Friday, April 19, 2013

Ini Tulisanku yang dimuat di Jurnal Gema Litbang Balitbangda Provinsi Jambi Edisi Desember 2012

ANALISIS KORELASIONAL PERILAKU BERINTERNET
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI EKSTRAKURIKULER
SISWA SMA KABUPATEN BATANG HARI



Bunga Mardhotillah
Bappeda Kabupaten Batang Hari
Jl. Jend. Sudirman No.2 Muara Bulian
Email: bunga.mardhotillah@gmail.com


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruh perilaku berinternet siswa SMA Kabupaten Batang Hari terhadap prestasi belajar dan prestasi ekstrakurikuler yang dapat dicapainya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2012 dengan studi kasus pada 2 SMA negeri yang ada di Kecamatan Muara Bulian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri atas daftar prestasi dan beberapa pertanyaan berskala likert terkait perilaku siswa dalam berinteraksi dengan internet. Pengambilan sampel sebanyak 45 orang menggunakan prinsip Purposive sampling dengan memprioritaskan siswa-siswa yang memiliki prestasi belajar dan ekstrakurikuler sebagai sampelnya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan Ms.Excel (Successive Interval Methods) dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku Berinternet siswa SMA di Kabupaten Batang Hari menunjukkan korelasi yang sangat signifikan dan pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi belajar siswa. Korelasi ini signifikan pada alpha 5% dan bahkan signifikan pula pada alpha 1% dengan koefisien korelasi sebesar 0,405. Nilai korelasi tersebut dapat dikategorikan sebagai korelasi sedang, namun sangat signifikan (bermakna). Hal ini berarti jika dalam berinternet, aktivitas atau interaksi yang dilakukan siswa cenderung mengarah kepada hal-hal yang bersifat positif dan berkaitan dengan mata pelajaran atau tugas-tugas di sekolah, maka prestasi belajar akan meningkat. Sebaliknya jika perilaku berinternet cenderung negatif, maka prestasi belajar siswa akan menurun dalam tingkat pencapaiannya. Dan selagi di-manage dengan baik, maka internet akan berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berbeda dengan Korelasi antara Perilaku Berinternet dengan Prestasi Ekstrakurikuler siswa SMA di Kabupaten Batang Hari yang menunjukkan korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan.
Kata Kunci: Perilaku, Internet, Prestasi, Belajar, Ekstrakurikuler


ABSTRACT

This study aims at identifying and analyzing the relationships and influences the behavior of high school students surf of Batang Hari District to learning achievement and extracurricular accomplishments that can be achieved. The study was conducted in September 2012 with a case study on the existing two state high school in the District of Muara Bulian. The instrument used was a questionnaire consisting of a list of accomplishments and several Likert scale questions related to student behavior in interacting with the Internet. This study take 45 people as samples using the principle of purposive sampling to prioritize students who have learning and extracurricular achievement. The data obtained in this study is then analyzed using Ms.Excel (Successive Interval Methods) and SPSS. The results showed that the surfing behavior of high school students in Batang Hari showed a highly significant correlation and significant impact on student achievement. These correlations were significant at alpha 5% and even significantly also in the alpha 1% with a correlation coefficient of 0.405. Correlation value can be categorized as moderate correlation, but highly significant (meaningful). This means that if in the surf, activities or interactions of the student tends to lead to things that are positive and related to the subjects or tasks in the school, the achievement will increase. Conversely, if the behavior of the surf tends to be negative, then student achievement will decline in the level of achievement. And while in a well-managed, then the Internet will have a positive impact on student achievement. This is in contrast to the correlation between surfing behavior with high school students in extracurricular achievement Batang Hari showing the correlation is very weak and not significant.

