Sunday, December 5, 2010

Sami Yusuf

Bagi penggemar nasyid, anda tentu sudah tidak asing dengan penyanyi yang satu ini. Bagi yang kurang menggemari nasyid, anda akan mengubah pendirian begitu mendengar lagu yang dibawakan penyanyi yang satu ini. Penyanyi yang bersuara merdu dan berwajah tampan, itu sudah biasa. Tapi kalau penyanyi berwajah tampan bersuara merdu yang sholeh dan kerap melantunkan melodi dakwah, itu baru luar biasa. Ya, Sami Yusuf memiliki semua kualifikasi tersebut hingga tidak heran kiprahnya di blantika musik (khususnya nasyid) internasional sudah tidak diragukan lagi.


Sami adalah penyanyi kelahiran Inggris (Juli 1980). Ia menunjukkan bakat bermusiknya sejak kecil. Sami kecil daahwapat memainkan delapan hingga sembilan jenis alat musik. Ia bahkan dapat dengan mudah memahami musik abad pertengahan timur atau yang dikenal dengan istilah maqams. Bakat bermusiknya ditempa di Royal Academy of Music di London yang merupakan salah satu sekolah musik bergengsi di dunia.


Album Al-Mu'allim merupakan album pertama Sami yang dirilisnya pada bulan Juli 2003. Berisi single hits Al-Mu'allim dan Supplication, album ini sukses besar dengan total penjualan lebih dari 2 milliar. Dua tahun berselang (2005), Sami merilis album keduanya yang diberi judul My Ummah. Uniknya, album ini dibuat dalam dua versi: full (music) version dan acoustik version. Di album keduanya ini, popularitas Sami kian menanjak. Tinga single hitsnya yang berjudul Hasbi Rabbi, Mother, dan Munajat begitu diminati sehingga total penjualan album keduanya ini mencapai 4 milliar lebih.


Single Hasbi Rabbi yang dinyanyikan dalam tiga bahasa (Turki, Hindustan, dan Inggris) dianggap berhasil memadukan antara musik Barat dan Timur. Berkat lagu tersebut pula, Sami berhasil menggelar konser keliling dunia. Popularitas Sami pada 2005 terlihat dari padatnya pengunjung yang menyambangi website pribadinya (www.samiyusuf.com). Tercatat lebih dari 2 juta orang terdaftar di buku tamu situs tersebut. Chat room yang disediakan pun digunakan dan dikunjungi oleh sekitar 4000 penggemar.


Pada Januari 2009 yang lalu, Sami menelurkan album ketiganya yang diberi judul without you yang berisi dua single hits Asma Allah dan Forever Palestine. Maret 2010, Sami mengadakan konser di kota Copenhagen (Denmark) setelah sebelumnya berhasil menghibur penggemar setianya di Jerman.


Apa rahasia kesuksesan Sami di jagat musik dunia? Selain karena ridha Ilahi, lagu-lagu yang dinyanyikan Sami sarat dengan pesan cinta, kemurahan hati, toleransi, dan juga perdamaian. Liriknya mengingatkan umat Islam akan permasalahan kekinian. Selain itu, Sami juga menyisipkan masalah sosial dan isu kemanusiaan dalam lirik-lirik lagunya. Sami sangat mengharapkan lagu-lagunya dapat membuat kaum muda Islam bangga akan identitas dan agama mereka.


Sayang, tak semua orang beranggapan sama. Yvonne Ridley (wartawan Inggris yang pernah diculik oleh kelompok Taliban) beranggapan bahwa lagu-lagu Sami tersebut merupakan racun masyarakat jelata. Impian bahwa Islam dapat diterima oleh masyarakat Barat merupakan angan-angan (yang tidak akan pernah tercapai) semata meski Sami telah berhasil menggelar konser dan diterima oleh masyarakat Amerika. Yvonne tetap beranggapan bahwa mainstream masyarakat Barat terhadap Islam tidak akan pernah berubah dan selamanya mereka akan memusuhi (Islam).


Walaupun demikian, Sami tetap mempunyai impian besar sebagai seorang selebriti muslim. Dalam salah satu wawancara, sambil tertawa Sami mengungkapkan keinginannya bahwa suatu hari nanti ia tampil di MTV atau memenangkan penghargaan internasional seperti Grammy dan di atas pentas ia akan berkata pada seluruh dunia, "Salam 'alaykum (Salam Damai), terima kasih banyak dan ini adalah Islam."


Setelah Malcolm X, Muhammad Ali, dan Cat Stevens (Yusuf Islam) yang telah menggebrak dunia dengan kiprahnya di bidang masing-masing, sepertinya Islam membutuhkan tokoh-tokoh lain untuk menunjukkan pada dunia internasional bagaimana wajah Islam sesungguhnya yang penuh kedamaian dan jauh dari kekerasan dan terorisme. Semoga dengan kehadiran Sami Yusuf di blantika musik (nasyid) Internasional ini dapat mencitrakan wajah damai Islam. Amin.


Sumber: Majalah Percikan Iman

No comments:

Post a Comment