Sunday, October 23, 2011

PERSPEKTIF SEJARAH BATANG HARI

Kab. Batang Hari yang bersemboyan "Serentak Bak Regam" dengan ibukotanya Muara Bulian merupakan salah satu dari 11 Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, usianya ternyata lebih tua dari provinsi Jambi yang bersemboyankan "Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah". Hal ini tentunya cukup unik, memang demikian adanya. Provinsi Jambi dibentuk tahun 1957 dengan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, bersamaan dengan pembentukan Provinsi Dati I Sumatera Barat dan Provinsi Dati I Riau.

Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi nomor 81/Kom/U, tanggal 30 November 1948 dengan pusat pemerintahan di Kota Jambi.

Secara historis, tepatnnya pada masa pemerintahan Bupati pertama Kab. Batang Hari yakni Bupati Nurdin di tahun 1950 hingga 1952, kawasan Batang Hari masih belum memiliki otonomi dan kedudukan pusat pemerintahan Dati II secara pasti. Demikian pula saat kepemimpinan M. Djamin Datuk Bagindo memegang tampuk jabatan (1952-1953), dilanjutkan Abdul Manap selaku Bupati ketiga periode 1953 sampai tahun 1954.

Memasuki masa kepemimpinan Maddolangeng Bupati keempat tahun 1954-1956, kawasan Batang Hari terbentuk sebagai Daerah Kab. Tingkat II tahun 1956, berdasarkan UU No. 12 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Tengah, dan lembaran Negara republik Indonesia nomor 25 tahun 1956.

Kemudian menginjak masa kepemimpinan Bupati R. Sunarto (1956-1957) dalam gemuruh dan menyuarakan derap pembangunan yang mulai melangkah setapak demi setapak di kawasan agraris tersebut. Dan setelah terbentuknya Provinsi Jambi dikukuhkan dengan UU no.81 tahun 1958, atau tepatnya di masa Bupati H. Ali Sudin memangku jabatan Bupati tahun 1957, kegiatan pusat pemerintahan mengalami perpindahan, lantaran terjadinya perpindahan pusat administrasi, yang menjadikan kota jambi sbg pusat pemerintahan Provinsi.

Kendati secara historis belum diketahui secara pasti, namun, secara formal tanggal 1 Desember 1948 ditetapkan sebagai Hari jadi Kawasan Batang hari sesuai dengan Perda No.20 tahun 1993, meskipun dalam beberapa tahun sebelumnya Hari jadinya dirayakan setiap tanggal 28 Maret sebagai mana tertuang dalam Perda No.5 tahun 1978.

Memasuki masa kepemimpinan Bupati H.Bakri Sulaiman memimpin daerah ini dalam waktu yg cukup lama, yakni tahun 1958 hingga 1966, terjadi berbagai perubahan otoritas pemerintahan. Tahun 1963 pusat administrasi pemerintahan daerah dipindahkan ke Kenali Asam (10 km dari kota Jambi), dan pada tahun 1965 berdasarkan UU No.7 tahun 1965 Batang Hari dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari yang beribukota Kenali Asam, dan Kab. Tanjung Jabung ibukotanya Kuala Tungkal.

Demikian pula ketika kepemimpinan Rd.Suhur yang menggantikan Drs.HZ.Muchtar SM. (1966-1968) secara perlahan kawasan ini terus membangun, berbenah diri mengaktualisasikan keberadaannya sebagai kawasan yang memiliki peranan dan fungsi penting dalam provinsi Jambi. Sebagai kawasan yang memiliki peranan dan fungsi penting dalam provinsi Jambi.

Kenali Asam sebagai ibukota dirasakan kurang dapat menampung perkembangan dan lain sebagainya, maka pemerintah kabupaten Batang hari sepakat untuk memindahkan ibukota Kabupaten ke Pijoan (24 km dari kota Jambi), hal ini oleh Pemerintah Kabupaten sekaligus dibarengi dengan persiapan-persiapan di antaranya dengan membangun gedung perkantoran.

Lantaran status pusat otonomi kepemerintahan daerah yang masih mengambang antara Kenali Asam dan Pijoan, timbul kesepakatan baru, memilih, memindahkan, dan menetapkan Muara Bulian (63 km dari kota Jambi) sebagai pusat administratif Kabupaten Batang Hari, yang disahkan berdasarkan UU No.12 tahun 1979, yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud tanggal 21 Juli 1979 di Gedung DPRD Batang Hari, maka resmilah Muara Bulian sebagai ibukota Kabupaten Batang Hari sampai saat ini.

Perkembangan selanjutnya saat Batang Hari dipimpin H.M.Saman Chatib,SH (1991-2001) yang menggantikan seniornya H.Hasip Kalimuddin Syam (1981-1991) sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, Kabupaten yang dibelah sungai Batang Hari ini dimekarkan lagi menjadi Kab. Batang hari dengan ibukota Muara Bulian, dan Kab.Muaro Jambi beribukota Sengeti, berdasarkan UU No.54 tahun 1999, peresmiannya dilakukandi Depdagri Jakarta Oktober 1999.

Bumi Serentak Bak Regam Batang Hari hingga saat ini mencatat 14 orang yang pernah memimpin daerah ini, Bupati Batang Hari tersebut antara lain:

1. Nurdin (1950-1952)
2. M. Djamin Datuk Bagindo (1952-1953)
3. H. abdul Manap (1953-1954)
4. Maddolangeng (1954-1956)
5. R. Sunarto (1956-1957)
6. H. Ali Sudin (1957-1958)
7. H. Bakri Sulaiman (1958-1966)
8. Drs. HZ. Muchtar. DM (1966-1968)
9. R. Suhur (1968-1979)
10. Drs. Ec. M. Radja'i PLH (16/6/1980-22/9/1980)
11. Drs. H. Hasip Kalimuddin Syam (1980-1990)
12. H. M. Saman Chatib, SH. (1991-2001)
13. Abdul Fattah, SH. (2001-2006)
14. Ir. Syahirsah, Sy (2006-2010)
15. H.A. Fattah, SH (2011-2016)


Sumber: Booklet Sekilas Pembangunan Kabupaten Batang Hari

1 comment:

  1. Ass. Saya adalah cucu dari Bupati Batang Hari H. Bakri Sulaiman, ingin melihat foto-foto kakek saya. Apakah anda bisa membantu?

    ReplyDelete