1. Tumbuhkan Rasa Percaya Diri.
2. Bebaskan Diri. Ketahuilah bahwa apa pun yang terjadi dengan orang lain, itu tidak ada sangkut pautnya dengan diri kita.
3. Jangan terlalu mempedulikan perilaku orang yang tidak disukai.
4. Fokus pada pertanyaan mengapa saya harus tidak menyukainya, bukan pada mengapa saya harus menyukainya.
5. Lindungi diri dengan menjaga jarak.
6. Jangan Menggosipkannya ke orang lain.
7. Melanjutkan hidup dengan perilaku yang lebih positif dan bijaksana.
Perlu juga dilakukan:
1. Jangan selalu fokus pada keburukan orang lain.
2. Coba bayangkan berada di posisi orang yang tidak disukai dan cari alasan-alasan positif di balik sikapnya.
3. Jangan terlalu memikirkan atau mempedulikan tindakan buruk seseorang terhadap kita. Yang terpenting, kita tahu dan yakin tidak berbuat sesuatu yang salah terhadapnya.
4. Jangan terlalu banyak berbicara dengan orang yang tidak membuat nyaman. Ini hanya akan menumbuh suburkan energi negatif dalam diri kita.
Sumber: Majalah Sekar
Monday, April 15, 2013
Wednesday, April 10, 2013
Jangan takut difitnah...
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar."
-QS. An Nuur: 11-
-QS. An Nuur: 11-
Nenek...
Jambi 8 Januari 1986...
pukul 2 dini hari aku terlahir ke dunia...
meski belum memahami apa pun...
namun aku memahami satu hal...
ketika itu aku harus menangis sekencang-kencangnya...
karena ternyata rahim ibuku jauh lebih hangat dibanding dunia yang fana...
dalam persalinan, nenek ikut hadir mendampingi ibuku...
Dua bulan kemudian...
aku dibawa nenek ke Tanah Kelahirannya...
yang bernama Tanjung Barulak...
Desa yang unik dengan variasi karakter penduduk yang teramat heterogen...
sejak saat itu...
aku menjadi permata hati nenek dan kakek...
aku tumbuh menjadi seorang anak bi-region...
From Kota Jambi to Tanjung Barulak...
nenek dan aku teramat dekat...
di umurku kala itu...
orang yang paling kusimak cerita dan didikannya adalah nenek...
aku menangis dan sedih jika lama tak bersua nenek...
aku menangis dan sedih ketika aku lama di Jambi sedangkan nenek di Tanjung Barulak...
karena agar lelap tidurku, selalu kugenggam tangan nenek...
yang selalu mengingatkan aku untuk membaca do'a sebelum tidur...
aku sekolah...
jenjang demi jenjang...
dengan support kakek-nenek dan orang tuaku...
aku belajar sholat dan mengaji dari nenek...
lalu aku kuliah...
sebagaimana anak-anak lain yang beranjak dewasa...
2010 akhir...
Saat aku pulang kembali...
aku bahagia karena aku, mama, dan nenek...
tiga generasi ini kini berkumpul bersama...
di negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah...
aku menikah dan bekerja...
sebagai fase umum yang juga dialami oleh banyak orang...
2012 akhir....
nenek terkena stroke...
yang membuatku shock...
April 2013....
satu bulan menjelang 81 tahun usianya...
nenek masih terbaring lemah di kamarnya...
nenek kian hari kian kurus dan tampak letih...
dan tak sanggup lagi menelan makanan...
hidung nenek kini selalu akrab NGT, sonde selang makanan...
peptisol susu protein rasa vanila menjadi konsumsi lambung nenek tiap 3 jam sekali...
dan obat resep dokter 2 kali sehari...
terkadang dibarengi dengan sari kacang hijau dan madu...
ditambah beberapa obat herbal...
terapi perawat tiga kali seminggu...
dan Home visit dokter tiap sebulan sekali...
penggantian kateter yang juga sebulan sekali...
menjadi rutinitas baru yang harus dijalani nenek...
semenjak stroke non-haemoragic menyerang otak dan sistem syarafnya....
Kata dokter, kecil kemungkinan nenek akan pulih...
karena ternyata sebelumnya....
nenek pernah terkena stroke ringan yang tak kami sadari...
kesedihan menggelayutiku...
terenyuh melihat kondisi nenek....
yang terbaring pasrah...
nenek yang sering terbatuk dan terjaga tengah malam...