Keywords: Behavior, Internet, Achievement, Education, Extracurricular


I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dewasa ini kualitas pendidikan di Indonesia banyak mendapat sorotan dan kritikan dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa tahun lalu, majalah Asia Weeks pernah memuat beberapa perguruan tinggi ternama dan berkualitas di benua Asia, perguruan tinggi ternama di Indonesia menempati urutan jauh di belakang negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Korea, China, dan negara lain. Dan beberapa tahun silam kita dikejutkan dengan hasil survey terhadap kualitas pendidikan pada ratusan negara. Negara Indonesia menempati urutan yang jauh tertinggal, bahkan hampir disejajarkan dengan vietnam. Survey tersebut menempatkan Indonesia di posisi 112 dari 117 negara. (Yamin: 2005).
Para pakar pendidikan Indonesia mendesak pemerintah untuk membenahi mutu pendidikan di Indonesia, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Kualitas lulusan yang baik dari sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi merupakan harapan yang harus diwujudkan. Pelaksanaan pendidikan dan penyelenggaraan lembaga pendidikan di Indonesia dihadapkan dengan kualitas lulusan yang relatif rendah. Lulusan yang berkualitas mustahil dapat dicapai tanpa kualitas guru yang baik, lingkungan, orang tua di rumah, dan masyarakat tempat anak tumbuh dan berkembang. Selain guru, faktor yang paling mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kompetensi siswa yang bersangkutan dan lingkungannya. Kompetensi siswa di antaranya dapat dilihat melalui prestasi belajar dan prestasi ekstrakurikulernya. Sedangkan faktor lingkungan, salah satunya dapat diindikasikan dari perilaku siswa. Seiring dengan pesatnya kemajuan IPTEK, gaya belajar siswa Indonesia secara umum, terkena imbasnya. Internet adalah produk IPTEK yang saat ini sulit untuk dipisahkan dari perkembangan psikologis siswa. Internet merupakan salah satu lingkungan interaktif para siswa yang berdimensi maya. Dengan kata lain, sebagian besar waktu para siswa dihabiskan di dunia maya, sehingga interaksi langsung (tatap muka) dengan lingkungan sosialnya berkurang. Internet dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif, tergantung perilaku penggunanya. Apabila dikaitkan dengan pendidikan, internet dapat mencerdaskan bangsa dan dapat pula mengakibatkan degradasi moral. Dari segi positifnya, adanya Teknologi internet telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang tradisional menuju masyarakat modern. dampak positif dari sebuah Teknologi internet di indonesia yaitu dapat memudahkan pencarian informasi, artikel, lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Tetapi di samping ada sisi positifnya juga tidak terlepas dari sisi negatif antara lain membuat manusia menjadi malas bergerak. Jika kita mengambil contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti penjualan on-line (e-commerce), pendafataran masuk perguruan tinggi on-line, pendaftaran CPNS on-line, itu semua juga berkat dari perkembangan teknologi internet di indonesia. Hampir sebagian besar aktifitas masyarakat di indonesia sudah mulai menggunakan teknologi internet. Bahkan layanan internetpun sudah mulai merambah ke pelosok desa, contoh saja sekarang warnet