Aku akan segera pulang wahai ibuku...akan kukecup kening sucimu.
Akan kutumpahkan segala rinduku...dan akan kucium wangianmu.
Aku bersimpuh di kedua kakimu dan kudekatkan pipiku pada kakimu.
Akan kubasahi tanah dengan air mataku karena bahagia berdekatan denganmu.
Berapa malam kau terjaga hanya agar aku tertidur nyenyak.
Dan berapa kali kau kehausan untuk menghilangkan dahagaku dengan kebaikanmu.
Dan pada waktu aku sakit, takkan kulupa air matamu yang jatuh seperti hujan.
Dan mata itu yang tak pernah terpejam karena khawatir akan diriku.
Dan waktu perpisahan kita di pagi yang sangat berat dan menyiksakan.
Tidak dapat kugambarkan perasaan yang kulalui tatkala kepergianku.
Dan kau mengatakan kata-kata yang tak pernah aku lupa.
"Tak akan pernah kau temukan hati yang menyayangimu melebihi hatiku."
Dengan berbakti kepadamu-wahai tumpuan hidupku-Tuhan semesta alam berpesan kepadaku
Keridhoanmu adalah rahasia kejayaanku dan mengasihimu adalah tanda kesempurnaan imanku.
Kasih sayangmu takkan tertandingi oleh siapapun di dunia ini.
Bila seseorang menyakitimu berarti ia telah menyakiti hatiku.
Engkau adalah degup jantungku dan engkau adalah cahaya mataku.
Engkau adalah melodi bibirku...dengan memandang wajahmu hilanglah segala kesusahanku.
Wahai ibu, aku akan segera pulang esok untuk beristirahat dari pengembaraanku.
Memulakan hidupku yang baru seperti bunga yang tumbuh di ranting-ranting pohon.
by. noname (dadapat dari seorang saudara)
No comments:
Post a Comment