Ihsan meliputi 3 aspek fundamental. Ketiganya adalah ibadah, mu'amalah, dan akhlak.
1. Ibadah
Kita berkewajiban ihsan dlm beribadah, yaitu menunaikan semua jenis ibadah, seperti sholat, puasa, dan haji dengan cara yang benar, yaitu menyempurnakan syarat, rukun, sunnah, dan adab-adabnya. Hal itu tidak mungkin dapat ditunaikan seorang hamba kecuali saat pelaksanaan ibadah, ia dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya) dan dengan kesadaran penuh bahwa Allah SWT selalu memantaunya hingga ia merasa sedang dilihat dan diperhatikan oleh-Nya. Setidaknya seorang hamba merasakan bahwa Allah SWT senantiasa memantaunya karena dengan itulah ia dapat menunaikan ibadah dengan baik dan sempurna sehingga hasil dari ibadahnya seperti yang ia harapkan. Itulah maksud dari perkataan Rasulullah S'AW,
"Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya, yakinlah Dia Melihatmu."
Arti ibadah itu sendiri sangatlah luas. Ibadah lain seperti jihad, menghormati sesama mukmin, mendidik anak, menyenangkan suami, menyenangkan isteri, meniatkan setiap yang mubah utk mendapat ridha Allah SWT, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Rasulullah S'AW Menghendaki umatnya senantiasa dalam keadaan sadar bahwa ia ingin mewujudkan ihsan dalam ibadahnya.
2. Mu'amalah
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat atau jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu..." (An-Nisa'[4]:36)
Berikut adalah mereka yang berhak mendapatkan perlakuan ihsan:
1) Ihsan kepada kedua orang tua. Ibadah kita kepada Allah SWt tidak akan diterima jika tidak disertai berbuat baik kepada kedua orang tua.
2) Ihsan kepada Kerabat Karib. Ihsan kepada kerabat adalah dengan jalan membangun hubungan yang baik dengan mereka, bahkan Allah SWT menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan silaturrahim dengan perusak di muka bumi. Silaturrahim adalah kunci mendapatkan ridha Allah SWT. Hal itu karena terputusnya hubungan seorang hamba dengan Tuhannya terutama adalah karena terputusnya silaturrahim.
3) Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin.
4) Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, dan teman sejawat.
5) Ihsan kepada Ibnu Sabil dan Hamba Sahaya
6) Ihsan dengan Perlakuan dan Ucapan yang baik kepada manusia
7) Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang
3. Akhlak.
Ihsan dalam akhlak sesungguhnya buah dari ibadah dan mu'amalah. Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya jika telah melakukan ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah S"AW. Jika ihsan telah dicapai seorang hamba, ia akan berbuah menjadi akhlak atau perilaku yang baik sehingga mereka yang sampai pada tahap ihsan dalam ibadahnya, ihsan pula dalam perilaku dan karakternya.
Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, mu'amalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari hal itu tentu berusaha dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat itu. Siapa pun kita, apa pun profesi kita, di mata Allah SWT tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ke tingkat ihsan dalam seluruh sisi hidupnya. Semoga kita semua mencapai hal itu sebelum Allah SWT mengambil ruh kita. Wallahu a'lam bish showwab...
No comments:
Post a Comment