Perkenalkan....admin ODOJ Fasil 24 SG4 ;)
The Story of admin ODOJ Fasil 24 SG4 :
Fasil adalah singkatan dari fasilitator (tapi ada juga yang ngotot bilang Fasil itu singkatan dari fasilitas #WhateverLah^^). Group-group Fasil ini dibentuk oleh Pengurus ODOJ Pusat untuk memfasilitasi para admin Group ODOJ agar lebih terarah, bersemangat, dan up to date dalam mengkoordinir group ODOJ-nya. Group-group WA Fasil ini kemudian diberi nama sesuai nomor urut terbentuknya. Di Group fasil 24, terdapat sekitar 50 orang admin akhawat. Fasil 24 dibagi menjadi 5 Subgroup, biasa disingkat sebagai: SG1, SG2, SG3, SG4, dan SG5. Koordinator para admin di Fasil 24 adalah Shinta Ummu Husein. Senang sekali bisa bergabung dalam group Fasil 24 ini. Sangat banyak motivasi yang bisa didapat dari group Fasil 24 ini dengan rutinitas dan berbagai kejutan yang ada di group ini tentunya. Di group ini setiap admin melaporkan perkembangan tilawah pribadi (admin harus selalu kholas) dan perkembangan tilawah group yang dikoordinirnya. Laporannya bisa dalam bentuk laporan khatam dilengkapi waktu khatamnya, atau total juz kholas ODOJers yang ada di group nya. Waktu laporan adalah pukul 20.00 setiap harinya.
Group Fasil juga memberikan info-info terbaru terkait ODOJ, SOP beberapa ketentuan ODOJ/mekanismenya (dilengkapi dalil-dalil yang menguatkan), taushiyah, motivasi, info recruitment, berbagai event, dan lain-lain yang biasa diberi nomor dan tanggal, biasanya nomor tersebut diawali dengan kata-kata Kominex atau Tradera.
SG4 Grup Admin fasil 24 terdiri dari sembilan orang admin, antara lain:
1. Khairiyah, Admin untuk Group ODOJ 2483. Khairiyah adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 2086.
2. Rinny, Admin untuk Group ODOJ 2525. Rinny adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 828.
3. Lina, Admin untuk Group ODOJ 1378. Lina adalah ODOJer anggota pada group 1146.
4. Ririn, Admin untuk Group ODOJ 46, 245, 738, 783, dan 2486. Ririn adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 06.
5. Shanty, Admin untuk Group ODOJ 1859. Shanty adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 567.
6. Eva, Admin untuk Group ODOJ 2062 dan 2109. Eva adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 33.
7. Bunga, Admin untuk Group ODOJ 2329. Bunga adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 1376.
8. Yaumil, Admin untuk Group ODOJ 1382. Yaumil adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 118.
9. Masyithah, Admin untuk group ODOJ 1248. Masyithah adalah ODOJer anggota pada group ODOJ 1843.
SG4 adalah subgroup yang lumayan seru & asik, selalu rame setiap harinya. Sampe-sampe bikin batre BB ngedrop, dan otomatis Bunga harus merelakan aplikasi Twitter for Blackberry dan aplikasi Facebook for Blackberry untuk di delete permanently, demi kelancaran komunikasi ODOJ ini (FB & Twitter untuk BB di-delete untuk mencegah/antisipasi batre ngedrop dan BB hang, karena dua-duanya berkapasitas gede). Hm, kembali ke soal admin, rata-rata admin dalam SG4 ini udah nikah, dan ada yg masih pengantin baru jg. Yang jelas, dalam Indeks Prestasi Group (IPG) yang diumumin tiap pekannya, SG4 dengan admin-adminnya yg gokil-gokil namun keren, memperoleh capaian yang lumayan (Cukup baik), bahkan ada yang termasuk kategori group Teladan dan Unggulan di antara seluruh group di Fasil 24.
Kapten SG4 adalah ukhti Khairiyah (ibu dari 1 anak) yang disiplin, paling cantik di SG4, dan memiliki semangat tinggi dalam melaporkan kondisi SG4 ke group Fasil 24...
Admin yang kami panggil emak adalah ukhti Ririn (pengantin baru), karena selalu siap sedia memberi taushiyah di kala admin2 lain di SG4 lagi down. Ada aja bahan & stock-nya deh mak ririn, dari yg gokil abiz mpe yg serius pisan. Dari yang mellow yellow mpe yg bernada ancaman (wkwkwk). Seru deh mak Ririn ini. Di samping itu, awalnya mak Ririn meng-handle 8 group, lalu keluarlah SOP terbaru dari ODOJ Pusat, yang menyatakan bahwa admin hanya boleh meng-handle maksimal 3 group, lebih dari itu, penghitungan IPK admin dan IPG tetep dianggap 3,serta disarankan utk hand over group-groupnya ke admin yang baru direcruit, karena dikhawatirkan ada group yang kurang diperhatikan, jika adminnya meng-handle terlalu banyak group. Jadilah mak ririn meng-hand over 3 groups nya, hingga hari ini mak Ririn masih tetep rame dengan 5 group nya. Otomatis dalam pelaporan harian, laporan mak Ririn lah yang terpanjang. Kebayang rempong & puyengnya meng-handle 5 group. Bunga aja yg pegang 1 group rada kewalahan, apalagi 5 yak? hehehe :D
Nah, salah satu admin unik adalah ukh syithah, karena beliau menjadi anggota di group yang nominalnya lebih gede dibanding group yang diadmininya. Kebalikan dari fenomena admin pada umumnya, hehehe :)
Admin di SG4 yang sering bilang makasih, syukron, jazakillah, adalah ukh shanty :) sopan banget deh pokona mah... ^^
Admin yg belakangan ini sering sakit adalah mba' eva, syafakillah ya mba' eva, semoga ke depannya sehat selalu (kendati sering sakit, mba' eva ini admin dari 3 group lho) :)
Dua sosok Admin yg jg selalu bersemangat d SG4 adalah mba' rinny dan mba' Lina, dua-duanya ga pernah telat laporan perkembangan kondisi group yg diadmini, hampir bahkan selalu khatam on time tiap hari lg group-group-nya. ^_^
Ukhti Yaumil adalah admin yang dulunya meng-handle 2 group, namun mungkin karena setumpuk kesibukan dan fokus ke kuliahnya, akhirnya de'umil melepas salah satu group nya untuk di-handle oleh orang lain. Saat ini de' Umil hanya mengadmini group 1382.
Pekan ini Kominex lebih banyak terkait Grand Launching ODOJ yang insyaAllah diselenggarakan di masjid Istiqlal tgl 4 Mei 2014. Bagi ODOJers yang belum daftar, buruan daftar!!! Gratis tis tis :) Hubungi admin masing2 for detail inforrmation 'bout GL ;)
Penting untuk diketahui, di ODOJ senantiasa diingatkan pada semua ODOJers untuk meluruskan niat Tilawah setiap harinya karena Allah SWT. ODOJ hanya bersifat sebagai penyemangat untuk berfastabiqul khoirot dan lebih mencintai Al Quran...
(To be continued)
Monday, April 21, 2014
Sunday, April 20, 2014
Makna Kata...
Makna...
sebegitu pentingnya makna
hingga sesuatu tanpa makna adalah kesiaan...
makna dan kata seringkali dipadankan...
ada kalanya seseorang memberi makna lewat kata...
dan ada kalanya untuk mencari makna dalam kata....
terkadang kata terlahir dari makna yang ingin disampaikan...
tak jarang makna terbentuk dari kata-kata yang dirangkaikan...
Makna...
Seringkali memang ditemukan dalam kata-kata....
dipahami dengan ratusan kalimat...
kerap disimpan dalam bentuk kenangan...
tak jarang pula akhirnya dibuang...
karena pemberi makna menyatakan semua itu kosong
sia-sia...tiada arti...
maka terbuanglah semua waktu....
tak bergunalah segala daya
yang tadinya tercurah...
untuk menemukan sang makna...
makna dibalik ratusan bahkan ribuan kalimat...
yang ternyata bukan apa-apa...
bagi sang pemberi makna...
renungkanlah segenap jiwa...
untuk apa melontar kata...
jika akhirnya adalah ketiadaan...
bagi sang pencari makna....
jika saja menyadari bahwa tiada makna yang diberi sejak semula...
tentulah tak akan bersusah sedaya upaya menggali makna...
untuk apa...toh hanya kata-kata tanpa makna...
bukankah kata-kata yang sia-sia sejatinya hanyalah sampah?
ya....sampah yang harus didaur ulang...
pada akhirnya....
pencari makna akan menemukan makna hakiki...
kehilangan seribu kata tak bermakna...
takkan menyakiti meski sekulit ari...
menemukan makna baru adalah kemanfaatan tersendiri...
di balik semua ketakbermaknaan yang pernah ada...
kemudian para pencari makna...
akan berbagi makna pada para penikmat makna di dunia...
akan kata-kata yang terlontar dengan penuh manfaat..
para pencari makna bersungguh menebar kegembiraan...
damainya dunia jika pemberi makna sejati menebar kebahagiaan...
dan bukan kesedihan berbalut kesiaan....kehampaan...
semakin kumengerti kini...
bahwa makna kata bukan untuk dipersalahkan....
dan jika ternyata tiada makna...
sesungguhnya hidup terlalu singkat untuk menyalahkan kesia-siaan...
Bunga Mardhotillah
*Muara Bulian...lewat tengah malam....
sebegitu pentingnya makna
hingga sesuatu tanpa makna adalah kesiaan...
makna dan kata seringkali dipadankan...
ada kalanya seseorang memberi makna lewat kata...
dan ada kalanya untuk mencari makna dalam kata....
terkadang kata terlahir dari makna yang ingin disampaikan...
tak jarang makna terbentuk dari kata-kata yang dirangkaikan...
Makna...
Seringkali memang ditemukan dalam kata-kata....
dipahami dengan ratusan kalimat...
kerap disimpan dalam bentuk kenangan...
tak jarang pula akhirnya dibuang...
karena pemberi makna menyatakan semua itu kosong
sia-sia...tiada arti...
maka terbuanglah semua waktu....
tak bergunalah segala daya
yang tadinya tercurah...
untuk menemukan sang makna...
makna dibalik ratusan bahkan ribuan kalimat...
yang ternyata bukan apa-apa...
bagi sang pemberi makna...
renungkanlah segenap jiwa...
untuk apa melontar kata...
jika akhirnya adalah ketiadaan...
bagi sang pencari makna....
jika saja menyadari bahwa tiada makna yang diberi sejak semula...
tentulah tak akan bersusah sedaya upaya menggali makna...
untuk apa...toh hanya kata-kata tanpa makna...
bukankah kata-kata yang sia-sia sejatinya hanyalah sampah?
ya....sampah yang harus didaur ulang...
pada akhirnya....
pencari makna akan menemukan makna hakiki...
kehilangan seribu kata tak bermakna...
takkan menyakiti meski sekulit ari...
menemukan makna baru adalah kemanfaatan tersendiri...
di balik semua ketakbermaknaan yang pernah ada...
kemudian para pencari makna...
akan berbagi makna pada para penikmat makna di dunia...
akan kata-kata yang terlontar dengan penuh manfaat..
para pencari makna bersungguh menebar kegembiraan...
damainya dunia jika pemberi makna sejati menebar kebahagiaan...
dan bukan kesedihan berbalut kesiaan....kehampaan...
semakin kumengerti kini...
bahwa makna kata bukan untuk dipersalahkan....
dan jika ternyata tiada makna...
sesungguhnya hidup terlalu singkat untuk menyalahkan kesia-siaan...
Bunga Mardhotillah
*Muara Bulian...lewat tengah malam....
Tenang... ~ by. Opick
*2013
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Menghitung diri hanya retakan resah
Udara putih penuh keluh penuh kesah
Segala di mimpi tak menentu dan lelah
Lepaskanlah beban dalam jiwamu
Pasrahkanlah hidup hanya padaNya
Basuh wajahmu tenangkan hati
Sujud hanya padaNya
Dia yang Pengasih lebih dari yang terkasih
Dia yang Penyayang penuh cinta
Tak pernah tinggalkan dirimu terluka
Dia yang selalu di dekatmu
Tenang tenang tenanglah
Bersabarlah Allah Mendengarmu
Tenang tenang tenanglah
Percayalah Allah Menyayangimu
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Menghitung diri hanya retakan resah
Nyanyian hati berselimutkan do'a
Berharap kasih ku kembali padaNya
Tenang tenang tenanglah
Bersabarlah Allah Melihatmu
Tenang tenang tenanglah
Percayalah Allah Menyayangimu
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Merindu pagi dalam diriku pasrah
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Menghitung diri hanya retakan resah
Udara putih penuh keluh penuh kesah
Segala di mimpi tak menentu dan lelah
Lepaskanlah beban dalam jiwamu
Pasrahkanlah hidup hanya padaNya
Basuh wajahmu tenangkan hati
Sujud hanya padaNya
Dia yang Pengasih lebih dari yang terkasih
Dia yang Penyayang penuh cinta
Tak pernah tinggalkan dirimu terluka
Dia yang selalu di dekatmu
Tenang tenang tenanglah
Bersabarlah Allah Mendengarmu
Tenang tenang tenanglah
Percayalah Allah Menyayangimu
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Menghitung diri hanya retakan resah
Nyanyian hati berselimutkan do'a
Berharap kasih ku kembali padaNya
Tenang tenang tenanglah
Bersabarlah Allah Melihatmu
Tenang tenang tenanglah
Percayalah Allah Menyayangimu
Terseret kabut dalam waktu yang gelisah
Merindu pagi dalam diriku pasrah
Biografi Sastrawan Besar: Dr. Taufiq El Hakim
Dr. Taufiq El Hakim, sastrawan besar dengan reputasi internasional ini, lahir, tumbuh, dan besar di Mesir. Ia dilahirkan pada musim panas, 1903 di Dahiyatur-Raml, Iskandaria, Mesir. Ayahnya, Ismaik Beik El Hakim adalah seorang petani kaya raya. Adapun ibunya adalah perempuan cantik putri perwira tinggi Turki.
Ketika terjadi pergolakan nasional di Mesir, pada tahun 1919, Taufiq sempat dijebloskan ke penjara karena turut terlibat di dalamnya bersama pamannya, Hasan. Taufiq terlibat dalam pergolakan itu di bawah pimpinan Sa’d Zaglul. Penjara rupa-rupanya menjadi guru terbaik Taufiq dalam mengembangkan pola pikir dan imaji kreativitasnya. Sehingga selepas keluar dari penjara, ia pun bersungguh-sungguh mengembangkan bakat menulisnya. Ia menulis apa saja yang ada di batok kepalanya.
Pada tahun 1920, Taufiq memperoleh ijazah kafaah (kredibel), kemudian pada 1922 ia memperoleh ijazah sarjana muda, dan pada tahun 1925, ia memperoleh ijazah penuh dalam bidang hukum sebagaimana impian ibunya. Selama studi hukum itu, Taufiq biasa menulis naskah drama untuk dimainkan oleh Teater Uzbek.
Usai memperoleh gelar sarjana penuh di bidang hukum, Taufiq sempat memperdalam lagi studi hukumnya di Perancis, selama kurang lebih tiga tahun, dan kembali ke Mesir pada tahun 1928. Sepulangnya dari Perancis, Taufiq bukannya meniti karier secara serius di bidang hukum, ia malah kian hobi menulis naskah drama dan kemudian mementaskannya dengan kelompok-kelompok teater yang dibentuknya.
Pementasan naskah dramanya berjudul “Ahlul Kahfi” (Penghuni Gua) yang terilhami dari Al-Quran surah Al-Kahfi, pada tahun 1932, begitu menggemparkan Mesir karena dianggap sebagai pelopor drama kontemporer di Mesir.
Tak kurang pengamat sastra Thaha Husain dalam harian Al Wadi’, Sementara harian Al Balag, menyejajarkan karya itu dengan karya sastrawan besar Belgia yang memperoleh Nobel sastra pada 1911, Maurice Masterlinck. Sejak itulah nama Taufiq El Hakim dikenal luas oleh publik Mesir.
Nama Taufiq semakin melambung ke puncak tangga popularitas, ketika dua tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, ia mengeluarkan naskah drama berjudul “Syahrazad” (Kisah Seribu Satu Malam). Naskahnya banyak mendapat tanggapan dari kalangan sastrawan. Tak selang berapa lama kemudian, novel perdananya, “Audaturruh” (Kembalinya Sang Arwah) pun meluncur di pasaran. Novel itu pun mendulang sukses besar. Kapasitasnya sebagai novelis segera diakui banyak kalangan.
Kesuksesan di bidang sastra itulah, yang kemudian membuat Taufiq berpikir ulang tentang kariernya. Pada tahun 1935, ia mengundurkan diri dari tempat kerjanya di Departemen Kehakiman, dan ia beralih ke Departemen Pendidikan, karena di bidang yang terakhir ini lah ia merasa menemukan kecocokan. Tapi di departemen Pendidikan ini ia hanya bertahan selama tiga tahun. Ia kemudian pindah ke Departemen Sosial, pada tahun 1939, dan empat tahun kemudian mengundurkan diri, pada tahun 1943. Semenjak kemundurannya dari Departemen Sosial ini, ia bertekad mengabdikan dirinya hanya di bidang sastra yang begitu dicintainya dan telah membesarkan namanya.
