Saturday, January 23, 2010

Mario Teguh...

MODAL SUKSES ADA DALAM DIRI SENDIRI

Menjadi seorang motivator bukanlah sesuatu yang disengaja oleh Mario Teguh. Sebenarnya cita-citanya dulu adalah menjadi seorang profesional dengan jabatan yang tinggi kemudian segera berhenti untuk menjadi kosultan & pembicara publik. Namun, di tengah perjalanan mengejar cita-citanya itu ia melihat banyak orang yang memerlukan bantuan.

Dalam menempuh kehidupan, banyak orang merasa menderita dan putus asa. Ia melihat keputusasaan itu disebabkan mereka banyak mensyaratkan untuk menjadi orang sukses. Dan sebagian besar syarat itu diletakkan di luar diri mereka sehingga mereka tidak menoleh ke dalam dirinya. Karena tak melihat, mereka tak mengetahui modal sukses itu sebenarnya ada dalam diri mereka sendiri.

Saat orang memiliki keinginan, cita-cita, atau harapan, saat itu pula Tuhan Memberi izin sekaligus Memberinya kekuatan untuk mewujudkannya. "Tuhan takkan Memberi manusia keinginan tanpa Memberinya pula kekuatan untuk mewujudkan." Kata pria yang pernah berkarir di banyak perusahaan itu.

Kekuatan yang Diberikan Tuhan itulah sebenarnya modal untuk menjadi sukses. Namun tak semua orang mengetahuinya, sehingga membutuhkan seseorang untuk menunjukkannya. Orang yang sudah mengetahui modal yang ada dalam dirinya akan lebih semangat menjalankan hidup.

Kalau hidupnya sudah bersemangat, seseorang akan melihat penderitaan yang sekarang dialami dari sudut pandang yang berbeda. Penderitaan itu sebenarnya suatu fase penyiapan bagi dirinya. Mario Teguh memberi ungkapan, "selembar tembaga perlu ditempa, dipukul-pukul dengan palu untuk menjadi wadah yang cantik." Pria kelahiran Makassar itu pun menambahkan, "Untuk menjadi sebuah seruling yang mengeluarkan bunyi yang merdu perlu dilukai dengan pisau dan ditusuk dengan besi yang membara."

Orang tak perlu mengeluh dengan kegagalan dan penderitaan, karena kegagalan dan penderitaan itu tak permanen. Sebaliknya, orang juga tak seharusnya sombong dengan keberhasilan dan kesuksesannya karena keberhasilan dan kesuksesan itu juga tak permanen.


ANUGERAH MEMULIAKAN IBU

Saat duduk di bangku sekolah menengah, Mario Teguh berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika. Dalam program itu, ia ditempatkan pada sebuah keluarga dengan ibu angkat. Ia diperlakukan dengan baik oleh ibu angkatnya itu seperti anaknya sendiri.

Setiap kali Mario Teguh menanyakan kabar hari ini, ibu angkatnya selalu menjawab "Super!". Demikian juga tatkala ia mendapat suatu prestasi, ibu angkatnya juga memujinya dengan "Super!". Lama-kelamaan ia menjadi terbiasa dengan sebutan super untuk merujuk pada sesuatu yang luar biasa.

Mario Teguh tetap melestarikan kebiasaannya menyebut "Super!" meski ia sudah tak bersama ibu angkatnya lagi. Ia ingin menghormatinya sekaligus memuliakannya karena ibu kandungnya berpesan untuk menghormatinya seperti ibunya sendiri. Kata "Super!" kemudian ia gunakan pada setiap kesempatan mengisi ceramah, baik di radio maupun televisi. Sampai akhirnya ia dikenal dengan salam "Super!".

Banyak orang tergugah semangatnya dengan salam itu dan menyebutnya sebagai kata-kata yang brilian dan jenius. Mario Teguh hanya bilang, "Itulah buah dari memuliakan seorang ibu."



Taken From: Majalah ALiF (Alhamdulillah it's Friday) :))))

5 comments:

  1. saya cukup senang nonton acaranya pak teguh.. :)

    ReplyDelete
  2. ya ada dalam diri sendiri. tinggal kita mau melakukan atau tidak.tidak hanya dipikirkan, yg lbih penting lagi lakukan sekarang juga.
    lam knal , klo da waktu mampir ya.

    ReplyDelete
  3. KLo ingin bebas dari virus dan anti virus bisa kunjungi blog saya. thank
    http://klikbebas.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. trims ya semua,,,pak mario teguh emang hebat. Kita jg hebattttt,,ayo semangatttt ^_^

    ReplyDelete
  5. sudah menjadi tanggungjawab kita taat kepada ibu & bapa...tanpa mereka kita tidak melihat dunia.

    ReplyDelete