Menjaga Rahasia ialah sifat utama yang terpuji. Rasulullah S'AW memerintahkan kaum muslim menyimpan rahasia. Beliau S'AW bersabda:
"Jadikan menjaga rahasia sebagai penolongmu dalam menyelesaikan kebutuhanmu."
Mampu bersabar itulah yang membuat manusia sanggup menjaga rahasia. Karena, umumnya, manusia cenderung mengumbar rahasia yang diketahuinya, baik yang khusus menyangkut dirinya maupun orang lain. Menghilangkan kebiasaan mengumbar rahasia membutuhkan kesabaran. Dengan kesabaran, manusia dapat menghilangkan kebiasaan jelek tersebut.
sumber: Ensiklopedi Al-Qur'an
Thursday, April 16, 2009
Merpati Makkah
Hingga kini, orang Arab akan mengatakan “baik laksana merpati Makkah” sebagai analogi bagi seseorang yang baik.
Kerumunan merpati memang banyak ditemukan di dunia, seperti di lapangan kota London, atau seputar gereja Notterdam, Paris. Namun, merpati-merpati itu berbeda dengan merpati Makkah.
Sebagian penulis sejarah Arab menduga bahwa merpati yang berada di seputar Baitullah, Makkah, dan Madinah adalah keturunan sepasang merpati yang dulu pernah membangun sarangnya di depan goa tempat Nabi Muhammad S’AW dan Abu Bakar ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran orang-orang musyrik Quraisy. Kala itu, kaum musyrik Quraisy mengutus rombongan untuk mengejar Nabi S’AW dan membawanya kembali ke Makkah. Mereka sadar, jika Nabi Muhammad S’AW lolos, penduduk Madinah yang saat itu masih bernama Yatsrib akan menerimanya dengan tangan terbuka. Sebab, penduduk Madinah sudah cenderung menerima ajakan Rasulullah S’AW. Di kemudian hari, Madinah menjadi pusat pergerakan Islam yang pada gilirannya terus meluas ke seluruh penjuru dunia demi menyelamatkan dan menuntun umat manusia ke jalan yang mulia dan diridhoi ALLAH SWT.
Ketika menyaksikan sepasang merpati bersarang di pintu masuk goa, orang-orang musyrik itu akhirnya memastikan tidak ada orang di dalamnya. Jika ada, merpati itu pasti terganggu dan meninggalkan sarangnya. Para pengejar itu pun menjauhi goa dan mencarinya di tempat lain.
Seringkali jamaah haji menyaksikan gerombolan merpati yang jinak tersebut sedang mengelilingi Ka’bah. Bahkan, kalau dihitung, merpati-merpati itu berputar sebanyak tujuh kali, seolah-olah sedang bertawaf. Wajar saja bila hal ini sukar dipercayai. Namun, patut diingat bahwa secara tersirat ALLAH SWT Mensinyalir persoalan ini dalam firman-Nya:
“Tidakkah kamu mengetahui bahwa segala yang di langit dan di bumi, dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya, bertasbih kepad ALLAH. Masing-masing telah mengetahui cara sembahyang dan tasbihnya, dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan.” (QS. An-Nur [24]:41).
Selain itu, terdapat sebuah kasus yang lebih mengherankan. Langit di wilayah Jazirah Arab sebenarnya dipenuhi beragam jenis burung pemangsa, seperti elang dan alap-alap. Merpati adalah mangsa empuk burung elang. Namun tidak akan pernah terlihat seekor elang pun berputar-putar mengincar mangsanya di langit Makkah atau Madinah. Mengapa demikian? Tentu sudah menjadi kehendak ALLAH SWT untuk menjadikan tempat tersuci ini sebagai tempat yang penuh kedamaian.
Penduduk Makkah menyukai kerumunan merpati yang jumlahnya ratusan ribu memadati kotanya. Mereka bersepakat untuk tidak menyembelih merpati-merpati itu.
Sumber: Ensiklopedi Al-Qur’an
Kerumunan merpati memang banyak ditemukan di dunia, seperti di lapangan kota London, atau seputar gereja Notterdam, Paris. Namun, merpati-merpati itu berbeda dengan merpati Makkah.
