Tuesday, October 8, 2013
Sunnah ~ Fiqhul Ahkam
Dari segi bahasa, sunnah berarti jalan. Adapun sunnah Nabi S'AW adalah ucapan, perbuatan, dan pembenaran berupa pembiaran. Sunnah Nabi S"AW bernilai syar'i dan perlu dijadikan rujukan. Sesuatu di luar sunnah boleh dilakukan, boleh tidak. Ia adalah sesuatu yang tidak wajib, seperti Nabi S'AW biasa menunggang unta, memakai pakaian budaya Arab, atau`perang dengan pedang. Perkaranya, wasa'ilul hayah dapat berubah dan tidak harus mengikutinya. Perlu diikuti dan bernilai sunnah adalah yang bersifat minhajul hayah. Sunnah dapat menjadi fiqh ahkam sebagai rujukan cara beramal atau mengambil keputusan.
Fiqhul Ahkam ~ Muslim yang menjalankan hidup dan dakwah tentunya pernah dan akan menghadapi banyak ujian dakwah selain mencari cara menjalani hidup ini dengan sempurna. Peran hukum sebagai panduan akan membawa kita pada arah yang sempurna. Rasul dijadikan sebagai tempat ketaatan dan sebagai rujukan hukum. Fiqh ahkam dapat digunakan sebagai dalil sunnah.
Rasulullah S'AW sebagai rujukan hukum dalam menyelesaikan perselisihan.
"Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Sungguh setelah mereka yang menganiaya diri sendiri datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. Demi Tuhanmu! Mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, lalu mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka pun menerima dengan sepenuhnya." (An-Nisa'[4]:64 dan 65)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment