Monday, March 24, 2014

Sang Orator & 'Organization Man': Ustadz Anis Matta*

*Kutipan Tulisan Sitaresmi S. Soekanto tentang Anis Matta dengan sedikit modifikasi tanpa mengubah esensi
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::


Tidak banyak orang yang menguasai dua keahlian sekaligus yakni dalam hal kefasihan berbicara dan kepiawaian menulis. Biasanya jika seseorang pandai menulis, ia kurang lancar bertutur kata. Sebaliknya seseorang yang fasih berbicara, boleh jadi kurang lancar menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Namun Anis Matta memiliki kelebihan dalam dua jenis keterampilan tersebut. Beliau bukan hanya piawai menulis, melainkan juga memiliki kefasihan berbicara bahkan hingga taraf kemampuan 'membakar' semangat massa yang mendengarkannya. Gagasan-gagasan brilian dan segar Anis Matta menunjukkan bahwa beliau memiliki prospek dan kualifikasi untuk menjadi pemimpin muda bangsa ini.


Kelebihan lainnya yang dimiliki Anis Matta adalah walaupun Anis Matta tidak pernah menjadi murid langsung di halaqah Ustadz Hilmi Aminuddin, dengan menjadi Sekjen sejak 1998 hingga 2013 dari 4 Presiden hingga kemudian menjadi Presiden salah satu Partai Dakwah papan atas (baca: PKS), maka praktis Ustadz Hilmi secara langsung telah menjadi mentor politik dan dakwah bagi seorang Anis Matta. Anis Matta dari generasi ke-2 Tarbiyah memiliki kemampuan untuk mem-breakdown taujih Ustadz Hilmi dan membahasakannya secara populer serta membumikan dan mengimplementasikannya dalam bentuk aksi-aksi atau kerja-kerja konkret di lapangan.

Anis Matta disebut Prof. Burhan sebagai 'Organization Man' yang merintis karier politiknya dari seorang kader menjadi Sekjen selama 4 periode Kepresidenan PKS, sebelum akhirnya menjadi Presiden PKS. Anis Matta disebut Prof. Burhan sebagai contoh 'par excellence' dari pekerja partai yang bekerja penuh sehingga meninggalkan jabatannya di DPR-RI.

Dalam hal merintis karier dari bawah secara berjenjang hingga menjadi pucuk pimpinan partai, Anis Matta menempuh jalur yang mirip dengan jalur karier Presiden Leonid Brezhnev dan Kruschev, Presiden Obama dan Presiden RRC Hu Intao, maka bukan tidak mungkin karier politik seorang Anis Matta akan berujung pada karier menjadi seorang Presiden Republik Indonesia.

Dalam hal Orasi Anis Matta, Prof. Burhan Magenda menyatakan bahwa narasi dari orasi seorang pemimpin partai sangat penting sebagai bekal untuk menyusun program dan platform partai.



3 comments:

  1. Kalau kemampuan dalam bidang mutipungsi bisa tidak ya....

    Karya indonesia berpuisi

    ReplyDelete
  2. multifungsi? insyaAllah bisa. Makasi udah berkunjung, suka bikin puisi ya @wonoderyo?

    ReplyDelete
  3. @Imam Ciprut: oke deh, btw, banyak bener sitesnya pak.. :)))

    ReplyDelete