Dunsanak pernah dengar kopi daun? Atau pernah minum kopi daun? Kalau belum, coba sekali-sekali dunsanak datang ke Nagari Malalo di tepi danau Singkarak (lebih kurang 4 km dari Paninggahan). Di sebuah kedai di pasar Malalo, Anda dapat menanyakan langsung kedai mana yang menjual kopi daun, karena hanya satu kedai yang menyediakan kopi daun tersebut, dan dijual hanya pada hari Selasa, pas hari pakan. Di samping menjual kopi daun, kedai ini juga menjual hidangan Minang dengan spesifikasi Gulai Gajeboh campur jariang.
Kembali ke kopi daun tadi, cara membuatnya cukup sederhana. Pucuk daun kopi Arabika yang bagus dipetik kemudian dipotong-potong, dan selanjutnya dijemur. Setelah dijemur, direbus di dalam balango agar aroma daun kopinya terpelihara. Kemudian daun dan airnya dimasukkan ke dalam tabung bambu, terus ditutup pakai ijuk.
Setelah itu, cara menghidangkan daun kopinya pun cukup unik dan menarik. Bagi pelanggan yang memesan, daun kopi berikut air rebusan tadi dituangkan ke dalam sebuah wadah yang terbuat dari sayak atau tampuruang (batok kelapa).
Memang berbeda dengan daun teh yang tenggelam, daun kopi ini terapung di permukaan air. Nah, sekarang tinggal meminumnya. Rasanya,,,hmmm,,,sangat nikmat!!! Apalagi kalo diminum sehabis makan gulai gajeboh. Kopi daun ini dapat juga dunsanak peroleh di daerah Pitalah, setelah nagari Ombilin dari Solok atau setelah dari Gunuang (Padang Panjang). Selamat Menikmati!!! ^_^
Sumber: Majalah Titian Kaba... :) :) :)
Sunday, December 5, 2010
Jadilah Lebih Cepat, Lebih Kuat, dan Lebih Pintar!
1. Bergerak lebih Cepat.
Menurut ilmuwan dari King's College London, org2 yg panas tubuhnya naik dan berkeringat selama 30 menit setiap hari memiliki sel tubuh yang lebih muda 10 tahun dari orang yang bertipe santai. Tambahkan olahraga angkat beban untuk menguatkan otot tangan. Perbanyak konsumsi kalium (pisang adalah sumber yang baik). Hal ini bertujuan untuk menetralisisir senyawa asam yang merusak sel-sel otot.
2. Bangun Tulang.
Kekuatan tulang berada pada puncaknya saat kita berusia 25 hingga 35 tahun. Tapi, pilihan gaya hidup pintar bisa membuatnya tetap padat lebih lama. Sebuah cara termudah adalah mengetahui apakah tubuh anda sudah cukup memiliki asupan vitamin D. Pilihlah oily fish. ^_^
3. Detoks Jantung Anda.
Rajin berolahraga. Untuk wanita, cara paling mujarab untuk menyehatkan adalah dengan hamil. Peningkatan aliran darah saat hamil sama seperti menghabiskan waktu 9 bulan berolahraga.
4. Berpikir seperti seorang remaja.
5. Pulihkan Hati Anda.
Hati memiliki kapasitas yang luar biasa untuk memperbaiki dirinya sendiri. 3 cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko penyakit hati kronis hingga 75%
Saran Lain: Meniadakan trans-fat, karbohidrat, dan gula murni. Meningkatkan konsumsi serat, mengkonsumsi lebih banyak sayuran daripada protein hewani, konsumsi multivitamin setiap hari dan olahraga.
Taken From: Eve
Menurut ilmuwan dari King's College London, org2 yg panas tubuhnya naik dan berkeringat selama 30 menit setiap hari memiliki sel tubuh yang lebih muda 10 tahun dari orang yang bertipe santai. Tambahkan olahraga angkat beban untuk menguatkan otot tangan. Perbanyak konsumsi kalium (pisang adalah sumber yang baik). Hal ini bertujuan untuk menetralisisir senyawa asam yang merusak sel-sel otot.
2. Bangun Tulang.
Kekuatan tulang berada pada puncaknya saat kita berusia 25 hingga 35 tahun. Tapi, pilihan gaya hidup pintar bisa membuatnya tetap padat lebih lama. Sebuah cara termudah adalah mengetahui apakah tubuh anda sudah cukup memiliki asupan vitamin D. Pilihlah oily fish. ^_^
3. Detoks Jantung Anda.
Rajin berolahraga. Untuk wanita, cara paling mujarab untuk menyehatkan adalah dengan hamil. Peningkatan aliran darah saat hamil sama seperti menghabiskan waktu 9 bulan berolahraga.
4. Berpikir seperti seorang remaja.
5. Pulihkan Hati Anda.
Hati memiliki kapasitas yang luar biasa untuk memperbaiki dirinya sendiri. 3 cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko penyakit hati kronis hingga 75%
Saran Lain: Meniadakan trans-fat, karbohidrat, dan gula murni. Meningkatkan konsumsi serat, mengkonsumsi lebih banyak sayuran daripada protein hewani, konsumsi multivitamin setiap hari dan olahraga.
Taken From: Eve
Sami Yusuf
Bagi penggemar nasyid, anda tentu sudah tidak asing dengan penyanyi yang satu ini. Bagi yang kurang menggemari nasyid, anda akan mengubah pendirian begitu mendengar lagu yang dibawakan penyanyi yang satu ini. Penyanyi yang bersuara merdu dan berwajah tampan, itu sudah biasa. Tapi kalau penyanyi berwajah tampan bersuara merdu yang sholeh dan kerap melantunkan melodi dakwah, itu baru luar biasa. Ya, Sami Yusuf memiliki semua kualifikasi tersebut hingga tidak heran kiprahnya di blantika musik (khususnya nasyid) internasional sudah tidak diragukan lagi.
Sami adalah penyanyi kelahiran Inggris (Juli 1980). Ia menunjukkan bakat bermusiknya sejak kecil. Sami kecil daahwapat memainkan delapan hingga sembilan jenis alat musik. Ia bahkan dapat dengan mudah memahami musik abad pertengahan timur atau yang dikenal dengan istilah maqams. Bakat bermusiknya ditempa di Royal Academy of Music di London yang merupakan salah satu sekolah musik bergengsi di dunia.
Album Al-Mu'allim merupakan album pertama Sami yang dirilisnya pada bulan Juli 2003. Berisi single hits Al-Mu'allim dan Supplication, album ini sukses besar dengan total penjualan lebih dari 2 milliar. Dua tahun berselang (2005), Sami merilis album keduanya yang diberi judul My Ummah. Uniknya, album ini dibuat dalam dua versi: full (music) version dan acoustik version. Di album keduanya ini, popularitas Sami kian menanjak. Tinga single hitsnya yang berjudul Hasbi Rabbi, Mother, dan Munajat begitu diminati sehingga total penjualan album keduanya ini mencapai 4 milliar lebih.
Single Hasbi Rabbi yang dinyanyikan dalam tiga bahasa (Turki, Hindustan, dan Inggris) dianggap berhasil memadukan antara musik Barat dan Timur. Berkat lagu tersebut pula, Sami berhasil menggelar konser keliling dunia. Popularitas Sami pada 2005 terlihat dari padatnya pengunjung yang menyambangi website pribadinya (www.samiyusuf.com). Tercatat lebih dari 2 juta orang terdaftar di buku tamu situs tersebut. Chat room yang disediakan pun digunakan dan dikunjungi oleh sekitar 4000 penggemar.
Pada Januari 2009 yang lalu, Sami menelurkan album ketiganya yang diberi judul without you yang berisi dua single hits Asma Allah dan Forever Palestine. Maret 2010, Sami mengadakan konser di kota Copenhagen (Denmark) setelah sebelumnya berhasil menghibur penggemar setianya di Jerman.
Apa rahasia kesuksesan Sami di jagat musik dunia? Selain karena ridha Ilahi, lagu-lagu yang dinyanyikan Sami sarat dengan pesan cinta, kemurahan hati, toleransi, dan juga perdamaian. Liriknya mengingatkan umat Islam akan permasalahan kekinian. Selain itu, Sami juga menyisipkan masalah sosial dan isu kemanusiaan dalam lirik-lirik lagunya. Sami sangat mengharapkan lagu-lagunya dapat membuat kaum muda Islam bangga akan identitas dan agama mereka.
Sayang, tak semua orang beranggapan sama. Yvonne Ridley (wartawan Inggris yang pernah diculik oleh kelompok Taliban) beranggapan bahwa lagu-lagu Sami tersebut merupakan racun masyarakat jelata. Impian bahwa Islam dapat diterima oleh masyarakat Barat merupakan angan-angan (yang tidak akan pernah tercapai) semata meski Sami telah berhasil menggelar konser dan diterima oleh masyarakat Amerika. Yvonne tetap beranggapan bahwa mainstream masyarakat Barat terhadap Islam tidak akan pernah berubah dan selamanya mereka akan memusuhi (Islam).
Walaupun demikian, Sami tetap mempunyai impian besar sebagai seorang selebriti muslim. Dalam salah satu wawancara, sambil tertawa Sami mengungkapkan keinginannya bahwa suatu hari nanti ia tampil di MTV atau memenangkan penghargaan internasional seperti Grammy dan di atas pentas ia akan berkata pada seluruh dunia, "Salam 'alaykum (Salam Damai), terima kasih banyak dan ini adalah Islam."
Setelah Malcolm X, Muhammad Ali, dan Cat Stevens (Yusuf Islam) yang telah menggebrak dunia dengan kiprahnya di bidang masing-masing, sepertinya Islam membutuhkan tokoh-tokoh lain untuk menunjukkan pada dunia internasional bagaimana wajah Islam sesungguhnya yang penuh kedamaian dan jauh dari kekerasan dan terorisme. Semoga dengan kehadiran Sami Yusuf di blantika musik (nasyid) Internasional ini dapat mencitrakan wajah damai Islam. Amin.
Sumber: Majalah Percikan Iman
Sami adalah penyanyi kelahiran Inggris (Juli 1980). Ia menunjukkan bakat bermusiknya sejak kecil. Sami kecil daahwapat memainkan delapan hingga sembilan jenis alat musik. Ia bahkan dapat dengan mudah memahami musik abad pertengahan timur atau yang dikenal dengan istilah maqams. Bakat bermusiknya ditempa di Royal Academy of Music di London yang merupakan salah satu sekolah musik bergengsi di dunia.
Album Al-Mu'allim merupakan album pertama Sami yang dirilisnya pada bulan Juli 2003. Berisi single hits Al-Mu'allim dan Supplication, album ini sukses besar dengan total penjualan lebih dari 2 milliar. Dua tahun berselang (2005), Sami merilis album keduanya yang diberi judul My Ummah. Uniknya, album ini dibuat dalam dua versi: full (music) version dan acoustik version. Di album keduanya ini, popularitas Sami kian menanjak. Tinga single hitsnya yang berjudul Hasbi Rabbi, Mother, dan Munajat begitu diminati sehingga total penjualan album keduanya ini mencapai 4 milliar lebih.
Single Hasbi Rabbi yang dinyanyikan dalam tiga bahasa (Turki, Hindustan, dan Inggris) dianggap berhasil memadukan antara musik Barat dan Timur. Berkat lagu tersebut pula, Sami berhasil menggelar konser keliling dunia. Popularitas Sami pada 2005 terlihat dari padatnya pengunjung yang menyambangi website pribadinya (www.samiyusuf.com). Tercatat lebih dari 2 juta orang terdaftar di buku tamu situs tersebut. Chat room yang disediakan pun digunakan dan dikunjungi oleh sekitar 4000 penggemar.
Pada Januari 2009 yang lalu, Sami menelurkan album ketiganya yang diberi judul without you yang berisi dua single hits Asma Allah dan Forever Palestine. Maret 2010, Sami mengadakan konser di kota Copenhagen (Denmark) setelah sebelumnya berhasil menghibur penggemar setianya di Jerman.
Apa rahasia kesuksesan Sami di jagat musik dunia? Selain karena ridha Ilahi, lagu-lagu yang dinyanyikan Sami sarat dengan pesan cinta, kemurahan hati, toleransi, dan juga perdamaian. Liriknya mengingatkan umat Islam akan permasalahan kekinian. Selain itu, Sami juga menyisipkan masalah sosial dan isu kemanusiaan dalam lirik-lirik lagunya. Sami sangat mengharapkan lagu-lagunya dapat membuat kaum muda Islam bangga akan identitas dan agama mereka.
Sayang, tak semua orang beranggapan sama. Yvonne Ridley (wartawan Inggris yang pernah diculik oleh kelompok Taliban) beranggapan bahwa lagu-lagu Sami tersebut merupakan racun masyarakat jelata. Impian bahwa Islam dapat diterima oleh masyarakat Barat merupakan angan-angan (yang tidak akan pernah tercapai) semata meski Sami telah berhasil menggelar konser dan diterima oleh masyarakat Amerika. Yvonne tetap beranggapan bahwa mainstream masyarakat Barat terhadap Islam tidak akan pernah berubah dan selamanya mereka akan memusuhi (Islam).
Walaupun demikian, Sami tetap mempunyai impian besar sebagai seorang selebriti muslim. Dalam salah satu wawancara, sambil tertawa Sami mengungkapkan keinginannya bahwa suatu hari nanti ia tampil di MTV atau memenangkan penghargaan internasional seperti Grammy dan di atas pentas ia akan berkata pada seluruh dunia, "Salam 'alaykum (Salam Damai), terima kasih banyak dan ini adalah Islam."
Setelah Malcolm X, Muhammad Ali, dan Cat Stevens (Yusuf Islam) yang telah menggebrak dunia dengan kiprahnya di bidang masing-masing, sepertinya Islam membutuhkan tokoh-tokoh lain untuk menunjukkan pada dunia internasional bagaimana wajah Islam sesungguhnya yang penuh kedamaian dan jauh dari kekerasan dan terorisme. Semoga dengan kehadiran Sami Yusuf di blantika musik (nasyid) Internasional ini dapat mencitrakan wajah damai Islam. Amin.
Sumber: Majalah Percikan Iman
Artikel buat para Suami: 'Ungkapan Sederhana untuk Istri Tercinta'
Oleh Ust. M. Fauzil Adzim
Bila malam telah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi gurat-gurat kepenatan karena seharian badannya tak menemukan kesempatan untuk beristirahat barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.
Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya.
Di saat seperti itu, apakah yang anda pikirkan tentang dia? Masihkah anda memimpikan tentang seseorang yang senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama anda menuntut dia menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam berbicara, lulus dalam memilih setiap kata, serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.
Sekali lagi, masihkah anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak anda membiarkan istri anda membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak anda untuk melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara suami tidak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar jika ia tak sabar. Begitu pula manakala matanya amat mengantuk dan tak kunjung mendapat kesempatan untuk tidur sejenak, ketegangan emosinya akan menanjak. Di saat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak menjerit karena cubitannya yang bikin sakit.
Apa artinya? Benar, seorang istri sholihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tapi istri sholihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada anda.
Sementara gejolak-gejolak jiwa memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.
Jangankan istri anda yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi S'AW tidak mau mendengarkan, melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi S'AW hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan. Ketika menginginkan ibu anak-anak anda selalu lembut dalam mengasuh, bukan hanya nasehat yang perlu anda berikan. Ada kehangatan yang perlu anda berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta, dan kasih sayang.
Ada ketulusan yang harus anda usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak anda, sepenat apa pun ia. Ada lagi yang lain: PENGAKUAN. Meski ia tak pernah menuntut, tetapi mestikah anda menunggu sampai mukanya berkerut-kerut?
Karenanya, anda kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu melewati tengah malam, pandanglah istri anda yang terbaring letih itu, lalu pikirkanlah sejenak, tak adakah yang bisa anda lakukan sekedar mengucapkan terima kasih atau menyatakan sayang, bisa dengan kata-kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata.
Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. TUbuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti, ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta. Sampaikan padanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku antarkan untukmu?"
Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau anda terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly, tetapi semata karena mencari ridha ALLAH, sebab selain niat ikhlas karena ALLAH, tak ada artinya apa yang anda lakukan.
Anda tidak akan mendapati amal-amal anda saat berjumpa dengan ALLAH di yaumil-qiyamah. Alaakullihal, apa yang ingin anda lakukan, terserah anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan anda untuk menyatakan terima kasih, tak ada airmata duka yang menetes, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang anda berikan padanya, kelak istri anda akan berkata tentang anda sebagaimana Bunda 'Aisyah r.'a. berucap tentang suaminya, Rasulullah S'AW, "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."
Sesudah anda puas memandangi istrimu yang terbaring letih, setelah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.
Hamparkanlah ke tubuh istri anda dengan kasih sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan. Semoga anda termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali lelalki yang mulia. Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah S'AW berpesan tentang istri, "Wahai manusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka."
"Ketahuilah, kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari ALLAH, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan ikatan ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dalam mengurusi istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik," kata Rasulullah S'AW melanjutkan.
Anda telah mengambil istri anda sebagai amanah dari ALLAH. Kelak anda harus melaporkan kepada ALLAH Ta'ala bagaimana anda menunaikan amanah dari-Nya. Apakah anda mengabaikannya sehingga guratan-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, anda sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri? Semoga anda memberi ungkapan yang lebih agung untuk istri anda.
5 Kesalahan Perempuan dalam Mengemudi
1. Memakai sepatu bertumit tinggi.
2. Dalam keadaan panik, menginjak pedal kopling terlebih dahulu sebelum menginjak rem.
3. Sibuk melihat kaca spion utk memperhatikan dandanan bukan posisi kendaraan di belakang.
4. Bergosip di telepon selular sambil menyetir.
5. Menaruh tas di pangkuan.
Sumber: eve
2. Dalam keadaan panik, menginjak pedal kopling terlebih dahulu sebelum menginjak rem.
3. Sibuk melihat kaca spion utk memperhatikan dandanan bukan posisi kendaraan di belakang.
4. Bergosip di telepon selular sambil menyetir.
5. Menaruh tas di pangkuan.
Sumber: eve
Karakter adalah Kualitas kita
Character is our qualities. Karakter merupakan kualitas yang membedakan seseorang dengan orang lain. Banyak tokoh menjadi mengagumkan karena memiliki karakter yang kuat. Dalam buku 'Character Strength and Virtue'. Peterson dan Seligman membagi karakter kuat menjadi 24 dalam 6 kategori. Berikut 11 karakter yang mudah-mudahan bisa bikin kita sukses.
SPIRITUALITY (religiousness, faith, purpose)
Spiritualitas seseorang nggak selalu ditentukan oleh sikap keagamaannya. Spiritualitas di sini adalah having coherent beliefs about the higher purpose, the meaning of life, and the meaning of universe. Spirituality menjadikan pribadi yang 'deep' dalam memandang hidup. Tahu bahwa kita harus berbagi rezeki, nggak menilai orang dari fisiknya saja, yakin bahwa kebaikan harus diutamakan, dan merasakan adanya kekuatan Maha Besar (Tuhan).
GRATITUDE
seringnya kita nggak nyadar sama hal-hal kecil yang sebenernya hrs disyukuri. Focusing on the good thing mengundang energi positif dalam diri & membuat kita lebih happi and lively. ^_^
VITALITY (Zest, enthusiasm, vigor, energy)
Ayo, hadapi setiap pagi hari dengan penuh semangat. Make yourself feel alive and activated everyday! Hidup teratur dan sehat juga salah satu kuncinya. Kurangi tidur larut malam atau berlama-lama di depan komputer. Kalau kondisi fit, kita bakalan lebih fresh dan semnagat ngejalanin aktivitas.
CREATIVITY (Originality, ingenuity)
Orang yang kreatif berpikir secara konseptual. Selalu pengen nyiptain sesuatu yang baru and it's really exciting! Berpikir kreatif itu susah? nggak juga. You just have to set a side batasan-batasan dari hal yang pernah kamu lihat, yang terbentuk di otak. Jangan ragu sama ide yang absurd, karena semua yang hebat biasanya berawal dari sana.
CURIOSITY (interest, opennes to experience)
Kalau nggak punya ketertarikan sama apa-apa, one's life can be boring. Masih belum tahu ketertarikan kamu apa? why don't you put your interest into everything. Penasaran sama hal2 tertentu? langsung hubungin aja uncle Google to find it out. Atow pengen tahu seindah apa pulau Tidung? Kenapa weekend ini nggak kesana aja? Rasa penasaran akan membawa kamu pada hal-hal yang tak terduga.
PERSISTENCE (perseverance)
Biasakan untuk mengakhiri apa yang udah kamu mulai. Jangan setengah-setengah dalam menjalani apa pun. Yang namanya rintangan udah pasti dateng. Menyerah sih gampang aja. Tapi lalu apa yang kita dapet? Mencapai satu tujuan. Dibutuhkan ketekunan, Jangan itung berapa lamanya. Enjoy every moment and learn from every obstacle yang berhasil kamu lewatin.
