Saturday, November 26, 2011

BRICS (TULISAN HERRY DARWANTO DALAM MAJALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN)

Beberapa tahun yang lalu, Indonesia diantisipasi akan masuk ke dalam kelompok negara BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) yaitu negara-negara berkembang yang maju (emerging countries). Namun dalam sidang tahunan BRIC kali ini, justru Afrika Selatan yang diundang masuk ke dalam kelompok itu. Manfaat memasukkan Indonesia mungkin tidak cukup besar untuk mengangkat kekuatan tawar BRIC dalam berhadapan dengan kelompok negara maju G-8. Beda dengan Afrika Selatan, walaupun dari jumlah penduduk dan besaran PDB berada di bawah Indonesia, namun Afrika Selatan dianggap mewakili negara-negara Afrika, sehingga semua benua kini terwakili dalam BRICS.

Munculnya BRICS tidak terlepas dari pemikiran Jim O'Neil dari Goldman Sachs pada tahun 2001. Pada saat itu ia memperkirakan bahwa negara-negara Brazil, Rusia, India, dan China akan menjadi negara-negara maju di dunia, menggantikan negara-negara kaya di Eropa dan Amerika Utara saat ini. Delapan tahun setelah pemikiran itu muncul, terbentuklah BRIC, yang kemudian menjadi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, South Africa) pada tahun 2011 ini.

Tujuan pembentukan BRIC adalah untuk mencapai perdamaian, keamanan, dan kemajuan bersama. Brics ingin berkontribusi pada pembangunan umat manusia yang adil dan merata (equitable & fair) di muka bumi. BRICS adalah platform untuk berdialog dan berkerjasama secara pragmatis dalam berbagai bidang, tidak hanya ekonomi, keuangan, dan pembangunan; namun juga politik, kebudayaan, teknologi, dll.

Pada pertemuan yang ketiga di China pertengahan bulan April 2011, BRICS membuat Deklarasi Sanya (sanya adalah lokasi pertemuan tahun ini), yang berintikan: akan mengupayakan perkembangan ekonomi dunia yang tinggi, mantab, dan seimbang dalam jangka panjang (long-term steady, sound, and balanced growth of the world economy). Kerjasama di antara negara-negara BRICS mencakup bidang-bidang energi, industri, penerbangan, telekomunikasi, pangan, statistik, antimonopoli, penelitian, keuangan, koperasi, perkotaan, kepemerintahan lokal, kesehatan, kebudayaan, olahraga, lingkungan, inovasi, farmasi, dan tentunya perdagangan dan investasi, dll.

BRICS juga berencana mengurangi penggunaan dolar dalam transaksi keuangan internasional, untuk membangun sistem perdagangan dan cadangan devisa multicurrency. Ini berarti mereka akan menggunakan mata uang mereka sendiri dalam melakukan perdagangan di antara mereka. Mungkin terkandung juga keinginan untuk menjadikan Yuan menjadi mata uang perdagangan internasional, sebab volume perdagangan China saja dan negara-negara lain mencapai 40% perdagangan dunia pada tahun 2010. Demikian juga dalam menyalurkan hutang atau hibah ke sesama negara anggota BRICS, akan digunakan mata uang mereka sendiri.

Kendati ada kesamaan tujuan dalam pembentukan kelompok ini, di antara mereka juga terdapat perbedaan kepentingan. India dan China akan terus bersaing menimbun migas dan bahan mentah lain untuk keperluan domestik dan ekspor di masa depan. Brazil dan Rusia sama-sama menjual hidrokarbon dan barang tambang ke negara-negara lain. Namun, bisa diramalkan persaingan dagang ini akan dapat diselesaikan oleh mereka demi mengejar keuntungan yang lebih besar. Ke depan, mereka mungkin akan membentuk kelompok ekonomi yang formal seperti Uni Eropa. Mereka juga telah, sedang, dan akan menjadi kekuatan politik dunia, khusunya jika PBB dan organisasi-organisasi dunia tidak berperan dalam arah yang memihak negara-negara berkembang.