mulai bermunculan di setiap kota di indonesia, blackberry menjamur, komunikasi telepon seluler semakin canggih dengan layanan Data yang kian ditingkatkan (3G untuk Blackberry, dan 3.5G, 3.75G dst), maraknya penggunaan modem internet HSDPA, Wi Fi, dan lain sebagainya. Penggunaan internet tak hanya di kalangan dewasa dan masyarakat produktif yang telah bekerja saja, namun juga meluas hingga kalangan siswa sekolah, seperti para siswa sekolah di Kabupaten Batang Hari. Dengan kata lain dalam skala tertentu, internet ikut mempengaruhi kualitas pendidikan di Kabupaten Batang Hari, khususnya dapat kita soroti kualitas pendidikan tingkat SMA di Kabupaten Batang Hari.
Dalam penelitian ini, lebih menyoroti kualitas pendidikan di tingkat SMA karena buku Profil Pendidikan Kabupaten Batang Hari menyebutkan bahwa dibandingkan dengan SMK dan MA, rasio Nilai UASBN lulusan dibandingkan dengan nilai UASBN siswa baru, ternyata SMA terbesar jika dibandingkan dengan kedua jenis sekolah lainnya. Indikator mutu yang ditunjukkan dari biaya dilihat dari angka partisipasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan orang tua siswa. Dari ketiga angka partisipasi dalam hal biaya tersebut, angka partisipasi terbesar adalah pada SMA dengan persentase terbesar pada Pemerintah Pusat terbesar pada Pemerintah Daerah jika dibandingkan dengan jenis sekolah lainnya. Partisipasi pemerintah pusat terbanyak terdapat di SMK demikian juga partisipasi orang tua siswa. Menurut buku Profil Pendidikan Kabupaten Batang Hari pula, Partisipasi orang tua paling rendah jika dibandingkan dengan partisipasi pihak lainnya, yaitu hanya sebesar 3,7% untuk tingkat SMA ini. Siswa SMA tak dapat dipisahkan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Dewasa ini tugas-tugas yang diberikan guru untuk siswa SMA berupa makalah dan atau karya tulis lainnya cenderung menuntut siswa untuk browsing/googling internet. Pergaulan dan keakraban sesama siswa SMA juga menuntut para siswa untuk bergabung dalam komunitas pada beberapa jejaring sosial seperti facebook, twitter, youtube, myspace, dll. Demikian juga dengan sistem database yang kini telah semakin canggih, mendorong beberapa instansi pendidikan untuk menerapkan sistem registrasi online. Hasil survey Litbang Bappeda tahun 2011 dengan estimasi kasar menyatakan bahwa sekitar 90% siswa SMA Kab. Batang Hari memiliki Handphone(HP), hampir 75% siswa SMA se-Kabupaten Batang Hari memiliki HP yang dilengkapi fasilitas internet, 15% di antaranya menggunakan Blackberry, dan sebagian memiliki laptop/PC yang dilengkapi modem dan speedy, baik di rumah atau pun di tempat kost mereka. Siswa-siswa yang belum memiliki fasilitas internet pribadi, biasanya Online untuk browsing, googling, dan berjejaring sosial ke warung internet (warnet).
Berlatar belakang dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Analisis Korelasional antara Perilaku Berinternet dengan Prestasi Belajar dan Prestasi Ekstrakurikuler Siswa SMA Kabupaten Batang Hari.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1.Bagaimana pengaruh dan korelasi perilaku berinternet terhadap prestasi belajar siswa SMA Kabupaten Batang Hari?
2.Bagaimana pengaruh dan korelasi perilaku berinternet terhadap prestasi ekstrakurikuler siswa SMA Kabupaten Batang Hari?

