Berbagai penelitian mengungkapkan, bawang putih bermanfaat dalam mengendalikan kolesterol. Penelitian yang dilakukan Bordia dan dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1981 mengungkapkan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol sampai 14% dan meningkatkan kolesterol HDL 40% setelah enam bulan. Sementara itu penelitian epidemologi mengungkapkan kelompok masyarakat yang mengkonsumsi bawang putih 30-50 gram seminggu, mempunyai kadar kolesterol yang jauh lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang mengkonsumsi tidak sebesar itu.
Sejak 3000 tahun sebelum Masehi, di Babylonia bawang putih sudah digunakan sebagai bahan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Di Mesir Kuno, budak belian yang dikerahkan dalam pembangunan piramida selalu dilengkapi dengan ransum bawang putih agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Demikian pula bangsa viking yang dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri, selalu memuat bawang putih sebagai bawaan mereka.
Di Indonesia, bawang putih umumnya dipakai sebagai penyedap rasa makanan. Orang tua zaman dulu suka mengunyah 1-2 biji bawang putih setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Zat yang diperkirakan bersemayam dalam bawang putih dan mampu menurunkan kolesterol adalah alisin. Mekanisme penurunan kolesterol terjadi karena alisin berperan dalam meningkatkan eksresi asam empedu, sehingga banyak kolesterol diserap hati, kemudian diubah menjadi asam empedu.
Bawang putih telah lama dikenal sebagai obat tradisional dan bumbu masakan yang akrab di kehidupan masyarakat. Saat ini di pasaran, kita telah dapat menemukan tablet bawang putih atau kapsul untuk menekan kolesterol. Sepanjang kolesterol tubuh belum menjadi masalah kesehatan yang serius, maka upaya pencegahan dengan menambahkan bawang putih ke dalam masakan, sudah dapat dikatakan memadai.
Sumber: Buku 'Pangan dan Gizi untuk Kesehatan' Penulis: Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan
No comments:
Post a Comment