HUMOR (playfulness)
Yang satu ini diartikan Peterson sebagai: liking to laugh and tease. Bringing smiles to other people. Seeing the light side. Yup, dont be too serious or sensitives dalam menanggapi sesuatu. Selalu liat sisi positif dari setiap masalah. Dan ternyata bercanda itu penting. Bikin suasana ceria dan hati senang. And you know what?? Happy people are the most productive ones.
SELF-REGULATION (self-control)
Agar jadi pribadi yang konsisten, kita harus belajar mengendalikan diri sebaik mungkin. Harus bisa mengontrol emosi dan keinginan. Manusia kan banyak maunya. Tapi tiap kali kita pengen sesuatu,,,,coba dipikir lagi,,,do you reaally need it?? Disiplin juga jadi bagian dari self control.
SOCIAL INTELLIGENCE (emotional & personal intelligence)
Erat kaitannya dengan kemampuan kita menempatkan diri di tengah2 suatu kelompok. Peka membaca situasi, perhatiin perasaan orang lain, dan lihat sikon setiap mau bertindak.
INTEGRITY (authenticity, honesty)
Tanpa integritas, seseorang akan dengan mudahnya menerima suap atau menyuap, tanpa rasa malu. Tanpa integritas, seseorang bisa bercerita bohong demi kebaikannya sendiri. Dan tanpa integritas, seseorang bisa lari dari tanggung jawabnya. Integritas adalah kualitas unggul karena semakin sedikit orang yang bisa mempertahankannya. Terutama saat memegang posisi penting. Latih integritas kamu dengan bersikap jujur dan adil. Juga selalu bertanggung jawab sama ucapan dan tindakan sendiri.
BRAVERY (valor)
Not shrinking from threat challenge, difficulty, or pain: acting on convictions even if unpopular. Begitulah penjelasan pak Peterson. Tantang diri kamu untuk melakukan hal-hal yang kamu takuti. Cari info sebanyak-banyaknya tentang hal tersebut bisa sangat membantu. Ngeri jadi opening act class meeting, naik panggung runway, atow memulai bisnis baru? break it and just do it!
SPIRITUALITY (religiousness, faith, purpose)
Spiritualitas seseorang nggak selalu ditentukan oleh sikap keagamaannya. Spiritualitas di sini adalah having coherent beliefs about the higher purpose, the meaning of life, and the meaning of universe. Spirituality menjadikan pribadi yang 'deep' dalam memandang hidup. Tahu bahwa kita harus berbagi rezeki, nggak menilai orang dari fisiknya saja, yakin bahwa kebaikan harus diutamakan, dan merasakan adanya kekuatan Maha Besar (Tuhan).
GRATITUDE
seringnya kita nggak nyadar sama hal-hal kecil yang sebenernya hrs disyukuri. Focusing on the good thing mengundang energi positif dalam diri & membuat kita lebih happi and lively. ^_^
VITALITY (Zest, enthusiasm, vigor, energy)
Ayo, hadapi setiap pagi hari dengan penuh semangat. Make yourself feel alive and activated everyday! Hidup teratur dan sehat juga salah satu kuncinya. Kurangi tidur larut malam atau berlama-lama di depan komputer. Kalau kondisi fit, kita bakalan lebih fresh dan semnagat ngejalanin aktivitas.
CREATIVITY (Originality, ingenuity)
Orang yang kreatif berpikir secara konseptual. Selalu pengen nyiptain sesuatu yang baru and it's really exciting! Berpikir kreatif itu susah? nggak juga. You just have to set a side batasan-batasan dari hal yang pernah kamu lihat, yang terbentuk di otak. Jangan ragu sama ide yang absurd, karena semua yang hebat biasanya berawal dari sana.
CURIOSITY (interest, opennes to experience)
Kalau nggak punya ketertarikan sama apa-apa, one's life can be boring. Masih belum tahu ketertarikan kamu apa? why don't you put your interest into everything. Penasaran sama hal2 tertentu? langsung hubungin aja uncle Google to find it out. Atow pengen tahu seindah apa pulau Tidung? Kenapa weekend ini nggak kesana aja? Rasa penasaran akan membawa kamu pada hal-hal yang tak terduga.
PERSISTENCE (perseverance)
Biasakan untuk mengakhiri apa yang udah kamu mulai. Jangan setengah-setengah dalam menjalani apa pun. Yang namanya rintangan udah pasti dateng. Menyerah sih gampang aja. Tapi lalu apa yang kita dapet? Mencapai satu tujuan. Dibutuhkan ketekunan, Jangan itung berapa lamanya. Enjoy every moment and learn from every obstacle yang berhasil kamu lewatin.
HUMOR (playfulness)
Yang satu ini diartikan Peterson sebagai: liking to laugh and tease. Bringing smiles to other people. Seeing the light side. Yup, dont be too serious or sensitives dalam menanggapi sesuatu. Selalu liat sisi positif dari setiap masalah. Dan ternyata bercanda itu penting. Bikin suasana ceria dan hati senang. And you know what?? Happy people are the most productive ones.
SELF-REGULATION (self-control)
Agar jadi pribadi yang konsisten, kita harus belajar mengendalikan diri sebaik mungkin. Harus bisa mengontrol emosi dan keinginan. Manusia kan banyak maunya. Tapi tiap kali kita pengen sesuatu,,,,coba dipikir lagi,,,do you reaally need it?? Disiplin juga jadi bagian dari self control.
SOCIAL INTELLIGENCE (emotional & personal intelligence)
Erat kaitannya dengan kemampuan kita menempatkan diri di tengah2 suatu kelompok. Peka membaca situasi, perhatiin perasaan orang lain, dan lihat sikon setiap mau bertindak.
INTEGRITY (authenticity, honesty)
Tanpa integritas, seseorang akan dengan mudahnya menerima suap atau menyuap, tanpa rasa malu. Tanpa integritas, seseorang bisa bercerita bohong demi kebaikannya sendiri. Dan tanpa integritas, seseorang bisa lari dari tanggung jawabnya. Integritas adalah kualitas unggul karena semakin sedikit orang yang bisa mempertahankannya. Terutama saat memegang posisi penting. Latih integritas kamu dengan bersikap jujur dan adil. Juga selalu bertanggung jawab sama ucapan dan tindakan sendiri.
BRAVERY (valor)
Not shrinking from threat challenge, difficulty, or pain: acting on convictions even if unpopular. Begitulah penjelasan pak Peterson. Tantang diri kamu untuk melakukan hal-hal yang kamu takuti. Cari info sebanyak-banyaknya tentang hal tersebut bisa sangat membantu. Ngeri jadi opening act class meeting, naik panggung runway, atow memulai bisnis baru? break it and just do it!
Jenjang Kebahagiaan
Banyak jalan agar terlihat awet muda. Satu di antaranya adalah dengan berusaha untuk selalu berbahagia. Dan, tentu saja, apa yang membuat seseorang bahagia bisa sangat berbeda dengan orang lain. Karena, kebahagiaan adalah suatu emosi yang sangat subyektif. Namun, Professor Martin Seligman dalam buku 'Authentic Happines. Using the New Positive Psychology to realize Your Potential for lasting fullfilment' mengidentifikasi kebahagiaan ke dalam tiga jenjang seperti berikut ini:
1. Kesenangan. Perasaan dasar, contohnya ekstase, gairah, orgasme, kegembiraan, dan keriangan. Yang masuk dalam kategori ini, misalnya mandi dengan air pancuran yang sejuk ketika anda merasa gerah, secangkir teh hangat setelah menyelesaikan masalah, memeluk anak anda, atau menonton acara TV kesenangan anda. "Kesenangan merupakan kegembiraan2 yang memiliki sensori yang jelas dan komponen emosional yang kuat. Semua itu hanya sementara, fana, dan hanya sedikit melibatkan pikiran, jika ada." Tulis Seligman.
2. Keterlibatan. Aktivitas-aktivitas dalam jenjang ini lebih terasa asyik buat kita daripada kesenangan2 sederhana yang tidak perlu dicampuri dengan perasaan dasar, contohnya terlibat dalam percakapan yang luar biasa, memanjat tebing, menciptakan gol, terbenam dalam sebuah buku yang sangat bagus, bermain catur, atau bernyanyi dalam sebuah paduan suara. "Waktu seakan berhenti ketika kita melakukan kegiatan itu. Keahlian kita menemukan tantangan dan kita terhubungkan dengan kekuatan kita. Kepuasan akhirnya lebih lama daripada kesenangan," ungkap Seligman.
3. Hidup yang Bermakna. Ini melibatkan penggunaan kekuatan2 khusus yang anda miliki ketika menghadapi suatu kasus yang lebih tinggi. "Kekuatan2 khusus adalah rute2 yang bertahan lama dan alamiah menuju kepada kepuasan itu merupakan rute kepada apa yg saya pahami sebagai hal yang akan membuat hidup menjadi lebih baik," tutur Seligman. Dalam pandangan Seligman, pengejaran kesenangan akan cepat surut. Karena itu, Seligman menganjurkan agar kita mengejar 'keterlibatan' dan 'makna' yang memiliki efek substansial pada kepuasan hidup. Dengan demikian, jika anda memiliki keterlibatan dan makna dalam hidup, perasaan senang anda pun akan bertambah secara signifikan.
1. Kesenangan. Perasaan dasar, contohnya ekstase, gairah, orgasme, kegembiraan, dan keriangan. Yang masuk dalam kategori ini, misalnya mandi dengan air pancuran yang sejuk ketika anda merasa gerah, secangkir teh hangat setelah menyelesaikan masalah, memeluk anak anda, atau menonton acara TV kesenangan anda. "Kesenangan merupakan kegembiraan2 yang memiliki sensori yang jelas dan komponen emosional yang kuat. Semua itu hanya sementara, fana, dan hanya sedikit melibatkan pikiran, jika ada." Tulis Seligman.
2. Keterlibatan. Aktivitas-aktivitas dalam jenjang ini lebih terasa asyik buat kita daripada kesenangan2 sederhana yang tidak perlu dicampuri dengan perasaan dasar, contohnya terlibat dalam percakapan yang luar biasa, memanjat tebing, menciptakan gol, terbenam dalam sebuah buku yang sangat bagus, bermain catur, atau bernyanyi dalam sebuah paduan suara. "Waktu seakan berhenti ketika kita melakukan kegiatan itu. Keahlian kita menemukan tantangan dan kita terhubungkan dengan kekuatan kita. Kepuasan akhirnya lebih lama daripada kesenangan," ungkap Seligman.
3. Hidup yang Bermakna. Ini melibatkan penggunaan kekuatan2 khusus yang anda miliki ketika menghadapi suatu kasus yang lebih tinggi. "Kekuatan2 khusus adalah rute2 yang bertahan lama dan alamiah menuju kepada kepuasan itu merupakan rute kepada apa yg saya pahami sebagai hal yang akan membuat hidup menjadi lebih baik," tutur Seligman. Dalam pandangan Seligman, pengejaran kesenangan akan cepat surut. Karena itu, Seligman menganjurkan agar kita mengejar 'keterlibatan' dan 'makna' yang memiliki efek substansial pada kepuasan hidup. Dengan demikian, jika anda memiliki keterlibatan dan makna dalam hidup, perasaan senang anda pun akan bertambah secara signifikan.
Pentingnya Gunung
Peran gunung sangat penting di alam ini karena ikut menentukan iklim dan aliran air di sekitarnya. Gunung juga sangat penting bagi berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu, selain itu juga sebagai sumber mineral. Pegunungan mempengaruhi aktivitas manusia, menentukan pola transportasi, komunikasi, dan pemukiman.
MINERAL
Kebanyakan sumber mineral berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral yang berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan penambangan.
IKLIM
Pegunungan sangat mempengaruhi aliran udara dan curah hujan. Suhu udara menjadi turun dengan semakin bertambahnya ketinggian. Ketika udara hangat bertiup ke atas menjadi dingin dan menguap menjadi embun, dan titik air turun mengikuti arah angin menjadi hujan.
ALIRAN AIR
Gunung sangat berpengaruh bagi terpenuhinya kebutuhan air untuk daerah yang sangat luas. Hal ini dikarenakan banyaknya curah hujan yang turun di lereng-lereng gunung. Kebanyakan hulu sungai berasal dari gunung. Aliran sungai dari gunung yang curam dan deras dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air.
AKTIVITAS MANUSIA
Di berbagai belahan bumi gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hubungan transportasi, pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan beraneka ragam kebudayaan. Masyarakat pegunungan tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai tradisi sejak jaman Majapahit. Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian.
TANAMAN DAN BINATANG
Gunung memiliki keaneka ragaman untuk berbagai ketinggian berbeda, yang menjadi tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis makhluk hidup hanya dapat bertahan di udara yang dingin di puncak gunung.
GUNUNG KERINCI 3805 m dpl
Terletak di antara 2 provinsi (Jambi dan Sumatera Barat). Berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Ada 5 tipe vegetasi: vegetasi dataran rendah, hutan pegunungan, montana, belukar gleichenia/paku-pakuan, dan vegetasi subalpine. Kekhasan gunung Kerinci: Hutan pinus, kambing hutan, bunga bangkai raksasa. Terdapat 36 jenis mamalia (24 jenis dilindungi), 140 jenis burung (26 jenis dilindungi dan 26 lainnya langka). Objek wisata di sekitar gunung Kerinci: Danau Gunung Tujuh dengan pemandangan alamnya yang indah.
Sumber: Buku 'Panduan Mendaki Gunung dalam Infografis'
MINERAL
Kebanyakan sumber mineral berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral yang berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan penambangan.
IKLIM
Pegunungan sangat mempengaruhi aliran udara dan curah hujan. Suhu udara menjadi turun dengan semakin bertambahnya ketinggian. Ketika udara hangat bertiup ke atas menjadi dingin dan menguap menjadi embun, dan titik air turun mengikuti arah angin menjadi hujan.
ALIRAN AIR
Gunung sangat berpengaruh bagi terpenuhinya kebutuhan air untuk daerah yang sangat luas. Hal ini dikarenakan banyaknya curah hujan yang turun di lereng-lereng gunung. Kebanyakan hulu sungai berasal dari gunung. Aliran sungai dari gunung yang curam dan deras dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air.
AKTIVITAS MANUSIA
Di berbagai belahan bumi gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hubungan transportasi, pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan beraneka ragam kebudayaan. Masyarakat pegunungan tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai tradisi sejak jaman Majapahit. Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian.
TANAMAN DAN BINATANG
Gunung memiliki keaneka ragaman untuk berbagai ketinggian berbeda, yang menjadi tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis makhluk hidup hanya dapat bertahan di udara yang dingin di puncak gunung.
GUNUNG KERINCI 3805 m dpl
Terletak di antara 2 provinsi (Jambi dan Sumatera Barat). Berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Ada 5 tipe vegetasi: vegetasi dataran rendah, hutan pegunungan, montana, belukar gleichenia/paku-pakuan, dan vegetasi subalpine. Kekhasan gunung Kerinci: Hutan pinus, kambing hutan, bunga bangkai raksasa. Terdapat 36 jenis mamalia (24 jenis dilindungi), 140 jenis burung (26 jenis dilindungi dan 26 lainnya langka). Objek wisata di sekitar gunung Kerinci: Danau Gunung Tujuh dengan pemandangan alamnya yang indah.
Sumber: Buku 'Panduan Mendaki Gunung dalam Infografis'
Friday, November 5, 2010
Upaya Mengelola Hati (Pasangan Suami Istri)
Banyak pasangan suami istri (pasutri) yang lebih senang tenggelam dalam permainan hati. Bukan mereka yang mengelola hati, tetapi justru hati yang mempermainkan mereka. Masing-masing pasutri sesungguhnya harus belajar tentang cara mengelola hati. Atau lebih tepatnya, membiasakan diri mengelola hati.
Sebagai contoh, saat seorang istri merasa sedih dan mendongkol, mendengar kata-kata suaminya yang cenderung kasar. banyak istri yang saat mengalami hal itu, justru mengikuti permainan hati. Kondisi hati yang sedang mendongkol, sengaja diperturutkan dengan melakukan hal-hal yang menurut dugaannya akan mampu meredam dan menenangkan jiwanya, padahal justru sebaliknya: membuat hati semakin membara.
Sebagian melampiaskannya dengan mengubah raut wajah menjadi seseram mungkin. Sebagian dengan menangis habis-habisan dan enggan menjawab pertanyaan suami yang kebingungan melihat istrinya tiba-tiba berubah karakter. Sebagian memilih diam seribu bahasa. Ada juga yang memilih 'mengulek' sambal sehalus mungkin.
Pelampiasan itu, sering dianggap sebagai jalan terbaik mengungkapkan rasa dongkol. Begitu juga seorang suami, yang melihat istrinya membandel, karena tidak mau mendengar nasihat suaminya. padahal bisa jadi, pendengarannya agak sedikit berkurang dan melemah, karena jatah uang belanja terlambat lama sekali. Bisa jadi, karakternya berubah drastis, karena kebutuhan privatnya terkebiri.
Banyak suami yang melampiaskannya dengan marah-marah, membentak-bentak, atau berkhotbah panjang lebar. Ada juga yang melampiaskannya dengan membanting pintu, mendiamkan istri, melotot, atau mungkin memilih menyetir kendaraan sekencangnya, atau membaca koran terbalik.
Padahal, hati itu harus dikelola. Saat seseorang bersedih, hendaknya ia mencari jalan mengatasi kesedihannya. Dengan mengingat-ingat berbagai kenikmatan yang diberikan oleh ALLAH SWT, misalnya dengan berdzikir dan menghibur diri dengan ayat-ayat ALLAH.
Bila hati mendongkol, seharusnya seseorang mengatur nafas, berusaha menekan emosi, lalu mencari-cari berbagai kebaikan pasangan yang membuatnya mengubah rasa mangkel menjadi senyuman indah di bibir. Bila perlu berdo'alah kepada ALLAH SwT.
Kesedihan, kedongkolan, emosi, amarah, kesuntukan, dan berbagai kondisi buruk dari hati, bukanlah untuk diperturukan. Semakin diperturutkan, kita akan semakin dipermainkan oleh hati kita sendiri.
Cobalah sesekali, saat marah sedang membara, saat emosi tidak terkendali, sebelum melampiaskannya dengan sumpah serapah, coba lihat wajah kita di cermin. Akan terlihat betapa memalukannya wajah kita. Saat melampiaskan kesedihan dengan menangis, batasilah tangisan itu dengan kebersahajaan dan batas-batas kenormalan.
Cobalah telaah, bahwa usai merasa puas dengan melampiaskan amarah, seseorang pasti dirundung penyesalan. Artinya, pelampiasannya itu bukanlah suatu hal yang normal. Menyesali adalah karakter pecundang. Orang yang hebat adalah orang yang mampu mengelola hati dan mengendalikan emosi, meski saat emosi sedang berkobar menyala-nyala.
Taken From: Majalah Nikah
Sebagai contoh, saat seorang istri merasa sedih dan mendongkol, mendengar kata-kata suaminya yang cenderung kasar. banyak istri yang saat mengalami hal itu, justru mengikuti permainan hati. Kondisi hati yang sedang mendongkol, sengaja diperturutkan dengan melakukan hal-hal yang menurut dugaannya akan mampu meredam dan menenangkan jiwanya, padahal justru sebaliknya: membuat hati semakin membara.
Sebagian melampiaskannya dengan mengubah raut wajah menjadi seseram mungkin. Sebagian dengan menangis habis-habisan dan enggan menjawab pertanyaan suami yang kebingungan melihat istrinya tiba-tiba berubah karakter. Sebagian memilih diam seribu bahasa. Ada juga yang memilih 'mengulek' sambal sehalus mungkin.
Pelampiasan itu, sering dianggap sebagai jalan terbaik mengungkapkan rasa dongkol. Begitu juga seorang suami, yang melihat istrinya membandel, karena tidak mau mendengar nasihat suaminya. padahal bisa jadi, pendengarannya agak sedikit berkurang dan melemah, karena jatah uang belanja terlambat lama sekali. Bisa jadi, karakternya berubah drastis, karena kebutuhan privatnya terkebiri.
Banyak suami yang melampiaskannya dengan marah-marah, membentak-bentak, atau berkhotbah panjang lebar. Ada juga yang melampiaskannya dengan membanting pintu, mendiamkan istri, melotot, atau mungkin memilih menyetir kendaraan sekencangnya, atau membaca koran terbalik.
Padahal, hati itu harus dikelola. Saat seseorang bersedih, hendaknya ia mencari jalan mengatasi kesedihannya. Dengan mengingat-ingat berbagai kenikmatan yang diberikan oleh ALLAH SWT, misalnya dengan berdzikir dan menghibur diri dengan ayat-ayat ALLAH.
Bila hati mendongkol, seharusnya seseorang mengatur nafas, berusaha menekan emosi, lalu mencari-cari berbagai kebaikan pasangan yang membuatnya mengubah rasa mangkel menjadi senyuman indah di bibir. Bila perlu berdo'alah kepada ALLAH SwT.
Kesedihan, kedongkolan, emosi, amarah, kesuntukan, dan berbagai kondisi buruk dari hati, bukanlah untuk diperturukan. Semakin diperturutkan, kita akan semakin dipermainkan oleh hati kita sendiri.
