Tuesday, November 3, 2009

Tips2 Oke bikin Ngopi jadi Lebih Nikmat...





Hm...Blog bln november ini sengaja ngomongin seputar kopi. Coz I love coffee. Kopi itu sebenernya sehat lho,,,asalkan jgn berlebihan, insyaALLAH kopi bikin otak kita jd lebih encer. Semoga postingan2 tentang kopi ini bermanfaat :) enjoy!!!


Jodoh Ideal Minum Kopi

Sesuaikan makanan kecil dengan jenis kopi yang kita minum. Untuk kopi Amerika Latin, pilih kudapan berupa cake coklat coz kopi Latin beraroma coklat. Kopi Indonesia paling cocok dipadukan dengan kacang tanah atawa singkong goreng.

Memang kopi Indonesia berjodoh dengan makanan yang bahannya ditumbuhkan di dalam tanah, sehingga beraroma tanah sangat kuat. Pasalnya, kopi Indonesia beraroma tanah habis disiram hujan. Pilih buah-buahan atau cake rasa buah-buahan untuk kopi dari Afrika yang beraroma bunga dan buah.



Jangan Biarkan Kopi Tubruk Lebih dari 20 Menit

Flavor kopi yang nikmat akan lenyap begitu saja bila didiamkan lebih dari 20 menit. Ingin lebih nikmat lagi?? Beli biji kopi yang sudah dipanggang. Grind atau giling ketika akan diminum.

Kita bisa minta para barista di kedai kopi untuk menggilingnya. Namun,,,,jangan biarkan kopi giling itu lebih dari 7 hari. Rasanya pasti akan berkurang dan sudah tak nikmat lagi.



Penikmat Kopi Sejati Tidak Merokok

Kopi adalah komoditi yang sangat sensitif. Aroma kuat di sekitarnya akan mempengaruhi aroma dan rasanya. Contohnya, jika di sekitar biji kopi ada durian yang baunya sangat menyengat, aroma dan rasa kopi itu akan sangat kental seperti durian.

Bau asap rokok pasti akan merusak aroma dan rasa kopi. Kesegaran biji kopi juga akan berkurang gara-gara bau rokok. Karena itu, seharusnya kopi dinikmati tanpa rokok.



Disimpan Seperti Obat

Lemari es bukanlah tempat ideal untuk menyimpan kopi. Sebab, biji kopi akan menyerap rasa dan aroma bahan makanan lain yang ada di lemari es. Tempat ideal untuk menyimpan biji kopi agar terjaga kenikmatannya adalah tempat yang bersih, kering, tertutup rapat, sejuk, dan gelap.



Dua Sendok Makan untuk 200 ml Air

Kualitas secangkir kopi juga ditentukan oleh air. Air yang bau dan berasa kaporit jelas akan merusak kenikmatan kopi. Gunakan air bersih dan dingin sebelum dimasukkan ketel untuk menyeduh kopi.

Masukkan ke dalam cangkir, dua sendok makan kopi bubuk untuk setiap 200 ml air mendidih. Aduk campuran air dan bubuk kopi sebelum disajikan agar minyak yang terdapat dalam kopi tercampur. Hasilnya, InsyaALLAH dijamin nikmat.



Lebih Baik Dimasukkan ke Termos

Kelebihan kopi panas sebaiknya jangan terus-menerus dihangatkan dalam mesin pembuat kopi. Segera masukkan ke dalam termos. Membiarkan kopi dihangatkan terus-menerus sama seperti memanggang daging ayam di atas api terus-menerus. Daging jadi terlalu lunak dan tak enak.



Taken From: Majalah Seri Gaya Hidup Sehat 'a passion of coffee'

Keharuman Sepanjang Lima Kilometer...





Pernahkah terbayangkan perjalanan biji kopi dari pohonnya menuju cangkir kopi??? Butuh waktu 6 sampai 7 bulan bagi bunga untuk beralih rupa menjadi biji kopi matang. Biji kopi itu selanjutnya harus dikupas dan dijemur untuk siap disangrai dan digiling menjadi bubuk.

Biji kopi yang dikunyah Kaldi, si gembala kambing dari Ethiopia, bukanlah biji seperti yang kita lihat di toko-toko. Sesungguhnya biji kopi adalah benih kembar yang terdapat dalam buah kopi. Bila sudah matang, ukurannya sebesar ujung jari kelingking.

