Wednesday, July 23, 2014

HOT ISSUES TERKAIT PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di daerah, khususnya Kabupaten Batang Hari, Bidang Litbang Bappeda Kabupaten Batang Hari berupaya menghimpun Hot Issues terkait perencaaan sebagai masukan yang mengacu pada beberapa Analisis, kajian, dan penelitian teranyar yang digagas dan dibahas oleh Bappenas/Kementerian PNN dengan MPP sebagai referensi utama. Hot issues ini hanya mewakili sebagian kecil dari beberapa tupoksi prioritas (Kebijakan publik, penyusunan RPJMD, manajemen kinerja daerah, perencanaan strategis, perencanaan daerah dan penyusunan rencana kerja daerah, serta evaluasi proyek pembangunan) yang diemban oleh Bappeda sebagai planner kemajuan daerah dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa hot issues tersebut:

1. Perencanaan daerah menuju kemandirian pangan 2015-2025, berkenaan dengan kebijakan impor komoditi pangan dan dampaknya terhadap kedaulatan pangan nasional. Beberapa solusi yang dapat dilakukan daerah antara lain, strategi tepat untuk menahan alih fungsi lahan, memanfaatkan lahan-lahan sub optimal, dan meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian pangan selama 10 tahun ke depan menuju akhir rencana jangka panjang nasional.

2. Kajian solutif dampak/imbas liberalisasi pangan dunia. Beras sebagai pangan utama masyarakat Indonesia, produksinya secara nasional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Upaya regenerasi sumber daya manusia di pertanian dalam rangka mencapai kedaulatan pangan.

4. Potensi klaster industri agro sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi lokal di Indonesia.

5. Inovasi pemerintah daerah untuk mengkombinasikan kebijakan fiskal dan moneter dalam penerapan inflation targetting, pengembangan likuiditas, ataupun dalam membangun stabilisator otomatis fiskal.

6. Kajian Instrumen nilai tukar.

7. Analisis Kebijakan publik. Salah satunya untuk kepentingan koordinasi kebijakan agar lebih efektif, atau pun untuk perhitungan tingkat kesejahteraan masyarakat subyektif. Peningkatan koordinasi dalam perumusan dokumen perencanaan di daerah sangat diperlukan.

8. Quo Vadiz Pariwisata Kabupaten Batang Hari.

9. Upaya mewujudkan nilai tambah sektor pariwisata di Kabupaten Batang Hari.

10. Perbaikan Visi sektor pariwisata agar komersialisasi Sumber Daya Alam tidak menjadikan investor mengambil alih dan menjadi 'predator' bagi masyarakat sekitar yang telah menjaga keindahan alam.

11. Evaluasi kinerja sektor pembangunan. Proses pembangunan yang tiada henti harus didasarkan semangat atau nilai (values) untuk selalu melakukan perbaikan (continous improvement) dan mencapai kinerja yang lebih baik (better performance) dari waktu ke waktu.

12. Measuring Women's Right in Development.

13. Managing Diversity: The Impact of Educational Diversity of Innovative Performance. Secara gamblang dapat menilik tulisan Nurul Wajar Mujahid sebagai referensi utama, sehingga dapat diadopsi dan diadaptasi untuk kepentingan pendidikan di daerah.



Bunga'2014

No comments:

Post a Comment