Cobalah sesekali, saat marah sedang membara, saat emosi tidak terkendali, sebelum melampiaskannya dengan sumpah serapah, coba lihat wajah kita di cermin. Akan terlihat betapa memalukannya wajah kita. Saat melampiaskan kesedihan dengan menangis, batasilah tangisan itu dengan kebersahajaan dan batas-batas kenormalan.
Cobalah telaah, bahwa usai merasa puas dengan melampiaskan amarah, seseorang pasti dirundung penyesalan. Artinya, pelampiasannya itu bukanlah suatu hal yang normal. Menyesali adalah karakter pecundang. Orang yang hebat adalah orang yang mampu mengelola hati dan mengendalikan emosi, meski saat emosi sedang berkobar menyala-nyala.
Taken From: Majalah Nikah
Mengusir Migren
Nama Migren diambil dari kata hemicrania atau sakit kepala pada satu sisi, meskipun pada kenyataannya bisa juga menyerang kedua sisi. Serangannya bersifat episodik, berlangsung 4 sampai 24 jam atau mungkin lebih, bergantung pada pengobatan yang diberikan, dan serangan tersebut dapat berulang bila terkena faktor pemicu.
Serangan migren terbagi menjadi dua jenis, yaitu klasik dan umum.
MIGREN KLASIK
Sakit kepala, berdenyut (beberapa orang merasakan seperti diketuk pada daerah depan atau puncak kepala). Keluhan nyeri juga dapat menyerang daerah sekitar telinga, atau sekitar mata. Pandangan menjadi kabur atau mata berkunang-kunang. Gejala lain yang dapat mengikuti serangan migren klasik adalah sulit berbicara, kebingungan, lengan atau kaki terasa lemah, terdapat sensasi geli pada daerah muka atau tangan. Jika serangannya hebat, dapat memicu rasa mual, bahkan muntah.
MIGREN UMUM
Terdapat perubahan mood dan fatigue (kelelahan yang amat sangat). Selama masa serangan, penderitanya dapat mengalami nyeri perut, diare, sering berkemih, dan muntah.
BAGAIMANA MENGATASI MIGREN?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi migren. Di antaranya adalah Menghindari pemicu, menghentikan rasa nyeri tatkala serangannya muncul, melakukan pengobatan pencegahan (profilaksis), dan melakukan perubahan gaya hidup.
MENGHINDARI PEMICU:
Beberapa faktor pemicu berikut perlu kita hindari (masing2 penderita berbeda faktor pemicunya): stres dan fatigue, alkohol (terutama bir dan anggur merah), Monosodium Glutamat (MSG) yang terdpat pada penyedap, ikan yang dikeringkan keju fermentasi, perubahan cuaca, iklim, atau ketinggian, perubahan pola tidur, cahaya yang menyilaukan, bau-bauan yang menyengat, rokok, khusus bagi wanita pengaruh hormon estrogen, biasanya pada saat menstruasi atau hamil merupakan faktor utama penyebab migren.
MENGHENTIKAN RASA NYERI:
Istirahat di tempat yang tenang dan tidak terlalu terang cahayanya, hindari pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi. Jika tindakan itu belum berhasil, dapat digunakan obat-obatan pereda rasa nyeri yang dijual bebas di pasaran (sebagian besar mengandung aspirin dan parasetamol). Yang perlu diingat, konsumsilah obat secara bijak, jangan sampai kelebihan dosis.
PENGOBATAN PENCEGAHAN:
Jika nyeri tak juga hilang setelah minum obat, segera hubungi dokter untuk dilakukan tindakan profilaksis (pencegahan) dengan menggunakan obat-obatan tertentu.
MENGUBAH GAYA HIDUP:
Pastikan makan secara teratur. Jika anda bekerja di dalam ruangan dengan kondisi yang statis, usahakan mencari udara segar dan melakukan gerak badan. Misalnya dengan berjalan kaki (bukan mengendarai mobil) pada saat anda mencari santap siang. Lakukan olahraga secara teratur. Aerobik 30 menit sehari sudah cukup bagi anda untuk memperbaiki sirkulasi darah. Usahakan lingkungan kerja anda senyaman mungkin, misalnya dengan mengatur tempat duduk, dan menghindari posisi duduk atau berdiri yang dapat membuat otot anda cedera atau teregang dalam waktu lama. Berhenti merokok!
KAPAN HARUS KE DOKTER?
Ada beberapa kondisi khusus yang mengharuskan anda tidak menunda pergi ke dokter, seperti: Serangan sakit kepala yang hebat, dan menyerang secara tiba-tiba. Serangan sakit kepala berat yang sering, tidak hanya menyerang satu sisi. Sakit kepala disertai dengan demam, leher kaku, kemerahan, gangguan mental, kejang, pandangan berganda, kelemahan, kesulitan bicara. Sakit kepala setelah mengalami infeksi saluran nafas, atau setelah merasakan infeksi pada tenggorokan (biasanya muncul sebagai tenggorokan kering disertai demam). Sakit kepala setelah mengalami cedera kepala, meskipun cedera ringan. Apalagi bila nyeri yang diderita semakin bertambah parah. Sakit kepala kronik yang makin bertambah parah setelah batuk, latihan fisik, peregangan, atau melakukan gerakan mendadak.
Sumber: Majalah Healthylife
Lepaskan Ikatan Stress!!! (Buat para superwoman :)))))
Secara general, stres dapat disebabkan oleh dua faktor; internal sekaligus eksternal. Faktor eksternal meliputi lingkungan fisik termasuk tantangan, dan harapan yang anda hadapi setiap hari. Faktor internal menentukan kemampuan tubuh anda untuk merespon dan menangani faktor eksternal yang mendorong stres. Berikut ini adalah hal-hal terkini yang sebagian besar menjadi penyebab stres:
1. Uang, 78%. Krisis moneter yang dihadapi dunia, berdampak pada semua aspek. Meningkatnya kebutuhan dan naiknya harga bahan pokok, sangat berpotensi menjadi pemicu stres. Tidak heran segala hal yang berhubungan dengan uang menduduki peringkat teratas tahun (2010) ini.
2. Tanggung Jawab dan Pekerjaan Domestik, 67%. Sekarang ini multitasking sudah menjadi standar utama. Superwoman dalam arti sesungguhnya. Para perempuan sekarang harus meluangkan waktu 10 jam lebih untuk pekerjaan kantor, dan masih harus tetap mengerjakan tanggung jawab urusan domestik.
3. Pekerjaan, 60%. Hello techno-stress. Tidak hanya tuntutan tugas yang 'memanggil'. Telepon, email, sms, bbm 24 jam/7 hari, hampir tidak memberi waktu untuk 'bernafas'. KIta punya rekan yang duduk di sebelah, tapi jarang saling berbicara. Jarak yang memutuskan koneksi antar manusia dan support sosial menjadi salah satu pemicu stres.
4. HUbungan Personal, 56%. Beban yang disebabkan oleh pekerjaan dan uang, bisa membuat hubungan kita dan partner menjadi 'panas' karena stres. Detail kecil yang kadang muncul, bisa menjadi pemicu pertengkaran yang mengarah pada stres.
5. Bencana Alam, 43%. Bencana alam yang membuat kita kehilangan orang-orang yang disayang, terkadang juga memicu stres.
KOMPONEN GENETIK
Berdasarkan riset, beberapa dari kita terlahir dengan 'perangkat' yang lebih baik untuk menghadapi stres. Penelitian terakhir mengatakan bahwa jika kita memiliki level NPY tinggi, maka otak tetap dapat bekerja maksimal, meskipun dalam tekanan stres. Sesungguhnya, secara biologis, diprediksikan 50% bagian dari tubuh kita dapat menerima dan mengatasi stres. Jadi satu hal yang perlu kita percaya, bahwa 'gen kita bukanlah takdir kita'.
Fakta Mengejutkan Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi:
Pustakawan: Pekerjaan repetitif dan harus berbisik sepanjang hari.
Manicurist: shift yang panjang, urat tangan yang sakit, dan terekspos zat kimia yang berbahaya.
Guru: Menghadapi remaja bermasalah setiap hari dengan upah kecil.
Statistisi, Akuntan, Ekonom, Matematikawan: Berkutat dengan angka dan detail hitungan yang berjumlah banyak dan menuntut ketelitian tinggi.
Sumber: Marie Claire
1. Uang, 78%. Krisis moneter yang dihadapi dunia, berdampak pada semua aspek. Meningkatnya kebutuhan dan naiknya harga bahan pokok, sangat berpotensi menjadi pemicu stres. Tidak heran segala hal yang berhubungan dengan uang menduduki peringkat teratas tahun (2010) ini.
2. Tanggung Jawab dan Pekerjaan Domestik, 67%. Sekarang ini multitasking sudah menjadi standar utama. Superwoman dalam arti sesungguhnya. Para perempuan sekarang harus meluangkan waktu 10 jam lebih untuk pekerjaan kantor, dan masih harus tetap mengerjakan tanggung jawab urusan domestik.
3. Pekerjaan, 60%. Hello techno-stress. Tidak hanya tuntutan tugas yang 'memanggil'. Telepon, email, sms, bbm 24 jam/7 hari, hampir tidak memberi waktu untuk 'bernafas'. KIta punya rekan yang duduk di sebelah, tapi jarang saling berbicara. Jarak yang memutuskan koneksi antar manusia dan support sosial menjadi salah satu pemicu stres.
4. HUbungan Personal, 56%. Beban yang disebabkan oleh pekerjaan dan uang, bisa membuat hubungan kita dan partner menjadi 'panas' karena stres. Detail kecil yang kadang muncul, bisa menjadi pemicu pertengkaran yang mengarah pada stres.
5. Bencana Alam, 43%. Bencana alam yang membuat kita kehilangan orang-orang yang disayang, terkadang juga memicu stres.
KOMPONEN GENETIK
Berdasarkan riset, beberapa dari kita terlahir dengan 'perangkat' yang lebih baik untuk menghadapi stres. Penelitian terakhir mengatakan bahwa jika kita memiliki level NPY tinggi, maka otak tetap dapat bekerja maksimal, meskipun dalam tekanan stres. Sesungguhnya, secara biologis, diprediksikan 50% bagian dari tubuh kita dapat menerima dan mengatasi stres. Jadi satu hal yang perlu kita percaya, bahwa 'gen kita bukanlah takdir kita'.
Fakta Mengejutkan Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi:
Pustakawan: Pekerjaan repetitif dan harus berbisik sepanjang hari.
Manicurist: shift yang panjang, urat tangan yang sakit, dan terekspos zat kimia yang berbahaya.
Guru: Menghadapi remaja bermasalah setiap hari dengan upah kecil.
Statistisi, Akuntan, Ekonom, Matematikawan: Berkutat dengan angka dan detail hitungan yang berjumlah banyak dan menuntut ketelitian tinggi.
Sumber: Marie Claire
Keharuman Rezeki Kedai Kopi...
Secangkir kopi memang ideal untuk diseruput kapan saja. Entah untuk 'suntikan' energi di pagi hari, membuang rasa eneg setelah makan siang, atau hang out bersama teman sepulang kerja. Tanpa disadari, menikmati kopi dan duduk-duduk santai di kedainya telah menjadi semacam kebutuhan warga kota besar. Itu sebabnya, kedai kopi menjamur sejak beberapa tahun terakhir di mal hingga gedung perkantoran. Kepopuleran gaya hidup ini membuat beberapa pengusaha wanita jatuh cinta dan memutuskan membangun kedai kopi miliknya sendiri. Contohnya BENGAWAN SOLO COFFE (Julian Wibowo, andalkan 3 cara berjualan)
Nama sungai terbesar di Jawa yang melegenda, dipilih Julian untuk mengusung bisnis kedai kopi lokalnya yang lain dari yang lain. Pasalnya, kedai ini menawarkan berbagai bubuk kopi Indonesia, yang diracik menjadi aneka bentuk dan rasa kopi istimewa. Di antaranya cappucino, espresso, coffe latte, macchiato, caramel latte, mocha latte, hot chocolate, dan vanilla. Namun, yang paling laris tetap dua racikan kopi yang dinamakan The Ultimate dan Brandy Cookies. Harga per cangkir mulai dari Rp. 8000 sampai Rp. 26000.
Nama sungai terbesar di Jawa yang melegenda, dipilih Julian untuk mengusung bisnis kedai kopi lokalnya yang lain dari yang lain. Pasalnya, kedai ini menawarkan berbagai bubuk kopi Indonesia, yang diracik menjadi aneka bentuk dan rasa kopi istimewa. Di antaranya cappucino, espresso, coffe latte, macchiato, caramel latte, mocha latte, hot chocolate, dan vanilla. Namun, yang paling laris tetap dua racikan kopi yang dinamakan The Ultimate dan Brandy Cookies. Harga per cangkir mulai dari Rp. 8000 sampai Rp. 26000.
Cut Nyak Dien...
Nanggroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang banyak melahirkan pahlawan perempuan yang gigih tidak kenal kompromi dalam melawan kaum imperialis. Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja, di mana pada usianya yang lanjut masih mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda dan akhirnya ditangkap.
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan kemerdekaan nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1848 yang sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya, dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan, bahkan juga pahlawan kemerdekaan nasional.
Sebagaimana lazimnya putri-putri bangsawan Aceh, sejak kecil Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama. Pendidikan ini selain diberikan orang tuanya, juga para guru agama. Pengetahuan mengenai rumah tangga, baik memasak maupun cara menghadapi atau melayani suami, dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, didapatkan dari ibunda dan kerabatnya. Karena pengaruh didikan agama yang amat kuat, didukung suasana lingkungannya, Cut Nyak Dien memiliki sifat tabah, teguh pendirian, dan tawakal.
Cut Nyak Dien dibesarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat, suasana Perang Aceh. Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan. Perlawanan yang keras itu semata-mata dilandasi keyakinan agama serta perasaan benci yang mendalam dan meluap-luap kepada kaum kafir.
Cut Nyak Dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia, yaitu tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga, putra dari Uleebalang Lam Nga XIII. Perayaan pernikahan dimeriahkan oleh kehadiran penyair terkenal Abdul Karim yang membawakan syair-syair bernafaskan agama dan mengagungkan perbuatan-perbuatan heroik sehingga dapat menggugah semangat bagi yang mendengarkannya. SEtelah dianggap mampu mengurus rumah tangga sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya. Selanjutnya kehidupan rumah tangganya berjalan baik dan harmonis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.
Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara Kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.
Ketika Perang Aceh meletus tahun 1873, suami Cut Nyak Dien turut aktif di garis depan sehingga merupakan tokoh peperangan di daerah VI Mukim. karena itu, Teuku Ibrahim jarang berkumpul dengan istri dan anaknya. Cut Nyak Dien mengikhlaskan keterlibatan suaminya dalam peperangan, bahkan menjadi pendorong dan pembakar semangat juang suaminya. Untuk mengobati kerinduan pada suaminya yang berada jauh di medan perang, sambil membuai sang buah hatinya ia menyanyikan syair-syair yang menumbuhkan semangat perjuangan. Ketika sesekali suaminya pulang ke rumah, maka yang dibicarakan dan dilakukan Cut Nyak Dien tak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kaum kafir Belanda.
Dua tahun setelah kematian suami pertamanya, atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu membebaskan tanah Aceh dari penjajahan kaum kafir terkabul, karena Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang juga terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda. Teuku Umar bersama dengan Cut Nyak Dien berjuang membebaskan Aceh dari penjajahan Belanda.
Perlawanan terhadap Belanda kian hebat. Beberapa wilayah yang sudah dikuasai Belanda berhasil direbutnya. Dengan menikahi Cut Nyak Dien, Teuku Umar kian mendapatkan dukungan. Meskipun telah mempunyai istri sebelumnya, Cut Nyak Dien lah yang paling berpengaruh terhadap Teuku Umar. Perempuan inilah yang senantiasa membangkitkan semangat juangnya, mempengaruhi, mengekang tindakannya, sekaligus menghilangkan kebiasaan buruknya.
Teuku Umar sendiri terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, ia pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur.
Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Cut Nyak Dien mengkoordinasikan serangan besar-besaran terhadap beberapa kedudukan Belanda. Segala barang berharga yang masih dimilikinya dikorbankan untuk mengisi kas peperangan. Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun. Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu, bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya tapi sekali pun tidak pernah berhasil.
Keterlibatan Cut Nyak Dien dalam perang Aceh tampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Masjid Besar Aceh. Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, "Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu masjid kita dibakar! Mereka menentang ALLAH! Tempatmu beribadah dibinasakan! Nama ALLAH dicemarkan! Camkanlah itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?"
Lama-lama pasukan Cut Nyak Dien melemah. Kehidupan putri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya. Usianya kian lanjut, kesehatannya kian menurun, seiring dengan bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan berbagai penyakit tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu, jumlah pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh makanan. Tapi ketika Pang Laot Ali, tangan kanan sekaligus panglimanya, menawarkan untuk menyerah sebagai jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini, Cut Nyak Dien menjadi sangat marah. Tapi Pang Laot Ali tetap tak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia berkhianat dan kepada Belanda ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat, di antaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya.
Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak tertangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya.
Ketika tertangkap, wanita yang sudah tak berdaya dan rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya. Dari mulutnya terucap kalimat, "Ya ALLAH ya Tuhan, inikah nasib perjuanganku? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir."
Cut Nyak Dien marah luar biasa kepada Pang Laot Ali. Sedangkan kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi penangkapan itu, sikap menentang mujahidah ini masih tampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya. Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang sehingga Cut Nyak Dien pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, yang berarti Belanda mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali.
Di Sumedang tak banyak orang yang tahu perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun. Pakaiannya lusuh, dan hanya itu saja yang melekat di tubuhnya. Sebuah tasbih tak lepas dari tangannya, juga sebuah periuk nasi dari tanah liat. Dia datang ke Sumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik Belanda, yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangan di Aceh pada 11 Desember 1906.
Perempuan tua itu lalu dititipkan kepada Bupati Sumedang, Pangeran Aria Suriaatmaja, yang digelari Pangeran Makkah. Melihat perempuan tua yang amat taat beragama itu, Bupati tak menempatkannya di penjara, tetapi di rumah H. Ilyas, seorang tokoh agama, di belakang Kaum (masjid besar Sumedang). Di rumah itulah perempuan itu tinggal dan dirawat.
Di antara mereka yang datang, banyak membawakan makanan atau pakaian, selain karena mereka menaruh hormat dan simpati yang besar, juga karena ibu Perbu (sebutan masyarakat untuk Cut Nyak Dien) tak bersedia menerima apa pun yang diberikan oleh Belanda. Keadaa ini terus berlangsung hingga 6 November 1908, saat Ibu Perbu meninggal dunia. Dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh, sebuah kompleks pemakaman para bangsawan pangeran Sumedang, tak jauh dari pusat kota Sumedang. Sampai wafatnya, masyarakat Sumedang belum tahu siapa sesungguhnya perempuan yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat itu, bahkan hingga kemerdekaan Indonesia.
Ketika masyarakat Sumedang beralih generasi dan melupakan Ibu Perbu, pada tahun 60-an, berdasarkan keterangan pemerintah Belanda baru diketahui bahwa Cut Nyak Dien, seorang pahlawan wanita Aceh yang terkenal, telah diasingkan ke Pulau Jawa, Sumedang, Jawa Barat. Pengasingan itu berdasarkan Surat Keputusan No.23. Akhirnya, dengan mudah dapat dipastikan bahwa Ibu Perbu tak lain adalah Cut Nyak Dien yang diasingkan Belanda bersama seorang Panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama Teungku Nana berusia 15 tahun.
Perjuangan Cut Nyak Dien menimbulkan rasa takjub para pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita ini. Zentgraaff mengatakan, para wanitalah yang merupakan de leidster van het verzet (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu. Aceh mengenal Grandes Dames (wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor.
Dari Malahayati hingga Cut Nyak Dien adalah cermin zaman yang membuat kita harus bersyukur bahwa dari nenek moyang kita ada yang menjadi pahlawan zamannya dengan penuh ketulusan untuk membela kehormatan agama dan tanah air dari tindak kesewenangan dan ketidak adilan.
Berangkat dari perjuangan yang telah dilakukan oleh perempuan pada masa lampau maka dapat dikatakan bahwa perempuan muslimah zaman lampau memiliki keberanian yang tinggi. Mereka membuktikan bahwa perempuan bukan makhluk lemah dalam mempertahankan cita-cita, agama, dan hak asasinya, walaupun tidak melupakan tugas utama kodrat mereka sebagai ibu yang melahirkan anak-anak negeri penerus perjuangan. Hal inilah yang penting untuk terus diingatkan kepada perempuan muslimah pada saat ini, khususnya bagi perempuan muslimah dan bagi perempuan di seluruh Indonesia pada umumnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa perjuangan perempuan telah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal ini dibuktikan dari adanya sejarah yang bukan hanya untuk dikenang, tetapi dapat dijadikan sebuah semangat untuk membangun jiwa perempuan yang kuat dan berkarakter.
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan kemerdekaan nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1848 yang sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya, dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan, bahkan juga pahlawan kemerdekaan nasional.
