PENERAPAN DISTRIBUSI PROBABILITAS DALAM SIX SIGMA:
Di dalam Six Sigma, distribusi probabilitas mempunyai bermacam variasi penerapan serta menjadi dasar bagi banyak metode dan tes statistik. Contoh penerapannya adalah performance baselining, monitor dan kontrol proses, perbandingan multiproses, prediksi peristiwa di masa depan, dan lain-lain.
PENERAPAN SAMPLING PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, sampling sebenarnya diterapkan untuk seluruh area. Penerapannya meliputi pengujian hipotesis, pembuatan model distribusi probabilitas, ANOVA, rancangan eksperimen, validasi sistem pengukuran, dan analisis regresi.
PENERAPAN INTERVAL KEPERCAYAAN PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, interval kepercayaan digunakan untuk menentukan tingkat kinerja baseline, membandingkan kinerja proses dengan banyak faktor (contohnya mesin-mesin yang berbeda, manusia, periode waktu), memperkirakan tingkat kecacatan, dan sebagainya.
PENERAPAN PENGUJIAN HIPOTESIS PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, pengujian hipotesis digunakan untuk menilai kinerja proses (rata-rata dan variasi) secara relatif terhadap sebuah standar atau spesifikasi, menentukan apakah terdapat perbedaan-perbedaan yang terjadi selama proses, menguji peningkatan proses dengan membandingkan data yang lama dan baru, dan sebagainya.
PENERAPAN GRAFIK KONTROL PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, grafik kontrol digunakan untuk melandasi kinerja proses, monitor dan kontrol kinerja proses, evaluasi sistem pengukuran, perbandingan multiproses, perbandingan proses sebelum dan sesudah perubahan, dan lain sebagainya. Grafik kontrol dapat digunakan hampir di semua keadaan yang berhubungan dengan karakterisasi dan analisis proses.
PENERAPAN ANALISIS KORELASI PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, analisis korelasi diterapkan untuk mengidentifikasi proses kunci variabel input, yaitu beberapa variabel input vital yang mempunyai pengaruh paling besar dalam output dan produk atau kualitas layanan sebuah proses.
PENERAPAN ANALISIS REGRESI PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, analisis regresi digunakan untuk:
- Memperkirakan tingkat output sebuah proses, contohnya hasil proses, kecacatan produk, dan lain sebagainya.
- Menentukan hubungan matematis antara input proses dan output proses. Contohnya adalah pengaruh temperatur (input) pada berat bagian plastik cetakan (output) serta pengaruh jam kerja dan ongkos produksi (input) terhadap harga produk atau layanan (output).
- Memperkirakan ketersediaan sumber daya untuk memuaskan kebutuhan bisnis. Misalnya adalah jumlah staf call center yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan dengan berbagai tingkat permintaan, jumlah teknisi perawatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan produksi, dan sebagainya.
- Memperkirakan siklus waktu produk atau layanan, contohnya jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengiriman dari pelanggan untuk produk pesanan, jumlah perwakilan layanan pelanggan yang dibutuhkan untuk merespon secara cepat pertanyaan pelanggan, dan sebagainya.
PENERAPAN RANCANGAN EKSPERIMEN PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, rancangan eksperimen digunakan untuk menentukan input-input yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap output sebuah proses dan pengaruh paling besar terhadap output sebuah proses dan pengaturan atas faktor-faktor yang akan memberikan kinerja yang lebih baik.
PENERAPAN ANOVA PADA SIX SIGMA:
Pada Six Sigma, ANOVA digunakan untuk menampilkan pengukur R dan R (Repeatability & Reproducibility), mengukur perbedaan kinerja faktor-faktor multiple (mesin, pelanggan, jenis produk, dan sebagainya), menentukan pengaruh variabel input multiple terhadap kinerja proses (output), dan validasi tindakan perbaikan proses.
No comments:
Post a Comment