Keberadaan BRICS dapat membawa dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Perdagangan di antara mereka akan semakin meningkat, dalam upaya menghimpun kekuatan yang dapat menandingi Kelompok G-8. Demikian juga investasi di antara mereka akan meningkat, karena rasa aman dan kepastian yang lebih tinggi dibandingkan jika berinvestasi di negara lain. Pertemuan tahunan di antara mereka akan memudahkan persoalan yang terjadi dapat segera diatasi. Karena perdagangan dan investasi di antara negara-negara BRICS akan meningkat, maka perdagangan dan investasi ke negara-negara lain akan dapat berkurang. Ekspor Indonesia ke China dapat menurun karena Brazil dan Rusia dapat menggantikan Indonesia memasok bahan mentah yang akan diolah China sebelum dijual ke negara-negara lain. Protes Indonesia terhadap perjanjian ACFTA akan semakin mendorong China untuk mengurangi impor dari Indonesia. Demikian juga investasi China ke Indonesia akan dapat menurun, karena China akan terikat untuk mengutamakan India, Brazil, atau Afrika Selatan sbg lokasi tempat menanamkan modalnya daripada Indonesia.

Jika kekhawatiran di atas benar terjadi, maka Indonesia perlu segera mengalihkan tujuan ekspornya ke negara-negara lain, antara lain ke Eropa dan Amerika Utara. Indonesia juga perlu lebih aktif mengudang investor dari sana dan dari negara-negara lain untuk mengimbangi menurunnya investasi dari BRICS.

Sebagai negara yang ingin sejajar dengan negara-negara yang telah lebih dahulu maju, Indonesia perlu aktif mengikuti perkembangan kerjasama antarnegara. Karena tidak bisa bergabung dengan BRICS, Indonesia dapat membentuk blok serupa bersama dengan negara-negara emerging lain, seperti Meksiko, Turki, dan Korea Selatan. itu semua membutuhkan perencanaan yang matang, agar memberi manfaat bagi negara-negara anggota sekaligus bagi masyarakat dunia.

Thursday, November 24, 2011

Coming Soon (InsyaAllah): Majalah Salimah Batang Hari

Assalaamu 'alaykum Wr. Wb.

Sahabat Salimah Batang Hari, InsyaAllah PD Salimah Kab. Batang Hari akan menerbitkan Majalah Salimah edisi Perdana di bulan Desember 2011, dengan tema utama Menyambut Tahun Baru Hijriyah. Ada 16 rubrik yang akan dibahas di majalah perdana ini.

Berikut ini Tim Redaksinya:

Penanggung Jawab: Ketua PD Salimah Batang Hari: Mustikana, S.Pd
Pimpinan redaksi: Bunga Mardhotillah, S.Si., M.Stat
Redaktur Pelaksana: Siti Halifah, S.Si.
Editor: Novi Savitri, SE
Kontributor:Desmarini Am.KG, Alentia Robiatun, S.Kep, Marliana Nasution, Wiwik Choiriyah, Tri Yuli Handayani, Hj. Yuli Agustin
Marketing: Dewi Vera Saraswati, S.Pdi

RUU Desa untuk Sejahterakan Masyarakat?

Hadirnya RUU tentang Desa benarkah untuk menjawab persoalan kesejahteraan Desa? RUU desa merupakan satu dari tiga rancangan perundang-undangan yang diinisiasi oleh Democratic Reform Support Program (DRSP) - program pendorong pembaruan demokrasi - USAID.

Kalau ada suatu daerah/wilayah yg minim sarana dan prasarana, itu identik dengan desa. Masyarakat Pedesaan identik dengan kemiskinan, rendah pendidikan, rendah kesehatan, rendah pendapatan, dst. Semua itu bukan karena mereka malas. Mereka pekerja keras dan pantang menyerah. Mereka rela bekerja apa saja, memeras keringat, dan membanting tulang. Bahkan mereka rela berjuang hingga harus pergi ke kota tanpa akses dan pengetahuan yang memadai. Termasuk mereka juga harus tertipu oleh para calo yg mengirimnya keluar negeri kemudian mendapat siksaan.

Kondisi desa yang tertinggal dari berbagai bidang itu mendorong masyarakatnya yang bermental pejuang untuk pergi mengubah nasibnya. Maka semakin hari penduduk yg tinggal di pedesaan dari waktu ke waktu semakin menurun jumlahnya. Data statistika yang ada menunjukkan 2009 itu tinggal 56 persen. 2015 itu tinggal 44 persen. Nah 2025 proyeksinya hanya kira-kira 20 persen saja yang tinggal di pedesaan.

Hadirnya RUU tentang desa apakah memang untuk menjawab persoalan kesejahteraan desa? Padahal, kita tahu bahwa RUU Desa merupakan satu dari tiga rancangan perundang-undangan yang diinisiasi oleh Democratic Reform Support Program (DRSP)-Program pendorong pembaruan demokrasi- USAID dalam rangka memuluskan proses desentralisasi di Indonesia. RUU ini berkutat pada masalah tata kelola pemerintahan desa dan lebih menyoroti desa dari aspek ketatanegaraan-menentukan posisi, peran, dan kewenangan pemerintahan desa dalam pemerintahan.