Daerah tropis dengan musim hujannya satu atau dua kali setahun adalah tempat terbaik bagi tumbuhnya kopi. Di Brasil, perkebunan kopi terlihat memutih dihiasi bunga-bunga kopi setahun sekali. Di daerah Sumatera yang dicurahi hujan secara sporadis sepanjang tahun, pohon kopi berbunga sekaligus berbuah bersamaan. Bunga putih mirip melati, buah yang masih hijau dan buah yang kemerahan berbaur menjadi paduan warna-warni yang sangat indah.

Musim bunga kopi yang mekar ini dipicu oleh curah air musim penghujan. Sama seperti keharuman biji kopi yang dibakar di cafe-cafe mahal, wewangian juga merebak dari bunga-bunga kopi yang mekar. Keharuman bunga dari perkebunan kopi bisa terhirup sampai jarak 5 kilometer. Sayangnya, pesona alam ini hanya berlangsung sebentar.

Musim semi itu berakhir ketika kelopak bunga kopi jatuh ke tanah, menyisakan calon buah kopi. Si calon buah yg sering disebut cherries ini mulai membentuk gerombolan bulat berwarna hijau di dasar dedaunannya. Cantik sekali.

Curahan air hujan sekaligus menjadi musuh pohon kopi saat berbunga. Khususnya hujan di pagi hari pada pukul 04.00 atau 05.00, karena mengganggu proses persarian antarbunga yang terjadi di kala itu. Padahal, persarian yang sukses akan menghasilkan calon biji kopi bermutu tinggi, yang dicandui banyak manusia di seluruh muka bumi.

Enam atau tujuh bulan kemudian calon buah itu berubah menjadi buah yang matang, siap dipetik. Buah yang berbentuk oval ini berubah menjadi merah cerah ketika matang. Ada juga beberapa varietas yang berubah menjadi kuning keemasan saat matang. Biji kopi dengan dua sisinya yang datar itu berada di dalam kulit dan daging buah kopi. Satu pohon kopi dapat menghasilkan kurang lebih 0.5 sampai 5 kilogram kopi setahun, bergantung pada tanah, iklim, dan faktor-faktor lain.

Bentuk pohon kopi mirip pohon bunga camelia dan bunganya mirip melati. Daunnya lebar, mengkilap, dan berbentuk seperti ujung tombak.

Pohon kopi tidak pernah dibiarkan tumbuh tinggi. Paling tidak setinggi orang dewasa. Pohon yang menjulang tinggi akan menyebabkan biji kopi tumbuh menyebar dan hanya akan menyulitkan pemanenan.

Karena itu, pohon kopi yang bisa berumur puluhan tahun itu selalu dipangkas terus-menerus agar tumbuh menyamping. Setelah dipangkas, batang pohon dicangkok dengan batang dari pohon lain yang memiliki sifat unggul. Misalnya pohon yang buah kopinya bagus tetapi berakar lemah, digabung dengan batang dari pohon berakar kuat.

Tanaman lain yang tumbuh tinggi melindungi tanaman kopi dari sinar matahari langsung. Di musim hujan, tanaman kopi membutuhkan sinar sebanyak 50%, sedangkan di musim kemarau memerlukan sinar 30% saja.

Di daerah Jawa Tengah, tanaman lamtorogung (petai cina), menjadi tanaman pelindung ideal. Dedaunannya yang jatuh ke tanah merupakan pupuk alami untuk si kopi. Aneka tanaman lain seperti durian, jeruk, pepaya, pisang, atau mengkudu juga bisa digunakan sebagai pelindung kopi dari sengatan sang surya.

Alam begitu bermurah hati dalam membungkus biji kopi dengan daging dan kulit buahnya. Sama dengan buah pada umumnya, daging buah kopi juga terasa manis bila matang.

Untuk mendapatkan biji, kopi harus dipisahkan dari tiga lapis kulit dan selapis daging buahnya. Proses pengupasan ini sungguh kompleks dan akan menentukan penampilan, rasa, dan harga si biji kopi. Tentunya harus dilakukan secara benar dan seksama agar biji kopi tampil sempurna, sehingga bernilai tinggi.

