ke temen satu jurusannya, anak ilmu keperawatan. Namun setelah itu, hampir semua Clients Bunga adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) kelas internasional, yang rata-rata berkebangsaan Malaysia. Berawal dari Bunga scaling di RSGM (Rumah Sakit Gigi dan Mulut) Unpad yang berlokasi di Sekeloa. Kebagian Co-ass Malaysia yg lg penelitian untuk tugas akhir, dan kesulitan dalam proses pengolahan data. Sukses 1 orang, dia mempromosikan Bunga ke temen2nya. Sejak itu, resmilah Bunga menjadi konsultan tetap untuk anak-anak FKG KPBI dan bahkan dokter gigi yg sedang mengambil program spesialis pun ada beberapa yang konsul Statistik dengan Bunga, sehingga, sambil mengasah skill Statistics, diriku juga sembari merawat gigi, hehehehe... ^_^

(To Be Continued)


Monday, January 6, 2014

Autobiografi Sederhana Bunga Mardhotillah (Part 1)

Bismillahirrahmaanirrahim...



Assalaamu 'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh...
Salam kompak buat semua pembaca setia blog MultiFlower atau pun buat yang baru mampir. Selang beberapa hari menuju usia 28, Bunga tergerak untuk menuliskan sebuah autobiografi sederhana tentang sekelumit perjalanan diri ini. Lika-likunya, jerih-payah, segala letih, sebersit senyuman yang terkadang menghiasi, segala aktivitas yang dengan segala daya dilakoni dengan kesungguhan, cerita-cerita yang tak melulu diakhiri sukses, dan berbagai pernak-pernik hidup Bunga yang mungkin selama ini belum pernah dipublikasikan pun diceritakan pada siapa pun. Kali ini akan bunga coba untuk menceritakan bagian-bagian yang mungkin bisa sama-sama kita renungkan dan diambil ibrohnya.

Dalam persepsi seorang Bunga, autobiografi ditulis tak harus menunggu kita sukses sesukses Pak Habibie, tak perlu menanti hingga tiba kesempatan menjadi seorang menteri seperti pak Tifatul Sembiring (dengan buku 'Sepanjang Jalan Dakwah' nya), dan tentu saja "ngga' mesti banget" harus jadi Presiden Partai atau pun Presiden Republik Indonesia terlebih dahulu untuk bisa menuliskan sebuah autobiografi. Sebaliknya, seorang pemulung, seorang tukang sapu masjid, dan bahkan seorang penjahat kriminal pun sebagai makhluk Tuhan yang telah dianugerahi hidup, berhak untuk menuliskan sebuah autobiografi. Intinya, semua berhak menuliskan autobiografinya. Urusan dibaca oleh orang lain atau tidak, itu pertimbangan urutan ke-sekian. Biarlah Allah saja menjadi penilai Yang Maha Adil bagi setiap hamba-Nya.

Sebagian perjalanan hidup Bunga, sudah bunga publikasikan sebelumnya di Blog MultiFlower ini juga, readers bisa klik kategori/label 'About Me, atawa link berikut ini:

http://mardhotillah-islamic-deepfeeling.blogspot.com/search/label/aBout%20mE

Dalam autobiografi sederhana ini, Bunga berusaha menuliskan dengan hati-hati (karena bukan lisan saja yang bisa salah dan menyinggung, tulisan juga) perjalanan hidup Bunga dalam rentang (range) waktu tahun 2003 - 2010. Karena jika diperhatikan detail link 'about me', ada missing link pada range tersebut. Kalau pun ada bunga singgung, mungkin bagian sukses atau pun moment bahagianya saja. Sisi-sisi perjuangan belum sepenuhnya tergambar di sana. Sebelumnya terima kasih buat readers yang bersedia meluangkan waktu berharganya demi membaca autobiografi yang di mata orang lain belum tentu berarti ini. Namun sungguh, bagi Bunga, range tersebut banyak mengubah jalan hidup, karakter, dan cara pikir seorang bunga. Mungkin di mata teman-teman Bunga pada masa-masa sekolah dulu (Temen SD, SMP, dan SMA), sampai detik ini bunga adalah orang yang sama. Di permukaan mungkin benar, semoga setelah membaca tulisan kali ini, penilaian teman-teman sedikit bergeser. Bunga akui beberapa karakter Bunga yang dulu masih bunga bawa hingga sekarang (contohnya, Bunga masih suka emosian), tapi sebagian besar lainnya, sudah berubah. Memang tidak terlalu bunga perlihatkan dalam interaksi, sejatinya hanya untuk menjaga segala yang perlu dijaga.