Hasil Penelitian Pusat Penelitian Politik LIPI menunjukkan penerapan otonomi daerah di Indonesia gagal. Indikatornya adalah rendahnya pelayanan publik dan masih banyaknya penduduk miskin yakni 32,7 juta pada tahun 2010. Sebagaimana disampaikan Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro.

Hasil riset lembaga survei Indonesia (LSI) di 33 provinsi menunjukkan indikasi yang sama dengan LIPI bahwa kebijakan otonomi yang bergulir sejak tahun 2001 itu telah gagal. Keadaan daerah sesudah otonomi tidak dirasakan menjadi lebih baik oleh mayoritas responden. Tentang keadaan kemiskinan setelah otonomi daerah, sebanyak 34 persen responden menjawab lebih buruk dan 34 persen yang lain menjawab sama saja. Hanya 27 persen yang mengaku lebih baik dan empat persen memilih menjawab tidak tahu.

Selain itu, untuk pertanyaan tentang keadaan pengangguran setelah otonomi daerah, sebanyak 40 persen responden menjawab lebih buruk. Sebanyak 33 persen menjawab sama saja, 23 persen lebih baik, dan empat persen mengaku tidak tahu.

Jika Undang-Undang tentang otonomi daerah telah dianggap gagal menyejahterakan rakyat itu dulunya pembahasannya didorong oleh lembaga-lembaga asing. Kita patut waspada atas kepentingan asing yang selalu mendorong berbagai kebijakan dan undang-undang di negeri ini. Memang kita tidak boleh anti asing, tapi tetap harus lebih cinta pada rakyat dan negeri ini.


Taken From: Pamong Readers

Wednesday, November 23, 2011

RESENSI BUKU: MERINTIS PENDIDIKAN GRATIS

MERINTIS PENDIDIKAN GRATIS

Judul: Merintis Pendidikan Gratis

Penulis: Drs. Wahyudi, MS, Drs. I. Hayat, dkk.

Penerbit: Wadi_Press, Jakarta

ISBN: 978-602-8348-01-0

Cetakan ke-1: Mei 2007

Cetakan ke-2: November 2008

Buku ini menggambarkan bagaimana suka duka merintis pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang dimulai sejak tahun 2003 lalu di sebuah Kabupaten tertinggal di Provinsi Jambi. Bagaimana sulitnya mendobrak isolasi daerah dengan membangun jalan tembus ke provinsi sementara dukungan dana sangat terbatas. Justru di tengah keterbatasan itulah, Abdullah Hich yang merupakan putra terbaik Muara Sabak, yang sekaligus sebagai Bupati Tanjung jabung Timur membuat sebuah terobosan yang luar biasa.

Pada bulan Juli 2003 berhasil dikucurkan dan sebesar Rp. 1,1 Milyar yang digunakan untuk menggratiskan biaya SPP hampir delapan ribu pelajar SD, SMP, dan SLTA. Ini menjadi tonggak awal digulirkannya program pendidikan gratis yang kemudian terus disempurnakan dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.

Apa yang melatar belakangi lahirnya kebijakan pendidikan gratis dan layanan kesehatan gratis terungkap dalam buku ini. Bahkan sampai bagaimana sang Pamong abdullah Hichselaku Bupati mampu meyakinkan masyarakat dan wakil-wakilnya di DPRD untuk meluncurkan program layanan kependudukan gratis. Ini untuk meningkatkan layanan pemerintah kepada masyarakatnya berupa layanan Akte Kelahiran, KTP, KK, secara gratis bagi masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Bagaimana kiat-suksesnya, termuat dalam buku ini...


Taken From: Majalah Pamong Readers

Thursday, November 10, 2011

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan[2]

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]

Tujuan Motivasi adalah untuk memberikan alasan, insentif, antusiasme, atau kepentingan yang menyebabkan tindakan tertentu atau perilaku tertentu. Motivasi hadir di dalam setiap fungsi kehidupan. Tindakan sederhana seperti makan termotivasi oleh kelaparan. Pendidikan terdorong oleh keinginan untuk pengetahuan. Motivasi bisa hadir dalam bentuk apa saja, penghargaan atau hadiah.

