Monday, April 25, 2016

ISSUE STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN BATANG HARI 2016 - 2021 BERDASARKAN VISI DAN MISI BUPATI TERPILIH



Visi:
Masyarakat Batang Hari Maju, Adil, dan Sejahtera Berlandaskan Ketaqwaan.

Berikut ini dirinci beragam isu strategis yang bersifat mikro. Isu-isu strategis tersebut dikelompokkan berdasarkan misi Bupati-Wakil Bupati Pasangan Bapak Ir. Syahirsah, Sy dan Ibu Hj. Sofia Joesoef, SH, dengan tujuan mensinergikan isu-isu strategis tersebut dengan matriks langkah/kebijakan yang tepat yang juga dirumuskan berdasarkan Visi-Misi Bupati. Postingan ini memang hanya memuat isu strategis yang bersifat mikro, sedangkan isu-isu strategis yang bersifat makro dapat dibaca lebih lanjut pada Bab IV Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Batang Hari 2016 - 2021.


Misi I: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat dan Cerdas.
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1.Diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan formal, non formal, informal, dan Pendidikan Layanan Khusus.

2.Diperlukannya penempatan SDM Aparatur sesuai keahlian dan kompetensi.

3.Pendidik dan Tenaga Kependidikan masih rendah kompetensinya.

4.Proses Belajar Mengajar belum berorientasi pada peningkatan kompetensi.

5.Komposisi pendidikan masih didominasi oleh pendidikan sosial.

6.Dibutuhkan pendukung dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dalam bentuk Dana Operasional Sekolah (DOS).

7.Angka Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih perlu ditingkatkan.

8.Kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok masyarakat masih tergolong tinggi.

9.Beasiswa bagi putra-putri Kabupaten Batang Hari yang tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka belum tersedia secara optimal.

10.Kompetensi tenaga medis pedesaan masih rendah.

11.Layanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas belum memenuhi SPM untuk kesehatan.

12.Layanan Kesehatan Gratis bagi masyarakat miskin masih didapati diskriminatif, sehingga dibutuhkan program Jaminan Kesehatan Daerah yang akuntabel, reliabel, dan termanajemen dengan baik dalam rangka mendukung, mendorong, memfasilitasi, dan melengkapi program Jaminan Kesehatan Nasional.

13.Pengembangan budaya olahraga oleh masyarakat masih terbatas.

14.Kebakaran hutan dan lahan meningkat, akibatnya kabut asap meningkat sehingga kerusakan habitat dan kesehatan manusia juga terganggu.

15.Keterlibatan pemuda dalam kasus narkoba terus meningkat.



Misi II: Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat melalui Ekonomi Kerakyatan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1.Penduduk miskin cenderung meningkat. Sejalan dengan peningkatan angka garis kemiskinan yang disebabkan peningkatan biaya hidup dan faktor lainnya.

2.Pengangguran terdidik cenderung meningkat, karena ketidak sesuaian antara latar belakang pendidikan dan kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan dunia usaha atau lowongan kerja yang tersedia.

3.Pengembangan agroindustri belum optimal guna meningkatkan nilai tambah dan komoditas unggulan pertanian tanaman pangan dan perkebunan.

4.Alih fungsi lahan tanaman pangan ke perkebunan sawit meningkat, sehingga terjadi penurunan produksi komoditas tanaman pangan.

5.Tingkat kesejahteraan petani tanaman pangan rendah, akibatnya angka kemiskinan petani tanaman pangan menjadi tinggi.

6.Pengembangan UMKM yang belum maksimal karena rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengakses permodalan dan memperluas pasar.

7.Pengembangan Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro yang masih rendah karena pendekatan yang kurang tepat, dan terbatasnya gagasan baru.

8.Produktivitas lahan pertanian masih rendah karena teknologi yang digunakan dan keterseiaan air masih belum memadai.

9.Pemanfaatan sumber daya lokal belum optimal.

10.Kemandirian desa belum sepeduhnya terwujud.

11.Transportasi pada kawasan sentra produksi ke daerah pemasaran masih belum lancar, terutama masa musim hujan, akibatnya biaya produksi cenderung meningkat dan nilai tukar petani turun.