Sebagian penulis sejarah Arab menduga bahwa merpati yang berada di seputar Baitullah, Makkah, dan Madinah adalah keturunan sepasang merpati yang dulu pernah membangun sarangnya di depan goa tempat Nabi Muhammad S’AW dan Abu Bakar ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran orang-orang musyrik Quraisy. Kala itu, kaum musyrik Quraisy mengutus rombongan untuk mengejar Nabi S’AW dan membawanya kembali ke Makkah. Mereka sadar, jika Nabi Muhammad S’AW lolos, penduduk Madinah yang saat itu masih bernama Yatsrib akan menerimanya dengan tangan terbuka. Sebab, penduduk Madinah sudah cenderung menerima ajakan Rasulullah S’AW. Di kemudian hari, Madinah menjadi pusat pergerakan Islam yang pada gilirannya terus meluas ke seluruh penjuru dunia demi menyelamatkan dan menuntun umat manusia ke jalan yang mulia dan diridhoi ALLAH SWT.
Ketika menyaksikan sepasang merpati bersarang di pintu masuk goa, orang-orang musyrik itu akhirnya memastikan tidak ada orang di dalamnya. Jika ada, merpati itu pasti terganggu dan meninggalkan sarangnya. Para pengejar itu pun menjauhi goa dan mencarinya di tempat lain.
Seringkali jamaah haji menyaksikan gerombolan merpati yang jinak tersebut sedang mengelilingi Ka’bah. Bahkan, kalau dihitung, merpati-merpati itu berputar sebanyak tujuh kali, seolah-olah sedang bertawaf. Wajar saja bila hal ini sukar dipercayai. Namun, patut diingat bahwa secara tersirat ALLAH SWT Mensinyalir persoalan ini dalam firman-Nya:
“Tidakkah kamu mengetahui bahwa segala yang di langit dan di bumi, dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya, bertasbih kepad ALLAH. Masing-masing telah mengetahui cara sembahyang dan tasbihnya, dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan.” (QS. An-Nur [24]:41).
Selain itu, terdapat sebuah kasus yang lebih mengherankan. Langit di wilayah Jazirah Arab sebenarnya dipenuhi beragam jenis burung pemangsa, seperti elang dan alap-alap. Merpati adalah mangsa empuk burung elang. Namun tidak akan pernah terlihat seekor elang pun berputar-putar mengincar mangsanya di langit Makkah atau Madinah. Mengapa demikian? Tentu sudah menjadi kehendak ALLAH SWT untuk menjadikan tempat tersuci ini sebagai tempat yang penuh kedamaian.
Penduduk Makkah menyukai kerumunan merpati yang jumlahnya ratusan ribu memadati kotanya. Mereka bersepakat untuk tidak menyembelih merpati-merpati itu.
Sumber: Ensiklopedi Al-Qur’an
Wudhu Rasulullah S’AW
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat yang menyebutkan dengan rinci cara berwudhu Nabi Muhammad S’AW. Setelah berwudhu di hadapannya dan sejumlah sahabat lainnya, Rasulullah S’AW bersabda, “Barangsiapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian melakukan sholat dua rakaat dan tidak berbicara dengan dirinya selama sholat, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.”
Hamran, budak Utsman bin Affan R.’A., mengabarkan bahwa ketika mengambil air wudhu, Utsman bin Affan membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung sebanyak tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai ke siku tiga kali, lalu membasuh tangan kiri dengan cara dan jumlah yang sama, menyapu kepala (rambutnya), membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki sebanyak tiga kali, lalu membasuh kaki kiri dengan cara dan jumlah yang sama pula. Lalu Utsman bin Affan pun berkata, “Demikian aku menyaksikan Rasulullah S’AW berwudhu.”
Taken from: Ensiklopedi Al-Qur’an
Hamran, budak Utsman bin Affan R.’A., mengabarkan bahwa ketika mengambil air wudhu, Utsman bin Affan membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung sebanyak tiga kali, membasuh wajahnya tiga kali, membasuh tangan kanannya sampai ke siku tiga kali, lalu membasuh tangan kiri dengan cara dan jumlah yang sama, menyapu kepala (rambutnya), membasuh kaki kanannya hingga kedua mata kaki sebanyak tiga kali, lalu membasuh kaki kiri dengan cara dan jumlah yang sama pula. Lalu Utsman bin Affan pun berkata, “Demikian aku menyaksikan Rasulullah S’AW berwudhu.”