Bertambah sedihku saat menonton rekaman video nenek di kala sehatnya...
melihat foto-fotoku bersama nenek...
dan sedih teramat perih ketika memori kebersamaan dengan nenek kembali hadir...
karena nenek kini tak seperti dulu lagi...
maafkan bunga nek...
kala nenek sehat hanya sesekali bunga bercerita di kamar nenek...
hanya sesekali mengaji bersama nenek...
hanya sesekali bernyanyi bersama nenek...
hanya sesekali menonton televisi bersama nenek...
Yaa Allah....
pintaku untuk nenekku...
Ringankanlah beban penyakitnya...
Beri ia kekuatan untuk bertahan, keajaiban, dan keoptimisan untuk pulih
ampuni dosa-dosanya...
maafkan kesalahannya....
dan...
maafkan kesalahan kami anak cucunya...
yang terkadang lupa menyelipkan do'a untuk nenek sehabis sholat 5 waktu....
sementara nenek di kala sehatnya...
tak lupa mendo'akan kami satu per satu, nama per nama...
ba'da sholat fardhu setiap harinya...
kabulkanlah yaa Allah...
do'a hamba untuk ketenangan dan kesembuhan neneknya...
aamiin....
curahan hatiku, Jambi 11 April 2013...
pukul 2 dini hari aku terlahir ke dunia...
meski belum memahami apa pun...
namun aku memahami satu hal...
ketika itu aku harus menangis sekencang-kencangnya...
karena ternyata rahim ibuku jauh lebih hangat dibanding dunia yang fana...
dalam persalinan, nenek ikut hadir mendampingi ibuku...
Dua bulan kemudian...
aku dibawa nenek ke Tanah Kelahirannya...
yang bernama Tanjung Barulak...
Desa yang unik dengan variasi karakter penduduk yang teramat heterogen...
sejak saat itu...
aku menjadi permata hati nenek dan kakek...
aku tumbuh menjadi seorang anak bi-region...
From Kota Jambi to Tanjung Barulak...
nenek dan aku teramat dekat...
di umurku kala itu...
orang yang paling kusimak cerita dan didikannya adalah nenek...
aku menangis dan sedih jika lama tak bersua nenek...
aku menangis dan sedih ketika aku lama di Jambi sedangkan nenek di Tanjung Barulak...
karena agar lelap tidurku, selalu kugenggam tangan nenek...
yang selalu mengingatkan aku untuk membaca do'a sebelum tidur...
aku sekolah...
jenjang demi jenjang...
dengan support kakek-nenek dan orang tuaku...
aku belajar sholat dan mengaji dari nenek...
lalu aku kuliah...
sebagaimana anak-anak lain yang beranjak dewasa...
2010 akhir...
Saat aku pulang kembali...
aku bahagia karena aku, mama, dan nenek...
tiga generasi ini kini berkumpul bersama...
di negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah...
aku menikah dan bekerja...
sebagai fase umum yang juga dialami oleh banyak orang...
2012 akhir....
nenek terkena stroke...
yang membuatku shock...
April 2013....
satu bulan menjelang 81 tahun usianya...
nenek masih terbaring lemah di kamarnya...
nenek kian hari kian kurus dan tampak letih...
dan tak sanggup lagi menelan makanan...
hidung nenek kini selalu akrab NGT, sonde selang makanan...
peptisol susu protein rasa vanila menjadi konsumsi lambung nenek tiap 3 jam sekali...
dan obat resep dokter 2 kali sehari...
terkadang dibarengi dengan sari kacang hijau dan madu...
ditambah beberapa obat herbal...
terapi perawat tiga kali seminggu...
dan Home visit dokter tiap sebulan sekali...
penggantian kateter yang juga sebulan sekali...
menjadi rutinitas baru yang harus dijalani nenek...
semenjak stroke non-haemoragic menyerang otak dan sistem syarafnya....
Kata dokter, kecil kemungkinan nenek akan pulih...
karena ternyata sebelumnya....
nenek pernah terkena stroke ringan yang tak kami sadari...
kesedihan menggelayutiku...
terenyuh melihat kondisi nenek....
yang terbaring pasrah...
nenek yang sering terbatuk dan terjaga tengah malam...
