Beliau adalah saudara perempuan Muhammad bin Sirin: Seorang Tabi'in yang senantiasa beribadah dan sekaligus ahli dalam bidang Fikih.
Khafsah hapal al Qur'an dengan sangat baik sejak berusia 12 tahun. Bahkan Muhammad bin Sirin sendiri saat merasa kesulitan dalam memahami sesuatu yang berhubungan dengan Al Qur'an, memerintahkan kepada muridnya untuk pergi menghadap khafsah.
Kemuliaannya sangat dikenal oleh ulama-ulama semasanya. Terbukti dari perkataan Iyyas bin Muawwiyah, "aku tak pernah melihat satu pun orang yang lebih mulia dari Khafsah binti Sirin." Hasan basri bin Sirin sendiri mengakui, tak ada seorang pun yang bisa menandingi keutamaan Khafsah. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika bin Dawud menggolongkannya sebagai wanita-wanita mulia dari kalangan Tabi'in.
Beliau selalu berpuasa selama setahun penuh, kecuali pada hari-hari yg tidak diperbolehkan berpuasa. Setiap malam ia selalu membaca separuh dari ayat-ayat Al Qur'an. Ia mempunyai sebuah kain kafan yg senantiasa ia pakai saat sedang melakukan ibadah di malam ke-10 hari terakhir pada bulan suci Ramadhan.
Salah satu dari kata-kata bijaknya adalah, "Wahai para pemuda, pergunakan waktumu sebaik-baiknya di saat kalian dalam keadaan muda. Sesungguhnya, aku melihat banyak sekali amal perbuatan yg bisa dilakukan oleh para pemuda."
Ia mengambil riwayat hadits dari saudara laki-lakinya sendiri yang bernama Yahya, begitu pula dari Anas bin Malik, Ummu Athiah Al-Anshariyah, dan selain dari mereka.
Sedangkan orang-orang yg mengambil periwayatan hadits darinya adalah Muhammad bin Sirin, Qatadah, Asyim Al-Ahwal, dan selainnya.
Ibnu Hibban, Yahya bin Muayyan dan Ahmad bin Abdullah, menganggap Khafsah termasuk para perawi hadits yang dapat dipercaya.
Khafsah binti Sirin meninggal dunia pada tahun 101 Hijriyah di Madinah, dengan usia mendekati 70 tahun.
No comments:
Post a Comment