Kopi dengan kualitas terbaik dipetik dengan hati-hati. Hanya yang sudah matang dan berwarna kemerahan saja yang dipetik. Pohon kopi tidak bisa dipetik setiap hari. Selang 12 hari kemudian, barulah pemetikan boleh dilakukan kembali pada pohon yang sama.

Setelah dipetik, buah kopi diproses dengan cara kering atau basah. Perkebunan kopi di Pulau Jawa umumnya mengolah biji kopi dengan cara basah. Buah kopi dipisahkan dari bijinya setelah dicuci dalam sebuah tempat yang dialiri air terus-menerus.

Perkebunan kopi kecil umumnya menyukai proses kering. Buah kopi dijemur di bawah sinar matahari selama 3 minggu. Kemudian setelah kulit bagian luarnya terkelupas, biji kopi dijemur kembali atau dikeringkan dengan mesin. Baru setelah itu biji kopi siap dikemas dan dijual ke tempat penyangraian.

Proses pemetikan yang cermat sampai biji kopi siap dikemas sangat menentukan kualitas kopi. Sebaliknya, pemetikan dan pengolahan secara asal menjadikan mutu kopi rendah.

Misalnya, buah kopi dikuliti begitu saja dan dicampur dengan daunnya dan buah yang belum matang. Campuran itu kemudian diratakan dan dijemur di bawah sinar matahari. Kadang jemuran biji kopi ini juga dibiarkan terkena air hujan yang menyebabkan kopi jadi tak enak. Setelah itu buah kopi yang kering dan kisut itu dikupas. Penampilan biji kopi ini sungguh jelek: kecil-kecil, cacat, kisut, dan tak indah warnanya.

Bersama ranting, kotoran, kerikil, atau batu-batu kecil, biji-biji kopi bermutu rendah ini dikemas dan dikirim ke pasar. Segala tindakan yang asal, mulai dari pemetikan dan pengupasan serta pengeringan, menyebabkan rasa kopi menjadi asam, apak, keras, serta bau kompos.

Meski demikian, kualitas kopi tidak ditentukan oleh proses pengolahannya semata. Paling tidak, ada tiga kriteria dasar yang menentukan. Kualitas biji kopi ditentukan oleh ketingian tanah tempat tumbuhnya dan spesies tanamannya, ukuran biji, dan proses pengolahannya. Terakhir, kopi ditentukan oleh rasa dan aromanya saat dituang ke dalam cangkir. ^_^


Taken From: Majalah Seri Gaya Hidup Sehat 'a passion of coffee'



Cerita Keliling Dunia Si Biji Kopi





Inilah kopi, minuman yang memberi energi suasana hati. Dulu di tanah Arab, kopi adalah obat anti kantuk paling mujarab. Bangsawan Eropa menjadikan kopi sebagai klangenan dan teman dalam perjalanannya mengelilingi bumi ini.

Ethiopia adalah daerah asal muasal kopi. Di tanah Afrika Timur itu alkisah hiduplah seorang gembala kambing bernama Kaldi. Suatu malam kambing-kambingnya hilang. Keesokan paginya ia menemukan kambing-kambing itu terlihat gembira, bergerak lincah di dekat pohon berdaun gelap berbuah merah.

Penasaran, Kaldi ikut-ikutan mengunyah buah itu. Segera ia merasa lebih berenergi. Ia pun menduga perilaku kambingnya yang aneh disebabkan biji yang kemudian dikenal sebagai kopi itu.

Sesaat kemudian datanglah seorang imam dalam keadaan mengantuk menuju perjalanan menunaikan sholat subuh di masjid terdekat. Ia melihat Kaldi dan kambing-kambingnya di sekitar pohon kopi. Melihat fenomena itu, sang imam yang cendekia dan berpola pikir sistematis itu lantas melakukan berbagai eksperimen terhadap buah pohon tersebut, termasuk memanggang dan merebus bijinya.

Hasil dari eksperimen itu lahirlah minuman kopi yang menyegarkan dan memberi energi. Segera saja minuman itu menjadi favorit untuk mengobati kantuk sebelum sholat. Kebiasaan ini menyebar dari masjid ke masjid sampai akhirnya tersebar ke seluruh dunia.

Awalnya orang-orang Eropa mengira kopi berasal dari Yaman, negara di ujung selatan semenanjung Arab. Namun, sesungguhnya bukti botanis mengungkapkan bahwa Coffea arabica, spesies kopi terbaik di dunia, berasal dari dataran tinggi Ethiopia. Pepohonan kopi arabica itu hingga kini masih tumbuh liar di sana, di antara pepohonan di hutan lebat.