Bertambah sedihku saat menonton rekaman video nenek di kala sehatnya...
melihat foto-fotoku bersama nenek...
dan sedih teramat perih ketika memori kebersamaan dengan nenek kembali hadir...
karena nenek kini tak seperti dulu lagi...
maafkan bunga nek...
kala nenek sehat hanya sesekali bunga bercerita di kamar nenek...
hanya sesekali mengaji bersama nenek...
hanya sesekali bernyanyi bersama nenek...
hanya sesekali menonton televisi bersama nenek...
Yaa Allah....
pintaku untuk nenekku...
Ringankanlah beban penyakitnya...
Beri ia kekuatan untuk bertahan, keajaiban, dan keoptimisan untuk pulih
ampuni dosa-dosanya...
maafkan kesalahannya....
dan...
maafkan kesalahan kami anak cucunya...
yang terkadang lupa menyelipkan do'a untuk nenek sehabis sholat 5 waktu....
sementara nenek di kala sehatnya...
tak lupa mendo'akan kami satu per satu, nama per nama...
ba'da sholat fardhu setiap harinya...
kabulkanlah yaa Allah...
do'a hamba untuk ketenangan dan kesembuhan neneknya...
aamiin....
curahan hatiku, Jambi 11 April 2013...
Futsal
Sunday, March 31, 2013
Permabilitas, Kini.... dan Nanti????
Permabilitas (Persatuan Mahasiswa Jambi Lintas Universitas) Bandung, kini belum terlalu signifikan geliatnya. Setidaknya itu menurut berita beberapa bulan lalu yang saya dapat dari Arni (mantan pengurus Permabilitas 2 angkatan setelah angkatan saya, diana, hardi, n pandi dkk). Terakhir Arni membidangi Infokom di Permabilitas Periode 2010-2011 dengan Ketua Permabilitas terpilih pada masa itu adalah Syukri (ITB Angkatan 2009). Menurut Arni dan juga dibenarkan oleh Syukri, pengurus Permabilitas periode 2012 cenderung menutup komunikasi dengan seniornya, mudah-mudahan untuk tahun ini (2013) tidak demikian adanya. Namun sedikit menggembirakan, update-an terbaru, setelah saya buka FB ternyata akan ada Seminar Entrepreneur yang diusung oleh Pengurus baru Permabilitas di bulan April 2013 ini, alhamdulillah berita tsb cukup mengobati kegalauan saya dlm menatap masa depan Permabilitas Bandung. Mungkin ada baiknya jika kita flash back sejenak, dengan harapan ada salah satu (kalo bisa, lebih) pengurus periode 2013 (baca: adik2/bro n sis) Permabilitas yang akan membaca tulisan ini.
Sejarah Singkat Permabilitas Bandung:
Persatuan Mahasiswa Jambi Lintas Universitas atau disingkat dengan permabilitas, merupakan organisasi yang pada mulanya adalah AJMY (Association of Jambi Moslem Youth) Bandung. Perintisan dan koordinasi pendirian AJMY Bandung telah dilakukan sejak tahun 2005. para perintis AJMY Bandung pada masa itu di antaranya adalah: Amika Muhammad, Rifyal Fajri, Alpandi Sentra, dan Bunga mardhotillah. Selanjutnya selang beberapa waktu, AJMY Bandung resmi berganti nama menjadi Permabilitas atas usulan dari Yunita Muthmainnah pada tanggal 16 Desember 2006 di Jatinangor dalam Rapat Koordinasi yang diselenggarakan di Masjid Al Huda jatinangor. Dengan demikian ada 4 Founders Permabilitas pada masa itu, yaitu: Alpandi Sentra (ITB-2004), Mahfiansyah (Unpad-2004), Bunga Mardhotillah (Unpad-2003), dan Yunita Muthmainnah (Unpad-2006). Dengan filosofi nama Permabilitas sendiri diambil dari istilah sains: Permeabilitas, yang secara umum menunjukkan bahwa Permabilitas adalah Organisasi spesifik dan memfilter anggotanya khusus untuk mahasiswa Jambi yang kuliah di Bandung, Jatinangor, dan sekitarnya dengan pusat kegiatan pada waktu itu ditetapkan di 2 tempat yaitu Jatinangor dan Bandung serta Ketua Sementara atau PJS adalah Alpandi. Beberapa bulan Setelah pendiriannya, Permabilitas cukup