Thursday, October 30, 2008

a little about 'Price'

METODE PRICING TERDIRI ATAS:

  1. Cost-plus pricing

Dalam pendekatan ini, perusahaan mengestimasi semua biaya produksi, distribusi, marketing, dll. Kemudian ditambahkan dengan profit margin yang ingin diraih. Biasanya metode ini juga dikaitkan dengan target return on investment (ROI) untuk jangka waktu tertentu.

  1. Value-based pricing

Angkanya ditentukan berdasarkan riset tentang harga yang bersedia dibayar konsumen untuk value yang ditawarkan sebuah produk (perceived value). Marketer akan mencetak laba jika berhasil mempunyai perceived value yang tingi di mata konsumen.

  1. Competition-based pricing

Di sini perusahaan akan melihat harga yang dipatok kompetitor, kemudian menetapkan harga di atas atau di bawahnya.

Jika ingin mengambil market share dari pasar yang sudah eksis, pemasar bisa menerapkan teknik penetration pricing. Dilakukan dengan menawarkan harga lebih murah dibandingkan pesaing. Kenaikan harga dapat ditentukan kemudian ketika waktunya sudah tepat, yakni ketika merek tersebut sudah punya basis konsumen loyal. Tapi jurus seperti ini hanya bisa dijalankan oleh perusahaan yang memiliki ”nafas panjang”.

Skimming price:

Jika suatu merek punya competitive advantage dalam hal teknologi baru (jurus mematok harga tinggi di awal). Namun ini tak bisa berlangsung lama, karena teknologi baru tersebut akan segera ditiru oleh pemain-pemain lain sehingga suplainya pun meningkat.

Yang jelas, sebelum menetapkan pricing, pemasar lazimnya menetapkan dulu segmen mana yang bakal dibidik. Masalah harga nantinya akan disesuaikan dengan target market dan value yang ditawarkan.

Kunci dalam menetapkan harga adalah diferensiasi yang kuat, positioning yang mantap, dan terget market yang pas dengan positioning tersebut. Lalu tetapkanlah harga sesuai ekspektasi konsumen.

Pembeli pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok:

  1. Pembeli yang sangat aware dan sensitif terhadap harga.
  2. Pembeli yang rela membayar sedikit lebih tinggi untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, tetapi hanya dalam batasan tertentu.
  3. Pembeli yang tidak peduli dengan harga dan hanya mementingkan kualitas terbaik dari suatu produk.

(Kotler)

No comments:

Post a Comment