Tidak dapat dipastikan bagaimana akhirnya biji kopi arabica bisa menyebrangi Laut Merah menuju Yaman. Mungkin biji kopi itu dibawa lewat hubungan dagang yang terjadi kurang lebih 800 tahun SM. Meski begitu, para sejarawan tidak terlalu yakin karena tidak ada bukti yang cukup kuat. Invasi orang Ethiopia ke semenanjung Arab bagian selatan pada tahun 525 diduga kuat adalah pembawa biji kopi itu.

Pendudukan Ethiopia di Yaman yang bertahan selama 50 tahun memberi cukup waktu menularnya kebiasaan minum kopi di semenanjung Arab. Biji buah berwarna merah itu segera menjadi bagian dari gaya hidup orang Yaman, termasuk budidaya tanamannya pada abad ke-6.

Penikmat kopi pertama di semenanjung Arab semula sangat terbatas. Ketika itu sebelum dijadikan minuman sedap, kopi adalah obat. Setelah itu baru dinikmati sebagai minuman para sufi yang membutuhkannya, supaya tidak mengantuk saat bermeditasi dan beribadah. Kemudian penikmatnya melebar ke jalan-jalan sampai akhirnya berdirilah warung-warung kopi, tempat menikmati kopi di Kairo dan Makkah.

Dari Semenanjung Arab, kopi dibawa ke India oleh Baba Budan, peziarah Muslim dari India. Pada zaman itu haram hukumnya dan bisa dihukum mati bila membawa biji kopi yang tidak direbus atau disangrai keluar dari semenanjung Arab. Tujuannya agar biji kopi tidak bisa ditanam di luar daerah itu.

Sekitar tahun 1650 Budan nekat membawa 7 biji kopi di perutnya. Segera setelah sampai di rumahnya di Chickmaglur, India Selatan, ia menanam biji kopi itu dan berkembang dengan subur.

William Ukers dalam ensiklopedinya berjudul All About Coffee yang ditulis pada tahun 1928 mencatat, keturunan biji kopi pertama itu masih berkembang biak dengan subur di hutan Chickmaglur pada masa itu. Sayangnya, sekarang keturunan pohon kopi tidak tumbuh lagi di hutan itu.

Pedagang dari Perancis, Belanda, dan Portugis di zaman penjelajahan samudra kemudian mendengar dan tertarik memperdagangkan kopi. Namun, biji kopi tidak tahan tumbuh di iklim dingin Eropa. Pedagang Belanda lalu membawa biji kopi keturunan Baba Budan ke Sri Lanka dan Tanah Jawa. Dari dua koloni ini Belanda memperoleh keuntungan besar di awal abad ke-18.

Namun, ada pula yang menyebut para pedagang VOC jauh lebih dahulu nekat dan cerdik dibanding Baba Budan. Seorang pedagang VOC, Pieter van der Broeke, di tahun 1616 nekat menyelundupkan biji kopi dari pelabuhan Mocha, Yaman ke Amsterdam. Pohon yang ditanam di kebun Botani Amsterdam. Pohon yang ditanam di Amsterdam ini yang kelak dikirimkan sebagai hadiah untuk Raja Perancis, Louis XIV.

Di abad itu kopi menjadi klangenan para bangsawan yang sanggup membeli biji eksotis dari negeri Timur itu. Louis XIV, raja Perancis yang terkenal dengan kemewahannya itu, mengimpor pohon kopi dari pelabuhan Mocha, Yaman.

Dari situ pohon itu dibawa ke Jawa kemudian menyebrangi lautan menuju negeri Belanda, lalu dibawa melalui darat ke Istana Versailles yang mewah. Rumah kaca pertama di Eropa kemudian dibangun untuk pohon kesayangan bangsawan ini.

Keturunan dari pohon kesayangan Raja Louis itu mencapai Martinique, Kepulauan Karibia di Amerika Sekitar tahun 1720. Itu berkat jasa Chevalier Gabriel Mathieu de Clieu yang mengikuti jejak Baba Budan dari India. Awalnya dia kesulitan untuk memperoleh pohon kopi rumah kaca itu dari pemerintah setempat, tetapi ia tidak kekurangan akal. Pohon itu ia curi dan dibawa menyebrangi lautan.