sulit untuk menghimpun massa di Jatinangor, sehingga para founders memutuskan untuk memindahkan dan memfokuskan sekretariat Permabilitas ke Kota Bandung. Pertengahan tahun 2007 diadakanlah kegiatan perdana Permabilitas yaitu Futsal di stadion futsal OBC Ciumbuleit. Alhamdulillah kegiatan ini mendapat antusiasme yang cukup besar dari barudaks Jambi yang kuliah di kota Bandung. Dengan futsal perdananya, selanjutnya ada yang mengusulkan agar sekretariat Permabilitas untuk sementara adalah di ITB. Rapat-rapat koordinasi berikutnya selalu dilaksanakan di ITB. Futsal ke-2 tidak seheboh futsal perdana, tapi sudah mengajak teman-teman dari Jatinangor. New Comers yang paling antusias dari jatinangor adalah Dewi dan Iqbal. Rapat setelah futsal ke-2, akhirnya memutuskan untuk mengadakan suksesi Permabilitas di Ciater. Pada suksesi itu terpilihlah Izul (ITB-2005) sebagai Ketua Permabilitas dengan beberapa struktur dalam kepemimpinannya. Selanjutnya dalam perjalanan Permabilitas, dipilihlah Pendopo Masjid Unpad Dipati Ukur sebagai tempat pelaksanaan Rapat Rutin Permabilitas dan Bahasa Jambi wajib digunakan dalam setiap pertemuan dan kegiatan Permabilitas. AD-ART Permabilitas telah digagas dari mulai berdirinya, hingga ditetapkan pada periode 2011 - 2012, Saat ini Logo Permabilitas telah diganti dengan mengadakan Sayembara desain logo/lambang, juga pada periode kepengurusan 2011-2012. Hingga saat ini Permabilitas telah berganti beberapa kali kepengurusan, dengan Ketuanya antara lain: Iqbal (STT Telkom 2007), Andri akbar (Unikom 2008), Syukri (ITB-2009), dan Pirmansyah Pirzu Fikri. Untuk kepengurusan tahun 2013, dilanjutkan kembali oleh Pirmansyah Pirzu Fikri dkk. Berikut ini Lambang Permabilitas yang baru dan disosialisasikan hingga saat ini:
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSa2co0wuoNPP5DCAKTKz10Zy1azE1EIrjMkwpfIviZV_6TwbRvoX241Nl48KZk4L1kSxtOcbls79Q8GYtPoKWt38Zf-HQNE2Uo9FV-08IpP5Uw8H7LZSRiGplDIHSSFd0E__f2IAkssXd/s1600/permabilitas+new.jpg" imageanchor="1" >
Di bagian sejarah, tak adil rasanya jika saya tidak menceritakan tentang beberapa pengurus pada Permabilitas Angkatan saya, yang meski bukan ketua, bukan founders, namun sangat intens memberikan kontribusi agar Permabilitas tetap beraktivitas, di antaranya: Dianawati Hartono (ITB-2004), Sylvia Fitriani (Unpad 2003), Suhardi (ITB-2004), Ahmad Zaid (Unikom 2007), Rizki Rahmawati (Unikom 2007), Abidah Assholihat (unpad 2008), Dewi Sartika (Unpad 2006), Imay A. Harahap (Unpad 2008), Kuntum Rahmadia (UPI 2007), Abduh Thobranie (Unwim 2006), Amin Tipisa (Unpad 2005), Venty Afriany (STBA 2006), 'Arni' Dedek Sumarningsih (UIN 2007), Said 'Abil' (Unpas), Imam Jojow Budiman, Wira Puspita (UPI 2007), Abdullah, Arias, Yandi, Alif, Riza Maler, M.Yusuf, kak Tika, ferdi, lita, Regno (Iyet), Asfia F. Aras, Barto, dll (maaf buat yang belum disebutkan namanya). Permabilitas telah banyak bertualang mengitari pelosok Jawa Barat, seperti Ciater, Goa Sanghyang Tikoro, Curug Malela, Cibingbin, Pangandaran, Green Canyon, Jatinangor (Unwim sekitarnya & BGG), Ciwidey, Lembang, Kampung Bambu, dll. Permabilitas juga bebrapa kali berpartisipasi aktif dalam Lomba Futsal antar mahasiswa Bandung asal Sumbagsel dan beberapa kali kepengurusan berhasil mengkoordinir penerimaan beasiswa pemprov utk mahasiswa luar daerah. Pada tanggal 14 April 2013, Permabilitas bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Kerinci mengadakan Seminar Entrepreneur dengan 3 orang Narasumber di Hotel Cihampelas Bandung.