Sebagaimana lazimnya putri-putri bangsawan Aceh, sejak kecil Cut Nyak Dien memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama. Pendidikan ini selain diberikan orang tuanya, juga para guru agama. Pengetahuan mengenai rumah tangga, baik memasak maupun cara menghadapi atau melayani suami, dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, didapatkan dari ibunda dan kerabatnya. Karena pengaruh didikan agama yang amat kuat, didukung suasana lingkungannya, Cut Nyak Dien memiliki sifat tabah, teguh pendirian, dan tawakal.
Cut Nyak Dien dibesarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat, suasana Perang Aceh. Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan. Perlawanan yang keras itu semata-mata dilandasi keyakinan agama serta perasaan benci yang mendalam dan meluap-luap kepada kaum kafir.
Cut Nyak Dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia, yaitu tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga, putra dari Uleebalang Lam Nga XIII. Perayaan pernikahan dimeriahkan oleh kehadiran penyair terkenal Abdul Karim yang membawakan syair-syair bernafaskan agama dan mengagungkan perbuatan-perbuatan heroik sehingga dapat menggugah semangat bagi yang mendengarkannya. SEtelah dianggap mampu mengurus rumah tangga sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya. Selanjutnya kehidupan rumah tangganya berjalan baik dan harmonis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.
Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara Kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.
Ketika Perang Aceh meletus tahun 1873, suami Cut Nyak Dien turut aktif di garis depan sehingga merupakan tokoh peperangan di daerah VI Mukim. karena itu, Teuku Ibrahim jarang berkumpul dengan istri dan anaknya. Cut Nyak Dien mengikhlaskan keterlibatan suaminya dalam peperangan, bahkan menjadi pendorong dan pembakar semangat juang suaminya. Untuk mengobati kerinduan pada suaminya yang berada jauh di medan perang, sambil membuai sang buah hatinya ia menyanyikan syair-syair yang menumbuhkan semangat perjuangan. Ketika sesekali suaminya pulang ke rumah, maka yang dibicarakan dan dilakukan Cut Nyak Dien tak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kaum kafir Belanda.
Dua tahun setelah kematian suami pertamanya, atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu membebaskan tanah Aceh dari penjajahan kaum kafir terkabul, karena Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang juga terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda. Teuku Umar bersama dengan Cut Nyak Dien berjuang membebaskan Aceh dari penjajahan Belanda.
Perlawanan terhadap Belanda kian hebat. Beberapa wilayah yang sudah dikuasai Belanda berhasil direbutnya. Dengan menikahi Cut Nyak Dien, Teuku Umar kian mendapatkan dukungan. Meskipun telah mempunyai istri sebelumnya, Cut Nyak Dien lah yang paling berpengaruh terhadap Teuku Umar. Perempuan inilah yang senantiasa membangkitkan semangat juangnya, mempengaruhi, mengekang tindakannya, sekaligus menghilangkan kebiasaan buruknya.
Teuku Umar sendiri terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, ia pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur.
Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Cut Nyak Dien mengkoordinasikan serangan besar-besaran terhadap beberapa kedudukan Belanda. Segala barang berharga yang masih dimilikinya dikorbankan untuk mengisi kas peperangan. Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun. Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu, bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya tapi sekali pun tidak pernah berhasil.
Keterlibatan Cut Nyak Dien dalam perang Aceh tampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Masjid Besar Aceh. Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, "Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu masjid kita dibakar! Mereka menentang ALLAH! Tempatmu beribadah dibinasakan! Nama ALLAH dicemarkan! Camkanlah itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?"
Lama-lama pasukan Cut Nyak Dien melemah. Kehidupan putri bangsawan ini kian sengsara akibat selalu hidup di dalam hutan dengan makanan seadanya. Usianya kian lanjut, kesehatannya kian menurun, seiring dengan bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan berbagai penyakit tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu, jumlah pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh makanan. Tapi ketika Pang Laot Ali, tangan kanan sekaligus panglimanya, menawarkan untuk menyerah sebagai jalan pembebasan dari kehidupan yang serba terpencil dan penuh penderitaan ini, Cut Nyak Dien menjadi sangat marah. Tapi Pang Laot Ali tetap tak sampai hati melihat penderitaan pimpinannya. Akhirnya ia berkhianat dan kepada Belanda ia melaporkan persembunyiannya dengan beberapa syarat, di antaranya jangan melakukan kekerasan dan harus menghormatinya.
Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak tertangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya.
Ketika tertangkap, wanita yang sudah tak berdaya dan rabun ini, mengangkat kedua belah tangannya. Dari mulutnya terucap kalimat, "Ya ALLAH ya Tuhan, inikah nasib perjuanganku? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir."
Cut Nyak Dien marah luar biasa kepada Pang Laot Ali. Sedangkan kepada Letnan Van Vureen yang memimpin operasi penangkapan itu, sikap menentang mujahidah ini masih tampak dengan mencabut rencong hendak menikamnya. Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang sehingga Cut Nyak Dien pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, yang berarti Belanda mengingkari salah satu butir perjanjiannya dengan Pang Laot Ali.
Di Sumedang tak banyak orang yang tahu perempuan ini. Tua renta dan bermata rabun. Pakaiannya lusuh, dan hanya itu saja yang melekat di tubuhnya. Sebuah tasbih tak lepas dari tangannya, juga sebuah periuk nasi dari tanah liat. Dia datang ke Sumedang bersama dua pengikutnya sebagai tahanan politik Belanda, yang ingin mengasingkannya dari medan perjuangan di Aceh pada 11 Desember 1906.
Perempuan tua itu lalu dititipkan kepada Bupati Sumedang, Pangeran Aria Suriaatmaja, yang digelari Pangeran Makkah. Melihat perempuan tua yang amat taat beragama itu, Bupati tak menempatkannya di penjara, tetapi di rumah H. Ilyas, seorang tokoh agama, di belakang Kaum (masjid besar Sumedang). Di rumah itulah perempuan itu tinggal dan dirawat.
Di antara mereka yang datang, banyak membawakan makanan atau pakaian, selain karena mereka menaruh hormat dan simpati yang besar, juga karena ibu Perbu (sebutan masyarakat untuk Cut Nyak Dien) tak bersedia menerima apa pun yang diberikan oleh Belanda. Keadaa ini terus berlangsung hingga 6 November 1908, saat Ibu Perbu meninggal dunia. Dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh, sebuah kompleks pemakaman para bangsawan pangeran Sumedang, tak jauh dari pusat kota Sumedang. Sampai wafatnya, masyarakat Sumedang belum tahu siapa sesungguhnya perempuan yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat itu, bahkan hingga kemerdekaan Indonesia.
Ketika masyarakat Sumedang beralih generasi dan melupakan Ibu Perbu, pada tahun 60-an, berdasarkan keterangan pemerintah Belanda baru diketahui bahwa Cut Nyak Dien, seorang pahlawan wanita Aceh yang terkenal, telah diasingkan ke Pulau Jawa, Sumedang, Jawa Barat. Pengasingan itu berdasarkan Surat Keputusan No.23. Akhirnya, dengan mudah dapat dipastikan bahwa Ibu Perbu tak lain adalah Cut Nyak Dien yang diasingkan Belanda bersama seorang Panglima berusia 50 tahun dan seorang kemenakannya bernama Teungku Nana berusia 15 tahun.
Perjuangan Cut Nyak Dien menimbulkan rasa takjub para pakar sejarah asing, sehingga banyak buku yang melukiskan kehebatan pejuang wanita ini. Zentgraaff mengatakan, para wanitalah yang merupakan de leidster van het verzet (pemimpin perlawanan) terhadap Belanda dalam perang besar itu. Aceh mengenal Grandes Dames (wanita-wanita besar) yang memegang peranan penting dalam berbagai sektor.
Dari Malahayati hingga Cut Nyak Dien adalah cermin zaman yang membuat kita harus bersyukur bahwa dari nenek moyang kita ada yang menjadi pahlawan zamannya dengan penuh ketulusan untuk membela kehormatan agama dan tanah air dari tindak kesewenangan dan ketidak adilan.
Berangkat dari perjuangan yang telah dilakukan oleh perempuan pada masa lampau maka dapat dikatakan bahwa perempuan muslimah zaman lampau memiliki keberanian yang tinggi. Mereka membuktikan bahwa perempuan bukan makhluk lemah dalam mempertahankan cita-cita, agama, dan hak asasinya, walaupun tidak melupakan tugas utama kodrat mereka sebagai ibu yang melahirkan anak-anak negeri penerus perjuangan. Hal inilah yang penting untuk terus diingatkan kepada perempuan muslimah pada saat ini, khususnya bagi perempuan muslimah dan bagi perempuan di seluruh Indonesia pada umumnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa perjuangan perempuan telah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal ini dibuktikan dari adanya sejarah yang bukan hanya untuk dikenang, tetapi dapat dijadikan sebuah semangat untuk membangun jiwa perempuan yang kuat dan berkarakter.
Malahayati
Malahayati merupakan salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1585-1604, Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Malahayati memimpin 2000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda Pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Laksamana Malahayati merupakan sosok pahlawan yang jarang disebut namanya dan tidak pernah diungkit searahnya. Dia adalah laksamana perempuan pertama di dunia dan seorang petarung garis depan. Laskar Inong Balee yang dipimpinnya disegani musuh dan kawan. Kisah Laksamana Malahayati, walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya. Suami Malahayati gugur pada pertempuran melawan Portugis. Konon kabarnya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Malahayati. Malahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong Balee.
Karier militer Malahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi di angkatan laut Kerajaan Aceh kala itu. Sebagaimana layaknya para pemimpin zaman itu, Laksamana Malahayati turut bertempur di garis depan melawan kekuatan Portugis dan Belanda yang hendak menguasai jalur laut selat Malaka. Di bawah kepemimpinan Malahayati, Angkatan Laut Kerajaan Aceh terbilang besar dengan armada yang terdiri dari ratusan kapal perang. Adalah Cornelis de Houtman, orang Belanda yang pertama tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang kedua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1559, Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini kena batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda dipukul mundur armada Laksamana Malahayati. Banyak orang-orangnya yang terbunuh dan ditawan, sedangkan Cornelis de Houtman sendiri mati di tangan Laksamana Malahayati pada tanggal 11 September 1599.
Selain armada Belanda, Laksamana Malahayati juga berhasil memukul mundur armada Portugis. Reputasi Malahayati sebagai penjaga pintu gerbang kerajaan membuat Inggris yang belakangan masuk ke wilayah ini, memilih untuk menempuh jalan damai. Surat baik-baik dari Ratu Elizabeth I yang dibawa oleh James Lancaster untuk Sultan Aceh, membuka jalan bagi Inggris untuk menuju Jawa dan membuka pos dagang di Banten. keberhasilan ini membuat James Lancaster dianugerahi gelar bangsawan sepulangnya ia ke Inggris.
Markas pasukan Inong Balee berada di Lam Kuta, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Salah satu jejak perjuangan yang masih tersisa hingga kini adalah kompleks makam Malahayati yang berada di puncak bukit dan sebuah benteng yang disebut Benteng Inong Balee di tepi pantai Selat Malaka, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sumber: Buku 'KOntribusi Muslimah dalam Mihwar Daulah'
Malahayati memimpin 2000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda Pahlawan yang telah tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal, dan mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Laksamana Malahayati merupakan sosok pahlawan yang jarang disebut namanya dan tidak pernah diungkit searahnya. Dia adalah laksamana perempuan pertama di dunia dan seorang petarung garis depan. Laskar Inong Balee yang dipimpinnya disegani musuh dan kawan. Kisah Laksamana Malahayati, walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya. Suami Malahayati gugur pada pertempuran melawan Portugis. Konon kabarnya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Malahayati. Malahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong Balee.
Karier militer Malahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi di angkatan laut Kerajaan Aceh kala itu. Sebagaimana layaknya para pemimpin zaman itu, Laksamana Malahayati turut bertempur di garis depan melawan kekuatan Portugis dan Belanda yang hendak menguasai jalur laut selat Malaka. Di bawah kepemimpinan Malahayati, Angkatan Laut Kerajaan Aceh terbilang besar dengan armada yang terdiri dari ratusan kapal perang. Adalah Cornelis de Houtman, orang Belanda yang pertama tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang kedua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1559, Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini kena batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda dipukul mundur armada Laksamana Malahayati. Banyak orang-orangnya yang terbunuh dan ditawan, sedangkan Cornelis de Houtman sendiri mati di tangan Laksamana Malahayati pada tanggal 11 September 1599.
Selain armada Belanda, Laksamana Malahayati juga berhasil memukul mundur armada Portugis. Reputasi Malahayati sebagai penjaga pintu gerbang kerajaan membuat Inggris yang belakangan masuk ke wilayah ini, memilih untuk menempuh jalan damai. Surat baik-baik dari Ratu Elizabeth I yang dibawa oleh James Lancaster untuk Sultan Aceh, membuka jalan bagi Inggris untuk menuju Jawa dan membuka pos dagang di Banten. keberhasilan ini membuat James Lancaster dianugerahi gelar bangsawan sepulangnya ia ke Inggris.
Markas pasukan Inong Balee berada di Lam Kuta, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Salah satu jejak perjuangan yang masih tersisa hingga kini adalah kompleks makam Malahayati yang berada di puncak bukit dan sebuah benteng yang disebut Benteng Inong Balee di tepi pantai Selat Malaka, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sumber: Buku 'KOntribusi Muslimah dalam Mihwar Daulah'
Dewi Sartika
Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi sunda, Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Meski melanggar adat saat itu, orang tuanya bersikukuh untuk menyekolahkan Dewi Sartika, ke sekolah Belanda pula. Sepeninggal ayahnya, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya (kakak ibunnya) yang berkedudukan sebagai patih di Cicalengka. Dari pamannya, beliau mendapatkan didikan mengenai kesundaan, sedangkan wawasan kebudayaan Barat diperolehnya dari didikan seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda.
Sejak kecil Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik di sekolah, mengajari baca tulis, dan bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar-mengajar.
Waktu itu Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan. Gempar, karena di waktu itu belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan seorang anak perempuan.
Ketika sudah mulai remaja, Dewi Sartika kembali ke ibunya di Bandung. Jiwanya yang semakin dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta-merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru.
Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya menjadi materi pelajaran saat itu.
Usai konsultasi dengan Bupati R.A.Martanagara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka sakola istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang, yaitu Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.
Setahun kemudian, yaitu pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, membuktikan kepada bangsa kita bahwa perempuan memiliki kemampuan yang tak ada bedanya dengan laki-laki. Pada tahun 1910, dengan menggunakan hartanya pribadi, sekolahnya diperbaiki lagi sehingga bisa lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Pada tahun-tahun berikutnya, di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia kesepuluh, tahun 1914, nama sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga per empat. Semangat ini menyebrang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota kabupatennya pada tahun 1920, ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanan.
Pada bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Dewi". Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 di Tasikmalaya dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakamam sederhana di pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung.
Sejak kecil Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik di sekolah, mengajari baca tulis, dan bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar-mengajar.
Waktu itu Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan. Gempar, karena di waktu itu belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan seorang anak perempuan.
Ketika sudah mulai remaja, Dewi Sartika kembali ke ibunya di Bandung. Jiwanya yang semakin dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta-merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru.
Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya menjadi materi pelajaran saat itu.
Usai konsultasi dengan Bupati R.A.Martanagara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka sakola istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang, yaitu Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.
Setahun kemudian, yaitu pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, membuktikan kepada bangsa kita bahwa perempuan memiliki kemampuan yang tak ada bedanya dengan laki-laki. Pada tahun 1910, dengan menggunakan hartanya pribadi, sekolahnya diperbaiki lagi sehingga bisa lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Pada tahun-tahun berikutnya, di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia kesepuluh, tahun 1914, nama sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga per empat. Semangat ini menyebrang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota kabupatennya pada tahun 1920, ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanan.
Pada bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Dewi". Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 di Tasikmalaya dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakamam sederhana di pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung.
Kerinci, Sejuta Potensi yang Terabaikan
Sumber: Harian Umum Kompas Juni 2010
Oleh: Irma Tambunan & Ilham Khoiri
Kerinci, di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat, bisa dibilang surga dunia wisata. Kawasan ini tak saja memiliki banyak pesona alam dan budaya, tetapi semuanya hadir bersama: gunung, danau, air terjun, kebun teh, hutan, taman nasional, peninggalan bersejarah, dan seni tradisional.
Mari kita daki BUkit Kayangan, satu kawasan puncak di Sungai Penuh, pusat kota kabupaten yang telah dimekarkan dan berjarak 10 kilometer dari pusat kota.
Memandang ke arah barat, pepohonan rimbun memenuhi gugusan bukit barisan. Berpaling ke arah timur, Kota Sungai Penuh terhampar di sebuah lembah berpemukiman padat. Tampak pula Danau Kerinci dengan airnya yang kebiruan.
Di puncak bukit itu kita bisa merasakan udara dingin yang segar. Kabut dengan cepat menyelimuti seluruh pemandangan. Bak berada dalam dunia mimpi. "BUkit ini menjadi favorit wisatawan yang ingin menikmati seluruh kawasan Kerinci dari kejauhan." Papar Sofa, warga Sungai Penuh, awal Mei lalu.
Turun dari Bukit Kayangan, kita bisa menuju Kayu Aro, sentra pertanian hortikultura dan perkebunan teh di kaki GUnung Kerinci. Hamparan kebun teh tua membentuk petak-petak seperti motif beludru. Tak hanya menawan, kebun ini juga punya banyak keunikan.
Didirikan Belanda tahun 1928, Kebun Teh Kajoe Aro menjadi satu hamparan teh terluas di dunia, 2624 hektar, yang mencakup 29 desa. "Teh Kajoe Aro menjadi langganan para bangsawan di Eropa," kata Saiful Kholik Tanjung, Asisten Kepala Perkebunan Teh PTPN VI di Kayu Aro.
Di atas beludru hijau itu, Gunung Kerinci terlihat gagah. Menjulang setinggi 3805 meter di atas permukaan laut. Ini adalah gunung vulkanik tertinggi di Sumatera. Tak jauh dari kawasan ini terdapat Danau Gunung Tujuh pada ketinggian 1950 meter di atas permukaan laut, sebagai danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara.
Kerinci terasa semakin sempurna ketika kita mengetahui bahwa daerah itu juga kaya akan seni dan budaya tradisional, terutama tari dan lagu, yang rutin digelar pada Festival Danau Kerinci di pelataran danau. Selain itu, ada pula sejumlah batu besar peninggalan zaman megalitik pada awal Masehi, Danau Kaca, Rawa Bento, Air terjun Telung Berasap, dan air panas Sumurup.
Daftar wisata alam di Kerinci sekitar 20 obyek. Semuanya punya pesona kuat karena umumnya masih perawan alias terpelihara dengan baik.
Saking indah dan lengkapnya pesona alam di kawasan ini, muncul sebutan yang agak bombastis: Kerinci bagaikan sekepal tanah surga di dunia.
"Pokoknya, jangan mati sebelum ke Kerinci," demikian pesan Bustomi (45), warga Gunung Tujuh, Kerinci.
Sayangnya, berbagai potensi alam itu tak didukung infrastruktur yang memadai. Sarana pendukung seperti jalan raya, angkutan umum, dan penginapan, kurang menunjang. Kerinci, saat ini bisa diakses dari tiga lokasi, yaitu dari Tapan dan Solok Selatan, Sumatera Barat, serta Bangko, Jambi. Di antara ketiga akses itu, hanya jalan dari Solok Selatan menuju Sungai Penuh yang kondisinya baik, walaupun berkelok-kelok. Sementara, dari Tapan dan Bangko, jalannya hancur-hancuran.
Jalan dari kota Bangko menuju Kerinci sepanjang 60-an kilometer sudah lama rusak. Begitu pula ruas dari Tapan menuju Sungai penuh. Lubang besar, aspal terkelupas, dan retak-retak sangat mengganggu perjalanan.
Beberapa titik di jalanan yang berkelok-kelok di atas bukit itu juga longsor. Saat hujan deras, longsoran kerap menyelimuti badan jalan. Kendaraan sulit melintas, bahkan jika melintas bisa tertimbun reruntuhan tanah merah.
Sebenarnya ada juga transportasi udara, dari Bandar Udara Depati Parbo di Sungai Penuh. Setelah hampir tiga tahun ditutup, bandara itu belakangan ini beroperasi kembali. Namun frekuensi penerbangan rendah.
Transportasi umum lainnya juga minim. Untuk menempuh perjalanan darat selama 10-12 jam dari Jambi ke Kerinci hanya tersedia sejumlah minibus dan bus ekonomi. Tingkat kenyamanannya jauh dari memadai.
Hotel yang berfasilitas baik masih terbatas. Tapi, di Kersik Tuo, Kec. Kayu Aro, ada sejumlah rumah warga yang dijadikan home stay.
Lemahnya infrastruktur membuat pesona alam Kerinci menjadi terabaikan, bahkan seperti terisolasi. Akibatnya, Kerinci belum menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan domestik, apalagi mancanegara.