Taken from: Ensiklopedi Al-Qur’an
Wednesday, April 15, 2009
ILMU...
Abu Darda r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Barang siapa pergi karena menginginkan ilmu dan mempelajarinya karena ALLOH, maka ALLOH akan membukakan pintu baginya menuju surga dan malaikat membentangkan sayapnya dan meliputinya dari segenap penjuru serta malaikat-malaikat langit dan hewan-hewan laut memohonkan ampunan dan rahmat baginya. Seorang yang berilmu memiliki keutamaan dari seorang yang beribadah seperti bulan pada malam purnama dibandingkan dengan binatang yang terkecil di langit, dan para ulama adalah pewaris para nabi, sedangkan para nabi tidak mewariskan satu dinar atau dirham, tetapi nabi-nabi telah mewariskan ilmu. Maka, barang siapa mengambilnya (ilmu), ia telah mengambil keberuntungannya” (HR.Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu majah, dan Ibnu Hibban).
Friday, April 10, 2009
Tidur Rasulullah
Bagi yang mengalami sulit tidur, cobalah mengambil hikmah dari tidur Rasulullah S’AW yang merupakan tidur yang ideal dan sempurna karena bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun psikis. Hadits Rasulullah mengatakan, “Bila kamu hendak tidur, hendaklah berwudhu seperti akan sholat, kemudian berbaringlah pada sisi kanan dan berdoa, ‘Ya Allah, aku serahkan urusanku padaMu serta aku berlindung padaMu dg mengharap pahalaMu dan takut hukumanMu. Tiada tempat berlindung kecuali perlindunganMu. Aku beriman kepada kitabMu yang Engkau turunkan dan NabiMu yang Engkau utus.’ Jika kamu mati, maka kamu mati dalam keadaan fitrah.” (HR. Bukhari-Muslim dari al-Barra bin Azib).
Rasulullah mulai tidur di awal malam kemudian bangun lagi untuk menggosok gigi dan berwudhu untuk sholat tahajjud. Waktu tidur yang demikian menyebabkan organ-organ fisik mendapat kesempatan untuk istirahat yang cukup, seimbang dengan aktivitas kerja jantung dan otak. Rasulullah tidak pernah mengurangi jatah tidur yang diperlukan tubuh, tapi juga tidak melebihi dosis yang diperlukan.
Rasulullah tidur miring ke kanan. Sebelum tidur, beliau biasanya berdzikir kepada ALLAH SWT hingga mata beliau terpejam.Beliau tidak langsung tidur bila perutnya masih penuh dengan makanan dan minuman. Artinya, bila beliau hendak tidur, tidak makan sampai kenyang. Rasulullah tidak tidur di atas kasur tebal melainkan di atas selembar kulit hewan yang dilapisi tikar dari daun kurma.
Rahasia medis dari posisi dan cara tidur Rasulullah itu telah diungkapkan para ilmuwan. Mereka menemukan banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain membantu pencernaan, mengistirahatkan kerja jantung, memberi porsi yang memadai bagi organ tubuh untuk istirahat.
Suatu ketika Rasulullah berjalan melewati seorang laki-laki yang tidur tengkurap di dalam masjid. Lalu beliau membangunkan lelaki itu, sambil berkata, ”Bangun, duduklah. Cara tidurmu tadi adalah cara tidur ahli neraka.”
Gangguan tidur akan bisa diobati dengan mengikuti tidur cara Rasulullah, yang menjamin manusia dapat tidur dalam keadaan jiwa yang tenang.
Karena kita telah menyerahkan persoalan hidup dan pribadi kita kepada Allah SWT. Kalimat tauhid dan doa yang diucapkan sebelum tidur menjadi obat tidur paling mujarab. Karena doa dapat menenangkan hati, memantapkan keyakinan, serta mencegah hati dari perasaan cemas dan prasangka buruk.
Sumber: Majalah Alia
Rasulullah mulai tidur di awal malam kemudian bangun lagi untuk menggosok gigi dan berwudhu untuk sholat tahajjud. Waktu tidur yang demikian menyebabkan organ-organ fisik mendapat kesempatan untuk istirahat yang cukup, seimbang dengan aktivitas kerja jantung dan otak. Rasulullah tidak pernah mengurangi jatah tidur yang diperlukan tubuh, tapi juga tidak melebihi dosis yang diperlukan.
Rasulullah tidur miring ke kanan. Sebelum tidur, beliau biasanya berdzikir kepada ALLAH SWT hingga mata beliau terpejam.Beliau tidak langsung tidur bila perutnya masih penuh dengan makanan dan minuman. Artinya, bila beliau hendak tidur, tidak makan sampai kenyang. Rasulullah tidak tidur di atas kasur tebal melainkan di atas selembar kulit hewan yang dilapisi tikar dari daun kurma.
Rahasia medis dari posisi dan cara tidur Rasulullah itu telah diungkapkan para ilmuwan. Mereka menemukan banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain membantu pencernaan, mengistirahatkan kerja jantung, memberi porsi yang memadai bagi organ tubuh untuk istirahat.
Suatu ketika Rasulullah berjalan melewati seorang laki-laki yang tidur tengkurap di dalam masjid. Lalu beliau membangunkan lelaki itu, sambil berkata, ”Bangun, duduklah. Cara tidurmu tadi adalah cara tidur ahli neraka.”
Gangguan tidur akan bisa diobati dengan mengikuti tidur cara Rasulullah, yang menjamin manusia dapat tidur dalam keadaan jiwa yang tenang.
Karena kita telah menyerahkan persoalan hidup dan pribadi kita kepada Allah SWT. Kalimat tauhid dan doa yang diucapkan sebelum tidur menjadi obat tidur paling mujarab. Karena doa dapat menenangkan hati, memantapkan keyakinan, serta mencegah hati dari perasaan cemas dan prasangka buruk.
Sumber: Majalah Alia
Friday, April 3, 2009
Penemu Amrik...
Sejarah resmi selama ini mengatakan bahwa Christoper Colombus-lah yang menemukan daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Hal ini ternyata tidak benar. Karena 70 tahun sebelum Colombus menjejakkan kaki di Amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Colombus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika.
Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr.Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millenium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul "Precolumbian Muslims in America".
Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, "Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang "tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslimin gelombang pertama di Amerika."
Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan kepala suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang-orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Fransisco.
Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak digambarkan para seniman barat selama ini, Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian, masih banyak kepala suku Indian yang mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala yang khas Arab seperti yang ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai Ketuhanan dengan mempercayai adanya Tuhan Yang Menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga menyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang kepala suku Ohiyesa: "In the life of Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the daily recognition of the Unseen and the Eternal". Di dalam Al-Qur'an, kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya "Unexpected Faces in Ancient America" (1975); Serta Ivan Van Sertima dengan buku "They Came before Columbus" (1976) dan juga mengedit buku "African Presence In Early America" di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika Tengah, yang juga didukung essei dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan 'Mohemmedans' di Karibia (Carib) yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul "Saga America" (1980); Colin Taylor (Editor) "The Native Americans" (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O'Leary yang menulis "Arabic Thought and It's Place in Western History" (1992).
Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat pulau di Karibia yang dibuat tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahu sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kaki di Amerika. Jelas, penemu Amerika sama sekali bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
Taken From: Eramuslim Digest
Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr.Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millenium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul "Precolumbian Muslims in America".
Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, "Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang "tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslimin gelombang pertama di Amerika."
Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan kepala suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang-orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Fransisco.
Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak digambarkan para seniman barat selama ini, Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian, masih banyak kepala suku Indian yang mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala yang khas Arab seperti yang ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai Ketuhanan dengan mempercayai adanya Tuhan Yang Menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga menyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang kepala suku Ohiyesa: "In the life of Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the daily recognition of the Unseen and the Eternal". Di dalam Al-Qur'an, kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya "Unexpected Faces in Ancient America" (1975); Serta Ivan Van Sertima dengan buku "They Came before Columbus" (1976) dan juga mengedit buku "African Presence In Early America" di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika Tengah, yang juga didukung essei dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan 'Mohemmedans' di Karibia (Carib) yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul "Saga America" (1980); Colin Taylor (Editor) "The Native Americans" (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O'Leary yang menulis "Arabic Thought and It's Place in Western History" (1992).
Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat pulau di Karibia yang dibuat tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahu sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kaki di Amerika. Jelas, penemu Amerika sama sekali bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
Taken From: Eramuslim Digest
Cegah Gigi Kusam
Untuk mencegah terjadinya perubahan warna gigi, sebaiknya kita melakukan perawatan gigi sejak dini. Menurut drg.Gunarso Gunadi, SpOrtho, Ph.D, perawatan gigi yang paling baik adalah saat muncul gigi susu. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemantauan terhadap kondisi gigi. Dengan perawatan gigi usia dini, dokter akan mengetahui secara tepat penyebab utama perubahan warna gigi,” terang drg.Gunarso.
Berikut ini beberapa tips dari drg.Gunarso untuk memperoleh gigi putih berkilau:
1. Rajin menyikat gigi. Lakukan minimal dua kali sehari, sehabis makan siang, dan sebelum tidur malam. Sikatlah gigi dengan cara yang benar yaitu dengan cara berputar. Agar lebih maksimal dianjurkan untuk mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilihlah sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi. Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
2. Tidak menggunakan obat kumur yang terlalu banyak zat kimianya. Meskipun dapat menghilangkan vlek, namun penggunaan obat kumur ini tidak dianjurkan karena dapat mematikan kuman. Padahal kuman merupakan habitat alami pada mulut. Bersama dengan jamur, kuman berfungsi untuk membantu lancarnya pencernaan makanan. Sebagai gantinya, dianjurkan untuk menggunakan obat kumur alami seperti sirih dan lidah buaya.
3. Pilihlah pasta gigi yang sealami mungkin. Hindari penggunaan pasta gigi yang ada deterjen dan pemutihnya. Penggunaan pemutih terus-menerus itu juga tidak baik karena dapat mengikis lapisan email gigi. Pilihlah pasta gigi yang tidak terlalu banyak campuran zat kimianya. Seperti pasta gigi yang terbuat dari sirih, dan lidah buaya.
4. Lakukan pemeriksaan gigi rutin minimal enam bulan sekali. Sangat dianjurkan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur setiap enam bulan sekali. Konsultasi ke dokter gigi diperlukan untuk mendapatkan tahap-tahap perawatan gigi, terutama pada gigi yang bermasalah.
5. Bersihkan karang gigi minimal enam bulan sekali. Membersihkan karang gigi secara rutin dapat mencegah timbulnya warna kusam pada gigi.
Taken from: Tabloid Info Kecantikan
Berikut ini beberapa tips dari drg.Gunarso untuk memperoleh gigi putih berkilau:
1. Rajin menyikat gigi. Lakukan minimal dua kali sehari, sehabis makan siang, dan sebelum tidur malam. Sikatlah gigi dengan cara yang benar yaitu dengan cara berputar. Agar lebih maksimal dianjurkan untuk mengganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilihlah sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi. Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
2. Tidak menggunakan obat kumur yang terlalu banyak zat kimianya. Meskipun dapat menghilangkan vlek, namun penggunaan obat kumur ini tidak dianjurkan karena dapat mematikan kuman. Padahal kuman merupakan habitat alami pada mulut. Bersama dengan jamur, kuman berfungsi untuk membantu lancarnya pencernaan makanan. Sebagai gantinya, dianjurkan untuk menggunakan obat kumur alami seperti sirih dan lidah buaya.
3. Pilihlah pasta gigi yang sealami mungkin. Hindari penggunaan pasta gigi yang ada deterjen dan pemutihnya. Penggunaan pemutih terus-menerus itu juga tidak baik karena dapat mengikis lapisan email gigi. Pilihlah pasta gigi yang tidak terlalu banyak campuran zat kimianya. Seperti pasta gigi yang terbuat dari sirih, dan lidah buaya.
4. Lakukan pemeriksaan gigi rutin minimal enam bulan sekali. Sangat dianjurkan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur setiap enam bulan sekali. Konsultasi ke dokter gigi diperlukan untuk mendapatkan tahap-tahap perawatan gigi, terutama pada gigi yang bermasalah.
5. Bersihkan karang gigi minimal enam bulan sekali. Membersihkan karang gigi secara rutin dapat mencegah timbulnya warna kusam pada gigi.
Taken from: Tabloid Info Kecantikan
Subscribe to:
Posts (Atom)