Nah, untuk adik2 di kepengurusan Pirzu, salam kenal, coz kakak gak berinteraksi langsung, jd gak tau siapa2 aja yang berkontribusi aktif dan kemana aja petualangan barunya. Dalam tulisan ini dengan tulus dan merasa terpanggil sebagai salah satu Tuo Tengganai Permabilitas, Kakak berharap agar Permabilitas NANTInya jauh lebih baik dibanding kiprah kepengurusan kami dulu. Dan yang paling penting, tetap jaga komunikasi dengan senior, seperti Syukri, Arni, Kiki, dll. Sesekali telpon/sms kakak juga boleh, minta aja NoPe kakak ke kak Arni ya. Salam Kenal dan selamat berkiprah.
NB: buat teman2 Permabilitas senior dan Pembaca yang budiman, banyak sebetulnya yang ingin diceritain about Permabilitas ini, insyaAllah kapan-kapan kita sambung lagi. Mohon maaf atas masih terbatasnya tulisan ini, terutama foto-foto kenangan kita para senior di Permabilitas, belum sempat saya upload ke blog ini. Maaf juga, baru sekarang tergerak untuk menuliskan sejarah Permabilitas. Tulisan ini akan saya edit kembali di lain waktu, mengingat ada beberapa nama tokoh Permabilitas yang saya kurang ingat nama lengkapnya. Dan tulisan ini belum banyak menceritakan perkembangan teranyar about Permabilitas Bandung. So, ditunggu comments dari New Generation of Permabilitas utk melengkapi tulisan ini... ^_^
Sejarah Singkat Permabilitas Bandung:
Persatuan Mahasiswa Jambi Lintas Universitas atau disingkat dengan permabilitas, merupakan organisasi yang pada mulanya adalah AJMY (Association of Jambi Moslem Youth) Bandung. Perintisan dan koordinasi pendirian AJMY Bandung telah dilakukan sejak tahun 2005. para perintis AJMY Bandung pada masa itu di antaranya adalah: Amika Muhammad, Rifyal Fajri, Alpandi Sentra, dan Bunga mardhotillah. Selanjutnya selang beberapa waktu, AJMY Bandung resmi berganti nama menjadi Permabilitas atas usulan dari Yunita Muthmainnah pada tanggal 16 Desember 2006 di Jatinangor dalam Rapat Koordinasi yang diselenggarakan di Masjid Al Huda jatinangor. Dengan demikian ada 4 Founders Permabilitas pada masa itu, yaitu: Alpandi Sentra (ITB-2004), Mahfiansyah (Unpad-2004), Bunga Mardhotillah (Unpad-2003), dan Yunita Muthmainnah (Unpad-2006). Dengan filosofi nama Permabilitas sendiri diambil dari istilah sains: Permeabilitas, yang secara umum menunjukkan bahwa Permabilitas adalah Organisasi spesifik dan memfilter anggotanya khusus untuk mahasiswa Jambi yang kuliah di Bandung, Jatinangor, dan sekitarnya dengan pusat kegiatan pada waktu itu ditetapkan di 2 tempat yaitu Jatinangor dan Bandung serta Ketua Sementara atau PJS adalah Alpandi. Beberapa bulan Setelah pendiriannya, Permabilitas cukup sulit untuk menghimpun massa di Jatinangor, sehingga para founders memutuskan untuk memindahkan dan memfokuskan sekretariat Permabilitas ke Kota Bandung. Pertengahan tahun 2007 diadakanlah kegiatan perdana Permabilitas yaitu Futsal di stadion futsal OBC Ciumbuleit. Alhamdulillah kegiatan ini mendapat antusiasme yang cukup besar dari barudaks Jambi yang kuliah di kota Bandung. Dengan futsal perdananya, selanjutnya ada yang mengusulkan agar sekretariat Permabilitas untuk sementara adalah di ITB. Rapat-rapat koordinasi berikutnya selalu dilaksanakan di ITB. Futsal ke-2 tidak seheboh futsal perdana, tapi sudah mengajak teman-teman dari Jatinangor. New Comers yang paling antusias dari jatinangor adalah Dewi dan Iqbal. Rapat setelah