12.Ketergantungan fiskal daerah terhadap pemerintah pusat masih besar karena potensi PAD belum optimal digunakan.

13.Pajak dan retribusi yang dipungut dalam rangka peningkatan PAD belum maksimal. Pajak kendaraan bermotor masih mendominasi penerimaan pajak daerah.

14.PAD yang bersumber dari laba BUMD hanya berasal dari Bank Jambi saja sedangkan BUMD lain berkontribusi.

15.Pendapatan daerah dari pengelolaan kekayaan daerah belum maksimal karena pendaya gunaan aset daerah yang juga belum dioptimalkan.

16. Minat pemuda untuk mengembangkan kewirausahaan masih terbatas.




Misi III: Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:


1. Penyediaan infrastruktur pariwisata pada obyek wisata yang potensial terbatas.

2. Kondisi jalan dan jembatan, baik pada kawasan sentra produksi dan kawasan pedesaan masih terbatas dan belum merata.

3. Transportasi sungai belum optimal digunakan masyarakat karena tinggi fluktuasi.

4. Infrastruktur pertanian yang kurang baik kualitasnya, akibatnya biaya transportasi hasil pertanian meningkat, dan NTP rendah.

5. Infrastruktur pendidikan masih belum merata kualitasnya.

6. Infrastruktur kesehatan di pedesaan masih rendah kualitasnya.

7. Pembangunan infrastruktur belum optimal dalam memperhatikan kelestarian lingkungan (belum berwawasan lingkungan).

8. Infrastruktur pendidikan masih belum merata kualitasnya.

9. Infrastruktur kesehatan di pedesaan masih rendah kualitasnya.



Misi IV: Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Proporsional, Efektif, Efisien, Akuntabel, dan Transparan Melalui Penerapan Reformasi Birokrasi yang Berkeadilan
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:

1. Penerapan Sistem e-Government dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan belum berjalan maksimal.

2. Kinerja aparatur pemerintah daerah masih rendah sedangkan tuntutan aparatur dalam berkompetisi meningkat.

3. Peran pengawasan internal dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah belum optimal terutama untuk meminimalisir korupsi.

4. Kesadaran hukum masyarakat masih rendah, terutama dalam mentaati peraturan daerah.

5. Pelayanan publik oleh SKPD dan BLU belum maksimal, sehingga masih didapati pelayanan di bawah standar.

6. Daya dukung infrastruktur terbatas dibarengi dengan pelayanan perizinan belum sepenuhnya berstandar prima, akibat realisasi investasi masih belum optimal.




Misi V: Melestarikan dan Mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal, keagamaan, kebudayaan, adat, dan kesenian daerah dalam kerangka memperkuat Kebudayaan Nasional
Isu-Isu Strategis terkait pembangunan untuk Misi ini antara lain:

1. Pelestarian dan pengembangan kawasan budaya dan benda cagar budaya terpadu yang melibatkan dunia usaha masih sangat terbatas.

2. Pelestarian dan pengembangan nilai tradisional, dan kearifan lokal masih terbatas.

3. Penelitian yang mengangkat tema terkait nilai-nilai kearifan lokal, keagamaan, kebudayaan, adat, dan kesenian daerah masih terbatas.

4. Kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agama serta tenaga penyuluh keagamaan masih perlu ditingkatkan.

5. Diperlukan perbaikan kualitas dan kuantitas sekolah-sekolah Diniyyah, Madrasah, dan Pengajian-pengajian Informal (Pengajian Antara Maghrib dan Isya'/PAMI) di masyarakat.

6. Dibutuhkannya peningkatan kesejahteraan Da'i, pegawai syara', Guru-guru Sekolah Diniyyah, Guru-guru TPA, dan Guru-guru mengaji PAMI.

7. Diperlukannya peningkatan dan pengembangan manajemen pengelolaan Lembaga Pendidikan Keagamaan dan Pegawai Syara'.


Jika ada masukan/saran/perbaikan/koreksi dari readers, silakan di comment yaaaa ^_^ terimakasih sebelumnya, atas perhatian dan kerjasamanya.

by Bunga_Flo '2016







No comments:

Post a Comment