Perjalanan laut ini menempuh segala risiko, termasuk harus menghadapi serangan bajak laut dan hampir tenggelam di telan badai. Ketika jatah air di kapal berkurang, de clieu rela membagi 2 jatahnya utk kelangsungan hidup pohon kopinya di dunia baru.

Pengorbanannya tidak sia-sia. Akhirnya keturunan pohon kopi bangsawan Eropa itu tumbuh dengan baik di Martinique. Sekitar 50 tahun kemudian pohon itu berkembang menjadi 18.680 pohon dan mulai menyebar ke Haiti, Meksiko, dan Kepulauan Karibia.

Keturunan pohon kopi itu juga menyebar ke kepulauan di Samudra India bernama Bourbon. Uniknya, di kepulauan ini terjadi mutasi pada tanaman kopi itu dan menghasilkan varietas baru, bourbon. Ini adalah varian Coffea arabica berpola berbeda dengan biji lebih kecil.

Kopi Santos dari Brasil yang terkenal dan kopi oaxaca dari Meksiko adalah keturunan dari varietas bourbon. Pohon-pohon bourbon menjadi kopi terbaik Amerika Latin. Dari Brasil, biji kopi lalu diperkenalkan di Kenya, sekarang disebut Tanzania yang hanya berjarak beberapa ratus kilometer di sebelah selatan daerah asal kopi, Ethiopia.


Taken From: Majalah Seri Gaya Hidup Sehat 'a passion of coffee' hlm. 4-10

Monday, November 2, 2009

Minum Kopi itu Sehat koq... :)






Kelezatan secangkir kopi seringkali dinikmati dengan sejumput rasa bersalah. Alasannya, ada tudingan kopi tidak baik bagi kesehatan. Ah, benarkah?

Ketika sedang menyusus tesis bertahun-tahun silam, Ninik L. Karim menghabiskan bercangkir-cangkir kopi hangat. Kopi bagi aktris dan dosen Fakultas Psikologi UI ini amat membantu kinerja otaknya.

Selesai menyusun tesis, kebiasaan meneguk secangkir kopi itu jalan terus. Pagi harinya serasa tak lengkap tanpa secangkir kopi. "Tanpa kopi serasa ada yang hilang," tutur wanita berusia 55 tahun ini.

Seringkali dengan bertambahnya usia, anak dan keponakannya mulai mengomeli kebiasaan minum kopi yang mereka nilai tak baik untuk kesehatan itu. Sebenarnya, Ninik ingin tetap menyeruput kopi.

"Belakangan saya minum kopi decaffeinated, tetapi begitu ketahuan anak atau keponakan, saya diomeli lagi," katanya tertawa.

Berulang kali dikritik sehubungan dengan kebiasaan minum kopinya itu, Ninik sering merasa bersalah setiap kali meneguk secangkir kopi. "Padahal, minum bergelas-gelas pun sebenarnya tak ada masalah dengan jantung saya," ujar peraih Piala Citra lewat Film Ibunda dan Pacar Ketinggalan Kereta di tahun 1980-an ini. Ia pun merasa heran mengapa tak boleh minum kopi lagi.


>>>> Intelektualitas Meninggi... <<<<<

Jika tahu sejarah kopi, mungkin perasaan berdosa tak lagi menghinggapi para penikmat kopi kelas berat seperti Ninik. Pada awal sejarahnya kopi digunakan cendekiawan muslim sebagai obat, bukan minuman beracun yang harus dihindari.

Awal mula penghujatan terhadap kopi dimulai ketika terbit cerita yang ditulis pengelana asal Jerman, Adam Oelshlazer, di abad ke-17. Dalam cerita berjudul Relation of a Voyage to Muscovie, Tartary, and Persia, ia prihatin pada Raja Persia yang begitu doyan kopi, tetapi kurang tertarik pada wanita.

Suatu hari ratu melihat seekor kuda jantan dikebiri. Sang Ratu menanyakan alasan pengebirian itu dan diberi tahu kalau si kuda jantan terlalu gesit dan liar, sehingga perlu dikebiri untuk dijinakkan. Lalu, ratu menyarankan kuda itu diberi kopi setiap pagi daripada dikebiri. Cerita ini, kata Kenneth Davis, seorang penulis dan ahli kopi, sempat menghancurkan perdagangan kopi selama 50 tahun di Perancis Selatan.