1.3. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan peneliti dalam penelitian IPTEK dan Pendidikan.
2. Memberikan kontribusi berupa rekomendasi untuk kebijakan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Batang Hari bagi dinas terkait.
3.Sebagai salah satu bahan penunjang rubrik penelitian pada Jurnal Balitbangda Provinsi Jambi.


II. METODE PENELITIAN
Data diperoleh dari penelitian berupa Studi Kasus di salah satu Kecamatan di Kabupaten Batang Hari, dalam hal ini kecamatan Muara Bulian. Data merupakan data primer yang skalanya ditentukan, serta melibatkan data sekunder yang telah ada dalam arsip sekolah-sekolah yang diambil sebagai sampel, data kuesioner, dan hasil wawancara. Instrumen penelitian yang berupa kuesioner, terdiri atas 3 (tiga) bagian, antara lain bagian I berupa daftar isian Prestasi Belajar siswa yang bersangkutan, bagian II berupa daftar isian Prestasi Ektrakurikuler siswa yang bersangkutan, dan bagian III memuat pernyataan-pernyataan yang diisi responden sesuai dengan perilakunya dalam berinternet dengan skala pengisian menggunakan skala likert. Populasi penelitian ini adalah siswa pada SMA Negeri di Kabupaten Batang Hari, sedangkan sampelnya diambil dari 2 SMA Negeri yang ada di kecamatan Muara Bulian yaitu SMAN 1 Batang Hari dan SMAN 10 Batang Hari. Sampel pada penelitian ini merupakan sampel purposive yang diambil secara acak dengan responden sebanyak 45 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan yang menerapkan metode statistika inferensif, karena analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Statistik Korelasi dan Regresi. Dalam hal ini koefisien korelasi dihitung terlebih dahulu untuk melihat keterkaitan antar variabel dengan menentukan signifikan atau tidaknya korelasi yang terbentuk. Selanjutnya jika nilai korelasi yang diperoleh signifikan, dilakukan analisis regresi pada data.




III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Perilaku Berinternet Siswa SMA Kabupaten Batang Hari
Pada beberapa SMA di Kabupaten Batang Hari, memperkenalkan internet kepada siswa merupakan kewajiban guru di sekolah. Dengan harapan siswa dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya baik menggunakannya sebagai sumber pengetahuan maupun wahana hiburan dan komunikasi. Di awal, guru memotivasi siswa untuk dapat menggunakan aplikasi browser untuk akses ke internet. Kemudian berlanjut dengan mengunjungi situs-situs menarik seperti video sains di youtube, game di facebook, memberikan tugas/kisi-kisi ujian di blog guru yang bersangkutan, atau chatting menggunakan yahoo messenger dengan teman-teman sekolahnya. Seiring dengan kemampuan siswa yang terus berkembang dalam menggunakan internet. Bahkan kadang, pengetahuan yang dimiliki siswa melebihi kemampuan guru. Namun, apa sebenarnya yang dilakukan oleh siswa saat mereka online di dunia internet? Berdasarkan survey dan