Thursday, October 30, 2008

Zara Fashion....

Ortega, pendiri Zara, menganggap pakaian sebagai komoditi yang cepat kadaluarsa (seperti roti dan sayur) yang harus dikonsumsi segera, bukan untuk dipajang di toko berlama-lama. Konsep ”freshly baked clothes” ini diterapkannya dengan selalu mengganti stok pakaian di toko Zara tiap dua kali seminggu. Bisnis ini adalah soal mengurangi response time. Unggul karena mampu beradaptasi. Kejeniusan merek Zara terletak pada kecepatan dan efisiensi. Sensitivitas dan kecepatan respon Zara ini mampu menaklukkan titik puncak dalam siklus fashion. Yaitu, kondisi di mana permintaan dan harga paling tinggi, digabungkan dengan supply chain yang sangat efisien sehingga memperoleh marjin sangat besar.

Tiga formula dari Zara:

  1. Short lead time.

Dengan fokus pada response time yang sangat singkat, perusahaan memastikan bahwa setiap toko mampu menyediakan pakaian yang diinginkan konsumen saat itu. Dalam 30 hari saja, Zara mampu menangkap model yang ngetren dan kemudian menyediakan produknya di toko.

  1. Lower Quantities.

Dengan mengurangi kuantitas yang diproduksi pada setiap model, Zara bukan hanya menguangi eksposur berlebihan terhadap single product, tapi juga menawarkan produk dengan “nuansa kelangkaan”. Dalam dunia fesyen, semakin sedikit tersedia, semakin eksklusif pula produk tersebut.

  1. More styles. Bukannya kuantitas yang besar di tiap model, Zara malah memproduksi lebih banyak model. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya sekitar 20.000 model per tahun.

Produk fresh, tren fesyen yang selangkah lebih maju, dan update yang lebih sering adalah resep sukses Zara. Artinya, mereka mampu memproduksi banyak model dengan kuantitas kecil dalam rentang waktu sangat singkat. Semua itu bisa terwujud berkat sistem yang sederhana. Struktur bisnis Zara sangat terkontrol dari kantor pusat. Dengan begitu, mereka tidak perlu mendirikan kantor pusat di negara lain. Sejak awal Zara lebih merespon actual needs ketimbang memprediksi suatu tren yang jauh di masa depan. Merek ini dikelola hampir tanpa beriklan, zara lebih mengandalkan toko beserta isinya sebagai alat promosi yang ampuh. Lokasi yang dipilih harus strategis dan sering dilalui para shopper.

No comments:

Post a Comment