Dosa kopi akhirnya ditemukan secara ilmiah. Zat alkaloid pahit tak berbau dalam kopi yang disebut kafein ditemukan pada tahun 1685 oleh Dr. Philippe Sylvestre Duvour.

Ia menemukan zat-zat kimia dalam kopi secara akurat dan mengujinya pada manusia. Dari situ ia berkesimpulan, ada orang yang dapat menikmati kopi dengan nyaman, ada yang tidak. Bahkan, ia menemukan ada sejumlah kecil orang yang malah tidur lebih nyenyak setelah minum kopi, karena biji kopi melenyapkan kekhawatiran dan kegelisahan dalam diri mereka.

Setelah itu berbagai penelitian soal efek kopi pada kesehatan dilaksanakan. Salah satunya dilakukan oleh Dr.J.Murdoch Ritchie, berjudul The Pharmacological Basis of Therapeutic. Sisi positif kafein, kata Ritchie, adalah menjadikan aliran pikiran lebih cepat dan jernih serta mengusir rasa kantuk dan lelah.

Setelah menkonsumsi kafein, seseorang bisa meraih pencapaian intelektual yang lebih tinggi. Berkat kafein pula, aktivitas motorik dan stimuli panca indra jadi lebih lancar.

Efek kafein akan terasa setelah mengkonsumsi satu atau dua cangkir kopi. Dengan sejumlah kopi itu detak jantung meningkat, pembuluh darah melebar. Lantas pergerakan cairan dan kotoran padat dalam tubuh bakal dipercepat.



>>>>> 10 gram Mematikan... <<<<<

Sisi negatifnya, peminum kopi berat akan mengalami kekhawatiran kronis, gelisah, dan lekas marah. Dosis kopi sangat besar atau setara dengan sepuluh cangkir kopi kental yang diminum berturut-turut, menghasilkan efek beracun, yaitu muntah, demam, kedinginan, dan mengalami kebingungan mental. Dosis kafein yang mematikan adalah setara dengan seratus cangkir, atau 10 gram kafein.

Minum kopi berlebihan hanya menjadikan kopi minuman beracun. Jadi, minumlah kopi dalam jumlah wajar. Seberapa banyakkah jumlah sewajarnya itu? Belum ada penelitian yang bisa menjawabnya.

Sejauh ini belum ada laporan efek negatif kopi dari dosis kafein sebanyak 300 mg sehari. Satu gelas kopi rata-rata mengandung 100 mg kafein. Artinya, aman-aman saja jika kita minum 3 cangkir kopi sehari.

Itu hanya perkiraan kasar. Sebab, dalam sehari kita bisa mengkonsumsi kafein dari cola, permen coklat batangan, dan pil obat sakit kepala, selain kopi. Harus diingat pula bahwa reaksi tiap orang terhadap kafein tak sama. Ada yang baik-baik saja walaupun minum 5 cangkir kopi, ada pula yang tak bisa minum kopi sedikit pun!



Taken From: Majalah Seri Gaya Hidup Sehat 'a passion of coffee'

Kopi Organik,,,,Si Buruk Rupa yang Disuka...



Barang jelek, tetapi dihargai mahal. Itulah produk organik. Orang rela untuk membayar mahal untuk sayur mayur dan buah-buahan produk pertanian buruk rupa berembel-embel organik.

Produk buruk rupa itu bermutu emas karena ditumbuhkan secara alami tanpa menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat secara alami, bebas zat kimia berbahaya adalah pemicu laris manisnya produk organik.

Butik resor sekaligus perkebunan kopi Losari hanya menanam kopi organik. Perkebunan kopi yang berlokasi di desa Losari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memupuk pepohonannya dengan dedaunan dari pohon yang tumbuh menjulang melindungi tanaman kopi.

Kulit kopi yang dikupas oleh mesin khusus pun langsung dialirkan melalui pipa ke tempat tertentu, untuk diolah menjadi pupuk alami. Tanaman yang dikenal di tanah Jawa bernama orok-orok atau Ketrosia candida adalah sumber pupuk alami sekaligus pembasmi tanaman yang merugikan pohon kopi.