riset tahun 2010 lalu yang dilakukan oleh Norton di 14 negara (sumber: http://us.norton.com/theme.jsp?themeid=norton_online_family_report), yang melibatkan hampir 3.000 siswa dan 8.000 orang dewasa (18 tahun ke atas), ada hal hal yang menarik dari data yang diperoleh. Sebagai contoh, para siswa di negara Kanada merupakan anak-anak yang kuat main game online (top gamer, 94%). Berbeda lagi dengan para siswa asal Brazil, 9 dari 10 siswa aktif menggunakan internet. Secara keseluruhan dari hasil survey untuk siswa, didapatkan informasi bahwa sekitar 83% dari jumlah responden menggunakan internet untuk bermain game. Selanjutnya 73% menggunakan internet untuk berselancar mengunjungi situs-situs internet. Sedangkan untuk mengerjakan tugas sekolah dengan memanfaatkan materi dari internet mendapatkan porsi 71%. Dan, terakhir 63 persen dari jumlah yang disurvey menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan internet. (Pena Guru; 2011).
Berikut ini beberapa temuan lapangan yang penulis dapatkan seputar perilaku berinternet (aktivitas internet) siswa SMA Kabupaten Batang Hari, yang diperoleh melalui Tabel Respon. Seluruh responden dalam penelitian ini memiliki alamat email (fasilitas electronic mail). Dan dari 45 orang responden hanya 1 orang yang tidak eksis di Facebook. Sebanyak 31 orang memiliki akun twitter, dan hanya 15 orang yang memiliki akun youtube. Sementara itu siswa yang sudah terbiasa berkontribusi melalui blog hanya sebanyak 9 orang. Sementara Akun Instagram, Four Square, Skype, MySpace, dan Gtalk hanya dimiliki oleh minoritas responden.
Tabel Respon kedua yang mengindikasikan jenis-jenis Aktivitas Siswa saat berinternet, memberikan informasi bahwa sebanyak 97,78% responden mengakses internet untuk Mengunjungi website jejaring sosial seperti Facebook, twitter, dll. Penulis menyoroti aktivitas ke-7 yaitu ‘membaca dan menulis di blog’ yang hanya mendapat respon sebesar 48,89% responden. Hal ini sangat disayangkan mengingat menulis blog merupakan kontribusi positif yang dapat diberikan siswa sekaligus meningkatkan kemampuan menulis siswa (kemampuan mempublikasikan berbagai informasi). Main Game Online mendapat respon terendah sebesar 33,33% dari 45 responden. Aktivitas ini mendapat respon terendah kemungkinan karena responden adalah siswa-siswi berprestasi yang tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online.
Informasi yang dapat diperoleh dari Tabel Respon ketiga, antara lain bahwa mayoritas siswa menggunakan Hand Phone/HP untuk mengakses internet. Sedangkan Laptop/Notebook/Netbook (Via Modem, hotspot,dll) menempati urutan kedua terbanyak. Dan Komputer/PC (baik Warnet atau pun Home PC) menempati jumlah respon ketiga terbanyak. Dan dari Tabel respon keempat diperoleh bahwa Akses Facebook merupakan aktivitas kedua terbanyak yang dilakukan siswa melalui mobile phone yang dimilikinya setelah layanan sms.