Pada tahun 1950, Taufiq diangkat sebagai Direktur Pustaka Nasional Mesir. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955, Taufiq diangkat menjadi anggota dewan redaksi harian paling terkemuka di Mesir, Al Ahram, duduk bersama Najib Mahfouz, Dr. Louis Us, dan Dr. Aisha Abdurrahman. Pada tahun 1955 itu pula ia oleh rekan-rekannya diminta bergabung di Jamiyyatul Udaba Mesir, bersama dengan sastrawan terkemuka lainnya, semisal, Dr. Thaha Husain, Dr. Husain Fauzi, Mahmoud Taimur, Yahya Haqqi, Kamil El Sanawi, Yusuf El Sibai, Najib Mahfouz, Ihsan Abdul Quddus, Abdurrahman El Sharqawi, dan Ahmad Bahauddin.
Perjalanan Taufiq ternyata tak cukup sampai di situ. Pada tahun 1956 ia diangkat menjadi anggota Majelis Tinggi Sastra dan Seni, dan akhirnya pada tahun 1959 ia menjadi wakil Mesir di Unesco.
Singkat kata, Taufiq el Hakim meninggal dunia pada tahun 1987 dengan mewariskan 60 Naskah drama Arab Modern, 2 kumpulan cerpen dan 20 novel yang bermutu tinggi.
Sumber: Buku 'Kumcer' Dalam Perjamuan Cinta
Ketika terjadi pergolakan nasional di Mesir, pada tahun 1919, Taufiq sempat dijebloskan ke penjara karena turut terlibat di dalamnya bersama pamannya, Hasan. Taufiq terlibat dalam pergolakan itu di bawah pimpinan Sa’d Zaglul. Penjara rupa-rupanya menjadi guru terbaik Taufiq dalam mengembangkan pola pikir dan imaji kreativitasnya. Sehingga selepas keluar dari penjara, ia pun bersungguh-sungguh mengembangkan bakat menulisnya. Ia menulis apa saja yang ada di batok kepalanya.
Pada tahun 1920, Taufiq memperoleh ijazah kafaah (kredibel), kemudian pada 1922 ia memperoleh ijazah sarjana muda, dan pada tahun 1925, ia memperoleh ijazah penuh dalam bidang hukum sebagaimana impian ibunya. Selama studi hukum itu, Taufiq biasa menulis naskah drama untuk dimainkan oleh Teater Uzbek.
Usai memperoleh gelar sarjana penuh di bidang hukum, Taufiq sempat memperdalam lagi studi hukumnya di Perancis, selama kurang lebih tiga tahun, dan kembali ke Mesir pada tahun 1928. Sepulangnya dari Perancis, Taufiq bukannya meniti karier secara serius di bidang hukum, ia malah kian hobi menulis naskah drama dan kemudian mementaskannya dengan kelompok-kelompok teater yang dibentuknya.
Pementasan naskah dramanya berjudul “Ahlul Kahfi” (Penghuni Gua) yang terilhami dari Al-Quran surah Al-Kahfi, pada tahun 1932, begitu menggemparkan Mesir karena dianggap sebagai pelopor drama kontemporer di Mesir.
Tak kurang pengamat sastra Thaha Husain dalam harian Al Wadi’, Sementara harian Al Balag, menyejajarkan karya itu dengan karya sastrawan besar Belgia yang memperoleh Nobel sastra pada 1911, Maurice Masterlinck. Sejak itulah nama Taufiq El Hakim dikenal luas oleh publik Mesir.
Nama Taufiq semakin melambung ke puncak tangga popularitas, ketika dua tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, ia mengeluarkan naskah drama berjudul “Syahrazad” (Kisah Seribu Satu Malam). Naskahnya banyak mendapat tanggapan dari kalangan sastrawan. Tak selang berapa lama kemudian, novel perdananya, “Audaturruh” (Kembalinya Sang Arwah) pun meluncur di pasaran. Novel itu pun mendulang sukses besar. Kapasitasnya sebagai novelis segera diakui banyak kalangan.
Kesuksesan di bidang sastra itulah, yang kemudian membuat Taufiq berpikir ulang tentang kariernya. Pada tahun 1935, ia mengundurkan diri dari tempat kerjanya di Departemen Kehakiman, dan ia beralih ke Departemen Pendidikan, karena di bidang yang terakhir ini lah ia merasa menemukan kecocokan. Tapi di departemen Pendidikan ini ia hanya bertahan selama tiga tahun. Ia kemudian pindah ke Departemen Sosial, pada tahun 1939, dan empat tahun kemudian mengundurkan diri, pada tahun 1943. Semenjak kemundurannya dari Departemen Sosial ini, ia bertekad mengabdikan dirinya hanya di bidang sastra yang begitu dicintainya dan telah membesarkan namanya.
Pada tahun 1950, Taufiq diangkat sebagai Direktur Pustaka Nasional Mesir. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1955, Taufiq diangkat menjadi anggota dewan redaksi harian paling terkemuka di Mesir, Al Ahram, duduk bersama Najib Mahfouz, Dr. Louis Us, dan Dr. Aisha Abdurrahman. Pada tahun 1955 itu pula ia oleh rekan-rekannya diminta bergabung di Jamiyyatul Udaba Mesir, bersama dengan sastrawan terkemuka lainnya, semisal, Dr. Thaha Husain, Dr. Husain Fauzi, Mahmoud Taimur, Yahya Haqqi, Kamil El Sanawi, Yusuf El Sibai, Najib Mahfouz, Ihsan Abdul Quddus, Abdurrahman El Sharqawi, dan Ahmad Bahauddin.
Perjalanan Taufiq ternyata tak cukup sampai di situ. Pada tahun 1956 ia diangkat menjadi anggota Majelis Tinggi Sastra dan Seni, dan akhirnya pada tahun 1959 ia menjadi wakil Mesir di Unesco.
Singkat kata, Taufiq el Hakim meninggal dunia pada tahun 1987 dengan mewariskan 60 Naskah drama Arab Modern, 2 kumpulan cerpen dan 20 novel yang bermutu tinggi.
Sumber: Buku 'Kumcer' Dalam Perjamuan Cinta
Wednesday, April 16, 2014
Quotation ~ by Dr. Taufiq el Hakim
Berikut ini quotation yang dikutip dari sebuah buku yang memuat terjemahan karya seorang sastrawan besar Muslim Mesir yang sukses menggemparkan jagat sastra Eropa.