Autobiografi ini dimulai dengan tahun 2003, tahun yang penuh dengan kekhawatiran. Bunga dengan sedikit terpaksa, kembali harus membawa-bawa masa-masa terakhir di sebuah SMA Negeri di kota Jambi. Kenapa tahun 2003 ini menjadi tahun penuh kekhawatiran? Khawatir itu bermula dari dengan suatu ketiba-tibaan, prestasi Bunga yang tanpa disangka-sangka merosot jauh. Padahal dari kelas 1 SMA Bunga selalu 5 besar. Setelah dievaluasi, ada beberapa faktor yang menyebabkan kemerosotan tersebut, di antaranya: Kelas III IPA 3 dikondisikan sebagai kumpulan mayoritas 3 Besar dari tiap kelas II, bahkan beberapa Juara Umum terdampar di kelas ini. Faktor berikutnya, Bunga harus tetap ingat, walaupun saat ini keluarga kami tergolong mapan, dulu, di tahun 2003, kondisinya 180 derajat berbeda. Sangat berbeda. Pada saat itu, Bunga, dan teman-teman seangkatan tentunya dihantui dengan UAN, UAS, dan SPMB yang menghadang (dengan Peraturan yang sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya). Bunga amati mayoritas teman-teman pada masa itu ikut Bimbingan Belajar (Bimbel). Dalam hati pastinya Bunga juga ingin ikut Bimbel seperti teman-teman, tapi Bunga sangat tidak tega dengan mama (sebagai dosen sebuah PTN), tidak tega membebani mama yang pada masa itu boleh dibilang menjadi tulang punggung keluarga. Bukan maksud Bunga ingin mengabaikan peran papa yang di masa itu adalah tukang ojeg, tapi pada kenyataannya, Bunga menilai tekad dan daya juang papa tidak maksimal dan menjadi sangat tidak optimal untuk menafkahi istri dan anak-anaknya, salah satu bukti yang menunjukkan hal itu, untuk cicilan motor yang digunakan papa ngojeg, juga harus mengandalkan gaji mama. Dan Bunga selalu bertanya-tanya, kemana hasil ojeg papa selama ini raibnya?

Beranjak dari ketidak tegaan dengan segala perjuangan mama dan juga kondisi papa, serta adanya jalan yang awalnya tidak terpikirkan sama sekali, Bunga kemudian memutuskan untuk berjualan 'Nasi Gemuk' di sekolah. Oiya, 'Nasi Gemuk' adalah sebutan masyarakat Jambi untuk sajian nasi dengan campuran tempe, kacang, telor dadar, dan sambel sebagai menu sarapan. Pada saat itu, Bunga sangat semangat menjalaninya, karena Bunga bisa membeli banyak buku persiapan UAN, UAS, dan SPMB dengan keuntungan penjualan Nasi Gemuk tersebut, meski tak mencukupi untuk membayar biaya Bimbel, Bunga sudah sangat bersyukur bisa membeli beragam buku untuk dipelajari secara autodidak. Readers tentunya bingung, koq tiba-tiba jualan nasi gemuk, gimana ceritanya?