3.2. Perkembangan Prestasi UN Siswa SMA Kabupaten Batang Hari
Berdasarkan Sistem Informasi Hasil Ujian Nasional Tahun 2007, SMAN 1 Batang Hari berada di posisi pertama tingkat kabupaten dengan nilai total 23,63. Disusul oleh SMAN 3 Batang Hari dengan total nilai 23,21, dan SMAN 2 Batang Hari dengan total 23,05. SMAN 6 Batang Hari berada di posisi ke-4 dengan nilai total 21,29. Posisi ke-5 ditempati oleh SMAN 4 batang Hari dengan total rata-rata nilai UN 19,96. Pada tahun 2010, peringkat pertama tingkat Kabupaten diraih oleh SMAN 8 Batang Hari dengan nilai total 51,16. Peringkat ke-2, SMAN 1 Batang Hari dengan total rata-rata nilai UN sebesar 50,21. Disusul oleh SMAN 6 Batang Hari dengan nilai 50,11 pada posisi ke-3, SMAN 5 Batang Hari dengan nilai 48,78 pada posisi ke-4, dan SMAN 10 Batang Hari dengan nilai 47,61 pada posisi ke-5.

3.3 Perkembangan Prestasi Ekstrakurikuler Siswa SMA Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Batang Hari dengan 11 SMA Negeri yang tersebar di 8 Kecamatan, pada tahun 2011 telah berhasil menorehkan beberapa prestasi ekstrakurikuler tingkat provinsi dan tingkat Nasional, dan sebelumnya SMA-SMA tersebut telah berkompetisi dalam Kabupaten dan mencetak prestasi untuk sekolahnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari, dapat digeneralisasi bahwa pada tahun 2011, prestasi ekstrakurikuler SMA se-Kabupaten Batang Hari menyebar tidak merata pada masing-masing SMA. Sebanyak 6 SMA Negeri dikategorikan memiliki prestasi ekstrakurikuler yang baik, dan sebanyak 5 SMA Negeri dikategorikan kurang memiliki prestasi ekstrakurikuler. Dua di antara SMA yang dikategorikan berprestasi adalah SMAN 1 Batang Hari dan SMAN 10 Batang Hari. SMAN 1 Batang Hari merupakan SMAN yang sering menyandang gelar Juara Umum pada berbagai event Lomba. Baik Tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional. Sedangkan SMAN 10 Batang Hari, merupakan SMA Negeri yang di samping memiliki Prestasi Ekstra Kurikuler, juga memiliki nilai plus tersendiri karena mengadakan test Baca Al quran dalam rangkaian penerimaan siswa baru dan setiap pekannya bagi siswa kelas X SMAN 10 mengadakan program Bina Baca Quran dengan mendatangkan tenaga pengajar yang kompeten dalam Ilmu Agama Islam dan Tajwid. Ini mengindikasikan adanya upaya peningkatan kecerdasan spiritual. Berikut ini uraian prestasi ekstrakurikuler SMAN 1 dan SMAN 10 Batang Hari selaku sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
SMAN 1 Batang Hari di tahun 2011 meraih sekitar 34 prestasi tingkat Kabupaten, di antaranya Juara 1 Lomba LCC SMA, Juara 1 LCC 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Juara 1 English Debate Competition, Juara 1 LCC Kimia, Juara 1 Olympiade Fisika, Juara 1 Olympiade Kimia, Juara 1 Olympiade Biologi, Juara 1, 2, dan 3 untuk Olympiade Astronomi, Matematika, dan TIK. Serta Juara 1 untuk Olympiade Ekonomi dan Bahasa Inggris. Di Cabang Olahraga, SMAN 1 meraih Juara 1 Karateka Putri (O2SN), Juara 2 Komite Putri, dan Juara 3 Karate Komite Putra. Di Bidang Bahasa dan Seni, SMAN 1 Batang Hari meraih Juara 1 masing-masing untuk Lomba Tari, Lagu Solo, fragmen (Drama Singkat), dan Puisi. SMAN 1 Batang Hari juga meraih Juara 2 untuk Lomba Kerajinan tangan dan Lomba Solo Vokal untuk tingkat Kabupaten, dan beberapa prestasi lainnya pada tingkat kabupaten. Untuk Tingkat Provinsi, SMAN 1 Batang Hari memperoleh Juara Harapan 1 untuk LCC Kimia, Juara Harapan 2 untuk Olympiade Bahasa Inggris, Juara 1 Karateka Putri Tingkat Provinsi, Juara 3 Festival Band pada peringatan HUT SMA Titian Teras, Juara 2 Lomba tari, Juara 1 Lagi Solo, Juara 1 Puisi dan Fragmen. Sedangkan di tingkat Nasional, SMAN 1 Batang Hari memiliki 1 prestasi, yaitu Juara 3 Nasional Karateka Putri (O2SN) atas nama Fitri Ayu Syahrita.
Selanjutnya prestasi Ekstrakurikuler SMAN 10 Batang Hari, memiliki 14 prestasi ekstrakurikuler tingkat Kabupaten, antara lain: Peringkat 2 Kepala Sekolah Beprestasi, Peringkat 3 Guru Berprestasi, Juara 1 Lompat Tinggi Putra, Juara 2 Lari 100M, Juara 3 Lompat Jauh, Juara 1 Badmiton, Juara 2 LPI Tingkat SMA, Juara 1 Turnamen Futsal (STAI) Tingkat Kabupaten, Juara 3 FL2SN Menyanyi Solo Putra, Juara 3 FL2SN Lomba Poster, Juara 1 FL2SN Lomba Cipta Baca Puisi, Juara 3 LCC UUD Tingkat Kabupaten, dan 2 prestasi di tingkat provinsi: Juara 2 Lompat Tinggi (O2SN) Provinsi, dan Peringkat 2 Lomba Menulis Opini Pendidikan Guru Tingkat Provinsi.