Ada dua jenis motivasi: intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik bersifat internal. Hal ini terjadi ketika orang dipaksa untuk melakukan sesuatu di luar dari kesenangan, kepentingan, atau keinginan. Motivasi ekstrinsik terjadi ketika faktor-faktor eksternal yang memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu. Namun, ada banyak teori dan label yang berfungsi sebagai subtitles dengan definisi motivasi. Misalnya: "Saya akan memberi anda permen jika anda membersihkan kamar anda." Ini adalah contoh motivasi dengan memberikan hadiah/ganjaran.

Gaji, tunjangan, kondisi kerja, supervisi, kebijakan, keselamatan, keamanan, afiliasi, dan hubungan keluarga, semua adalah kebutuhan untuk termotivasi secara internal. Memahami definisi motivasi, dan kemudian menerapkan itu, merupakan salah satu tantangan yang paling umum yang dihadapi oleh pengusaha.


*Dari Berbagai Sumber :)

Monday, November 7, 2011

PENTINGNYA AKHLAK MULIA

“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam, dan sesungguhnya sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaknya.”
(H.R. Thabrani, Ahmad, dan Abu Ya’la)


PENGHUNI SYURGA
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad hasan oleh Nasa’i dari Anas bin Malik R.’A:

Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah S’AW, bersabdalah beliau, “Atas dirimu semua kini datang seorang dari penghuni surga. Waktu itu muncul seorang Anshar dengan jenggot sedikit basah bekas air wudhu, sambil menjinjing kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Esok harinya, Nabi S’AW kembali berkata demikian, dan muncul pula orang tersebut seperti saat pertama ia muncul. Ketika pada hari ketiga Nabi berkata seperti itu lagi, muncul pula lelaki itu seperti sebelumnya. Tatkala Nabi S’AW berdiri, Abdullah bin Amru bin Ash segera mengikuti lelaki itu dan berkata kepadanya, ”Sesungguhnya saya telah bertengkar dengan bapak saya dan bersumpah tidak akan mendatanginya selama tiga hari. Seandinya akhi (saudara) mengizinkan saya tinggal di rumah Akhi selama tiga hari itu, niscaya aku akan ikut akhi pulang.” Lelaki itu menjawab, “Ya, silakan.” Kemudian Abdullah menceritakan bahwa selama tiga hari tinggal bersamanya, tak sekalipun ia melihat lelaki itu melakukan sholat malam, kecuali setiap lelaki itu berbalik dalam tidurnya ia menyebut nama Allah dan bertakbir hingga terbangun untuk melakukan sholat shubuh. Abdullah menambahkan, “Hanya saja saya tidak mendengarnya berkata selain dengan perkataan yang baik. Lewatlah sudah tiga malam, dan saya pun hampir meremehkan amalnya. Kemudian kukatakan kepadanya, “Wahai hamba Allah, sebenarnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan bapakku, tetapi aku pernah mendengar Rasulullah S’AW mengatakan tentangmu tiga kali dengan ucapan, ‘sekarang akan muncul seorang lelaki dari penghuni surga’, selama tiga kali itu pula kau muncul, karena itu aku berusaha menginap di rumahmu untuk melihat apa yang engkau lakukan sehingga aku bisa mencontohmu, namun aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang besar, lalu apa sebabnya engkau bisa mencapai derajat seperti yang dikatakan Rasulullah tsb?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak ada yang saya kerjakan selain apa yang telah engkau perhatikan.” Kata Abdullah, ketika dia berpaling meninggalkannya, lelaki itu memanggilnya seraya berkata, “Tidak ada yang saya kerjakan selain apa yang telah engkau perhatikan, tetapi tidak tersimpan sedikitpun dalam hatiku keinginan untuk menipu seorang pun dari kaum muslimin atau menaruh dengki padanya atas kebaikan yang dikaruniakan Allah kepadanya. Kemudian Abdullah berkata, “Inikah yang telah mengangkat derajatmu setinggi itu???!”

DEFINISI AKHLAK

Akhlak ialah semua tingkah laku dan gerak-gerik manusia.

Sumber Akhlak Islam adalah Al Quran dan As Sunnah.


FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK AKHLAK
1.Al Wiratsiyyah (genetik)
2.An Nafsiyyah (psikologis)
3.Syariah ijtima’iyyah (sosial)
4.Al Qiyam (nilai Islami)


PENTINGNYA AKHLAK ISLAMI
•Akhlak ialah salah satu faktor yg menentukan derajat keislaman dan keimanan seseorang.

•Akhlak adalah buah ibadah.

•“Sesungguhnya sholat itu mencegah orang melakukan perbuatan keji dan munkar.”

•Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat.

•Tidak ada yang lebih memperberat timbangan kebaikan seorang hamba di hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)

•Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, dan umat. Karena itu akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT.