>> Jangan bersedih atas apa yang tidak bisa kau dapatkan, jangan membenarkan apa yang tidak mungkin terjadi.
>> Hidup di dunia ini tidak ada hakikat yang pasti. Apa yang kita katakan kebaikan, keindahan, keadilan, kebebasan, tidak lain adalah hal-hal yang jika terus bertambah, akan berubah menjadi sesuatu yang baru yang menjadi kebalikannya. Semakin jauh jarak kebebasan berjalan, ia akan berubah menjadi perbudakan. Demikian pula keadilan, semakin jauh ia menuju puncak, akhirnya ia berubah menjadi kezhaliman. Juga keindahan yang sudah melampaui batas akan berubah menjadi buruk, dan kebaikan berubah jadi kesesatan. Bahkan, batas-batas geografis di dunia ini pun tidak tetap.
>> Jika Timur terus memanjang sampai ujung, serta merta ia berubah menjadi Barat. Keindahan bulan dan bintang-bintang yang selalu didendangkan oleh para penyair pun berganti menjadi teror yang menyakitkan jika jaraknya berubah. Tak ada hakikat-hakikat yang tetap dalam hidup di dunia ini. Segala sesuatunya jauh dan berjarak. Mana hakikat dalam diri kita, dalam cermin cekung itu? Cermin ini memantulkan citra-citra yang berbeda dari kenyataan yang sebenarnya.
>> Saat jarak antara diri kita dengan cermin itu semakin jauh, citra yang kita dapat semakin berubah, yang baik menjadi buruk. Kebenaran berada di luar cermin cekung itu! Sangat jauh.
>> Kita hidup di dunia ini bukan karena kehendak kita, dan kita pun tidak bisa membebaskan diri dan keluar dari kehidupan ini dengan kehendak sendiri.
>> Sesungguhnya perempuan lebih luas dan lebih misterius dibanding beberapa hal di dunia ini. Perempuan laksana dunia. Manusia tidak tahu bagaimana cara mengerti hatinya, dan tidak pula cara menguasainya.
>> Cinta laksana dawai hati yang mengalun. Setiap kali akal memainkan satu dawainya, nada itu akan semakin bertambah.
>> Cinta adalah puisi. Makna-maknanya keluar dari hati, keindahannya akan sirna jika dalam napasnya disisipi akal.
>> Cinta adalah kabar yang berasal dari hati, kemudian akal mempertanyakan dan membantahnya. Tetapi, hati tetap percaya pada kabar itu dan bersikukuh memberitakannya. Dan hati pun siap menanggung akibat atas pemberitaan itu.
>> Ide lahir kemudian mati, atau mati sebelum sempat lahir ke dunia ini seperti miliaran ide manusia yang lain, yang memukul-mukul miliaran batok kepala manusia, bermiliar kali dalam miliaran peluang.
>> Jangan bersedih atas apa yang tidak bisa kau dapatkan, jangan membenarkan apa yang tidak mungkin terjadi.
>> Hidup di dunia ini tidak ada hakikat yang pasti. Apa yang kita katakan kebaikan, keindahan, keadilan, kebebasan, tidak lain adalah hal-hal yang jika terus bertambah, akan berubah menjadi sesuatu yang baru yang menjadi kebalikannya. Semakin jauh jarak kebebasan berjalan, ia akan berubah menjadi perbudakan. Demikian pula keadilan, semakin jauh ia menuju puncak, akhirnya ia berubah menjadi kezhaliman. Juga keindahan yang sudah melampaui batas akan berubah menjadi buruk, dan kebaikan berubah jadi kesesatan. Bahkan, batas-batas geografis di dunia ini pun tidak tetap.
>> Jika Timur terus memanjang sampai ujung, serta merta ia berubah menjadi Barat. Keindahan bulan dan bintang-bintang yang selalu didendangkan oleh para penyair pun berganti menjadi teror yang menyakitkan jika jaraknya berubah. Tak ada hakikat-hakikat yang tetap dalam hidup di dunia ini. Segala sesuatunya jauh dan berjarak. Mana hakikat dalam diri kita, dalam cermin cekung itu? Cermin ini memantulkan citra-citra yang berbeda dari kenyataan yang sebenarnya.
>> Saat jarak antara diri kita dengan cermin itu semakin jauh, citra yang kita dapat semakin berubah, yang baik menjadi buruk. Kebenaran berada di luar cermin cekung itu! Sangat jauh.
>> Kita hidup di dunia ini bukan karena kehendak kita, dan kita pun tidak bisa membebaskan diri dan keluar dari kehidupan ini dengan kehendak sendiri.
>> Sesungguhnya perempuan lebih luas dan lebih misterius dibanding beberapa hal di dunia ini. Perempuan laksana dunia. Manusia tidak tahu bagaimana cara mengerti hatinya, dan tidak pula cara menguasainya.
>> Cinta laksana dawai hati yang mengalun. Setiap kali akal memainkan satu dawainya, nada itu akan semakin bertambah.
>> Cinta adalah puisi. Makna-maknanya keluar dari hati, keindahannya akan sirna jika dalam napasnya disisipi akal.
>> Cinta adalah kabar yang berasal dari hati, kemudian akal mempertanyakan dan membantahnya. Tetapi, hati tetap percaya pada kabar itu dan bersikukuh memberitakannya. Dan hati pun siap menanggung akibat atas pemberitaan itu.
>> Ide lahir kemudian mati, atau mati sebelum sempat lahir ke dunia ini seperti miliaran ide manusia yang lain, yang memukul-mukul miliaran batok kepala manusia, bermiliar kali dalam miliaran peluang.