futsal ke-2, akhirnya memutuskan untuk mengadakan suksesi Permabilitas di Ciater. Pada suksesi itu terpilihlah Izul (ITB-2005) sebagai Ketua Permabilitas dengan beberapa struktur dalam kepemimpinannya. Selanjutnya dalam perjalanan Permabilitas, dipilihlah Pendopo Masjid Unpad Dipati Ukur sebagai tempat pelaksanaan Rapat Rutin Permabilitas dan Bahasa Jambi wajib digunakan dalam setiap pertemuan dan kegiatan Permabilitas. AD-ART Permabilitas telah digagas dari mulai berdirinya, hingga ditetapkan pada periode 2011 - 2012, Saat ini Logo Permabilitas telah diganti dengan mengadakan Sayembara desain logo/lambang, juga pada periode kepengurusan 2011-2012. Hingga saat ini Permabilitas telah berganti beberapa kali kepengurusan, dengan Ketuanya antara lain: Iqbal (STT Telkom 2007), Andri akbar (Unikom 2008), Syukri (ITB-2009), dan Pirmansyah Pirzu Fikri. Untuk kepengurusan tahun 2013, dilanjutkan kembali oleh Pirmansyah Pirzu Fikri dkk. Berikut ini Lambang Permabilitas yang baru dan disosialisasikan hingga saat ini:
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSa2co0wuoNPP5DCAKTKz10Zy1azE1EIrjMkwpfIviZV_6TwbRvoX241Nl48KZk4L1kSxtOcbls79Q8GYtPoKWt38Zf-HQNE2Uo9FV-08IpP5Uw8H7LZSRiGplDIHSSFd0E__f2IAkssXd/s1600/permabilitas+new.jpg" imageanchor="1" >

Di bagian sejarah, tak adil rasanya jika saya tidak menceritakan tentang beberapa pengurus pada Permabilitas Angkatan saya, yang meski bukan ketua, bukan founders, namun sangat intens memberikan kontribusi agar Permabilitas tetap beraktivitas, di antaranya: Dianawati Hartono (ITB-2004), Sylvia Fitriani (Unpad 2003), Suhardi (ITB-2004), Ahmad Zaid (Unikom 2007), Rizki Rahmawati (Unikom 2007), Abidah Assholihat (unpad 2008), Dewi Sartika (Unpad 2006), Imay A. Harahap (Unpad 2008), Kuntum Rahmadia (UPI 2007), Abduh Thobranie (Unwim 2006), Amin Tipisa (Unpad 2005), Venty Afriany (STBA 2006), 'Arni' Dedek Sumarningsih (UIN 2007), Said 'Abil' (Unpas), Imam Jojow Budiman, Wira Puspita (UPI 2007), Abdullah, Arias, Yandi, Alif, Riza Maler, M.Yusuf, kak Tika, ferdi, lita, Regno (Iyet), Asfia F. Aras, Barto, dll (maaf buat yang belum disebutkan namanya). Permabilitas telah banyak bertualang mengitari pelosok Jawa Barat, seperti Ciater, Goa Sanghyang Tikoro, Curug Malela, Cibingbin, Pangandaran, Green Canyon, Jatinangor (Unwim sekitarnya & BGG), Ciwidey, Lembang, Kampung Bambu, dll. Permabilitas juga bebrapa kali berpartisipasi aktif dalam Lomba Futsal antar mahasiswa Bandung asal Sumbagsel dan beberapa kali kepengurusan berhasil mengkoordinir penerimaan beasiswa pemprov utk mahasiswa luar daerah. Pada tanggal 14 April 2013, Permabilitas bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Kerinci mengadakan Seminar Entrepreneur dengan 3 orang Narasumber di Hotel Cihampelas Bandung.
Nah, untuk adik2 di kepengurusan Pirzu, salam kenal, coz kakak gak berinteraksi langsung, jd gak tau siapa2 aja yang berkontribusi aktif dan kemana aja petualangan barunya. Dalam tulisan ini dengan tulus dan merasa terpanggil sebagai salah satu Tuo Tengganai Permabilitas, Kakak berharap agar Permabilitas NANTInya jauh lebih baik dibanding kiprah kepengurusan kami dulu. Dan yang paling penting, tetap jaga komunikasi dengan senior, seperti Syukri, Arni, Kiki, dll. Sesekali telpon/sms kakak juga boleh, minta aja NoPe kakak ke kak Arni ya. Salam Kenal dan selamat berkiprah.