•“Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (Muttafaq ‘alaih).

•“Seburuk-buruk umatku adalah orang yang banyak omong, bermulut besar, dan berlagak pandai. Dan sebaik-baik ummatku adalah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari)



CARA MENCAPAI AKHLAK MULIA

1.Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber.
2.Pendekatan secara langsung (dengan membaca Al Quran)
3.Pendekatan secara tidak langsung (melalui pengalaman orang lain)



AKHLAK RASULULLAH

“Beliau membawa bebannya sendiri, memberi orang miskin, menjamu tamu, dan menolong siapa pun yang hendak menegakkan kebenaran.” (Ummul Mukminin Khadijah)


AKHLAK RASULULLAH
•Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah utk menyempurnakan akhlak manusia.
•Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai suami, kepala pemerintahan, pemimpin tertinggi pasukan Islam, dsb.
•Rasulullah memiliki akhlak yang agung dan patut dijadikan teladan oleh umat Islam.


AKHLAK RASULULLAH SECARA UMUM
1.Akhlak Qurani.
2.Akhlak manusia terbaik.


CONTOH AKHLAK-AKHLAK MULIA YANG DIPERINTAHKAN NABI S’AW:
1.Jujur
2.Dermawan
3.Malu
4.Menepati janji
5.Menutupi aib

Thursday, November 3, 2011

Beberapa Tips untuk Mengharmoniskan Hubungan

- Sadarilah bahwa setiap orang itu punya keunikan dan punya cara hidup yang berbeda.

- Pilihlah pendekatan yang cocok, sikap yg cocok, dan bahasa yg cocok, untuk org yg cocok.

- Jadilah orang yg terbuka, dan jadilah orang yang mudah didekati.

- Bukalah kemudahan bagi org lain utk bekerja sama atau membicarakan sesuatu dengan anda.

- Latihlah kemampuan anda dalam mendengarkan orang lain.

- Berbagilah informasi dengan orang lain.

- Pahamilah isyarat non verbal

- Perbanyak melakukan kontak dengan orang lain.

- Latihlah kemampuan anda dalam menyikapi ucapan yg menyakitkan, opini yg menyudutkan, dan opini yg negatif.

- Belajarlah bagaimana membuat kalimat-kalimat yang bisa mencairkan situasi.

- Tingkatkan kemampuan anda dalam menyikapi orang yg menganggap anda musuh.

- Atasi konflik yg muncul dengan cara-cara yg konstruktif dan positif.

- Amati perilaku orang lain, lalu jadikanlah pelajaran.

- Hindari menghabiskan waktu untuk sebuah pertemuan yang tidak ada manfaatnya.

- Hindari munculnya kesan bahwa anda adalah orang yang mudah dipengaruhi.

- Hindari munculnya kesan narsis pada diri anda (takut dibenci orang, maunya dipuji terus, dll)

- Hindari munculnya kesan bahwa anda mudah dijadikan korban (the victim)


*) Dikutip dari beberapa sumber

Jebakan dalam Membuat Tujuan Hidup

1. Keinginan yang tidak jelas: ingin terhormat, ingin pintar, ingin kaya, dll. Ini semua adalah contoh yang tidak jelas (perjelas keinginan itu dengan kalimat yang konkret, misalnya anda ingin 'menjadi' apa, atau 'memiliki' apa)

2. Keinginan yang tidak ada ukurannya (Berilah ukuran untuk menandai apakah keinginan itu sudah tercapai atau belum).

3. Keinginan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menurut kemampuan dan keadaan kita hari ini. (Proporsionalkan ukurannya dengan kemampuan anda)

4. Keinginan yang tidak memberikan dorongan untuk mencapainya atau terlalu jauh relevansinya dengan hidup kita (Pilihlah keinginan yang relevan dengan keadaan diri anda)

5. Keinginan yang secara rasional tidak bisa kita capai hari ini.

6. Keinginan yang tidak memiliki perencanaan yang jelas untuk mencapainya.

7. Keinginan yang cara mencapainya membutuhkan fasilitas yang tidak kita miliki (Gunakan fasilitas yang ada untuk mencapainya).

7 langkah Menjadi Orang yang Bahagia

1. Bebaskan hatimu dari kebencian.

2. Bebaskan pikiranmu dari kekhawatiran.

3. Hiduplah sederhana.

4. Jangan berharap terlalu banyak.

5. Ulurkan tanganmu untuk memberi orang lain

6. Isilah hidupmu dengan cinta

7. Lakukan sesuatu seperti kamu mengharapkan orang lain melakukan


(H.C. Mattern)