Saturday, July 3, 2010

Sleep Paralysis

Poltergeist Night...

Suatu pagi, saat baru terbangun, Reny merasa seluruh tubuhnya sangat sulit untuk digerakkan, bahkan serasa lumpuh! Suasana pagi itu remang-remang, udara masih dingin dan di sekitarnya tidak kelihatan sesosok pun yang kemungkinan menahan tubuhnya sehingga tidak bisa bergerak. Reny merasa was-was, jangan-jangan ia 'ketindihan'? Buru-buru ia mengucapkan segala jenis do'a pengusir roh jahat yang pernah diketahuinya. Dan beberapa menit kemudian, barulah ia dapat bergerak kembali.

Sorenya ia berkumpul dengan teman-temannya di kafe gaul dan ia menceritakan kejadian itu dengan semangat dan masih sedikit bergidik ketakutan. Setelah selesai bercerita, salah seorang temannya langsung tertawa, "kamu sih Ren, kebanyakan nonton film horor...hahaha...kasian tuh hantu-hantu yang kamu tuduh sembarangan, padahal kamu cuma kena sleep paralysis..."

What the....?

Beberapa orang pernah mengalami yang namanya 'ketindihan' saat bangun tidur, atau pun saat hendak tidur. Namun, jangan terburu-buru menyalahkan 'sesuatu' yang tidak kelihatan itu sebagai biang keladinya.

Peristiwa ini dinamakan dengan sleep paralysis. Sleep paralysis merupakan suatu kondisi di mana tubuh terasa tidak dapat digerakkan atau kaku sesaat setelah bangun tidur (Hypnopompic paralysis), atau pada beberapa kasus yang lebih jarang terjadi, saat hendak tidur (hypnagogic paralysis).


Sleep Paralysis Causes

Pada saat tidur,,,kita akan mengalami beberapa tahap, salah satunya adalah REM (Rapid Eye Movement). REM merupakan tahap di mana seseorang mulai bermimpi. Pada tahap ini, terjadilah muscular atonia, atau sebuah mekanisme kerja pada batang otak yang berperan penting dalam melindungi kita dari risiko terluka oleh terjadinya pergerakan tubuh saat bermimpi. Muscular atonia pada dasarnya berarti keadaan dimana otot-otot pada tubuh (muscle) ditahan pergerakannya pada masa REM. Namun otot diafragma dan otot mata tidak terpengaruh oleh aktivitas ini.

Sleep paralysis terjadi karena terputusnya hubungan antara otak dan tubuh pada saat yang tidak tepat. Yaitu ketika otak tersadar sepenuhnya dari zona REM, namun paralysis masih terus berlangsung.

Saat seperti ini, seseorang akan bangun sepenuhnya dengan mata terbuka, namun ia tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Dan sebagai tambahan yang lebih menarik, kejadian ini kadang akan disertai oleh halusinasi atau bayangan tertentu, karena otak memang baru saja melalui fase bermimpi. Peristiwa ini bisa berlangsung selama sekitar dua menit, sampai ia kembali tertidur ke fase REM ataupun terbangun sepenuhnya. Itulah sebabnya sleep paralysis bisa menjadi hal yang sangat menakutkan bagi seseorang karena mendadak merasa tidak dapat bergerak hingga bisa berlangsung selama beberapa menit.

Secara umum, sleep paralysis terbagi atas dua jenis. Common Sleep Paralysis atau CSP dan Hallucinatory (Hypnogogic) Sleep Paralysis atau HSP.


Common Sleep Paralysis

Seringkali terjadi pada masa REM. Dan ini terjadi untuk mencegah risiko kecelakaan yang mungkin timbul akibat pergerakan tubuh saat bermimpi. Efek hormon yang bekerja pada keadaan paralysis ini akan menghilang seiring terbangunnya seseorang dari tidurnya.

Pada sebagian orang, efek hormon ini masih tinggal sampai setelah orang tersebut terbangun dan masih menahan fungsi pergerakan tubuhnya. Sleep paralysis ini hanya berlangsung sesaat saja, sekitar 2 menit atau kurang, meskipun ada juga yang dapat berlangsung lebih lama.


Hallucinatory Sleep Paralysis

Keadaan sleep paralysis dimana timbulnya halusinasi saat ia tidak mampu bergerak. Biasanya halusinasinya berupa bayangan kehadiran seseorang atau sesuatu sedang berada di dekat mereka. Dan banyak yang kemudian menyalahkan para makhluk halus yang sebenarnya tidak bertanggung jawab sama sekali atas gangguan tidur mereka. Bisa dikatakan orang tersebut mengalami mimpi buruk dalam keadaan sadar.

Ada sebagian orang merasa seseorang atau sesuatu sedang menahan tubuh mereka. Entah itu dengan cara menduduki tubuh mereka atau menahan anggota tubuh mereka sehingga tidak bisa begerak. Inilah yang banyak dianggap orang sebagai 'ketindihan' oleh benda tak terlihat. Dan ini terasa jauh lebih menakutkan dari sleep paralysis yang pertama.

HSP dapat berlangsung lebih lama dari Sleep Paralysis biasa. Yaitu sekitar 7 - 8 menit atau lebih.


Prognosis dan Treatment

Pada dasarnya, Sleep paralysis tidak berbahaya bagi jiwa. Biasanya sleep paralysis ini sering dijumpai pada penderita narcolepsy (orang yang tidak dapat mengontrol keinginan tidurnya). Namun, gangguan ini juga dapat menyerang orang biasa yang tidak menderita narcolepsy. Kadang ini dapat menurun di keluarga dan juga dapat timbul karena stress.

Cara mengatasinya tidak sulit, cukup dengan mengurangi stress, tidur cukup, dan pada waktu teratur, olahraga teratur namun jangan menjelang waktu tidur, dan usahakan tidak tidur telungkup. Bila diperlukan, kita dapat menggunakan obat anti depresan, atau bisa juga menghubungi dokter untuk membantu mengatasinya.


Taken From: Majalah doinhealth & beauty

No comments:

Post a Comment