Friday, April 15, 2016

Persamaan Struktural Metode Covariance (CB-SEM)



Terdapat perbedaan prinsipal antara analisis jalur dengan SEM (Structural Equation Model) berkaitan dengan masalah pengukuran variabel. Di dalam analisis jalur, baik variabel dependen atau pun independen merupakan variabel yang bisa diukur secara langsung (observable) sedangkan dalam SEM variabel dependen dan independen tidak bisa diukur secara langsung (unobservable).

Di dalam SEM ada dua jenis variabel, yaitu variabel laten (latent/construct variable) dan variabel indikator (indicator variable). Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung. Variabel ini hanya bisa diukur secara tidak langsung. Misalnya variabel kepuasan kerja. Variabel kepuasan kerja berkaitan erat dengan aspek psikologis seseorang sehingga kita tidak bisa secara langsung mengukur variabel kepuasan. Variabel kepuasan ini dapat diukur dengan menggunakan beberapa variabel indikator. Dengan demikian variabel indikator adalah variabel yang dapat diukur secara langsung. Variabel indikator ini merupakan pembentuk variabel laten. Hal-hal yang dapat mengukur kepuasan harus didasarkan pada teori-teori yang ada.

Selanjutnya kita juga bisa membagi variabel laten menjadi dua bagian yaitu variabel laten independen dan variabel laten dependen. Misalnya variabel laten kepuasan kerja mempengaruhi variabel laten kinerja seseorang, kemudian kita tambahkan lagi kinerja perusahaan sebagai variabel laten ketiga.

Kepuasan Kerja -> Kinerja Seseorang -> Kinerja Perusahaan


Di dalam hubungan ketiga variabel laten tersebut, variabel laten kepuasan kerja merupakan variabel independen laten. Variabel kinerja perusahaan merupakan variabel dependen laten. Bagaimana dengan variabel kinerja seseorang?

Karena variabel ini mempengaruhi kinerja perusahaan, maka variabel kinerja seseorang ini bisa disebut sebagai variabel independen laten. Namun variabel kinerja seseorang ini juga merupakan variabel dependen laten karena dipengaruhi oleh kepuasan kerja.

Dalam bahasa SEM variabel kepuasan kerja merupakan variabel independen laten. Variabel kinerja seseorang dan kinerja perusahaan merupakan variabel dependen laten.

Sementara itu untuk variabel indikator, variabel indikator yang membentuk variabel independen laten diberi simbol X, dan variabel indikator yang membentuk variabel dependen laten diberi simbol Y.

Misalnya variabel kepuasan kerja dibentuk oleh 4 variabel indikator, maka variabel indikator ini akan diberi simbol X1, X2, X3, dan X4. Selanjutnya variabel kinerja seseorang juga dibentuk oleh 4 variabel indikator dan diberi simbol dengan Y1, Y2, Y3, dan Y4. Variabel kinerja perusahaan juga terdiri dari 4 variabel indikator yang diberi simbol dengan Y5, Y6, Y7, dan Y8.

Di dalam membentuk variabel laten harus dipertimbangkan tentang validitas dan reliabilitas variabel indikator.

Analisis Faktor Konfirmatori merupakan model pengukuran dimana variabel indikator membentuk variabel laten. Model pengukuran mendefinisikan atau membentuk baik variabel independen laten maupun variabel dependen laten. Dua atau lebih variabel independen laten dapat berubah bersama (covary) atau berkorelasi. Korelasi antara variabel independen laten ini ditunjukkan oleh anak panah dua arah.

Sebagai model yang kompleks dalam menganalisis hubungan antar variabel, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan di dalam analisis model SEM yaitu:

1. Spesifikasi model.
2. Identifikasi.
3. Estimasi model.
4. Uji kelayakan model dan uji signifikansi.
5. Respesifikasi model.

Spesifikasi model pada tahap pertama berkaitan dengan pembentukan hubungan antar variabel di dalam SEM. Karena SEM bukan merupakan metode untuk membangun sebuah teori, maka spesifikasi model ini harus didasarkan pada teori yang ada.

Langkah kedua dalam SEM adalah proses identifikasi untuk menentukan apakah model sudah tepat atau masih ada kesalahan spesifikasi model (misspecified model). Jika model sudah tepat maka diperoleh parameter estimasi dari hubungan antar variabel di dalam SEM.