Oleh: Irma Tambunan & Ilham Khoiri
Kerinci, di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat, bisa dibilang surga dunia wisata. Kawasan ini tak saja memiliki banyak pesona alam dan budaya, tetapi semuanya hadir bersama: gunung, danau, air terjun, kebun teh, hutan, taman nasional, peninggalan bersejarah, dan seni tradisional.
Mari kita daki BUkit Kayangan, satu kawasan puncak di Sungai Penuh, pusat kota kabupaten yang telah dimekarkan dan berjarak 10 kilometer dari pusat kota.
Memandang ke arah barat, pepohonan rimbun memenuhi gugusan bukit barisan. Berpaling ke arah timur, Kota Sungai Penuh terhampar di sebuah lembah berpemukiman padat. Tampak pula Danau Kerinci dengan airnya yang kebiruan.
Di puncak bukit itu kita bisa merasakan udara dingin yang segar. Kabut dengan cepat menyelimuti seluruh pemandangan. Bak berada dalam dunia mimpi. "BUkit ini menjadi favorit wisatawan yang ingin menikmati seluruh kawasan Kerinci dari kejauhan." Papar Sofa, warga Sungai Penuh, awal Mei lalu.
Turun dari Bukit Kayangan, kita bisa menuju Kayu Aro, sentra pertanian hortikultura dan perkebunan teh di kaki GUnung Kerinci. Hamparan kebun teh tua membentuk petak-petak seperti motif beludru. Tak hanya menawan, kebun ini juga punya banyak keunikan.
Didirikan Belanda tahun 1928, Kebun Teh Kajoe Aro menjadi satu hamparan teh terluas di dunia, 2624 hektar, yang mencakup 29 desa. "Teh Kajoe Aro menjadi langganan para bangsawan di Eropa," kata Saiful Kholik Tanjung, Asisten Kepala Perkebunan Teh PTPN VI di Kayu Aro.
Di atas beludru hijau itu, Gunung Kerinci terlihat gagah. Menjulang setinggi 3805 meter di atas permukaan laut. Ini adalah gunung vulkanik tertinggi di Sumatera. Tak jauh dari kawasan ini terdapat Danau Gunung Tujuh pada ketinggian 1950 meter di atas permukaan laut, sebagai danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara.
Kerinci terasa semakin sempurna ketika kita mengetahui bahwa daerah itu juga kaya akan seni dan budaya tradisional, terutama tari dan lagu, yang rutin digelar pada Festival Danau Kerinci di pelataran danau. Selain itu, ada pula sejumlah batu besar peninggalan zaman megalitik pada awal Masehi, Danau Kaca, Rawa Bento, Air terjun Telung Berasap, dan air panas Sumurup.
Daftar wisata alam di Kerinci sekitar 20 obyek. Semuanya punya pesona kuat karena umumnya masih perawan alias terpelihara dengan baik.
Saking indah dan lengkapnya pesona alam di kawasan ini, muncul sebutan yang agak bombastis: Kerinci bagaikan sekepal tanah surga di dunia.
"Pokoknya, jangan mati sebelum ke Kerinci," demikian pesan Bustomi (45), warga Gunung Tujuh, Kerinci.
Sayangnya, berbagai potensi alam itu tak didukung infrastruktur yang memadai. Sarana pendukung seperti jalan raya, angkutan umum, dan penginapan, kurang menunjang. Kerinci, saat ini bisa diakses dari tiga lokasi, yaitu dari Tapan dan Solok Selatan, Sumatera Barat, serta Bangko, Jambi. Di antara ketiga akses itu, hanya jalan dari Solok Selatan menuju Sungai Penuh yang kondisinya baik, walaupun berkelok-kelok. Sementara, dari Tapan dan Bangko, jalannya hancur-hancuran.
Jalan dari kota Bangko menuju Kerinci sepanjang 60-an kilometer sudah lama rusak. Begitu pula ruas dari Tapan menuju Sungai penuh. Lubang besar, aspal terkelupas, dan retak-retak sangat mengganggu perjalanan.
Beberapa titik di jalanan yang berkelok-kelok di atas bukit itu juga longsor. Saat hujan deras, longsoran kerap menyelimuti badan jalan. Kendaraan sulit melintas, bahkan jika melintas bisa tertimbun reruntuhan tanah merah.
Sebenarnya ada juga transportasi udara, dari Bandar Udara Depati Parbo di Sungai Penuh. Setelah hampir tiga tahun ditutup, bandara itu belakangan ini beroperasi kembali. Namun frekuensi penerbangan rendah.
Transportasi umum lainnya juga minim. Untuk menempuh perjalanan darat selama 10-12 jam dari Jambi ke Kerinci hanya tersedia sejumlah minibus dan bus ekonomi. Tingkat kenyamanannya jauh dari memadai.
Hotel yang berfasilitas baik masih terbatas. Tapi, di Kersik Tuo, Kec. Kayu Aro, ada sejumlah rumah warga yang dijadikan home stay.
Lemahnya infrastruktur membuat pesona alam Kerinci menjadi terabaikan, bahkan seperti terisolasi. Akibatnya, Kerinci belum menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan domestik, apalagi mancanegara.
Thursday, October 21, 2010
Bustan As-Salathin
Bustan as-Salathin (Taman Para Sultan) adalah salah satu karya masterpiece Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali Ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniry al-Quraisy yang ditulis pada tanggal 4 Maret 1638 dan selesai pada tahun 1643. Kitab ini dikerjakan atas permintaan khusus Sultan Iskandar Tsani (1636-1641), Penguasa Kesultanan Aceh setelah masa Sultan Iskandar Muda (1593-1636). Karya ini terdiri dari tujuh buku, merupakan karya terbesar yang pernah ditulis di bidang sejarah, bahkan di kalangan para Ulama Nusantara semasa ar-Raniry. Kitab ini menunjukkan perhatian ar-Raniry yang sangat besar terhadap pentingnya membuat sebuah rekonstruksi sejarah. Dua buku pertama dari Bustan as-Salathin berisi bahasan tentang sejarah dunia, mulai dari proses penciptaan dunia hingga periode perkembangan Islam di India dan Melayu-Nusantara. Selebihnya, lima buku dari Bustan as-Salathin, berisi nasehat-nasehat bagi para raja dalam menjalankan pemerintahannya.
Di sini, Syeikh ar-Raniry mengikuti pola karya al-Ghozali, Nasihah al-Mulk (Nasihat bagi para raja). Karya besar ar-Raniry di bidang sejarah ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi Muslim Melayu-Nusantara. Melalui karya inilah atmosfer pemikiran bangsa Melayu tentang sejarah dan geografi, khususnya mengenai bangsa-bangsa lain di dunia, terbentuk dalam kesadaran mereka. Karya ini, yang meletakkan sejarah dan keberadaan Melayu Nusantara menjadi bagian dari sejarah dunia, lebih jauh menandai perkembangan penting dalam tradisi penulisan sejarah di Nusantara yang berbentuk babad untuk kasus Melayu. Maka Bustan as-Salathin berbeda, misalnya, dengan teks sejarah melayu yang cenderung menjadikan Kerajaan Malaka sebagai pusat dalam perkembangan sejarah Melayu yang disentralkan.
Pada bagian keempat Bustan as-Salathin yang diuraikan oleh Morley (1854), kitab ini memuat sejarah perkembangan Islam di luar Jazirah Arab, yaitu India dan Tanah Melayu. Pada pasal 11 Bustan as-Salathin memaparkan sejarah kesultanan Islam di India antara tahun 300 H sampai 1628 H. Sementara pada pasal 12 bab II menguraikan asal-usul raja Melayu. Pada bagian mengenai asal-usul Raja Melayu, Nuruddin ar-raniry tampaknya merujuk dari kitab tentang sejarah Melayu Sulalatus Salathin yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada bulan Februari 1614 saat menjadi tawanan di kawasan Pasai (beberapa sejarawan mengatakan Tun Sri Lanang bukan penulis asli Sulalatus Salathin, melainkan sebagai penyunting saja).
Penulisan Bustan as-Salathin menunjukkan penerimaan yang sangat baik sultan Aceh terhadap Syeikh Nuruddin ar-Raniry, yang datang ke Aceh sekitar tahun 1637 (ada yang meriwayatkan tahun 1577) dan diangkat menjadi mufti kesultanan. Syeikh ar-Raniry juga menulis banyak kitab lain yang ditujukan untuk melawan akidah 'wihdatul wujud' Hamzah Fansuri dan Syamsudin Sumatrani yang saat itu mendominasi kehidupan keagamaan masyarakat Aceh.
Selain karena keberanian dan ketegasannya dalam melawan akidah wihdatul wujud, Syeikh ar-Raniry juga menguasai berbagai cabang ilmu Islam, yang membuatnya sangat menonjol pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Tsani. Syeikh ar-Raniry ahli dalam bidang ilmu matiq (logika) dan ilmu balaghah (retorika). Dalam ilmu fikih, Syeikh ar-Raniry adalah penganut mazhab asy-Syafi'i, walaupun ia juga ahli dalam ajaran mazhab-mazhab yang lain. Dari segi akidah, Syeikh ar-Raniry adalah pengikut mazhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berasal dari Syeikh Abul Hasan al-Asy'ari dan Syeikh Abu Manshur al-Maturidi.
Sumber: Majalah Annida
Peluang Emas
Fakta membuktikan jika terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi dari inflasi. Jika inflasi mencapai 10%, maka emas akan naik 13%. Jika inflasi 100%, maka emas akan naik 200%. Itu sebabnya, kita harus mempertimbangkan investasi emas ini. Keuntungan lain, harga emas dipatok dalam dolar AS. Jika dolar naik, kita dapat dua keuntungan, dari kenaikan dolar dan kenaikan harga emas sendiri.
Namun perlu dicatat, harga emas cenderung stabil, jika laju inflasi rendah. Bahkan cenderung sedikit menurun jika laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, sangat tidak disarankan berinvestasi emas dalam jangka pendek (1 tahun atau kurang).
Kekurangan lain, pada storage dan handling. Menyimpan emas agak berisiko dan mahal. Jika disimpan kurang baik, bisa terjadi oksidasi dan perubahan warna. Khusus emas berbentuk koin, jika penyok atau cuil, sulit di-treatment ulang. Ini bisa mengurangi harga.
Silakan pilih sesuai selera dan selamat berburu emas!
JENIS INVESTASI
PERHIASAN
Jenis ini hanya menguntungkan jika disimpan jangka panjang. Pasalnya, saat dijual kembali harganya akan turun sampai 20% untuk 'ongkos' pembuatan. Toko emas juga harus menanggung ketidak aslian dan penurunan kadar emas karena harus dilebur kembali. Jadi, perhiasan kurang tepat untuk berinvestasi. Sifatnya subyektif, tergantung selera individu. Sangat mungkin anda membelinya dengan mahal, tapi ketika dijual harganya jatuh karena modelnya tak lagi up to date.
BATANGAN
Jenis ini dianggap paling menguntungkan. Di mana pun dan kapan pun anda jual, harganya selalu mengikuti harga internasional yang berlaku. Emas batangan tersedia dalam ukuran 1, 2, 3, 5, 10, 20, 25, dan 50 gram. Terberat 1 kg dengan kadar 22 karat (95%) atau 24 karat (99%). Semakin kecil ukuran, ongkos pembuatannya semakin murah. Namun jika anda ingin berinvestasi dalam jumlah cukup besar, sebaiknya beli dalam ukuran lebih besar untuk memperkecil jumlah total ongkos yang harus dikeluarkan.
KOIN
Disebut juga koin emas ONH (ongkos naik haji). Penamaan ini sebetulnya hanya taktik pemasaran. Nyatanya, investasi ini sama dengan investasi emas lain. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Dulu koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk persiapan ibadah haji. Nilai dan kadarnya sama dengan emas batangan. Namun, jumlahnya terbatas dan sulit dijumpai di pasaran. Koin emas tersedia dalam ukuran 1,5 dan 10 gram. Ada juga koin yang harganya sampai lebih dari Rp. 50 milliar karena nilai sejarah, kepemilikan, dan kejadian penting saat diluncurkan.
TABUNGAN EMAS
Beberapa bank syariah menawarkan tabungan ini. Nasabah akan menerima sertifikat kepemilikan emas. Bentuk fisik emas akan disimpan bank atau vendor yang bersangkutan. Satuan emas minimum 10 gram dan kelipatannya. Anda cukup membuka rekening di bank bersangkutan. Setoran dana tunai akan dikonversi menjadi harga emas. Jadi, bisa terlihat berapa gram yang ditabung.
Di mana mendapatkan si emas?
1. Toko emas. Namun,,,toko emas tidak selalu ready stock. Dulu kantor pegadaian sempat menyediakan jasa penjualan emas koin. Karena harga emas terus melonjak dan permintaan kian turun, akhirnya jasa ini ditiadakan.
2. Unit Bisnis PP Logam Mulia PT. Aneka Tambang (Antam). Di Jl. Pemuda - Jl. Raya Bekasi Km. 18 Pulogadung, Jakarta. Untuk informasi harga dan ukuran yang tersedia, anda dapat menghubungi bagian pemasaran, telp: 021 4757 108.
Taken From: Majalah Chic
Namun perlu dicatat, harga emas cenderung stabil, jika laju inflasi rendah. Bahkan cenderung sedikit menurun jika laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, sangat tidak disarankan berinvestasi emas dalam jangka pendek (1 tahun atau kurang).
Kekurangan lain, pada storage dan handling. Menyimpan emas agak berisiko dan mahal. Jika disimpan kurang baik, bisa terjadi oksidasi dan perubahan warna. Khusus emas berbentuk koin, jika penyok atau cuil, sulit di-treatment ulang. Ini bisa mengurangi harga.
Silakan pilih sesuai selera dan selamat berburu emas!
JENIS INVESTASI
PERHIASAN
Jenis ini hanya menguntungkan jika disimpan jangka panjang. Pasalnya, saat dijual kembali harganya akan turun sampai 20% untuk 'ongkos' pembuatan. Toko emas juga harus menanggung ketidak aslian dan penurunan kadar emas karena harus dilebur kembali. Jadi, perhiasan kurang tepat untuk berinvestasi. Sifatnya subyektif, tergantung selera individu. Sangat mungkin anda membelinya dengan mahal, tapi ketika dijual harganya jatuh karena modelnya tak lagi up to date.
BATANGAN
Jenis ini dianggap paling menguntungkan. Di mana pun dan kapan pun anda jual, harganya selalu mengikuti harga internasional yang berlaku. Emas batangan tersedia dalam ukuran 1, 2, 3, 5, 10, 20, 25, dan 50 gram. Terberat 1 kg dengan kadar 22 karat (95%) atau 24 karat (99%). Semakin kecil ukuran, ongkos pembuatannya semakin murah. Namun jika anda ingin berinvestasi dalam jumlah cukup besar, sebaiknya beli dalam ukuran lebih besar untuk memperkecil jumlah total ongkos yang harus dikeluarkan.
KOIN
Disebut juga koin emas ONH (ongkos naik haji). Penamaan ini sebetulnya hanya taktik pemasaran. Nyatanya, investasi ini sama dengan investasi emas lain. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Dulu koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk persiapan ibadah haji. Nilai dan kadarnya sama dengan emas batangan. Namun, jumlahnya terbatas dan sulit dijumpai di pasaran. Koin emas tersedia dalam ukuran 1,5 dan 10 gram. Ada juga koin yang harganya sampai lebih dari Rp. 50 milliar karena nilai sejarah, kepemilikan, dan kejadian penting saat diluncurkan.
TABUNGAN EMAS
Beberapa bank syariah menawarkan tabungan ini. Nasabah akan menerima sertifikat kepemilikan emas. Bentuk fisik emas akan disimpan bank atau vendor yang bersangkutan. Satuan emas minimum 10 gram dan kelipatannya. Anda cukup membuka rekening di bank bersangkutan. Setoran dana tunai akan dikonversi menjadi harga emas. Jadi, bisa terlihat berapa gram yang ditabung.
Di mana mendapatkan si emas?
1. Toko emas. Namun,,,toko emas tidak selalu ready stock. Dulu kantor pegadaian sempat menyediakan jasa penjualan emas koin. Karena harga emas terus melonjak dan permintaan kian turun, akhirnya jasa ini ditiadakan.
2. Unit Bisnis PP Logam Mulia PT. Aneka Tambang (Antam). Di Jl. Pemuda - Jl. Raya Bekasi Km. 18 Pulogadung, Jakarta. Untuk informasi harga dan ukuran yang tersedia, anda dapat menghubungi bagian pemasaran, telp: 021 4757 108.
Taken From: Majalah Chic
Miris: Ilmu Ulama Nusantara Dijarah!!!!
Manuskrip asli, tulisan tangan para ulama nusantara yang menjelaskan tentang aqidah, fiqih, dan muamalah, habis dijarah penjajah. Usaha sistematis ini melemahkan masa depan umat Islam.
Barangsiapa yang tidak memiliki masa lalu, ia tidak akan memiliki masa depan. Para penjajah dan orientalis, mengerti benar peribahasa di atas. Karenanya mereka mencoba menghancurkan sejarah besar umat Islam. Buku, manuskrip, dan karya para ulama mereka jarah dan dimusnahkan. Dengan satu tujuan, mengaburkan sejarah besar yang pernah dimiliki umat Islam. Dan seperti yang telah disebutkan, bangsa tanpa sejarah tak akan pernah mampu mencipta sejarah.
Soekarno, dalam suratnya pada A. Hassan, Pemimpin Persatuan Islam, suatu ketika pernah mengkritik kesalahan ulama dalam kaitannya tentang sejarah. Menurut Soekarno dalam suratnya yang ia kirim dari tempat pembuangannya di Endeh, kemampuan ulama menulis dan membaca, terlebih lagi dalam subyek sejarah, sangatlah kurang dan lemah.
"oemoemnja kita punja kjai-kjai dan kita poenja oelama-oelama tak ada sedikit poen feeling kepada sedjarah, ja, boleh saja katakan kebanjakan tak mengetahui sedikitpoen dari sedjarah itu. Mereka poenja minat hanja menoedjoe kepada 'agama choesoesi' sahadja, dan dari agama choesoesi ini, teroetama sekali bahagian fiqh, sedjarah, apalagi bahagian 'jang lebih dalam', jakni jang mempeladjari 'kekoeatan-kekoeatan masjarakat' yang 'menjebabkan' kemadjoeannja atau kemoendoerannja sesoeatoe bangsa, -sedjarah di sini sama sekali tidak menarik mereka poenja perhatian. Padahal, di sini, di sinilah pada penjelidikan maha-maha penting. Apa sebab moendoer? Apa 'sebab' bangsa ini di zaman ini begitoe? Inilah pertanjaan-pertanjaan jang maha penting jang haroes berpoetar teroes-meneroes di dalam kita poenja ingatan, jika kita mempeladjari naik toeroennja sedjarah itoe. Tetapi bagaimana kita poenja kjai-kjai dan oelama-oelama? Tadjwid baik tetapi pengetahoeannja tentang sedjarah oemoemnja 'nihil'. Paling mudjur mereka hanja mengetahoei 'tarich Islam' sahadja,- dan iniepoen terambil darie boekoe-boekoe tarich Islam jang koeno, jang tak dapat tahan udjiannja modern science, jaknie tak dapat tahan udjiannja ilmu pengetahoean modern!"
Itulah kulikan yang dituliskan Soekarno dalam suratnya yang dituliskan Soekarno dalam suratnya yang terkumpul dalam tulisan-tulisannya di dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi jilid 1. Benarkah para ulama nusantara tak menorehkan buah karya intelektualnya, seperti yang disangka Soekarno?
Ternyata tidak demikian. Menurut Abdullah bin Abdul Kadir al Munsyi dalam hikayatnya tentang Kerajaan Malaka yang ditulis pada abad ke-13 Hijriah menyebutkan ada aksi pemberanguskan yang dilakukan oleh Belanda dan penjarahan oleh Inggris. Dalam hikayat tersebut dijelaskan, Belanda mengumpulkan buku-buku dan hikayat yang dihasilkan oleh komunitas muslim dari berbagai wilayah Melayu. Daerah-daerah mulai dari Riau, Langkat, Pahang, Terengganu, dan Kelantan dijarah kekayaan intelektualnya. Tak kurang dari 70 jilid hikayat dan karya para ulama dirampas penjajah. Entah berapa banyak lagi yang telah dirampas dari wilayah Sumatera, Jawa, dan juga dari kepulauan Maluku. Abdullah Munsyi juga menyebutkan, Stanford Raffles setidaknya turut mengumpulkan 300 judul hikayat yang ditulis oleh para ulama zaman itu.
Nuruddin Ar Raniry, yang kini namanya diabadikan sebagai nama IAIN di Naggroe Aceh Darussalam, menulis dengan luar biasa sejarah perkembangan Islam Nusantara dalam risalah kuno berjudul Bustan as Salathin.
