Wednesday, May 3, 2017

Indikator Suksesnya Kepemimpinan Rasulullah S'AW

Banyak orang mengira Rasulullah S'AW hanya memimpin sebuah negara bernama Madinah. Padahal, jauh lebih besar dari itu.

Sesungguhnya Rasulullah S'AW adalah seorang pemimpin agama dan negara dengan wilayah yang terbentang sepanjang jazirah Arab dan Syam atau Timur Tengah. Yaman, yang kita kenal sebagai sebuah negara, di zaman Rasulullah hanyalah sebuah provinsi. Hal itu terbukti dengan pengangkatan Sahabat Muaz bin Jabal R'A sebagai Gubernur di sana. Begitu juga dengan Syam yang meliputi beberapa negara di zaman kita sekarang, sesungguhnya wilayah itu di zaman Rasulullah hanyalah sebuah Provinsi dengan seorang Gubernur yang bernama Abu Musa Al-Asy'ari.

Dengan kekuasaan yang demikian luas, logiskah jika semua warga yang hidup di wilayah tersebut hanyalah warga muslim? Warga yang berdomisili di seluruh wilayah kekuasaan Rasulullah S'AW menganut agama yang berbeda-beda. Sebagian mereka bergama Yahudi dan sebagian lagi Nasrani, bahkan ada sebagian kecil yang menganut agama Majusi. Rakyat beliau S'AW juga multietnis, mulai dari yang berdarah Arab, Persia, Afrika, hingga Romawi/Eropa. Namun Rasulullah S'AW sukses memimpin seluruh keberagaman itu dalam harmoni.

Suksesnya kepemimpinan Rasulullah S'AW dapat diukur dengan beberapa indikator, di antaranya:

1. Terciptanya Keamanan secara Luas

Kota Yatsrib (Nama lama dari Kota Madinah), sebelum hijrahnya Rasulullah S'AW ke sana, selalu dilanda kekisruhan politik, ekonomi, dan sosial. Namun lihatlah kondisinya setelah Rasulullah S'AW berhijrah. Madinah menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi semua penduduknya. Perekonomian masyarakat meroket dan terciptalah kesejahteraan yang luas. Dengan demikian, kehidupan sosial mereka terasa sangat harmonis dan penuh cinta kasih antara satu dengan lainnya.


2. Meningkatnya taraf hidup dan ekonomi masyarakat

Sahabat dari kalangan Muhajirin yang dulu berhijrah bersama Nabi S'AW tanpa membawa bekal materi yang cukup, tidak menjadi beban bagi penduduk asli Madinah. Tidak sedikit dari golongan Muhajirin yang di kemudian hari justru menjadi konglomerat dan memiliki kekayaan yang berlimpah. Begitu juga dengan penduduk asli Madinah, Kaum Anshar, mereka memiliki kekayaan yang berlipat ganda setelah Rasulullah S'AW menjadi pemimpin di negeri mereka. Padahal, saat Yahudi mendominasi kehidupan penduduk Madinah, mereka terlilit riba dan kehidupan ekonomi mereka sangatlah buruk.


3. Menyatunya Masyarakat

Awalnya, tawuran antar warga dan antar suku merupakan pemandangan sehari-hari di Kota Yastrib. Namun kondisi tidak nyaman itu segera lenyap dan berganti dengan keharmonisan dan kasih sayang setelah Rasulullah S'AW memimpin mereka. Rasulullah S'AW adalah pemimpin yang sukses secara fakta dan data. Kepemimpinan beliau sangat berkesan positif hingga kini, sehingga sangat layak dan pantas untuk menjadi inspirasi dan petunjuk bagi semua orang yang ingin memilih seseorang untuk menjadi pemimpin atau ingin menjadi pemimpin.



Sumber: Majalah Ummi April 2017

No comments:

Post a Comment