Langkah ketiga adalah melakukan estimasi. Ada beberapa metode estimasi yang dapat digunakan, di antaranya Ordinary Least Square (OLS) dan Maximum Likelihood (ML).

Setelah diestimasi, langkah ke-empat adalah uji kelayakan model. Jika model sudah layak, maka kita dapat melakukan uji signifikansi hubungan antar variabel di dalam SEM.

Langkah terakhir, jika model tidak layak, maka kita perlu melakukan respesifikasi model agar bisa mendapatkan model yang layak.

Karena SEM merupakan model yang menjelaskan hubungan variabel secara simultan. Karena hubungan variabel bersifat simultan dan setiap variabel di dalam SEM aalah variabel laten maka akan mudah untuk menjelaskan model SEM dengan metode grafik. Ada beberapa konvensi yang digunakan di dalam menganalisis SEM ketika menggunakan metode grafik.

~Variabel laten digambarkan oleh lingkaran atau elips.
~Variabel indikator digambarkan oleh bujur sangkar atau persegi panjang.
~Variabel error digambarkan oleh lingkaran atau elips yang lebih kecil dari variabel laten.
~Hubungan antar variabel dijelaskan menggunakan panah satu arah maupun dua arah.

Anak panah satu arah digunakan untuk menjelaskan beberapa hubungan:
1. Koefisien struktur (structure coefficient) yang menghubungkan variabel laten dengan variabel laten yang lain.
2. Faktor Loading yang menghubungkan laten variabel dengan variabel indikator.
3. Hubungan antara kesalahan pengukuran (measurement error) dengan variabel indikator.
4. Hubungan antara kesalahan prediksi (error prediction) atau seringkali disebut error dengan variabel dependen laten.

Tanda anak panah dua arah digunakan untuk beberapa hubungan:
a. kovarian antara variabel independen laten.
b. kovarian antara kesalahan prediksi.
c. kovarian antara kesalahan pengukuran (measurement error)

Karena model hubungan dalam SEM teramat kompleks, maka untuk pembuatan grafik dibutuhkan bantuan software. Software yang dapat digunakan adalah Lisrel, Amos, MPLUS, dan EQS.

Hubungan antar variabel di dalam model SEM dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu efek langsung (direct effect), efek tidak langsung (indirect effect), dan effect total (total effect). Besarnya efek langsung diukur dengan koefisien struktur (structure coefficient) dan besarnya efek tidak langsung dapat dihitung dengan perkalian koefisien variabel laten yang terlibat dalam hubungan tidak langsung tersebut. Contoh: Kepuasan kerja mempunyai efek tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui variabel laten motivasi kerja.

Setelah efek langsung dan efek tidak langsung diperoleh, dapat dihitung efek total dengan cara menjumlahkan efek langsung dan efek tidak langsung yang menghubungkan kedua variabel laten tersebut.

Setelah estimasi model SEM, ada beberapa metode untuk melihat kelayakan sebuah model SEM seperti dalam analisis konfirmatori, yaitu:
1. Uji Statistika Chi-Squares
2. Goodness of Fit Index (GFI)
3. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
4. Root Mean Squares Residual (RMSR)^2

Selanjutnya Uji signifikansi variabel dengan alpha 5%.

Tahapan selanjutnya respesifikasi model, dapat dilakukan dengan:
1. Melakukan/menghitung/menentukan korelasi antara variabel laten.
2. Menambah variabel indikator baru dari variabel indikator yang ada kepada setiap variabel laten.
3. Melakukan korelasi antara variabel indikator.
4. Melakukan korelasi antara variabel residual.

Asumsi SEM:
1. Normalitas.
2. Linearitas.
3. Tidak terdapat multikolinearitas.
4. Tidak terdapat outlier (pencilan).

Referensi lebih lanjut silakan baca buku-buku berikut ini:
1. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, Amos, dan SmartPLS. Penulis: Agus Widarjono, Ph.D.
2. Panduan Structural Equation Modeling Tingkat Dasar (Metodologi, konsepsi, aplikasi dengan Amos). Penulis: Usman Dachlan.
3. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Penulis: Setyo Hari Wijanto
4. Modul Lisrel dan Modul SEM Jurusan Statistika Unpad. Penulis: DR. Achmad Bachrudin, M.Si.
5. Structural Equation Modelling. Penulis: Bollen

No comments:

Post a Comment