Menghadapi serangan hama kutu dompol, Suhadi, pengawas perkebunan kopi Losari, hanya menggunakan selang air untuk mengusirnya," kata pria yang sudah bergelut di dunia perkebunan kopi lebih dari 40 tahun ini.

Untuk mendapatkan label kopi organik, sebuah perkebunan diharuskan bebas pestisida selama 6 tahun. Dengan label organik, produksi biji kopi memang secara kuantitas tidak sebanyak nonorganik. Petani penghasil produk ini rugi karena sistem organik mengurangi 30 sampai 50 persen produksinya. Rasanya pun sedikit light. Mungkin seperti makan gula yang santannya encer. Pasti kurang nendang untuk peminum kopi sejati.

Namun, sekali mendapat label organik, harga sebungkus kopi bisa meroket jauh di atas harga kopi biasa. Seperti halnya sayuran buruk rupa berlabel organik di pasar swalayan papan atas.

Mau Satu atau Dua Shot????





Espresso adalah kopi kental, konsentrasinya konsisten, dan berasa kuat. Espresso asli tanpa campuran pemanis, susu, dan disajikan dalam gelas kecil disebut shot. Gelas shot ini berupa gelas tebal dan kecil dirancang untuk mengukur jumlah mililiter cairan, baik untuk diminum langsung atau dituang ke dalam campuran minuman. Satu gelas shot setara dengan 44 mililiter cairan.

Komponen espresso yang terpenting adalah crema, busa keemasan yang terdiri dari minyak, protein, gula yang mengambang di permukaan shot espresso merupakan dasar minuman kopi lain seperti latte, cappucino, macchiatos, dan mocha.

Latte adalah kosakata yang sering diucapkan di kedai kopi gaya di mal-mal dan pusat kota. Sebenarnya latte dalam bahasa Italia berarti susu. Jika minta latte di Italia, mereka akan menghidangkan susu, bukannya kopi seperti di negara-negara lain.

Seharusnya memesan caffee latte yang berarti kopi dan susu. Di AS kombinasi latte terdiri dari sepertiga espresso dan dua pertiga susu panas, sehingga lebih terasa susunya dibanding cappucino.

Cappucino juga minuman asli Italia yang terdiri dari espresso dan susu, dengan sepertiga espresso, sepertiga susu panas, dan sepertiga busa susu. Di samping kualitas shot espresso, elemen terpenting dalam membuat secangkir cappucino adalah tekstur dan temperatur susu. Minuman ini paling ideal diminum dengan cangkir keramik, bukan gelas kertas atau gelas biasa.

Orang AS yang setiap hari mampir di kedai kopi sebelum ke kantor biasa berimprovisasi dengan jumlah shot campuran susu dan espresso. Mereka punya resep segelas kopi ala diri sendiri, beda sekali dengan racikan yang tersedia. Kemana pun pergi selalu minta diracikkan minuman seperti yang dia mau.

Beda memang dengan orang Indonesia yang cenderung pasrah di depan barista, pembuat kopi profesional di kedai. Percaya diri saja dan ucapkan, "Saya mau tall latte double shot!!"

Si Hitam Manis yang Sensitif & Seksi...







Mungkin selama ini kita menganggap rasa kopi pasti sama. Apa pun jenisnya. Sama seperti manusia, asal kopi menentukan karakternya. Lingkungan tempat tumbuhnya tercermin pada aroma dan rasanya.

Kopi Yaman adalah salah satu jenis kopi terbaik di dunia, yang biasa diminum para sufi di Kairo tahun 1510. Saat itu orang Eropa baru mengenal minuman menyegarkan ini. Jenis kopi ini pula yang digemari pionir demokrasi asal Perancis, Voltaire. Tak hanya jenis kopinya yang sama, biji kopi jenis Yaman dipetik dari pohon yang sama, ditumbuhkan di lahan yang sama, dan dikeringkan di tempat yang sama pula.

Kopi Yaman yang disebut juga kopi Arabika ini menjadi kesukaan para sufi di Kairo, Voltaire, dan orang-orang Eropa di abad silam. Arabika atau Coffea arabica adalah spesies kopi yang pertama ditemukan dan dibudidayakan hingga sekarang. Produksi kopi Arabika di seluruh dunia diperkirakan mencapai 70 persen dari seluruh jenis kopi.

