Monday, October 13, 2014
Nabi Khidir 'Alaihis Salam
Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab R'A., ia berkata, Nabi S'AW bersabda, "Ketika Nabi Musa 'AS sedang berdiri berkhutbah di tengah-tengah Bani Israi'il, tiba-tiba
ditanya: Siapakah manusia yang terpandai? Jawabnya: Aku. Maka Allah menyalahkannya (Nabi Musa 'AS) karena tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah. Maka Allah
mewahyukan kepadanya bahwa ada seorang hamba-Ku di Majma'il Bahrain lebih pandai daripadamu. Nabi Musa bertanya: Ya Tuhan, bagaimanakah jika akan menemuinya? maka
(Nabi Musa 'AS) diperintah, bawalah ikan dalam keranjang, maka apabila hilang ikan itu, di situlah ia. Maka pergilah Musa bersama pelayannya Yusya' bin Nun, dan
membawa ikan dalam keranjang, sehingga ketika sampai di Shakhrah merasa lelah dan meletakkan kepala untuk tidur, tiba-tiba ikan keluar dari keranjang dan berjalan ke
laut, kejadian itu bagi Musa dan pelayannya merupakan sesuatu yang ajaib, maka berjalanlah keduanya sepanjang hari (siang) hingga malam. Dan ketika pagi Musa berkata
pada pelayannya: Hidangkan makanan kami, kami telah merasa lelah dari perjalanan ini, sebenarnya Musa tidak merasa lelah kecuali setelah melewati tempat tujuan yang
diberitahukan padanya. Maka jawab pelayannya: Tahukah ketika istirahat di Shakhrah maka aku lupa tentang ikan itu.
Musa berkata, itulah yang kami (kita) harapkan, maka kembalilah keduanya mengikuti jalan yang dilewati itu, tiba-tiba bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang
berkemul dengan bajunya, lalu Nabi Musa memberi salam. Khidr bertanya: Dari manakah bumi asal salammu? Jawabnya: Aku Musa. Ditanya Nabi Khidir: Musa Bani Isra'il? Nabi
Musa menjawab: benar, dapatkah aku mengikutimu supaya kamu ajarkan kepadaku petunjuk Tuhan yang diajarkan kepadamu? Khidir menjawab: Kamu takkan sabar mengikuti aku,
yaa Musa, aku mendapat ilmu dari Allah yang tidak kamu ketahui, sedangkan kamu diberi ilmu yang tidak aku ketahui, sedangkan kamu diberi ilmu yang tidak aku ketahui.
Musa menjawab: InsyaaAllah kamu akan mendapatkan aku sabar, dan tidak akan menentang perintahmu. Maka berjalanlah keduanya di tepi laut, tiba-tiba ada perahu, maka
Khidir minta dari pemilik perahu supaya dapat membawa keduanya di atas perahu, karena pemilik perahu mengenal Nabi Khidir, maka diterimalah permintaan Nabi Khidir dan
mereka diangkut tanpa harus membayar ongkos. Tiba-tiba ada burung hinggap di tepi perahu dan minum seteguk atau dua teguk dari laut, maka Khidir berkata: Yaa Musa,
ilmumu dan ilmuku tidak mengurangi ilmu Allah kecuali sebagaimana air yang diminum oleh burung dari lautan ini. Kemudian Khidir mengambil salah satu lembar papan
perahu dan dicabutnya. Musa tidak tahan dengan hal itu dan segera berkata, Pemilik perahu telah membawa kita tanpa memungut ongkos, lalu kamu sengaja merusak dan
melobanginya, apakah kamu sengaja akan menenggelamkan pemiliknya?
Khidir menjawab: Tidakkah aku telah berkata kamu takkan sabar bersamaku? Musa berkata, maaf, jangan menyalahkanku karena aku lupa, dan dalam hal ini Musa memang lupa.
Maka turunlah keduanya dari perahu dan berjalan, tiba-tiba bertemu dengan seorang anak yang sedang bermain dengan kawannya, langsung dipegang khidir kepalanya lalu
dilepaskan dari badannya. Musa melihat kejadian itu langsung berkata: adakah anda membunuh jiwa yang suci tanpa pembalasan jiwa? Khidir menjawab:
Tidakkah aku berkata anda takkan sabar bersamaku? Tetapi Musa minta diizinkan terus mengikutinya dengan janji jika menegur lagi akan berpisah. Maka berjalanlah
keduanya sehingga sampai di suatu dusun dan mengharap makanan dari penduduknya, tetapi tidak seorang pun yang mau menjamu mereka. Tiba-tiba mereka melihat tembok
(dinding) rumah akan roboh, maka Khidir berusaha menegakkannya dengan tangannya. Musa langsung menegur: andaikan kamu suka, dapat mencari upah. Khidir berkata, inilah
saatnya perpisahan antara aku dan kamu.
Maka Nabi S'AW bersabda: "Semoga Allah Memberi rahmat kepada Musa, kami ingin andaikan ia tetap sabar sehingga banyak cerita kejadian antara keduanya (kejadian
berikutnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Sumber: Al-Lu' Lu' wal Marjan (Kumpulan Hadits Shahih Lengkap Bukhari-Muslim)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment