Saat ini kasus perceraian meningkat dari tahun ke tahun, entah karena teknologi dan media sosial yang mendekatkan yang jauh serta menjauhkan yg dekat, sehingga banyak yang memutuskan utk bercerai lalu menyibukkan diri mencari jodoh kedua. Atau barangkali disebabkan oleh dunia yg telah renta dan mendekati akhir zaman.
Setidaknya ketika seseorang mencari jodoh kedua, tentunya ia berharap mendapatkan orang yang tidak arogan, baik agama dan baik perilakunya (tidak berjudi, bukan pezina, serta bebas narkoba), serta berharap cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Jika ia mengagumi, pastilah berharap dikagumi balik. Jodoh kedua juga diharapkan lebih baik dibanding jodoh pertama dalam beberapa hal tertentu. Lalu saat seseorang bertemu org yg memiliki tanda2 jodoh kedua, pasti ia berharap jodoh kedua itu tidak matre jika kehidupannya ternyata pas-pasan, serta sebaliknya dia tidak dianggap matre oleh jodoh kedua tsb, jika ternyata jodoh kedua berasal dari keluarga berada. Karena tidak semua org di dunia ini gila materi. Ada yg sederhana sekali prinsipnya, yaitu mencari ketenangan serta keberkahan hidup. Menjadi atau pun mencari jodoh kedua haruslah ekstra hati-hati tanpa harus suuzhon serta memberanikan diri untuk berinteraksi dengan banyak orang-orang baru.
No comments:
Post a Comment