POLITIK CAPRICORNICA & ARIESENTIS
POLITIK CAPRICORNICA & ARIESENTIS
Hehehe, postingan kali ini ngga' banget deh. Ini asli bener-bener iseng, biz baca buku 'Petualangan Wartawan GeJe Jay & Wilow' Seri 'Diktator Galau', di lembar-lembar terakhir ada Horoscopolitica. Bukan bermaksud percaya zodiac alias ramalan bintang lho ini, tapi sekedar meramaikan euphoria akhir-akhir ini yang kental politik. Meski Bunga & Uda Amril bukan Caleg & bukan pengurus parpol tertentu, sekali lagi niy cuma iseng doang, mau ngulik tentang karakter kami andai berpolitik (sambil ngebayangin jadi caleg, wkwkwk) berdasarkan tgl & bln lahir (asli ngakak bacanya). Lagipula postingan ini gak menyebut partai tertentu. Langsung aja, Ini tanggapan horoscopolitica tentang Bunga (Capricornica) & Uda Amril (Ariesentis):
Capricornica (Bunga, 8 Januari), begini nih kata buku tsb:
Kepraktisan anda sehari-hari membuat anda terkesan sering dalam aura pengiritan, namun life must go on, anda cukup aman dalam kondisi gonjang-ganjing politik. Kurangi mengeluh ya, jangan terlalu hati-hati meletupkan ambisi anda, supaya nggak kayak pesimis. Setiap mempertimbangkan sesuatu lamanyaaaa, makdarit, kalau sedang berpikir jangan sambil berdiri, nanti disarangi laba-laba, dan orang separtai tertidur pulas di meja rapat.
Anda senang dan juga sebal dengan setiap tawaran baru, karena anda perlu waktu untuk mikir lagi dan mikir lagi yang lama karena takut kecewa, padahal anda nggak suka membuang-buang waktu. Haduh, hindari kalau ada tawaran jadi Ketua Partai (wkwkwkwk :D pasti tuh), Anda bisa stres karena mikirin uangnya pasti banyak tapi harus cepat ambil keputusan di waktu-waktu tak terduga.
Kadang bisa juga Humoris, teguh pada keyakinan, bisa dipercaya, bisa kerja sendiri dan bagus juga kerja dalam tim, selalu merasa mampu menghadapi tantangan. Kehebatan anda terletak pada imajinasi tak terbatas, lumayan bisa memprediksi sekaligus mengantisipasi yang akan terjadi di masa depan, penuh inovasi dan kemajuan, nah pakailah orang lain untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Ini saat yang tepat menyumbangkan ide untuk teman yang sedang meniti karier sebagai politikus :D
Mobil yang cocok untuk beraktivitas: Sierra Denali 2500HD
Ariesentis (Uda Amril, 24 Maret)
Nggak perlu terlalu defensif dalam hidup ini, kebanyakan orang nggak terlalu peduli juga. Hindari rasa curiga yang berlebihan pada orang terdekat dan juga dengan sesama anggota partai (walau yang ini dikit-dikit sih perlu), ini membuat anda cepat emosi dan anggota partai yang lain jadi ikut-ikutan heroik. Kalau Pak Ketum menyampaikan kesalahan anda, belajarlah menerima, jangan malah marah-marah dengan bahasa campur-campur. Jangan heran kalau Pak Ketum ikutan emosi menyiram teh ke wajah anda, karena pak Ketum ternyata juga Aries (wkwkwkwk).
Anda sosok pionir yang membuat banyak teman mengikuti, anda juga sosok pemberani, dinamis, percaya diri dan memiliki bakat kepemimpinan yang alamiah. Ketangguhan anda menghadapi wartawan dan lawan politik adalah modal penting untuk mengangkat citra partai. Keteguhan untuk selalu membela diri dan membela partai, membuat karier anda menanjak pesat.
Mobil yang cocok untuk beraktivitas: Chevrolet Corvette
Hehehe, postingan kali ini ngga' banget deh. Ini asli bener-bener iseng, biz baca buku 'Petualangan Wartawan GeJe Jay & Wilow' Seri 'Diktator Galau', di lembar-lembar terakhir ada Horoscopolitica. Bukan bermaksud percaya zodiac alias ramalan bintang lho ini, tapi sekedar meramaikan euphoria akhir-akhir ini yang kental politik. Meski Bunga & Uda Amril bukan Caleg & bukan pengurus parpol tertentu, sekali lagi niy cuma iseng doang, mau ngulik tentang karakter kami andai berpolitik (sambil ngebayangin jadi caleg, wkwkwk) berdasarkan tgl & bln lahir (asli ngakak bacanya). Lagipula postingan ini gak menyebut partai tertentu. Langsung aja, Ini tanggapan horoscopolitica tentang Bunga (Capricornica) & Uda Amril (Ariesentis):
Capricornica (Bunga, 8 Januari), begini nih kata buku tsb:
Kepraktisan anda sehari-hari membuat anda terkesan sering dalam aura pengiritan, namun life must go on, anda cukup aman dalam kondisi gonjang-ganjing politik. Kurangi mengeluh ya, jangan terlalu hati-hati meletupkan ambisi anda, supaya nggak kayak pesimis. Setiap mempertimbangkan sesuatu lamanyaaaa, makdarit, kalau sedang berpikir jangan sambil berdiri, nanti disarangi laba-laba, dan orang separtai tertidur pulas di meja rapat.
Anda senang dan juga sebal dengan setiap tawaran baru, karena anda perlu waktu untuk mikir lagi dan mikir lagi yang lama karena takut kecewa, padahal anda nggak suka membuang-buang waktu. Haduh, hindari kalau ada tawaran jadi Ketua Partai (wkwkwkwk :D pasti tuh), Anda bisa stres karena mikirin uangnya pasti banyak tapi harus cepat ambil keputusan di waktu-waktu tak terduga.
