Mu'adzah Binti Abdullah Al-Adawiyah
Ia sering berkata, "Sungguh mengherankan mata yang tidur, padahal ia tahu bahwa ia akan tidur lama di dalam gelapnya kubur!"
Mu'adzah bukanlah wanita ahli ibadah yang menjauh dari manusia, tapi ia adalah seorang guru yang suka memberi nasehat, seorang da'i yang suka mendidik dan seorang berilmu yang mau menyebarkan ilmunya.
Mu'adzah Rahimahullah adalah salah seorang wanita yang memiliki karomah dan tergolong orang-orang yang do'anya dikabulkan.
Wanita shalihah ini tahu bahwa suami dan anaknya terbunuh dalam berjihad melawan kaum kafir, maka ia yakin dan percaya terhadap janji Allah SWT bagi orang yang terbunuh di jalanNya. Ia pun mengharap mereka mendapatkan pahala sebagai syuhada dan ia senang kepada mereka dengan akhir hayat ini.
Wanita shalihah ini tetap teguh memegang jalan hidupnya itu, bahkan keshalihannya semakin meningkat dan setelah suaminya tiada ia tidak pernah tidur di atas sebuah hamparan.
wanita ahli ibadah dan zahidah ini mengharap Allah SWT dapat menyatukannya dengan suami dan anaknya di dalam surga. Batapa agungnya cita-cita yang dimiliki wanita ini.
Demi mengharap perjumpaannya dengan Allah SWT, wanita ahli ibadah ini tetap teguh menjalankan ketaatan dan terus memompa cita-citanya untuk menggapai saat-saat yang membahagiakan itu.
Ketika kematiannya akan tiba, ia tidak bersedih karena berpisah dengannya, tapi ia bersedih karena melepaskan hari-hari yang terlewat, hari-hari dahaga di siang hari dan tahajjud di tengah gelapnya malam.
Kepergiannya terjadi pada tahun 83 H, untuk mengambil simpanan yang ia berikan dan barang titipan yang ia titipkan kepada Allah SWT yang tak akan disia-siakan satu kebaikan di sisiNya dan Dia tak akan menzhalimi siapa pun walau seberat biji atom.
No comments:
Post a Comment