Dalam Bustan as Salathin bisa ditemui kisah-kisah 'sedjarah' yang dimaksud Soekarno. Ar Raniry menuliskan tentang hubungan diplomatik antara kerajaan Islam Aceh dengan Khalifah Utsmani di Turki. Ar Raniry mengisahkan, pada tahun 1562 di bulan Juni, seorang duta dari Aceh terlihat berada di Istanbul untuk meminta bantuan militer Utsmani guna menghadapi serangan Portugis di Nusantara. Duta ini, menurut Ar Raniry, adalah sebagian kecil dari duta yang dikirim. Di tengah perjalanan, mereka diserang oleh Portugis di tengah samudera. Isi kapal yang penuh dengan barang berharga seperti emas, permata, dan rempah-rempah dijarah oleh Portugis. Sedianya, barang-barang tersebut adalah pesembahan untuk Khalifah Utsmani.
Selain menulis Bustan as Salathin, Ar Raniry juga menulis karya-karya lain yang monumental. Ada pula Ash Shirathal Mustaqim, kitab fiqih. Ar Raniry menulis tak kurang dari 29 karya yang terdiri dari ilmu kalam, fiqih, hadits, sejarah, bahkan sampai ilmu perbandingan agama, yang memang tampak menjadi minat terbesar Ar Raniry.
Al Singkili bahkan pernah menulis karya berjudul Mi'rat at Thullab yang membahas masalah-masalah fiqih dan hukum Islam. Di dalam karya ini dibahas tentang syarat-syarat dan aturan menjadi hakim dan penegakan hukum Islam. Al Singkili juga menulis tentang fiqih mu'amalat dan menulis tafsir Al Quran dengan judul Tarjuman al Mustafid yang terbit untuk pertama kali justru di Timur Tengah dan bukan di Indonesia.
Dalam hikayat tentang Malaka, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi menuliskan sebuah risalah pada abad ke-13. "Di Tanah Melayu pada zaman itu, ada perkumpulan yang anggota-anggotanya terdiri dari orang Melayu, Keling, Arab bermacam-macam Tionghoa, dan lain-lain. Waktu itu orang-orang Belanda mengumpulkan buku-buku dan hikayat, banyaknya kira-kira 70 jilid, yang dikumpulkan dari Riau, Langkat, Pahang, Terengganu, dan Kelantan.
Penulis buku, 'Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh', Al Habib Alwin bin Thahir al Haddad yang juga mantan mufti Kerajaan Negeri Johor, Malaysia pada tahun 1341 Hijriah pernah mengadakan perjalanan ke beberapa tempat di Pulau Jawa. Salah satu tujuannya untuk mencari naskah-naskah kuno milik para ulama zaman dahulu. Tapi oleh penduduk setempat yang ia datangi, ia disarankan untuk tidak menyebut-nyebut naskah-naskah kuno milik ulama karena pemerintahan Belanda akan memaksa siapa pun yang memilikinya untuk menyerahkan naskah tersebut.
"Pada tahun 1341 H., saya sampai di Jawa dan menanyakan serta mencari buku-buku sejarah Jawa. Orang-orang menasihati saya untuk tidak menyebut-nyebut tentang hal itu, karena pemerintah Belanda mengharuskan setiap orang yang memiliki buku sejarah kuno untuk menyerahkan buku tersebut ke badan khusus yang dibentuk oleh Belanda khusus untuk masalah ini," catatnya.
Beberapa buku pada zaman penjajahan Inggris dan Belanda, memang sempat diabadikan untuk kepentingan orientalisme dan juga ilmu pengetahuan. Seperti pengakuan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, tentang sejumlah 300 jilid buku yang dibawa oleh Raffles. Tak hanya literatur dan manuskrip milik para ulama, Raffles juga memboyong, tepatnya merampas ratusan naskah-naskah kuno milik Keraton Jogjakarta yang ia bawa pergi setelah tidak menjabat lagi sebagai Gubjend di Hindia Belanda. Sementara, buku, kitab, hikayat, dan berbagai manuskrip kuno yang dirampas oleh Portugis dan Spanyol, dimusnahkan dengan cara dibakar saat itu juga atas perintah Cardinal Gemenis.
Sebetulnya, perintah Cardinal Gemenis dari Toledo yang dikeluarkan tahun 1499 adalah perluasan dari pemusnahan non kristiani dari daratan Spanyol semasa pemerintahan Ratu Isabell dan Raja Ferdinand. Mendukung kebijakan ini, Cardinal Gemenis memerintahkan untuk memusnahkan khazanah ilmu pengetahuan Islam di Granada.
Granada, pada zaman keemasan Islam di Eropa menjadi pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini bermukim para intelektual dan pemikir Islam, perpustakaan, pengarang, dan juga tempat dikumpulkannya riset dan penelitian tentang ilmu pengetahuan dan Islam. Perbendaharaan buku yang tersimpan di Granada saat itu, dalam pemerintah kurang lebih berjumlah 600.000 jilid dengan berbagai ukuran dan bermacam topik bahasan.
Pada tahun 1492, Granada jatuh ke tangan penguasa baru, kolaborasi katolik dan protestan. Pusat ilmu pengetahuan Islam di Eropa itu pun menjadi sasaran permusuhan. Cardinal Gemenis memerintahkan pasukannya (Spanyol) mengumpulkan seluruh buku-buku tentang Islam dan semua yang berbau Arab untuk dibakar. Buku-buku tersebut, yang jumlahnya diperkirakan lebih dari satu juta dikumpulkan di tengah lapangan kota Granada dan dimusnahkan dengan cara dibakar dengan diiringi upacara keagamaan.
Dan perintah itu terus mereka bawa, baik Spanyol dan Portugis saat melakukan penjajahan sampai ke Nusantara.Mereka memusnahkan kekayaan khazanah ilmu pengetahuan Islam yang ditulis sendiri oleh ulama-ulama besar pada zaman itu.
Karya para ulama itu, dirampas, dijarah, dicuri untuk melemahkan dan meruntuhkan akidah umat Islam, wabil khusus di nusantara. Para orientalis itu tahu benar, bahwa jazirah nusantara akan menjadi tanah dengan Muslim yang kuat dan perkasa. Dan mereka tak ingin semua itu terlaksana. Karena itu, sendi dan tulang ilmu pengetahuan umat Islam dijarah, dirusak, dan dikaburkan.
Hari ini, ada 261 naskah dan manuskrip ulama Islam dari Minangkabau yang disimpan rapi Belanda, tepatnya di Universitas Leiden. Ada 102 naskah yang berada di Inggris Raya. Tak kurang 19 naskah khazanah Islam dari Minangkabau yang disimpan oleh Jerman, dan satu naskah dimiliki oleh Malaysia. Indonesia hanya memiliki 78 naskah dan manuskrip asal Minangkabau yang tersimpan di Perpustakaan Nasional. Itu baru dari Minangkabau, belum dari wilayah nusantara lainnya.
Fenomena ini, penghancuran khazanah ilmu Islam, sebenarnya telah berlangsung sejak lama. kehancuran yang menimpa perpustakaan-perpustakaan raksasa kaum Muslimin akibat bencana di Baghdad dan beberapa kota Islam lainnya, ketika digempur oleh bangsa Tartar. Mereka memusnahkan segalanya, memperlakukan kitab-kitab berharga itu seolah-olah tidak memiliki arti. Mereka mencampakkan buku-buku lambang kejayaan Islam selama berabad-abad ke sungai Dajlah, hingga air sungai itu tampak berwarna hitam pekat disebabkan oleh tinta kitab-kitab yang tenggelam di dasarnya, mereka juga membakar sebagian lain dari kitab-kitab tersebut.
Bagi siapa yang pernah membaca beragam karya-karya dan buku-buku dalam bidang ilmu pengetahuan dan spesialisasinya, pasti akan mengetahui betapa berharganya kontribusi yang disumbangkan oleh umat Islam bagi sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban. Sebut saja kitab 'al-Fahrasat (Daftar Isi)' karya agung Ibnu Nadim, 'Kasyfuzh zhunun fi asmail 'lum wal funun (Daftar Nama-nama Ilmu Pengetahuan dan Disiplin Ilmu)' yang disempurnakan oleh kitab 'Hidayatul 'arifin.'
Bagi siapa yang pernah menelaah buku 'Tarikh adab al-'Arabiy' (Sejarah Kesastraan Arab) karya sejarawan Jerman terkenal, Brooklyman, dan rujukannya pada ragam kitab di perpustakaan-perpustakaan dunia, pasti menyadarinya dengan penuh keyakinan. Seorang sejarawan Muslim, Prof. Fuad Sazkin, di dalam bukunya 'Tarikh at-Turats al-Arabiy' (Sejarah Warisan Khazanah Intelektual Arab), sebuah buku yang mengoreksi Brooklyman, meluruskan kesalahan-kesalahannya, dan melengkapi kekurangan-kekurangannya secara orisinil. Koreksi ini mengantarkan dirinya sebagai peraih nobel Internasional Raja Faishal. Buku tersebut dirilis dalam 11 jilid, dan dipublikasikan oleh Universitas Islam al-Imam Muhammad Ibnu Sa'ud di Riyadh.
Sebuah yayasan bernama 'Ahlul bait lil fikr al-Islamy' di pusat ibukota Yordania, Amman, telah melengkapi kerja keras individu yang cemerlang ini dengan sebuah amal kolektif berupa penerbitan 'Faharits lil turats al-Islamy' (Daftar Warisan Khazanah Intelektual Islam Klasik). Karya tersebut sudah dicetak dalam beberapa jilid dan hingga sekarang penelitian masih terus berlangsung.
Sampai hari ini, penjarahan ilmu pengetahuan Islam masih terus berlangsung dan tak terbendung. Di Irak, Museum Baghdad dijarah tanpa ampun bersamaan dengan invasi tentara Amerika. Begitu juga di Afghanistan dan daerah-daerah Muslim yang dijajah oleh Amerika Serikat beserta sekutunya.
Dengan hilangnya segala kekuatan ilmu pengetahuan, bukan tidak mungkin rakyat dari negeri-negeri Islam akan kehilangan pula identitas dan keimanan. Sebab, musuh-musuh ALLAH itu tahu benar bahwa hanya dengan ilmu umat ini akan berkembang dan tumbuh menjadi besar. Tanpa ilmu, umat ini hanya menjadi buih yang terombang-ambing di lautan.
Manuskrip dan naskah sejarah, seringkali tidak dianggap penting oleh sebagian besar dari kita. Sampai kelak, pada suatu saat kita tak lagi memiliki referensi yang kuat dari para ulama yang lurus untuk menjelaskan agama yang mulia ini. Dan di saat itu, sudah tak ada lagi kesempatan untuk menyesali. Sebab musuh-musuh kita sudah berada di depan mata dan kita hanya mampu menyerahkan nyawa. Wallahu a'lam bish showwab.
Sumber: Majalah Sabili.
Barangsiapa yang tidak memiliki masa lalu, ia tidak akan memiliki masa depan. Para penjajah dan orientalis, mengerti benar peribahasa di atas. Karenanya mereka mencoba menghancurkan sejarah besar umat Islam. Buku, manuskrip, dan karya para ulama mereka jarah dan dimusnahkan. Dengan satu tujuan, mengaburkan sejarah besar yang pernah dimiliki umat Islam. Dan seperti yang telah disebutkan, bangsa tanpa sejarah tak akan pernah mampu mencipta sejarah.
Soekarno, dalam suratnya pada A. Hassan, Pemimpin Persatuan Islam, suatu ketika pernah mengkritik kesalahan ulama dalam kaitannya tentang sejarah. Menurut Soekarno dalam suratnya yang ia kirim dari tempat pembuangannya di Endeh, kemampuan ulama menulis dan membaca, terlebih lagi dalam subyek sejarah, sangatlah kurang dan lemah.
"oemoemnja kita punja kjai-kjai dan kita poenja oelama-oelama tak ada sedikit poen feeling kepada sedjarah, ja, boleh saja katakan kebanjakan tak mengetahui sedikitpoen dari sedjarah itu. Mereka poenja minat hanja menoedjoe kepada 'agama choesoesi' sahadja, dan dari agama choesoesi ini, teroetama sekali bahagian fiqh, sedjarah, apalagi bahagian 'jang lebih dalam', jakni jang mempeladjari 'kekoeatan-kekoeatan masjarakat' yang 'menjebabkan' kemadjoeannja atau kemoendoerannja sesoeatoe bangsa, -sedjarah di sini sama sekali tidak menarik mereka poenja perhatian. Padahal, di sini, di sinilah pada penjelidikan maha-maha penting. Apa sebab moendoer? Apa 'sebab' bangsa ini di zaman ini begitoe? Inilah pertanjaan-pertanjaan jang maha penting jang haroes berpoetar teroes-meneroes di dalam kita poenja ingatan, jika kita mempeladjari naik toeroennja sedjarah itoe. Tetapi bagaimana kita poenja kjai-kjai dan oelama-oelama? Tadjwid baik tetapi pengetahoeannja tentang sedjarah oemoemnja 'nihil'. Paling mudjur mereka hanja mengetahoei 'tarich Islam' sahadja,- dan iniepoen terambil darie boekoe-boekoe tarich Islam jang koeno, jang tak dapat tahan udjiannja modern science, jaknie tak dapat tahan udjiannja ilmu pengetahoean modern!"
Itulah kulikan yang dituliskan Soekarno dalam suratnya yang dituliskan Soekarno dalam suratnya yang terkumpul dalam tulisan-tulisannya di dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi jilid 1. Benarkah para ulama nusantara tak menorehkan buah karya intelektualnya, seperti yang disangka Soekarno?
Ternyata tidak demikian. Menurut Abdullah bin Abdul Kadir al Munsyi dalam hikayatnya tentang Kerajaan Malaka yang ditulis pada abad ke-13 Hijriah menyebutkan ada aksi pemberanguskan yang dilakukan oleh Belanda dan penjarahan oleh Inggris. Dalam hikayat tersebut dijelaskan, Belanda mengumpulkan buku-buku dan hikayat yang dihasilkan oleh komunitas muslim dari berbagai wilayah Melayu. Daerah-daerah mulai dari Riau, Langkat, Pahang, Terengganu, dan Kelantan dijarah kekayaan intelektualnya. Tak kurang dari 70 jilid hikayat dan karya para ulama dirampas penjajah. Entah berapa banyak lagi yang telah dirampas dari wilayah Sumatera, Jawa, dan juga dari kepulauan Maluku. Abdullah Munsyi juga menyebutkan, Stanford Raffles setidaknya turut mengumpulkan 300 judul hikayat yang ditulis oleh para ulama zaman itu.
Nuruddin Ar Raniry, yang kini namanya diabadikan sebagai nama IAIN di Naggroe Aceh Darussalam, menulis dengan luar biasa sejarah perkembangan Islam Nusantara dalam risalah kuno berjudul Bustan as Salathin.
Dalam Bustan as Salathin bisa ditemui kisah-kisah 'sedjarah' yang dimaksud Soekarno. Ar Raniry menuliskan tentang hubungan diplomatik antara kerajaan Islam Aceh dengan Khalifah Utsmani di Turki. Ar Raniry mengisahkan, pada tahun 1562 di bulan Juni, seorang duta dari Aceh terlihat berada di Istanbul untuk meminta bantuan militer Utsmani guna menghadapi serangan Portugis di Nusantara. Duta ini, menurut Ar Raniry, adalah sebagian kecil dari duta yang dikirim. Di tengah perjalanan, mereka diserang oleh Portugis di tengah samudera. Isi kapal yang penuh dengan barang berharga seperti emas, permata, dan rempah-rempah dijarah oleh Portugis. Sedianya, barang-barang tersebut adalah pesembahan untuk Khalifah Utsmani.
Selain menulis Bustan as Salathin, Ar Raniry juga menulis karya-karya lain yang monumental. Ada pula Ash Shirathal Mustaqim, kitab fiqih. Ar Raniry menulis tak kurang dari 29 karya yang terdiri dari ilmu kalam, fiqih, hadits, sejarah, bahkan sampai ilmu perbandingan agama, yang memang tampak menjadi minat terbesar Ar Raniry.
Al Singkili bahkan pernah menulis karya berjudul Mi'rat at Thullab yang membahas masalah-masalah fiqih dan hukum Islam. Di dalam karya ini dibahas tentang syarat-syarat dan aturan menjadi hakim dan penegakan hukum Islam. Al Singkili juga menulis tentang fiqih mu'amalat dan menulis tafsir Al Quran dengan judul Tarjuman al Mustafid yang terbit untuk pertama kali justru di Timur Tengah dan bukan di Indonesia.
Dalam hikayat tentang Malaka, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi menuliskan sebuah risalah pada abad ke-13. "Di Tanah Melayu pada zaman itu, ada perkumpulan yang anggota-anggotanya terdiri dari orang Melayu, Keling, Arab bermacam-macam Tionghoa, dan lain-lain. Waktu itu orang-orang Belanda mengumpulkan buku-buku dan hikayat, banyaknya kira-kira 70 jilid, yang dikumpulkan dari Riau, Langkat, Pahang, Terengganu, dan Kelantan.
Penulis buku, 'Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh', Al Habib Alwin bin Thahir al Haddad yang juga mantan mufti Kerajaan Negeri Johor, Malaysia pada tahun 1341 Hijriah pernah mengadakan perjalanan ke beberapa tempat di Pulau Jawa. Salah satu tujuannya untuk mencari naskah-naskah kuno milik para ulama zaman dahulu. Tapi oleh penduduk setempat yang ia datangi, ia disarankan untuk tidak menyebut-nyebut naskah-naskah kuno milik ulama karena pemerintahan Belanda akan memaksa siapa pun yang memilikinya untuk menyerahkan naskah tersebut.
"Pada tahun 1341 H., saya sampai di Jawa dan menanyakan serta mencari buku-buku sejarah Jawa. Orang-orang menasihati saya untuk tidak menyebut-nyebut tentang hal itu, karena pemerintah Belanda mengharuskan setiap orang yang memiliki buku sejarah kuno untuk menyerahkan buku tersebut ke badan khusus yang dibentuk oleh Belanda khusus untuk masalah ini," catatnya.
Beberapa buku pada zaman penjajahan Inggris dan Belanda, memang sempat diabadikan untuk kepentingan orientalisme dan juga ilmu pengetahuan. Seperti pengakuan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, tentang sejumlah 300 jilid buku yang dibawa oleh Raffles. Tak hanya literatur dan manuskrip milik para ulama, Raffles juga memboyong, tepatnya merampas ratusan naskah-naskah kuno milik Keraton Jogjakarta yang ia bawa pergi setelah tidak menjabat lagi sebagai Gubjend di Hindia Belanda. Sementara, buku, kitab, hikayat, dan berbagai manuskrip kuno yang dirampas oleh Portugis dan Spanyol, dimusnahkan dengan cara dibakar saat itu juga atas perintah Cardinal Gemenis.
Sebetulnya, perintah Cardinal Gemenis dari Toledo yang dikeluarkan tahun 1499 adalah perluasan dari pemusnahan non kristiani dari daratan Spanyol semasa pemerintahan Ratu Isabell dan Raja Ferdinand. Mendukung kebijakan ini, Cardinal Gemenis memerintahkan untuk memusnahkan khazanah ilmu pengetahuan Islam di Granada.
Granada, pada zaman keemasan Islam di Eropa menjadi pusat peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini bermukim para intelektual dan pemikir Islam, perpustakaan, pengarang, dan juga tempat dikumpulkannya riset dan penelitian tentang ilmu pengetahuan dan Islam. Perbendaharaan buku yang tersimpan di Granada saat itu, dalam pemerintah kurang lebih berjumlah 600.000 jilid dengan berbagai ukuran dan bermacam topik bahasan.
Pada tahun 1492, Granada jatuh ke tangan penguasa baru, kolaborasi katolik dan protestan. Pusat ilmu pengetahuan Islam di Eropa itu pun menjadi sasaran permusuhan. Cardinal Gemenis memerintahkan pasukannya (Spanyol) mengumpulkan seluruh buku-buku tentang Islam dan semua yang berbau Arab untuk dibakar. Buku-buku tersebut, yang jumlahnya diperkirakan lebih dari satu juta dikumpulkan di tengah lapangan kota Granada dan dimusnahkan dengan cara dibakar dengan diiringi upacara keagamaan.
Dan perintah itu terus mereka bawa, baik Spanyol dan Portugis saat melakukan penjajahan sampai ke Nusantara.Mereka memusnahkan kekayaan khazanah ilmu pengetahuan Islam yang ditulis sendiri oleh ulama-ulama besar pada zaman itu.
Karya para ulama itu, dirampas, dijarah, dicuri untuk melemahkan dan meruntuhkan akidah umat Islam, wabil khusus di nusantara. Para orientalis itu tahu benar, bahwa jazirah nusantara akan menjadi tanah dengan Muslim yang kuat dan perkasa. Dan mereka tak ingin semua itu terlaksana. Karena itu, sendi dan tulang ilmu pengetahuan umat Islam dijarah, dirusak, dan dikaburkan.
Hari ini, ada 261 naskah dan manuskrip ulama Islam dari Minangkabau yang disimpan rapi Belanda, tepatnya di Universitas Leiden. Ada 102 naskah yang berada di Inggris Raya. Tak kurang 19 naskah khazanah Islam dari Minangkabau yang disimpan oleh Jerman, dan satu naskah dimiliki oleh Malaysia. Indonesia hanya memiliki 78 naskah dan manuskrip asal Minangkabau yang tersimpan di Perpustakaan Nasional. Itu baru dari Minangkabau, belum dari wilayah nusantara lainnya.