Kadang bisa juga Humoris, teguh pada keyakinan, bisa dipercaya, bisa kerja sendiri dan bagus juga kerja dalam tim, selalu merasa mampu menghadapi tantangan. Kehebatan anda terletak pada imajinasi tak terbatas, lumayan bisa memprediksi sekaligus mengantisipasi yang akan terjadi di masa depan, penuh inovasi dan kemajuan, nah pakailah orang lain untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Ini saat yang tepat menyumbangkan ide untuk teman yang sedang meniti karier sebagai politikus :D
Mobil yang cocok untuk beraktivitas: Sierra Denali 2500HD
Ariesentis (Uda Amril, 24 Maret)
Nggak perlu terlalu defensif dalam hidup ini, kebanyakan orang nggak terlalu peduli juga. Hindari rasa curiga yang berlebihan pada orang terdekat dan juga dengan sesama anggota partai (walau yang ini dikit-dikit sih perlu), ini membuat anda cepat emosi dan anggota partai yang lain jadi ikut-ikutan heroik. Kalau Pak Ketum menyampaikan kesalahan anda, belajarlah menerima, jangan malah marah-marah dengan bahasa campur-campur. Jangan heran kalau Pak Ketum ikutan emosi menyiram teh ke wajah anda, karena pak Ketum ternyata juga Aries (wkwkwkwk).
Anda sosok pionir yang membuat banyak teman mengikuti, anda juga sosok pemberani, dinamis, percaya diri dan memiliki bakat kepemimpinan yang alamiah. Ketangguhan anda menghadapi wartawan dan lawan politik adalah modal penting untuk mengangkat citra partai. Keteguhan untuk selalu membela diri dan membela partai, membuat karier anda menanjak pesat.
Mobil yang cocok untuk beraktivitas: Chevrolet Corvette
Wednesday, April 2, 2014
Protokoler Kemahasiswaan (Catatan Ringkas KPM Unpad)
Korps Protokoler Mahasiswa Unpad merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dalam bidang keprotokolan yang memiliki harapan agar mampu melahirkan protokoler-protokoler intelek dan profesional. Protokol merupakan hal yang sangat signifikan dan perlu diperhitungkan dalam implementasi keduniawian, hal inilah yang selalu menjadi motivasi bagi KPM Unpad agar tetap survive dan eksis di kampus Unpad tercinta. Sungguh bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang protokol yang handal, memerlukan waktu yang cukup lama, keinginan yang keras, usaha yang tiada henti, dan juga kesabaran tingkat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dalam dunia keprotokolan, bukan hanya ada aspek formal, disiplin, tertata rapi, tegas mengikat, tetapi disertai dengan aspek santai, fleksibel, dan having fun... ~ Quoted by: Yayu Rahayu Ruhimat
Sejarah Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran (KPM Unpad)
KPM Unpad berdiri pada hari Senin tanggal 18 April 2000 di kampus Unpad Dipati Ukur. KPM Unpad merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang masih berstatus sebagai kelompok kegiatan mahasiswa yang terdapat di Unpad. Organisasi ini dulu bernama KPMUP yang merupakan unit termuda yang hadir di antara unit-unit kegiatan mahasiswa yang sudah ada di lingkungan Unpad. Walaupun demikian, secara historis kegiatan protokol di Unpad sudah ada secara dogmatis seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran pada tahun 1957 dengan dipelopori oleh Drs. Soleh Soemirat, MS, Prof. Ben Hikayat, SH, dll.
Di penghujung tahun 1999, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam protokoler mahasiswa Unpad (masih berstatus sebagai tim khusus di bawah koordinasi Sekretariat Rektor) membentuk badan pekerja yang bertugas untuk mempersiapkan UKM yang kelak bernama Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang diberi nama tim pemrakarsa KPMUP. Tim tersebut terdiri dari:
Ketua: Ade kadarisman (Fikom eks.99);
Sekretaris: Nuri Agus Ramdhani (FE'97);
Anggota:
Hendro Tri (Faperta D3 '96); R.Chandra (Faperta '98); Nicky Yuniffer (FH'98); Wendi Rachman (FKU '98); Ira S. Alfiana (FE'98); Marlia (Fikom '98), Lianty Septiany (Fikom '98), Neng Alia (FH'96).
Dan selanjutnya merekalah yang disebut sebagai pendiri KPM Unpad. Selama kurang lebih 6 bulan melakukan persiapan-persiapan baik teknis maupun non teknis, akhirnya dalam kesempatan audiensi dengan Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan, Prof.Dr.H.A.Djojo Saefullah,Drs,MA pada tanggal 10 April 2000 berdirilah KPMUP.
KPM Unpad merupakan UKM yang bertujuan mewadahi mahasiswa/i Unpad yang memiliki minat di antaranya dalam bidang Event Organizer, MC/pembawa acara, dan kegiatan keprotokolan lain, juga dalam rangka mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Unpad. Saat sekarang ini, KPM Unpad tengah berkembang secara progressif seiring dengan datangnya tawaran-tawaran kerjasama dari pihak eksternal Unpad.
Syarat-syarat Petugas Protokol:
1. Disiplin dan loyalitas tinggi.
2. Pengelolaan yang efektif, koordinatif, dan berwibawa.
3. Mengerti standar perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Menghayati bidang tugasnya.
5. Menguasai segala permasalahan dalam standar operasional.
6. Memiliki kemampuan kerjasama dalam suatu tim.
7. Memiliki wawasan.
8. Memiliki penampilan, etika, dan kemampuan berbahasa yang baik.
Trisatya KPM Unpad
1. Menjadi Protokoler mahasiswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Senantiasa disiplin, cerdas dalam pikiran dan tindakan, serta memegang teguh peraturan organisasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
3. melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, serta mengoptimalisasikan diri untuk kepentingan organisasi, almamater, bangsa, dan negara.
Sekilas Portofolio Kegiatan KPM Unpad
1. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam Rangka Dies Natalis.
2. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam Rangka Wisuda.
3. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam rangka Pengukuhan Guru Besar.
4. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru.
5. Musyawarah Besar Ikatan Alumni.
6. Peresmian-peresmian In-Officio Rektorat.
7. Seminar-seminar, Diskusi Panel, Simposium, Lokakarya.
8. Kegiatan-kegiatan partisipasi Lembaga-lembaga Intern Unpad.
9. Undangan partisipasi MC.
10. Beberapa Acara Nasional, Acara Kenegaraan, dll.
11. MTQ Mahasiswa Nasional VIII, dll
12. Protokol acara Kunjungan beberapa Tokoh Nasional dan Internasional ke Unpad.
13. Acara-acara kedaerahan yang dilaksanakan oleh komunitas mahasiswa Unpad (yang berasal dari beberapa daerah tertentu).