Arabika adalah kualitas superior di dunia kopi. Daerah ideal tempat tumbuhnya ada pada ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut. Di bawah ketinggian itu, Arabika tidak bisa tumbuh dengan baik. Di dataran tinggi daerah tropis serta di atas tanah gunung berapi yang subur itu biji kopi arabika tumbuh perlahan, menjadi masak di udara sejuk.

Kopi Arabika pula yang pertama masuk ke Indonesia pada abad XVIII. Segera setelah dibudidayakan, arabika asal Jawa memimpin produksi kopi dunia. Hanya saja, penyakit yang dibawa oleh hama hemileia vasatrix menghancurkan tanaman arabika di Jawa pada saat itu. Lalu masuklah kopi robusta yang lebih bandel terhadap penyakit.

Kopi Robusta tak semanja arabika. Ia bisa hidup di bawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hasil panenannya pun lebih banyak. Tapi, soal rasa, robusta memang tak bisa menandingi arabika. Kadar kafein robusta pun lebih tinggi. Arabika hanya mengandung 1 persen kafein, sedangkan robusta mengandung 2 persen kafein untuk setiap berat yang sama.

"Robusta masuk ke Indonesia belakangan ketika arabika habis kena penyakit di tahun 1878. Meski masuk belakangan, kopi robusta merajai produksi kopi Indonesia. 90% kopi di Indonesia adalah robusta," kata Mirza, Coffee Ambassador Starbucks Indonesia, pemegang gelar paling bergengsi di dunia perkopian dan satu-satunya di Indonesia ini. Dan jadilah Indonesia produsen kopi robusta terbesar di dunia.

Starbucks, kedai kopi dari Seattle AS, membagi kopi yang dijualnya menjadi tiga, berdasarkan asal kopi tumbuh. "Berdasarkan asalnya, kopi kami terbagi menjadi tiga region, yaitu semenanjung Arab dan Afrika, Amerika Latin, dan Asia Pasifik," kata Vanda, salah seorang coffee master Starbucks Indonesia.

Tentu dalam kenyataan pembagian kopi berdasar wilayah tak sesederhana itu. Kopi Indonesia yang masuk dalam wilayah Asia Pasifik terdiri dari berjenis-jenis, mulai dari kopi arabika sumatra lintong dan mandailing yang terkenal, sumatra gayo, kopi luwak, toraja, sampai jawa arabika. Demikian pula dengan kopi di wilayah lain. Sebut saja Amerika Latin yang kaya dengan berbagai macam kopi, mulai dari kopi meksiko, guatemala, el savador, Columbia, sampai kopi santos Brazil.

Kenneth Davis, seorang ahli kopi dari AS, mengaku kurang sreg dengan pembagian kopi berdasarkan wilayah. Menurutnya, suatu negara sangat luas, sedangkan daerah penanaman kopi itu sangat sempit. Sesama biji kopi asal Ethiopia yang diproses dengan cara kering tentu tak bakal sama dengan biji yang diproses secara basah. Namun ia mengaku secara umum kopi berkualitas dari suatu wilayah memang mirip, dan berbeda bila dibandingkan dengan biji dari wilayah lain.

Kelak ketika biji kopi itu dibakar dan mengeluarkan bau harum, ia akan menunjukkan identitas diri berdasarkan wilayahnya. Para barista atawa karyawan yang berjaga di balik gerai starbucks harus terampil mengidentifikasi kopi berdasarkan asalnya dengan mencium wanginya.

"Rasa kopi itu sesuai dengan karakteristik daerah asalnya. Kopi asal Afrika dan Arab rasanya fruity atau penuh dengan aroma buah-buahan sesuai dengan lingkungan di Afrika yang penuh dengan tumbuhan dan buah-buahan. Kopi Indonesia itu kental dengan aroma tanah yang baru tersiram air hujan, tetapi ada juga yang sarat dengan keharuman herbal alias jamu. Kopi Amerika Latin kaya dengan aroma kacang-kacangan, jeruk, coklat, dan sedikit rasa spicy," papar Vanda.

Karakter yang tercermin dari rasa itu meneguhkan kopi sebagai produk yang sangat sensitif terhadap lingkungan tempat tumbuhnya. Apa saja yang ditanam di sekitar tumbuhan kopi bisa mempengaruhi aromanya.

Taken From: Seri Gaya Hidup Sehat 'A Passion of Coffee'