Fenomena ini, penghancuran khazanah ilmu Islam, sebenarnya telah berlangsung sejak lama. kehancuran yang menimpa perpustakaan-perpustakaan raksasa kaum Muslimin akibat bencana di Baghdad dan beberapa kota Islam lainnya, ketika digempur oleh bangsa Tartar. Mereka memusnahkan segalanya, memperlakukan kitab-kitab berharga itu seolah-olah tidak memiliki arti. Mereka mencampakkan buku-buku lambang kejayaan Islam selama berabad-abad ke sungai Dajlah, hingga air sungai itu tampak berwarna hitam pekat disebabkan oleh tinta kitab-kitab yang tenggelam di dasarnya, mereka juga membakar sebagian lain dari kitab-kitab tersebut.
Bagi siapa yang pernah membaca beragam karya-karya dan buku-buku dalam bidang ilmu pengetahuan dan spesialisasinya, pasti akan mengetahui betapa berharganya kontribusi yang disumbangkan oleh umat Islam bagi sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban. Sebut saja kitab 'al-Fahrasat (Daftar Isi)' karya agung Ibnu Nadim, 'Kasyfuzh zhunun fi asmail 'lum wal funun (Daftar Nama-nama Ilmu Pengetahuan dan Disiplin Ilmu)' yang disempurnakan oleh kitab 'Hidayatul 'arifin.'
Bagi siapa yang pernah menelaah buku 'Tarikh adab al-'Arabiy' (Sejarah Kesastraan Arab) karya sejarawan Jerman terkenal, Brooklyman, dan rujukannya pada ragam kitab di perpustakaan-perpustakaan dunia, pasti menyadarinya dengan penuh keyakinan. Seorang sejarawan Muslim, Prof. Fuad Sazkin, di dalam bukunya 'Tarikh at-Turats al-Arabiy' (Sejarah Warisan Khazanah Intelektual Arab), sebuah buku yang mengoreksi Brooklyman, meluruskan kesalahan-kesalahannya, dan melengkapi kekurangan-kekurangannya secara orisinil. Koreksi ini mengantarkan dirinya sebagai peraih nobel Internasional Raja Faishal. Buku tersebut dirilis dalam 11 jilid, dan dipublikasikan oleh Universitas Islam al-Imam Muhammad Ibnu Sa'ud di Riyadh.
Sebuah yayasan bernama 'Ahlul bait lil fikr al-Islamy' di pusat ibukota Yordania, Amman, telah melengkapi kerja keras individu yang cemerlang ini dengan sebuah amal kolektif berupa penerbitan 'Faharits lil turats al-Islamy' (Daftar Warisan Khazanah Intelektual Islam Klasik). Karya tersebut sudah dicetak dalam beberapa jilid dan hingga sekarang penelitian masih terus berlangsung.
Sampai hari ini, penjarahan ilmu pengetahuan Islam masih terus berlangsung dan tak terbendung. Di Irak, Museum Baghdad dijarah tanpa ampun bersamaan dengan invasi tentara Amerika. Begitu juga di Afghanistan dan daerah-daerah Muslim yang dijajah oleh Amerika Serikat beserta sekutunya.
Dengan hilangnya segala kekuatan ilmu pengetahuan, bukan tidak mungkin rakyat dari negeri-negeri Islam akan kehilangan pula identitas dan keimanan. Sebab, musuh-musuh ALLAH itu tahu benar bahwa hanya dengan ilmu umat ini akan berkembang dan tumbuh menjadi besar. Tanpa ilmu, umat ini hanya menjadi buih yang terombang-ambing di lautan.
Manuskrip dan naskah sejarah, seringkali tidak dianggap penting oleh sebagian besar dari kita. Sampai kelak, pada suatu saat kita tak lagi memiliki referensi yang kuat dari para ulama yang lurus untuk menjelaskan agama yang mulia ini. Dan di saat itu, sudah tak ada lagi kesempatan untuk menyesali. Sebab musuh-musuh kita sudah berada di depan mata dan kita hanya mampu menyerahkan nyawa. Wallahu a'lam bish showwab.
Sumber: Majalah Sabili.
Kopi Bubuk... ^_^
Kopi bubuk mengandung serat, gula, lemak, protein, mineral, asam-asam organik, komponen aroma, komponen citarasa, dan komponen organik lainnya. Komponen terbanyak adalah serat, dan sifatnya tidak larut dalam air. Komponen yang larut dalam air ketika kopi bubuk diseduh adalah gula, protein, mineral, asam organik, komponen aroma, dan komponen citarasa. Komponen kopi yang dianggap penting adalah kafein. Kafein larut dalam air seduhan. Kafein memiliki rasa pahit dan memberikan efek penstimulasi (meransang kerja syaraf).
Telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek kafein terhadap kesehatan. Efek kafein terhadap kesehatan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Efek positif kafein antara lain mengurangi risiko penyakit Alzheimer's, pikun, Parkinson's, mengurangi risiko penyakit batu ginjal, meningkatkan daya ingat, mengurangi rasa sakit kepala, mengurangi risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2, mengurangi risiko cirrhosis hati, memperlancar buang air kecil dan besar, dan mengurangi kerusakan gigi.
Efek negatif kafein antara lain, menyebabkan gangguan lambung dan usus, menyebabkan kecemasan dan insomnia, meningkatkan kolesterol dan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta menyebabkan kekurangan zat besi (anemia). Efek mengkonsumsi kopi bubuk lebih kuat dibandingkan dengan efek mengkonsumsi kopi instan. Berdasarkan efek kafein terhadap kesehatan, bagi peminum kopi disarankan konsumsi kopi dibatasi 1-2 cangkir sehari. Sumber lain mengatakan 1-3 cangkir sehari. Wallahu a'lam bish showwab.
Sumber: Majalah Ummi
Telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek kafein terhadap kesehatan. Efek kafein terhadap kesehatan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Efek positif kafein antara lain mengurangi risiko penyakit Alzheimer's, pikun, Parkinson's, mengurangi risiko penyakit batu ginjal, meningkatkan daya ingat, mengurangi rasa sakit kepala, mengurangi risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2, mengurangi risiko cirrhosis hati, memperlancar buang air kecil dan besar, dan mengurangi kerusakan gigi.
Efek negatif kafein antara lain, menyebabkan gangguan lambung dan usus, menyebabkan kecemasan dan insomnia, meningkatkan kolesterol dan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, serta menyebabkan kekurangan zat besi (anemia). Efek mengkonsumsi kopi bubuk lebih kuat dibandingkan dengan efek mengkonsumsi kopi instan. Berdasarkan efek kafein terhadap kesehatan, bagi peminum kopi disarankan konsumsi kopi dibatasi 1-2 cangkir sehari. Sumber lain mengatakan 1-3 cangkir sehari. Wallahu a'lam bish showwab.
Sumber: Majalah Ummi
Buku: Snow, Orhan Pamuk/Faber and Faber
Di sebuah kota kecil di Turki, jurnalis Turki yang lama tinggal di Jerman bernama Ka mengadakan investigasi. Ia menyelidiki tingginya angka wanita bunuh diri. Penyebabnya masih misterius. Namun, di tengah tarik-menarik ideologi sekularisme dan tradisi agamis.
Ka menduga gadis-gadis itu bunuh diri karena adanya larangan mengenakan jilbab. Tetapi, penyelidikan itu harus menemui berbagai rintangan karena tekanan politik. Sebuah karya fiksi monumental dari seorang peraih Nobel sastra tahun 2006.
Ka menduga gadis-gadis itu bunuh diri karena adanya larangan mengenakan jilbab. Tetapi, penyelidikan itu harus menemui berbagai rintangan karena tekanan politik. Sebuah karya fiksi monumental dari seorang peraih Nobel sastra tahun 2006.
Raih Tulang Punggung yang Kuat...
Berikut beberapa point penting cara mengatasi back pain (sakit punggung) terbaru.
1. Cermati Gejalanya.
2. Terapi panas.
3. Ayo bangun! (kurangi tidur berlebihan).
4. Berjalanlah biasa.
5. Cari bantuan (konsultasi ke dokter).
6. Sabar menunggu hingga tujuh hari. Jika sakit berlanjut, hubungi orthopedist.
7. Berolahraga untuk punggung lebih kuat.
8. Terus asup kalsium.
1. Cermati Gejalanya.
2. Terapi panas.
3. Ayo bangun! (kurangi tidur berlebihan).
4. Berjalanlah biasa.
5. Cari bantuan (konsultasi ke dokter).
6. Sabar menunggu hingga tujuh hari. Jika sakit berlanjut, hubungi orthopedist.
7. Berolahraga untuk punggung lebih kuat.
8. Terus asup kalsium.
SUMARLINA (Menciptakan Metode Sensus Serangga Air)
Meski tinggal jauh dari pusat kota di Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, upaya Sumarlina untuk menyelamatkan lingkungan patut untuk ditiru. Bersama tim-nya, ia menawarkan metode sensus serangga air, yaitu penelitian kualitas air sungai melalui ketersediaan keragaman serangga air. Melalui parameter biologis serta alat-alat pengamatan yang sederhana, wanita kelahiran Gresik, 10 Januari 1993 ini berhasil menyajikan data informasi kualitas air yang aktual kepada masyarakat.
Tahun 2008, lulusan SMAN 1 Wringinanom, Gresik ini ditunjuk mewakili sekolahnya untuk mengikuti training motivator sahabat air yang diadakan oleh LSM Ecoton. Salah satu materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah pemantauan kualitas air dengan bioindikator makroinvertebrata bentos. "Saya sangat takjub karena dapat mengetahui berbagai jenis biota air yang dapat menjadi parameter kualitas air sungai. Dalam kegiatan tersebut ditunjukkan pula beberapa aktivitas manusia yang dapat mencemari sungai seperti pertanian, limbah domestik, dan industri," papar anak pertama dari dua bersaudara ini. Sejak itulah, ia mulai menggali ide untuk melestarikan sungai.
Akhir tahun 2008, Sumarlina mulai mengajukan sebuah gagasan berjudul Jambore Pemantauan Kualitas Air Kali Brantas dalam lomba pelestarian sungai yang diadakan oleh JPKPA (Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) dan Perum Jasa Tirta. Tahun 2009, ia kembali mengajukan gagasan yang sama dengan perubahan judul menjadi Mata-mata Kali Brantas dalam lomba pelestarian Sumber Daya Air yang diadakan oleh Puslitbang SDA (Departemen Pekerjaan Umum). Kedua gagasan tersebut adalah sebuah ide untuk mengadakan pemantauan terpusat bagi sekolah-sekolah di DAS Brantas sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan dan pengelolaan sungai. Akan tetapi, gagasan tersebut belum dapat diterima.
Akhirnya pada bulan Juni 2009, Sumarlina kembali mendapat tawaran dari guru biologi dan pembimbing KIR SMANIWA serta LSM Ecoton untuk mewujudkan gagasan awalnya tersebut dalam sebuah proyek yang juga diikutkan dalam Young Change Makers Award Competition yang diadakan oleh Ashoka Indonesia. "Sejak itulah Sensus Serangga Air (SSA) terbentuk dan saya mulai menyusun strategi pelaksanaan program," paparnya. Timnya sendiri terdiri dari 20 siswa dari SMAN 1 Wringinanom. Anggota tim inilah yang mengatur dan melaksanakan program SSA.
Sensus Serangga Air (SSA) merupakan sebuah program pemantauan kualitas air dengan menggunakan bioindikator serangga air. Sensus serangga air ini memiliki keunggulan 5M yaitu: MUDAH = Kita dapat mengetahui kualitas air sungai hanya dengan melakukan identifikasi jumlah dan jenis serangga air di lokasi yang kita amati. MURAH = Tidak memerlukan alat laboratorium yang mahal. SSA menggunakan alat-alat sederhana seperti jaring bentos berukuran 1 mm dengan pegangan sepanjang 1,5 meter, nampan plastik, pinset atau sendok, Cawan petri, Lup, kamera, Plot yang terbuat dari pipa berukuran 1 meter persegi, kantong plastik, Alat tulis (pena, buku catatan, dll.), kuas, Buku panduan (berisi bagan kelompok serangga air dan skor untuk tiap jenis serangga untuk menentukan nilai kualitas air pada titik lokasi sensus). MASSAL = SSA dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat dari berbagai usia dan dapat dilakukan secara bersama. MANFAAT = Melalui SSA, kita dapat mengetahui kualitas air, dan MITIGASI PENCEMARAN = SSA dapat menjadi early warning system bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sungai.
Bersama tim-nya, putri pasangan Suyatim dan Sriami ini juga mengadakan sosialisasi dan training sensus serangga air bagi pelajar SMP-SMA yang ada di Kecamatan Wringinanom. "Hingga saat ini, saya telah berhasil mengajak 650 orang yang terdiri dari pelajar yang berasal dari 2 SMP dan 1 SMA, pemuda karang taruna, warga desa, pemerintah desa yang terdapat di Kecamatan Wringinanom dan mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya. Selain itu, kegiatan SSA telah diadopsi oleh BLH Jatim dan Dispendik Jatim dan diikuti oleh pelajar dari 20 SD dari kota Surabaya", ujarnya bangga.
Taken From: Majalah Kartika
Tahun 2008, lulusan SMAN 1 Wringinanom, Gresik ini ditunjuk mewakili sekolahnya untuk mengikuti training motivator sahabat air yang diadakan oleh LSM Ecoton. Salah satu materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah pemantauan kualitas air dengan bioindikator makroinvertebrata bentos. "Saya sangat takjub karena dapat mengetahui berbagai jenis biota air yang dapat menjadi parameter kualitas air sungai. Dalam kegiatan tersebut ditunjukkan pula beberapa aktivitas manusia yang dapat mencemari sungai seperti pertanian, limbah domestik, dan industri," papar anak pertama dari dua bersaudara ini. Sejak itulah, ia mulai menggali ide untuk melestarikan sungai.
Akhir tahun 2008, Sumarlina mulai mengajukan sebuah gagasan berjudul Jambore Pemantauan Kualitas Air Kali Brantas dalam lomba pelestarian sungai yang diadakan oleh JPKPA (Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) dan Perum Jasa Tirta. Tahun 2009, ia kembali mengajukan gagasan yang sama dengan perubahan judul menjadi Mata-mata Kali Brantas dalam lomba pelestarian Sumber Daya Air yang diadakan oleh Puslitbang SDA (Departemen Pekerjaan Umum). Kedua gagasan tersebut adalah sebuah ide untuk mengadakan pemantauan terpusat bagi sekolah-sekolah di DAS Brantas sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan dan pengelolaan sungai. Akan tetapi, gagasan tersebut belum dapat diterima.
Akhirnya pada bulan Juni 2009, Sumarlina kembali mendapat tawaran dari guru biologi dan pembimbing KIR SMANIWA serta LSM Ecoton untuk mewujudkan gagasan awalnya tersebut dalam sebuah proyek yang juga diikutkan dalam Young Change Makers Award Competition yang diadakan oleh Ashoka Indonesia. "Sejak itulah Sensus Serangga Air (SSA) terbentuk dan saya mulai menyusun strategi pelaksanaan program," paparnya. Timnya sendiri terdiri dari 20 siswa dari SMAN 1 Wringinanom. Anggota tim inilah yang mengatur dan melaksanakan program SSA.
Sensus Serangga Air (SSA) merupakan sebuah program pemantauan kualitas air dengan menggunakan bioindikator serangga air. Sensus serangga air ini memiliki keunggulan 5M yaitu: MUDAH = Kita dapat mengetahui kualitas air sungai hanya dengan melakukan identifikasi jumlah dan jenis serangga air di lokasi yang kita amati. MURAH = Tidak memerlukan alat laboratorium yang mahal. SSA menggunakan alat-alat sederhana seperti jaring bentos berukuran 1 mm dengan pegangan sepanjang 1,5 meter, nampan plastik, pinset atau sendok, Cawan petri, Lup, kamera, Plot yang terbuat dari pipa berukuran 1 meter persegi, kantong plastik, Alat tulis (pena, buku catatan, dll.), kuas, Buku panduan (berisi bagan kelompok serangga air dan skor untuk tiap jenis serangga untuk menentukan nilai kualitas air pada titik lokasi sensus). MASSAL = SSA dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat dari berbagai usia dan dapat dilakukan secara bersama. MANFAAT = Melalui SSA, kita dapat mengetahui kualitas air, dan MITIGASI PENCEMARAN = SSA dapat menjadi early warning system bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sungai.
Bersama tim-nya, putri pasangan Suyatim dan Sriami ini juga mengadakan sosialisasi dan training sensus serangga air bagi pelajar SMP-SMA yang ada di Kecamatan Wringinanom. "Hingga saat ini, saya telah berhasil mengajak 650 orang yang terdiri dari pelajar yang berasal dari 2 SMP dan 1 SMA, pemuda karang taruna, warga desa, pemerintah desa yang terdapat di Kecamatan Wringinanom dan mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya. Selain itu, kegiatan SSA telah diadopsi oleh BLH Jatim dan Dispendik Jatim dan diikuti oleh pelajar dari 20 SD dari kota Surabaya", ujarnya bangga.
Taken From: Majalah Kartika
Melestarikan Nilai-nilai Ramadhan...
(Oleh Drs. H. Ahmad Yani, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Dakwah (LPPD) Khairu Ummah Jakarta)
Setelah Ramadhan berlalu, bukan berarti berlalu pula suasana ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Justru ada tugas berat bagi kita untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan itu dengan peningkatan ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Karenanya bulan sesudah Ramadhan adalah Syawal yang artinya peningkatan. Di sinilah letak pentingnya melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadhan.
Sekurang-kurangnya, ada lima nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan, paling tidak hingga Ramadhan tahun yang akan datang. Pertama, tidak gampang berbuat dosa.
Ibadah Ramadhan yang kita kerjakan dengan sebaik-baiknya membuat kita mendapat jaminan ampunan dari dosa-dosa yang kita lakukan selama ini. Karena itu semestinya setelah melewati ibadah Ramadhan, kita tidak gampang lagi melakukan perbuatan yang bernilai dosa, apalagi secara harfiyah Ramadhan artinya membakar, yakni membakar dosa. Jika dosa itu kita ibaratkan seperti pohon, maka bila sudah dibakar, pohon itu tidak mudah tumbuh lagi, bahkan bisa jadi mati, sehingga dosa-dosa itu tidak mau kita lakukan lagi.
Dengan demikian, jangan sampai dosa yang kita tinggalkan pada bulan Ramadhan hanya sekadar ditahan-tahan untuk selanjutnya dilakukan lagi setelah Ramadhan berakhir dengan kualitas dan kuantitas yang lebih besar.
Kalau demikian jadinya, ibarat pohon, hal itu bukan dibakar, tapi hanya ditebang cabang-cabangnya sehingga satu cabang ditebang tumbuh lagi tiga, empat, bahkan lima cabang dalam beberapa waktu kemudian. Dalam kaitan dosa, sebagai seorang muslim jangan sampai kita termasuk orang yang bangga dengan dosa, apalagi kalau mati dalam keadaan bangga terhadap dosa yang dilakukan. Bila ini yang terjadi, maka sangat besar risiko yang akan kita hadapi di hadapan ALLAH SWT, sebagaimana firmanNya: "Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka bisa masuk ke dalam surga, hingga unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami Memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan." (QS. Al A'raf, 7:40)
Kedua, nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah hati-hati dalam bersikap dan bertindak. Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung berhati-hati dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita menjadi sia-sia dengan sebab kekeliruan yang kita lakukan. Secara harfiyah, Ramadhan juga berarti mengasah, yakni mengasah ketajaman hati agar dengan mudah bisa membelah atau membedakan yang haq dengan yang bathil. Ketajaman hati itulah yang akan membuat seseorang menjadi sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah laku. Sikap seperti ini merupakan sikap yang sangat penting sehingga dalam hidupnya, seorang muslim tidak asal melakukan sesuatu, apalagi sekadar mendapat nikmat secara duniawi.
Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi amat penting mengingat apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan ALLAH SWT, karenanya apa yang hendak kita lakukan harus kita pahami secara baik dan dipertimbangkan secara matang, sehingga tidak sekadar ikut-ikutan dalam melakukannya, ALLAH SWT Berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al Isra, 17:36)
Nilai ibadah Ramadhan ketiga yang harus kita lestarikan dalam kehidupan setelah Ramadhan adalah bersikap jujur. Ketika kita berpuasa Ramadhan, kejujuran mewarnai kehidupan kita sehingga kita tidak berani makan dan minum meskipun tidak ada orang yang mengetahuinya. Hal ini karena kita yakin ALLAH SWT Yang Memerintahkan kita berpuasa selalu Mengawasi diri kita dan kita tidak mau membohongi ALLAH SWT dan tidak mau membohongi diri sendiri karena hal itu memang tidak mungkin, inilah kejujuran yang sesungguhnya. Karena itu, setelah berpuasa sebulan Ramadhan semestinya kita mampu menjadi orang-orang yang selalu berlaku jujur, baik jujur dalam perkataan, jujur dalam berinteraksi dengan orang, jujur dalam berjanji, dan segala bentuk kejujuran lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat dan bangsa kita sekarang ini, kejujuran merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Banyak kasus di negeri kita yang tidak cepat selesai. Bahkan tidak selesai-selesai karena tidak ada kejujuran, orang yang bersalah sulit untuk dinyatakan bersalah karena belum bisa dibuktikan kesalahannya dan mencari pembuktian memerlukan waktu yang panjang, padahal kalau yang bersalah itu mengaku saja secara jujur bahwa dia bersalah, tentu dengan cepat persoalan bisa selesai. Sementara orang yang secara jujur mengaku tidak bersalah tidak perlu lagi diselidiki apakah dia melakukan kesalahan atau tidak. Tapi karena kejujuran itu tidak ada, yang terjadi kemudian adalah saling curiga-mencurigai bahkan saling menuduh yang membuat persoalan semakin rumit. Ibadah puasa telah mendidik kita untuk berlaku jujur dan kepada hati nurani kita yang sehat dan tajam, bila kejujuran ini tidak mewarnai kehidupan kita di bulan-bulan setelah Ramadhan, maka tarbiyah (pendidikan) dari ibadah Ramadhan kita menemukan kegagalan, meskipun secara hukum puasanya tetap sah.
Keempat, yang merupakan nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah memiliki semangat berjamaah. Kebersamaan kita dalam proses pengendalian diri membuat syaithan merasa kesulitan dalam menggoda manusia sehingga syaithan terbelenggu pada bulan Ramadhan. Hal ini diperkuat lagi dengan semangat yang tinggi bagi kita dalam menunaikan sholat lima waktu secara berjamaah sehingga di bulan Ramadhan inilah mungkin sholat berjamaah yang paling banyak kita laksanakan,bahkan melaksanakannya juga di masjid atau musholla. Selain itu, ibadah Ramadhan yang membuat kita dapat merasakan lapar dan haus, telah memberikan pelajaran kepada kita untuk memiliki solidaritas sosial kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan.
Nilai ibadah Ramadhan kelima yang harus kita lakukan setelah Ramadhan berakhir adalah melakukan pengendalian diri. Kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar menurut ALLAH dan Rasul-Nya merupakan sesuatu yang amat penting dan mendesak. JIka tidak demikian, maka kehidupan ini akan berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan haram, tak ada lagi yang haq dan yang bathil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas atau sopan dan tidak.
Karena itu, harus kita sadari bahwa Ramadhan adalah bulan pendidikan dan latihan, keberhasilan ibadah Ramadhan justru tidak hanya terletak pada amaliyah Ramadhan yang kita kerjakan denga baik, tapi juga sangat penting adalah bagaimana menunjukkan adanya peningkatan ketaqwaan yang dimulai dari bulan Syawal hingga Ramadhan tahun yang akan datang. Wallahu a'lam bish showwab...
Sumber: Majalah Al-Intima'
Setelah Ramadhan berlalu, bukan berarti berlalu pula suasana ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Justru ada tugas berat bagi kita untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan itu dengan peningkatan ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Karenanya bulan sesudah Ramadhan adalah Syawal yang artinya peningkatan. Di sinilah letak pentingnya melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadhan.
Sekurang-kurangnya, ada lima nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan, paling tidak hingga Ramadhan tahun yang akan datang. Pertama, tidak gampang berbuat dosa.
Ibadah Ramadhan yang kita kerjakan dengan sebaik-baiknya membuat kita mendapat jaminan ampunan dari dosa-dosa yang kita lakukan selama ini. Karena itu semestinya setelah melewati ibadah Ramadhan, kita tidak gampang lagi melakukan perbuatan yang bernilai dosa, apalagi secara harfiyah Ramadhan artinya membakar, yakni membakar dosa. Jika dosa itu kita ibaratkan seperti pohon, maka bila sudah dibakar, pohon itu tidak mudah tumbuh lagi, bahkan bisa jadi mati, sehingga dosa-dosa itu tidak mau kita lakukan lagi.
Dengan demikian, jangan sampai dosa yang kita tinggalkan pada bulan Ramadhan hanya sekadar ditahan-tahan untuk selanjutnya dilakukan lagi setelah Ramadhan berakhir dengan kualitas dan kuantitas yang lebih besar.
Kalau demikian jadinya, ibarat pohon, hal itu bukan dibakar, tapi hanya ditebang cabang-cabangnya sehingga satu cabang ditebang tumbuh lagi tiga, empat, bahkan lima cabang dalam beberapa waktu kemudian. Dalam kaitan dosa, sebagai seorang muslim jangan sampai kita termasuk orang yang bangga dengan dosa, apalagi kalau mati dalam keadaan bangga terhadap dosa yang dilakukan. Bila ini yang terjadi, maka sangat besar risiko yang akan kita hadapi di hadapan ALLAH SWT, sebagaimana firmanNya: "Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka bisa masuk ke dalam surga, hingga unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami Memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan." (QS. Al A'raf, 7:40)
Kedua, nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah hati-hati dalam bersikap dan bertindak. Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung berhati-hati dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita menjadi sia-sia dengan sebab kekeliruan yang kita lakukan. Secara harfiyah, Ramadhan juga berarti mengasah, yakni mengasah ketajaman hati agar dengan mudah bisa membelah atau membedakan yang haq dengan yang bathil. Ketajaman hati itulah yang akan membuat seseorang menjadi sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertingkah laku. Sikap seperti ini merupakan sikap yang sangat penting sehingga dalam hidupnya, seorang muslim tidak asal melakukan sesuatu, apalagi sekadar mendapat nikmat secara duniawi.
Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi amat penting mengingat apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan ALLAH SWT, karenanya apa yang hendak kita lakukan harus kita pahami secara baik dan dipertimbangkan secara matang, sehingga tidak sekadar ikut-ikutan dalam melakukannya, ALLAH SWT Berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS. Al Isra, 17:36)
Nilai ibadah Ramadhan ketiga yang harus kita lestarikan dalam kehidupan setelah Ramadhan adalah bersikap jujur. Ketika kita berpuasa Ramadhan, kejujuran mewarnai kehidupan kita sehingga kita tidak berani makan dan minum meskipun tidak ada orang yang mengetahuinya. Hal ini karena kita yakin ALLAH SWT Yang Memerintahkan kita berpuasa selalu Mengawasi diri kita dan kita tidak mau membohongi ALLAH SWT dan tidak mau membohongi diri sendiri karena hal itu memang tidak mungkin, inilah kejujuran yang sesungguhnya. Karena itu, setelah berpuasa sebulan Ramadhan semestinya kita mampu menjadi orang-orang yang selalu berlaku jujur, baik jujur dalam perkataan, jujur dalam berinteraksi dengan orang, jujur dalam berjanji, dan segala bentuk kejujuran lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat dan bangsa kita sekarang ini, kejujuran merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Banyak kasus di negeri kita yang tidak cepat selesai. Bahkan tidak selesai-selesai karena tidak ada kejujuran, orang yang bersalah sulit untuk dinyatakan bersalah karena belum bisa dibuktikan kesalahannya dan mencari pembuktian memerlukan waktu yang panjang, padahal kalau yang bersalah itu mengaku saja secara jujur bahwa dia bersalah, tentu dengan cepat persoalan bisa selesai. Sementara orang yang secara jujur mengaku tidak bersalah tidak perlu lagi diselidiki apakah dia melakukan kesalahan atau tidak. Tapi karena kejujuran itu tidak ada, yang terjadi kemudian adalah saling curiga-mencurigai bahkan saling menuduh yang membuat persoalan semakin rumit. Ibadah puasa telah mendidik kita untuk berlaku jujur dan kepada hati nurani kita yang sehat dan tajam, bila kejujuran ini tidak mewarnai kehidupan kita di bulan-bulan setelah Ramadhan, maka tarbiyah (pendidikan) dari ibadah Ramadhan kita menemukan kegagalan, meskipun secara hukum puasanya tetap sah.
Keempat, yang merupakan nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah memiliki semangat berjamaah. Kebersamaan kita dalam proses pengendalian diri membuat syaithan merasa kesulitan dalam menggoda manusia sehingga syaithan terbelenggu pada bulan Ramadhan. Hal ini diperkuat lagi dengan semangat yang tinggi bagi kita dalam menunaikan sholat lima waktu secara berjamaah sehingga di bulan Ramadhan inilah mungkin sholat berjamaah yang paling banyak kita laksanakan,bahkan melaksanakannya juga di masjid atau musholla. Selain itu, ibadah Ramadhan yang membuat kita dapat merasakan lapar dan haus, telah memberikan pelajaran kepada kita untuk memiliki solidaritas sosial kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan.
Nilai ibadah Ramadhan kelima yang harus kita lakukan setelah Ramadhan berakhir adalah melakukan pengendalian diri. Kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar menurut ALLAH dan Rasul-Nya merupakan sesuatu yang amat penting dan mendesak. JIka tidak demikian, maka kehidupan ini akan berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan haram, tak ada lagi yang haq dan yang bathil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas atau sopan dan tidak.
Karena itu, harus kita sadari bahwa Ramadhan adalah bulan pendidikan dan latihan, keberhasilan ibadah Ramadhan justru tidak hanya terletak pada amaliyah Ramadhan yang kita kerjakan denga baik, tapi juga sangat penting adalah bagaimana menunjukkan adanya peningkatan ketaqwaan yang dimulai dari bulan Syawal hingga Ramadhan tahun yang akan datang. Wallahu a'lam bish showwab...
Sumber: Majalah Al-Intima'
Sunday, September 5, 2010
Keteladanan Hasan Al Banna....
1. Akal cerdas yang senantiasa bersinar.
2. Pemahaman yang dalam dan luas.
3. Perasaan kuat yang halus.
4. Hati yang dipenuhi keberkahan.
5. Semangat yang mnyala-nyala.
6. Lisan yang fasih.
7. Zuhud dan qana'ah dalam kehidupan pribadi.
8. Kesungguhan dan tekad baja (tanpa ada rasa letih dan lesu) dalam menyebarkan dakwah dan prinsip-prinsipnya.
9. Jiwa yang ambisius (dalam makna positif).
10. Pandangan yang jauh ke depan.
11. Ghirah dan kepedulian yang tinggi terhadap dakwah.
12. Tawadhu terhadap segala sesuatu yang mengistimewakan dirinya.
Dua kecerdasan penting yang dimiliki Hasan Al Banna:
1. Cinta, keyakinan, dan kepuasannya terhadap dakwah yang ia bawa dan pengorbanannya untuk dakwah melalui semua karunia dan potensi yang ia miliki.
2. Pengaruhnya yang sangat kuat dalam jiwa sahabat, kawan dekat, murid-muridnya, dan keberhasilannya yang menakjubkan dalam melakukan pembinaan.
Sifat-sifat Hasan Al Banna:
1. Bersih fikrahnya.
2. Bersih jiwa, ruh, dan ghirahnya terhadap agama.
3. Jiwanya bergelora untuk Islam.
4. Terluka atas berbagai kejahatan yang merajalela.
5. Kuat hubungannya dengan ALLAH.
6. Sungguh-sungguh dalam beribadah dan menyerap energi Ilahi dengan do'a, istighfar, dan berkhalwat pada malam hari.
7. Berinteraksi langsung dengan masyarakat.
8. Menyampaikan dakwah dan tarbiyah secara bertahap dan penuh hikmah serta senantiasa bekerja dan melakukan beragam aktivitas harian.
2. Pemahaman yang dalam dan luas.
3. Perasaan kuat yang halus.
4. Hati yang dipenuhi keberkahan.
5. Semangat yang mnyala-nyala.
6. Lisan yang fasih.
7. Zuhud dan qana'ah dalam kehidupan pribadi.
8. Kesungguhan dan tekad baja (tanpa ada rasa letih dan lesu) dalam menyebarkan dakwah dan prinsip-prinsipnya.
9. Jiwa yang ambisius (dalam makna positif).
10. Pandangan yang jauh ke depan.
11. Ghirah dan kepedulian yang tinggi terhadap dakwah.
12. Tawadhu terhadap segala sesuatu yang mengistimewakan dirinya.
Dua kecerdasan penting yang dimiliki Hasan Al Banna:
1. Cinta, keyakinan, dan kepuasannya terhadap dakwah yang ia bawa dan pengorbanannya untuk dakwah melalui semua karunia dan potensi yang ia miliki.
2. Pengaruhnya yang sangat kuat dalam jiwa sahabat, kawan dekat, murid-muridnya, dan keberhasilannya yang menakjubkan dalam melakukan pembinaan.
Sifat-sifat Hasan Al Banna:
1. Bersih fikrahnya.
2. Bersih jiwa, ruh, dan ghirahnya terhadap agama.
3. Jiwanya bergelora untuk Islam.
4. Terluka atas berbagai kejahatan yang merajalela.
5. Kuat hubungannya dengan ALLAH.
6. Sungguh-sungguh dalam beribadah dan menyerap energi Ilahi dengan do'a, istighfar, dan berkhalwat pada malam hari.
7. Berinteraksi langsung dengan masyarakat.
8. Menyampaikan dakwah dan tarbiyah secara bertahap dan penuh hikmah serta senantiasa bekerja dan melakukan beragam aktivitas harian.
Barirah,,,Sahaya Berjiwa Merdeka...
Salah satu miliknya yang paling berharga adalah kemerdekaan atas dirinya sendiri. Barirah pun merasakan hal itu. Barirah yang merupakan budak milik Bani Hilal kemudian memutuskan untuk menjadi orang merdeka dengan jalan menebus dirinya sendiri pada majikannya. Ia ikat dirinya dengan perjanjian seharga sembilan uqiyah. Jika sembilan uqiyah telah lunas, maka kemerdekaan menjadi milik Barirah. Dalam waktu satu tahun Barirah membayar dirinya sebanyak satu uqiyah.
Dorongan yang begitu kuat untuk merdeka membawa Barirah menemui istri Rasulullah S'AW, Aisyah R'A., untuk membantu menebus dirinya. "Katakan pada majikanmu bahwa aku mau membayar lunas untukmu dan engkau akan aku merdekakan. Namun wala'-mu untukku,"jawab Aisyah atas permintaan Barirah. Wala' adalah hak orang yang memerdekakan seorang sahaya untuk mendapatkan warisan dari sahaya tersebut apabila si sahaya meninggal dunia.
Maka pergilah Barirah untuk menyampaikan hal tersebut pada majikannya. Namun dengan licik sang majikan mengemukakan keinginannya, "kalau dia memang mau membantumu karena ALLAH, lakukan saja. Namun wala'-mu tetap untukku."
Barirah pun kembali kepada Aisyah untuk mengadukan hal tersebut. Rasulullah yang mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya kepada Aisyah tentang persoalan ini. "Belilah dia dan merdekakan. Sesungguhnya wala' untuk orang yang memerdekakan," ucap Rasul setelah mendapat penjelasan dari 'Aisyah. Kemudian Rasul pun bangkit untuk berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. "Bagaimana bisa suatu kaum mengajukan syarat yang tidak ada dalam Kitabullah? Seratus kali pun syarat itu tetap batil karena tidak ada dalam Kitabullah," Rasul berwasiat.
Bagi Barirah,wasiat Rasul itu menjadi kunci kebebasannya. Sekrang, ia adalah wanita merdeka, setelah dimerdekakan Aisyah. Kini ia bukan lagi seorang budak, ia pun memutuskan untuk tidak lagi bersama suaminya, seorang sahaya bernama Mughits milik Bani Al Mughirah, yang sebenarnya dibencinya.
Ketika Rasul mengatakan agar sebaiknya Barirah rujuk dengan suaminya, Barirah bertanya, "Apakah engkau menyuruhku, ya Rasulullah?" Maksud Barirah adalah apakah Rasulullah memerintahkan dirinya utk rujuk dg suaminya. "Tidak." jawab Rasul, "Aku mengatakan itu hanya untuk menolong, bukan untuk mewajibkanmu." Maka Barirah menjawab, "Kalau begitu, aku tidak membutuhkannya." Bagi Barirah, keputusan hidupnya ada di tangannya sendiri. Lain hal bila Rasul mewajibkan hal itu atas dirinya, maka suka atau tidak, Barirah akan taat. Itulah prinsip hidupnya.
Hubungan Barirah dengan keluarga Rasulullah terjalin makin erat sejak peristiwa pembebasan Barirah oleh Aisyah. Sebelum dimerdekakan, Barirah kerap bertandang ke rumah Aisyah untuk membantu Aisyah. Kedekatan Barirah dengan Aisyah ini membuat Rasulullah, atas saran Ali Bin Abi Thalib R'A bertanya pada Barirah ketika terjadi peristiwa fitnah atas Aisyah. Fitnah tersebut digembar-gemborkan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang munafik.
"Wahai Barirah, apakh engkau pernah melihat sesuatu pada Aisyah yang membuatmu bimbang?" tanya Rasulullah. "Demi Zat Yang Mengutusmu dengan yang haq, tidak ada suatu pun yang pantas kucela darinya, kecuali ia masih sangat muda sehingga kadang tertidur di sebelah adonan makanan untuk keluarganya, sehingga hewan datang untuk memakan adonan tersebut," jawab Barirah mantap.
Selama hidupnya, Barirah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan kaum Muslimin. Barirah berpulang ke rahmatullah pada masa Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Sumber: Majalah Ummi...
Dorongan yang begitu kuat untuk merdeka membawa Barirah menemui istri Rasulullah S'AW, Aisyah R'A., untuk membantu menebus dirinya. "Katakan pada majikanmu bahwa aku mau membayar lunas untukmu dan engkau akan aku merdekakan. Namun wala'-mu untukku,"jawab Aisyah atas permintaan Barirah. Wala' adalah hak orang yang memerdekakan seorang sahaya untuk mendapatkan warisan dari sahaya tersebut apabila si sahaya meninggal dunia.
Maka pergilah Barirah untuk menyampaikan hal tersebut pada majikannya. Namun dengan licik sang majikan mengemukakan keinginannya, "kalau dia memang mau membantumu karena ALLAH, lakukan saja. Namun wala'-mu tetap untukku."
Barirah pun kembali kepada Aisyah untuk mengadukan hal tersebut. Rasulullah yang mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya kepada Aisyah tentang persoalan ini. "Belilah dia dan merdekakan. Sesungguhnya wala' untuk orang yang memerdekakan," ucap Rasul setelah mendapat penjelasan dari 'Aisyah. Kemudian Rasul pun bangkit untuk berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. "Bagaimana bisa suatu kaum mengajukan syarat yang tidak ada dalam Kitabullah? Seratus kali pun syarat itu tetap batil karena tidak ada dalam Kitabullah," Rasul berwasiat.
Bagi Barirah,wasiat Rasul itu menjadi kunci kebebasannya. Sekrang, ia adalah wanita merdeka, setelah dimerdekakan Aisyah. Kini ia bukan lagi seorang budak, ia pun memutuskan untuk tidak lagi bersama suaminya, seorang sahaya bernama Mughits milik Bani Al Mughirah, yang sebenarnya dibencinya.
Ketika Rasul mengatakan agar sebaiknya Barirah rujuk dengan suaminya, Barirah bertanya, "Apakah engkau menyuruhku, ya Rasulullah?" Maksud Barirah adalah apakah Rasulullah memerintahkan dirinya utk rujuk dg suaminya. "Tidak." jawab Rasul, "Aku mengatakan itu hanya untuk menolong, bukan untuk mewajibkanmu." Maka Barirah menjawab, "Kalau begitu, aku tidak membutuhkannya." Bagi Barirah, keputusan hidupnya ada di tangannya sendiri. Lain hal bila Rasul mewajibkan hal itu atas dirinya, maka suka atau tidak, Barirah akan taat. Itulah prinsip hidupnya.
Hubungan Barirah dengan keluarga Rasulullah terjalin makin erat sejak peristiwa pembebasan Barirah oleh Aisyah. Sebelum dimerdekakan, Barirah kerap bertandang ke rumah Aisyah untuk membantu Aisyah. Kedekatan Barirah dengan Aisyah ini membuat Rasulullah, atas saran Ali Bin Abi Thalib R'A bertanya pada Barirah ketika terjadi peristiwa fitnah atas Aisyah. Fitnah tersebut digembar-gemborkan oleh Abdullah bin Ubay bin Salul, seorang munafik.
"Wahai Barirah, apakh engkau pernah melihat sesuatu pada Aisyah yang membuatmu bimbang?" tanya Rasulullah. "Demi Zat Yang Mengutusmu dengan yang haq, tidak ada suatu pun yang pantas kucela darinya, kecuali ia masih sangat muda sehingga kadang tertidur di sebelah adonan makanan untuk keluarganya, sehingga hewan datang untuk memakan adonan tersebut," jawab Barirah mantap.
Selama hidupnya, Barirah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan kaum Muslimin. Barirah berpulang ke rahmatullah pada masa Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Sumber: Majalah Ummi...
Subscribe to:
Posts (Atom)