14. Dan lain sebagainya.
Catatan Bunga: Walaupun hanya dalam hitungan bulan mengikuti kegiatan KPM di Unpad Dipati Ukur, cukup banyak wawasan keprotokolan yang saya dapatkan, terutama bahwa protokol itu bukan hanya sekedar menjadi MC, tapi ada banyak elemen protokol lainnya, seperti LO (Liaison Officer), dsb. Sebetulnya sedih juga gak bisa aktif lama d KPM karena banyak bentrok dengan kegiatan fakultas dan jurusan. Namun bersyukur di Pemkab Batang Hari, Bunga sempat mengikuti diklat keprotokolan (materi diklatnya dapat dibaca di postingan sebelumnya). ^_^
Taken From: Manual Book of Ekspektasi KPM Unpad
Sejarah Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran (KPM Unpad)
KPM Unpad berdiri pada hari Senin tanggal 18 April 2000 di kampus Unpad Dipati Ukur. KPM Unpad merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang masih berstatus sebagai kelompok kegiatan mahasiswa yang terdapat di Unpad. Organisasi ini dulu bernama KPMUP yang merupakan unit termuda yang hadir di antara unit-unit kegiatan mahasiswa yang sudah ada di lingkungan Unpad. Walaupun demikian, secara historis kegiatan protokol di Unpad sudah ada secara dogmatis seiring dengan berdirinya Universitas Padjadjaran pada tahun 1957 dengan dipelopori oleh Drs. Soleh Soemirat, MS, Prof. Ben Hikayat, SH, dll.
Di penghujung tahun 1999, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam protokoler mahasiswa Unpad (masih berstatus sebagai tim khusus di bawah koordinasi Sekretariat Rektor) membentuk badan pekerja yang bertugas untuk mempersiapkan UKM yang kelak bernama Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang diberi nama tim pemrakarsa KPMUP. Tim tersebut terdiri dari:
Ketua: Ade kadarisman (Fikom eks.99);
Sekretaris: Nuri Agus Ramdhani (FE'97);
Anggota:
Hendro Tri (Faperta D3 '96); R.Chandra (Faperta '98); Nicky Yuniffer (FH'98); Wendi Rachman (FKU '98); Ira S. Alfiana (FE'98); Marlia (Fikom '98), Lianty Septiany (Fikom '98), Neng Alia (FH'96).
Dan selanjutnya merekalah yang disebut sebagai pendiri KPM Unpad. Selama kurang lebih 6 bulan melakukan persiapan-persiapan baik teknis maupun non teknis, akhirnya dalam kesempatan audiensi dengan Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan, Prof.Dr.H.A.Djojo Saefullah,Drs,MA pada tanggal 10 April 2000 berdirilah KPMUP.
KPM Unpad merupakan UKM yang bertujuan mewadahi mahasiswa/i Unpad yang memiliki minat di antaranya dalam bidang Event Organizer, MC/pembawa acara, dan kegiatan keprotokolan lain, juga dalam rangka mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan Unpad. Saat sekarang ini, KPM Unpad tengah berkembang secara progressif seiring dengan datangnya tawaran-tawaran kerjasama dari pihak eksternal Unpad.
Syarat-syarat Petugas Protokol:
1. Disiplin dan loyalitas tinggi.
2. Pengelolaan yang efektif, koordinatif, dan berwibawa.
3. Mengerti standar perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Menghayati bidang tugasnya.
5. Menguasai segala permasalahan dalam standar operasional.
6. Memiliki kemampuan kerjasama dalam suatu tim.
7. Memiliki wawasan.
8. Memiliki penampilan, etika, dan kemampuan berbahasa yang baik.
Trisatya KPM Unpad
1. Menjadi Protokoler mahasiswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Senantiasa disiplin, cerdas dalam pikiran dan tindakan, serta memegang teguh peraturan organisasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
3. melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, serta mengoptimalisasikan diri untuk kepentingan organisasi, almamater, bangsa, dan negara.
Sekilas Portofolio Kegiatan KPM Unpad
1. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam Rangka Dies Natalis.
2. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam Rangka Wisuda.
3. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam rangka Pengukuhan Guru Besar.
4. Sidang Terbuka Senat Unpad dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru.
5. Musyawarah Besar Ikatan Alumni.
6. Peresmian-peresmian In-Officio Rektorat.
7. Seminar-seminar, Diskusi Panel, Simposium, Lokakarya.
8. Kegiatan-kegiatan partisipasi Lembaga-lembaga Intern Unpad.
9. Undangan partisipasi MC.
10. Beberapa Acara Nasional, Acara Kenegaraan, dll.
11. MTQ Mahasiswa Nasional VIII, dll
12. Protokol acara Kunjungan beberapa Tokoh Nasional dan Internasional ke Unpad.
13. Acara-acara kedaerahan yang dilaksanakan oleh komunitas mahasiswa Unpad (yang berasal dari beberapa daerah tertentu).
14. Dan lain sebagainya.
Catatan Bunga: Walaupun hanya dalam hitungan bulan mengikuti kegiatan KPM di Unpad Dipati Ukur, cukup banyak wawasan keprotokolan yang saya dapatkan, terutama bahwa protokol itu bukan hanya sekedar menjadi MC, tapi ada banyak elemen protokol lainnya, seperti LO (Liaison Officer), dsb. Sebetulnya sedih juga gak bisa aktif lama d KPM karena banyak bentrok dengan kegiatan fakultas dan jurusan. Namun bersyukur di Pemkab Batang Hari, Bunga sempat mengikuti diklat keprotokolan (materi diklatnya dapat dibaca di postingan sebelumnya). ^_^
Taken From: Manual Book of Ekspektasi KPM Unpad
Subscribe to:
Posts (Atom)