Begini (hehehe), untuk menghemat uang jajan Bunga yang pada masa itu Rp.20-ribu per minggu (termasuk ongkos angkot ke sekolah), Bunga hampir setiap hari membawa Nasi Gemuk (bawa bekal a.k.a bontot) ke sekolah untuk dimakan pada jam istirahat. Pada saat teman-teman yang lain jajan di kantin, Bunga makan di kelas sambil buka-buka buku pelajaran. Bawa air minum juga dari rumah. Trus, temen2 cewek yang malas ke kantin, pada pengen nyicipin nasi gemuk itu. Sebenernya Nasi gemuk itu Bunga beli di warung dekat rumah. Kami di lingkungan RT memanggil dengan akrab sang Bibi penjual Nasi Gemuk itu dengan panggilan Bi Intin. Dan Hampir 2 tahun ini Bi Intin sudah berpulang ke rahmatullah, semoga Allah Menempatkan beliau di tempat yang mulia di sisi-Nya. Nasi gemuknya memang berbeda, seger, oreg tempenya gurih, dan telor dadarnya ngga' amis sama sekali. Jadinya setiap yang udah nyobain nasi gemuk Bi Intin, insyaAllah ngga' bosen (buktinya bunga tiap hari di jam istirahat makan nasi gemuk itu). Maka beberapa hari setelah Bunga rutin membawa Nasi Gemuk ke sekolah untuk konsumsi sendiri, Bunga membawakan sekitar 4 bungkus nasi pesanan teman-teman sekelas. Besoknya, nambah lagi yang minta tolong dibawain Nasi Gemuk juga (nitip duit & minta tolong dibeliin maksudnya). Mama jadi kasihan ngeliat Bunga bawa berat-berat di tas ransel. Akhirnya, entah ide siapa duluan, entah ide Bunga, entah celetukan bi Intin, atau saran dari mama, tercetuslah sebuah gagasan, bagaimana kalo Bunga jualan Nasi gemuk aja ke sekolah? Lalu dimulailah story tentang Bunga seorang penjual Nasi Gemuk, yang mengawali bisnisnya dengan mencoba membawa 10 bungkus nasi gemuk ke sekolah. Ajaib, 10 bungkus nasi tersebut habis dalam waktu 10 menit. Lalu besoknya Bunga bawa 20 bungkus, habis juga. Besoknya lagi, Bunga nekad bawa 30, ternyata segmentasi pasar meluas, temen2 dari kelas IPS juga berminat nyobain. Malah pesen/booking buat besoknya, 'biar gak kehabisan' katanya. Hingga akhirnya rutin bunga bawa 50 bungkus Nasi gemuk per harinya, dan alhamdulillah selalu laris manis a.k.a. habis dan banyak pelanggan yang kadang kecewa karena gak kebagian. Nasi gemuk yang lezat itu sungguh murah meriah dan banyak penggemarnya, Subhanallah. Pada saat itu juga, Bunga nobatkan Nasi gemuk bi Intin sebagai salah satu keajaiban dalam hidup Bunga. Gimana dengan tanggapan para guru? Hm, pro-kontra juga sih sebenernya.

Oke, lanjut lagi ceritanya, sempat beberapa bulan Bunga berjualan nasi gemuk, Bunga merasa sudah saatnya untuk berhenti dan lebih fokus untuk persiapan menghadapi UAS, UAN, dan SPMB tentunya. Dan itu bertepatan dengan terbukanya suatu fakta yang tak Bunga ketahui selama ini. Iseng, siang itu Bunga ke warung Pak Do, pesen mie goreng, setelah sekian lama gak turun buat jajan di kantin atau pun ke warung Pak Do. Pak Do dan istrinya kenal Bunga (soale kelas II Bunga sering beli jajanan di warungnya Pak Do, dan Bunga rajin juga ngobrol2 dan menyapa Pak Do dan istrinya). Lalu Pak Do membuka wacana, Pak Do mengira Bunga masih berjualan Nasi Gemuk, "kekmano jualan nasi gemuknyo hari ini? laris lagi?". Bunga senyum sambil menggeleng, "Udah stop jualannyo Pak do". Ekspresi wajah Pak Do sedikit heran, "sudah lamo berenti jualan?" lanjutnya. "Sudah semingguan Pak Do", jawabku. "Syukurlah", imbuh pak Do. Sekarang gantian aku yang heran, "Ngapo kok syukur pak Do?". Pak Do melanjutkan, "Iyo, kalo dalam seminggu ini Bunga masih jualan, orang-orang kantin nak demo ke pak kepsek." Gubrak, sedikit kaget juga Bunga mendengar penjelasan Pak Do. Lalu beliau melanjutkan obrolan yang mulai serius ini, "Sebenarnyo sudah lamo orang kantin tu ngeluh, kok anak kelas tigo makin dikit be yang jajan di kantin, nampaknyo ado yang ngasih tahu: 'iyolah mang, sekarang ado Bunga jualan nasi gemuk, enak, murah.' Langsunglah orang-orang kantin emosi, iyolah dio biso jual murah, dak ado bayar sewo tempat." Pak Do menghela nafas seraya melanjutkan, "kami (baca: Pak Do & Istrinya) ado la bela-in Bunga, kami bilang be Bunga dak banyak dak bawak nasi gemuknyo." Bunga masih mendengarkan lalu menimpali, "Mokasi Pak Do, tapi yang jualan di kelas tigo tu bukan Bunga bae, ado jugo kawan yang jualan roti. Yo sudahlah Pak Do, Bunga terimo kasih nian Pak Do sudah ngingatin Bunga, kalo dak tu, Bunga dak tahu kalo kek gini ceritonyo. Biarlah setelah makan ni, Bunga ke kantin, minta maaf samo orang-orang kantin, sekalian jelasin bahwa Bunga sudah berenti jualan nasi gemuk." Pak Do manggut-manggut, "iyolah, baeknyo kek itu lah". Lalu tanpa pikir panjang, setelah makan, aku mengajak temanku ke kantin, untungnya lagi sepi, aku ngobrol lama dengan semua pedagang-pedagang yang eksis di kantin. Aku minta maaf, dan jelasin semua, bahwa aku jualan buat bantu-bantu orang tua, meringankan beban beli buku sembari belajar bisnis kecil-kecilan (baca: latihan berwira usaha *masa itu istilah entrepreneur belum sepopuler sekarang). Alhamdulillah mereka bisa mengerti dan mau memaafkan. 'Lega' ^_^