3.4. Korelasi antara Perilaku Berinternet dengan Prestasi Belajar dan Prestasi Ekstrakurikuler Siswa SMA Kab. Batang Hari
Dalam penelitian ini, khusus untuk bagian kuesioner yang berbentuk skala likert, penulis mentrasformasi data terlebih dahulu menggunakan Metode Successive Interval (Add-Ins dalam Ms.Excel). Penulis tidak menggunakan ukuran pemusatan berupa rata-rata (mean), karena rata-rata biasanya cenderung tidak robust. Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian pada umumnya, karena pada penelitian ini variabel bebas (independent atau variabel X) hanya 1 variabel yaitu Perilaku Berinternet. Sedangkan variabel dependent (variabel terikat) ada dua, antara lain Prestasi Belajar (Y1) dan Prestasi Ekstrakurikuler (Y2). Untuk mengetahui variabel mana yang lebih signifikan tingkat keeratan hubungannya, dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson, dengan hasil analisis dengan SPSS diperoleh nilai-nilai korelasi variabel X, Y1, dan Y2. Dan salah satu dari dua nilai tersebut menunjukkan korelasi yang sangat signifikan pada alpha 5% dan bahkan signifikan pula pada alpha 1%. Yaitu korelasi antara Perilaku Berinternet (X) dengan Prestasi Belajar (Y1) adalah sebesar 0,405. Nilai korelasi tersebut dapat dikategorikan sebagai korelasi sedang, namun sangat signifikan (bermakna). Kebermaknaan ini ditandai dengan adanya tanda bintang 2 pada bagian atas nilai koefisien korelasi yang menunjukkan nilai p-value < 0,01. Sedangkan nilai koefisien korelasi antara Perilaku Berinternet (X) dengan Prestasi Ekstrakurikuler (Y2) menunjukkan kondisi yang tidak bermakna. 3.5. Analisis Regresi Perilaku Berinternet terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Kab. Batang Hari
Berdasarkan nilai korelasi di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk studi kasus di kecamatan Muara Bulian kabupaten Batang hari, Perilaku berinternet sangat mempengaruhi Prestasi belajar, namun tidak mempengaruhi prestasi ekstrakurikuler. Karena itu, dilakukan analisis lebih lanjut yaitu Analisis Regresi.
Koefisien Determinasi untuk Model (Persamaan) Regresi berdasarkan nilai R Square adalah sebesar 0,164 atau 16,4%. Ini berarti Model Regresi yang hanya terdiri dari 1 variabel bebas yaitu Perilaku Berinternet, dapat menjelaskan Prestasi Belajar (Y) sebesar 16,4%. Sisanya 83,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Nilai R2 yang tidak terlalu tinggi ini menunjukkan bahwa ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti motivasi diri dalam belajar, motivasi dari Guru dan orang tua, fasilitas, kurikulum, lingkungan sekolah, dan lain sebagainya. Internet hanya menjadi salah satu faktor yang memiliki porsi pengaruh hampir 20% terhadap prestasi belajar yang dapat dicapai siswa.
Sebelum membentuk model regresi atau persamaan regresi, data perlu diuji dengan menggunakan Uji Anova (Analysis of Variance) yang pada intinya menggunakan Uji F. Dari Tabel di atas, diperoleh hasil pengujian yang siginfikan karena p-value pada kolom sig bernilai kurang dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Regresi antara Perilaku berinternet dan Prestasi belajar yang terbentuk merupakan model regresi yang signifikan (bermakna). Selanjutnya output SPSS memberikan Koefisien Regresi untuk variabel bebas, sehingga diperoleh Model Regresi antara Perilaku Berinternet dan Prestasi Belajar siswa SMA Kabupaten batang hari adalah:
Y = -70,256 + 1,869 X
Dimana Y merupakan Prestasi Belajar dan X merupakan Perilaku Berinternet Siswa.
Persamaan tersebut dapat diartikan, Prestasi belajar siswa akan meningkat sebesar 1,869 satuan, setiap meningkatnya level perilaku berinternet siswa sebesar 1 satuan. Dengan kata lain jika dalam berinternet, aktivitas atau perilaku siswa cenderung mengarah kepada hal-hal yang bersifat positif dan berkaitan dengan mata pelajaran atau tugas-tugas di sekolah, maka prestasi belajar akan meningkat. Sedangkan jika perilaku berinternet cenderung negatif, maka prestasi belajar siswa akan menurun dalam tingkat pencapaiannya.

IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1. SIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Perilaku Berinternet siswa SMA Negeri di Kabupaten Batang Hari menunjukkan korelasi yang sangat signifikan dan pengaruh yang cukup berarti terhadap prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Korelasi ini signifikan pada alpha 5%, bahkan signifikan pula pada alpha 1% dengan koefisien korelasi sebesar 0,405. Nilai korelasi tersebut merupkan korelasi sedang dengan koefisien determinasi (R square) 0,164, yang menjelaskan bahwa Perilaku berinternet dapat menjelaskan prestasi belajar sebesar 16,4%. Sisanya 83,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti motivasi dari diri siswa, orang tua, guru, maupun lingkungan, fasilitas pendidikan, kurikulum, dan lain sebagainya. Internet hanya menjadi salah satu faktor yang dapat menunjang prestasi belajar siswa sebesar 20%. Sedangkan prestasi ekstrakurikuler, perilaku berinternet menunjukkan korelasi yang sangat lemah dan tidak signifikan. Ini sangat mungkin, mengingat yang diperlukan dalam prestasi belajar adalah inisiatif, minat, bakat, latihan, dan kreatifitas dari siswa yang bersangkutan. Sementara internet pada prinsipnya dipenuhi dengan berbagai teori atau bahan bacaan yang lebih mempengaruhi prestasi belajar dibandingkan prestasi ekstrakurikuler. Berdasarkan tanggapan dari responden pada kuesioner yang disebarkan, terlihat bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu (misalnya untuk siswa yang internet addict), internet akan berdampak negatif. Seperti berkurangnya jam tidur siswa, terlewatkannya jam makan, siswa mengakses video yang berbau pornografi/pornoaksi, dan lain sebagainya. Namun selagi di-manage dengan baik, maka internet akan berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa.


B. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, dapat direkomendasikan sebaiknya sekolah mendukung interaksi siswa dengan internet dalam berbagai kegiatan-kegiatan yang menunjang seperti pelatihan membuat blog, pelatihan membuat website, dll. Dan akan sangat bijaksana jika setiap guru memiliki blog yang dapat diakses siswa di dalam atau pun di luar jam sekolah. Hal ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami bidang studi yang sedang mereka pelajari. Meski pun sekolah memberikan keleluasaan bagi siswanya untuk mengakses internet, peran guru tetap diperlukan. Guru dalam frekuensi tertentu sebaiknya tetap memberikan pengawasan terhadap penggunaan internet siswa. Dan dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, direkomendasikan pada pemerintah Kabupaten, terutama Bappeda serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari untuk mengadakan berbagai cabang Lomba yang berkaitan dengan internet dan ICT yang mengikut sertakan perwakilan SMA se-Kabupaten Batang Hari, dalam rangka meningkatkan wawasan dan skill siswa dalam ICT.

REFERENSI:
A.M.,Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 2004.

Ajzen, I, Attitudes, Personality and Behavior. Milton Keynes: Open University Press. 1988.

Asrori, Mohammad, Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2007.

Munandar, Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.

Profil Pendidikan Kabupaten Batang Hari tahun 2010-2011.


TENTANG PENULIS
Bunga Mardhotillah, S.Si, M.Stat lahir di Jambi pada tanggal 8 Januari 1986 bekerja di Bappeda Kabupaten Batang Hari, sebagai salah satu staf pelaksana di Bidang Litbang sejak Februari tahun 2011 dan salah satu tenaga pengajar di Prodi Manajemen STIE Graha Karya Muara Bulian. Sebelumnya pernah mengikuti kegiatan magang kerja di Bagian Pemasaran PT. Telkom Divre 3 Bandung dan di Divisi Marketing PT. Djarum. Penulis yang mendalami keilmuan Statistika Terapan ini, memiliki minat untuk meneliti bidang sosial, pendidikan, ekonomi, manajemen, pertanian, perkebunan, dan kesehatan.

No comments:

Post a Comment