Tahapan tidur ternyata bersifat fleksibel dg porsi yg berbeda setiap malam, tergantung dari keadaan emosi dan fisik seseorang. Namun tubuh kita lebih mementingkan deep sleep, karena tahap ini bisa membuat keseimbangan tubuh jadi normal kembali. Makanya kalu kita lagi capek banget, biasanya justru jarang mimpi tuh, karena tubuh kita lebih fokus me-recharge energi.
Otak juga berperan besar dalam terjadinya mimpi. Makanya, orang yang mengalami kerusakan otak (misalnya karena mengalami kecelakaan parah, gangguan perkembangan sejak kecil, atau stroke), perilaku mimpi orang itu akan terganggu. Menurut G. William Domhoff, seorang profesor yang sering melakukan penelitian tentang mimpi, gangguan yg disebabkan oleh kerusakan otak bisa menyebabkan penurunan atau peningkatan mimpi. Ada yang nggak bisa menampilkan visualisasi dari mimpi atau sama sekali nggak bisa bermimpi, tapi ada juga yang justru makin sering mengalami mimpi biasa dan mimpi buruk.
Terlepas dari mimpi yang buruk, sedih, lucu, atawa menyenangkan, ternyata mimpi punya efek yang positif lho. Meskipun banyak org bilang kalau mimpi hanyalah bunga tidur, ternyata banyak ahli yang menganggap bahwa mimpi bisa membantu otak untuk melepaskan beban yang nggak bisa kita lepaskan saat sedang terjaga. Bahkan menurut riset yang dilakukan para peneliti di Universitas Alberta, Kanada, mimpi yg terjadi saat kita bete atau baru saja mengalami kejadian nggak enak, ternyata juga bisa memperbaiki hubungan interpersonal kita dengan orang lain. Malah bisa memberikan emosi yang lebih positif saat kita bangun, dan akhirnya bisa bikin kita jadi berpikir lebih positif dan obyektif.
No comments:
Post a Comment