Hari demi hari berlalu, saat teman-teman sibuk mengikuti prosesi UM-UGM, Bunga memilih jalur lain, mengajukan PMDK ke UNAND, dengan pilihan pertama Farmasi, dan ke-2 Teknik Lingkungan. Tapi gak jebol. Kemudian tibalah detik-detik Pra-UAN, sebagai kebijakan sekolah yang tak lain dan tak bukan, bertujuan untuk ajang Try Out, mengukur kemampuan dan sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi UAN. Karena UAN tahun 2003 sedikit lebih berat dibanding UAN tahun 2002. Ini moment keterpurukan Bunga, ternyata rata-rata nilai Pra-UAN Bunga rendah sekali. Sebetulnya Bunga juga ngerasa belum optimal belajarnya, di samping itu, Bunga ditanamkan mama, bahwa dalam mengerjakan berbagai test, usahakan untuk tidak mencontek, kalau pun situasi memaksa, biarlah kita sebagai pemberi contekan, bukan kita yang meminta jawaban kepada orang lain. Karena baik itu Ulangan Harian, Ujian, Test apa pun, bertujuan untuk mengukur kemampuan kita. Kalo kita nyontek, sama artinya dengan membohongi diri sendiri. Kita jadi tidak bisa mengevaluasi diri dengan baik untuk menghadapi Ujian/Test tahapan berikutnya. Jika kita mencontek dan ternyata nilai kita tinggi, efeknya, kita jadi malas belajar dan bersusah-susah untuk Ujian berikutnya, mungkin kita jadi memanjakan otak untuk terbiasa mengandalkan otak orang lain. Bukan ciri-ciri orang sukses itu namanya. Prinsip itu Bunga pegang teguh hingga saat ini, dalam test apa pun, Bunga selalu berjuang dan berusaha sungguh-sungguh. Bersaing secara sehat dan tidak curang.

Faktor berikutnya penyebab menurunnya prestasi belajar Bunga, adalah karena sebetulnya ketika Kelas II caturwulan 3, Bunga mulai merasa ada gangguan dengan penglihatan. Naik kelas III, sepertinya minus pada mata Bunga bertambah. Namun lagi-lagi Bunga tidak ingin membebani mama dengan meminta kacamata. Dan dulu mengurus kacamata Askes tidak semudah sekarang. Akhirnya Bunga mengandalkan pendengaran (auditori) dalam proses belajar di kelas, lebih sering Bunga menyimak/mendengar penjelasan guru lalu mencatatnya ketimbang menulis ulang apa yang ditulis di papan tulis. Wajarlah prestasi belajar Bunga jadi menurun. Dan Karena nilai Pra-UAN ku kurang bagus, waktu itu rada down juga. Tapi dengan di-support oleh mama, Bunga berusaha bangkit lagi. Setiap harinya bisa ber jam-jam Bunga berkutat dengan latihan-latihan soal di rumah. Hingga tibalah masa-masa UAS dan UAN lengkap dengan Ujian Prakteknya. alhamdulillah bisa melewati itu semua dengan nilai lumayan dan murni hasil otak sendiri. Setelah pengumuman kelulusan, saatnya berjuang menghadapi SPMB.

Dalam rangka mengoptimalkan kemampuan belajar sebelum SPMB, mama menyiapkan alokasi dana untuk bunga mengikuti Bimbel. Waktu itu Bunga pilih Primagama (Tahun 2003 masih di Broni), tidak seperti kebanyakan teman-teman SMA yang lainnya. Alasannya sederhana, ingin ganti suasana, ingin belajar dengan saingan-saingan baru, bukan yang itu itu melulu. Serta kelihatannya Mentor-mentor primagama cukup bersahabat dan tidak mengabaikan aspek religi dalam mencapai kesuksesan. Di Primagama Bunga pilih kelas IPC, karena memang niat SPMB mengambil IPC, agar kesempatan lulusnya lebih besar. Ternyata hasil belajar dan kesiapan Bunga lumayan juga. Untuk Try Out IPS, seringnya Bunga juara 1 untuk grade hasil try outnya. Untuk IPA, masih kalah dengan anak Xaverius, jadi harus puas di posisi ke-2 atau pun ke-3. Pastinya Bunga sungguh-sungguh dengan Bimbel ini, tak mau harapan dan pengorbanan mama tersia-siakan.

Lumayan kondusif proses belajar di Primagama. Sewaktu mengikuti kelas IPS pun, ketemu mentor-mentor hebat yang wawasannya luas, tentang sejarah, candi, dan lain-lainnya. Tak melulu melahap soal-soal, tapi kebanyakan dari mereka juga bercerita, memotivasi, dan menyemangati. Sepertinya juga menyiapkan mental para siswa-siswa di sana. Selain itu sering konseling seputar SPMB juga. Mereka selalu punya waktu. Oh iya, Bunga punya strategi tersendiri juga terkait SPMB. Bunga mengamati karakter beberapa teman, sepertinya cenderung ikut-ikutan dan belum punya pilihan sendiri yang mantap. Jadi ketika mereka bertanya Bunga nanti bakalan milih jurusan apa di SPMB, Bunga tidak menjawab pilihan yang sebenarnya. Bunga ingat ketika itu, kalau ditanya mau pilih apa, Bunga Jawab Farmasi Unpad, Fisika UPI, dan Sastra Jepang Unpad. Sebenarnya itu buat ngejaga kalo-kalo ada temen yang ikut-ikutan aja. Ternyata beneran ada yang milih jurusan Farmasi Unpad ketika SPMB. Nah, semua orang heran, kenapa Bunga malah lulusnya di Statistika Unpad. Sama sekali tidak terpikirkan oleh mereka pilihan itu. Hehehe, namanya juga strategi. Bunga dalam beberapa kali try out, mengukur grade Bunga, jika ingin kuliah di Bandung, itu bisa melewati passing grade di Statistika Unpad dan Teknik Geofisika ITB. Tapi karena harus menjaga level aman, akhirnya Bunga memilih: Statistika Unpad sebagai pilihan pertama, Fisika UPI sebagai pilihan ke-2, dan Teknologi Pendidikan UPI sebagai pilihan ke-3.

Tibalah detik-detik Pengumuman SPMB, deg-degan juga. Bunga udah coba menghitung sendiri kalkulasi poin hasil ujian SPMB, sedikit ragu dengan jawaban-jawaban soal Bahasa Inggris, lalu konsultasi ke Tante Ami, teman mama yang dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unja. Tapi kata beliau, jawaban Bunga banyak betul kok. Sebaliknya, Bunga yakin banget dengan soal-soal matematika dasar (matdas), kalo gak salah, hanya 1 soal matdas yang tidak Bunga jawab. Yang lainnya, dijawab dengan penuh keyakinan dan percaya diri. Di Hari Pengumuman SPMB 2003, malemnya Bunga ke warnet, check Nama peserta dan nomor Ujian, dan....subhanallah, lulus di pilihan pertama: Statistika Unpad. Inilah yang dinamakan meraih kesuksesan karena mengukur kemampuan diri sendiri dengan tepat, serta mempertebal spiritualitas untuk bisa bangkit kembali setelah kejatuhan (merosotnya prestasi belajar). Readers Tentunya punya pengalaman yang juga berkesan tentang kesuksesan, ditulis aja & dipublikasikan. Siapa tahu bisa menginspirasi.


(To be Continued)