Saturday, December 27, 2008

Jika kita siap berbeda...

Jika kita tidak siap melakukan suatu cara yg berbeda dg yang orang lain kerjakan, maka kita pun juga harus siap mendapatkan hasil yang sama dengan yang dilakukan orang kebanyakan. Ini adalah sebuah nasehat dari teman seperjalanan ketika saya mudik empat tahun silam.

Relevansi nasehat itu sebenarnya banyak, namun sayang saya baru ingat setelah empat tahun berlalu. Nasehat itu memang berlaku bukan hanya untuk saya, sebagaimana dimaksudkan oleh pengucapnya, melainkan juga berguna bagi teman-teman pengusaha.

Bisnis saat ini, sebagaimana banyak digambarkan para empu ekonomi, menyerupai perang berdarah-darah, lantaran sengitnya persaingan. Lalu muncullah konsep bisnis blue ocean, dimana pengusaha berusaha menciptakan inovasi sehingga bisa menggali laba tanpa harus banting-bantingan harga. Lalu timbullah konsep monopoli alami, dimana pengusaha menciptakan bisnis yg belum ada pesaingnya, sehingga bisa menggali laba sebesar-besarnya.

Bisnis-bisnis langka mungkin bisa masuk ke dalam wilayah blue ocean ataupun wilayah monopoli alami, tergantung pada situasi pesaing yang ada. Ketika bisnis langka ini digeluti oleh satu pemain maka ia bisa memakai konsep monopoli alami.

Tetapi kita tidak hanya bisa melihat dari sisi ”nikmatnya” menjadi pemain bisnis langka. Kita juga harus mempertimbangkan ongkos yang harus dibayar; misalnya ongkos untuk melakukan inovasi, ongkos untuk membuka pasar yang masih laten dan ongkos untuk melakukan edukasi kepada konsumen terhadap produk kita yang relatif ”berbeda” dengan yang lain.

Kalau kita berhasil menjalankan bisnis-bisnis langka ini, maka kita bisa terhindar dari apa yang disebutkan oleh para ahli sebagai red ocean atau pertarungan berdarah-darah untuk memperebutkan pelanggan.

Kembali kepada nasehat teman tadi, kalau kita siap untuk bertindak dengan cara yang berbeda maka kita pun juga akan mendapat hasil yang berbeda. Kalau pun ada ongkos yang harus kita bayar, tentulah itu akan sepadan dengan hasil yang akan kita panen, bahkan lebih.

Kolom ini dikutip dari tulisan Sukatna Panca M. Dalam majalah ’Pengusaha’. Coz tulisannya bunga rasa mewakili hati, pikiran, dan semangat bunga saat ini, jadinya bunga posting di blog bunga yang masih standard ini hehe......

No comments:

Post a Comment