NB: buat teman2 Permabilitas senior dan Pembaca yang budiman, banyak sebetulnya yang ingin diceritain about Permabilitas ini, insyaAllah kapan-kapan kita sambung lagi. Mohon maaf atas masih terbatasnya tulisan ini, terutama foto-foto kenangan kita para senior di Permabilitas, belum sempat saya upload ke blog ini. Maaf juga, baru sekarang tergerak untuk menuliskan sejarah Permabilitas. Tulisan ini akan saya edit kembali di lain waktu, mengingat ada beberapa nama tokoh Permabilitas yang saya kurang ingat nama lengkapnya. Dan tulisan ini belum banyak menceritakan perkembangan teranyar about Permabilitas Bandung. So, ditunggu comments dari New Generation of Permabilitas utk melengkapi tulisan ini... ^_^
Monday, January 28, 2013
Prestasi Terbaru (2012) Siswa Tingkat SMP dan SMA Kabupaten Batang Hari
1. Juara I Lomba Menyanyi Solo Putra a.n. Chandra Wantara dari SMAN 1 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
2. Juara I Lomba Menyanyi Solo Putri a.n. Desmayanti dari SMAN 6 Batang Hari
3. Juara I Lomba Baca Puisi a.n. Edo Pratama Deni dari SMAN 1 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
4. Juara 1 Lomba Fragmen/Drama Singkat a.n. SMAN 1 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
5. Juara III Lomba Poster Putri a.n. Tri Rahmayanti dari SMAN 1 Batang Hari.
6. Juara III Lomba MTQ Putri a.n. Mawaddah dari SMAN 11 Batang Hari.
Tingkat SMP: Juara I Lomba Kreativitas Seni Tari a.n. SMPN 21 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
2. Juara I Lomba Menyanyi Solo Putri a.n. Desmayanti dari SMAN 6 Batang Hari
3. Juara I Lomba Baca Puisi a.n. Edo Pratama Deni dari SMAN 1 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
4. Juara 1 Lomba Fragmen/Drama Singkat a.n. SMAN 1 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
5. Juara III Lomba Poster Putri a.n. Tri Rahmayanti dari SMAN 1 Batang Hari.
6. Juara III Lomba MTQ Putri a.n. Mawaddah dari SMAN 11 Batang Hari.
Tingkat SMP: Juara I Lomba Kreativitas Seni Tari a.n. SMPN 21 Batang Hari (Mewakili Provinsi Jambi ke Tingkat Nasional di Lombok NTB pada tanggal 17 Juni 2012).
Sunday, January 27, 2013
Tips Menulis Flash Fiction (FF)
Hm,,,,pembaca MultiFlower's Blog sekalian,,,,kali ini bunga coba bahas tentang Flash Fiction (FF), why FF? coz menurut bunga, FF merupakan solusi berkualitas buat tipikal penulis seperti diri saya ini. Tipikal seperti apa? Hm,,,tipikal penulis yg gak bisa bikin konflik jd panjang, penulis yang gak suka berputar-putar pada permasalahan, penulis yang kalo nulis pengen cepat kelar masalahnya,,,penulis yang gak terlalu suka menjelaskan sesuatu secara pajaaaaang,,,,lamaaa dan lebaaaaaar, dan satu lagi karakter tulisan saya adalah.... To The Point, walaupun kadang rada terkesan cerewet & nyelekit....Nah dengan tipikal penulisan saya yg seperti itu,,,,sulit sekali sebuah cerpen atau cerber yang tercipta dari goresan2 pena saya. Selama ini yg ada malah cermin (cerita mini, atas cerspen/cerita sangat pendek) yang dewasa ini di dunia persilatan,,,eh,,,perinternetan lebih dikenal dengan Flash Fiction hehehehehehehe :D ups,,,yukz kita simak beberapa tips dalam menulis Flash Fiction atawa disingkat FF,,, yg saya intisarikan dari Sebuah Buku 'Cara Asyik Menulis Flash Fiction' Terbitan Leutikaprio Desember 2011. Dan....Tipsnya adalah.....taaaaaraaaaaa:
1. Berusaha untuk menulis dengan lihai.
2. Dibutuhkan kecerdasan dalam menyiasati kalimat.
3. Ciptakan ending yang unpredictable hanya dalam max 150 kata.
4. Usahakan ada nafas kehidupan yang terbuhul apik dalam FF yang kita buat.
5. Upayakan agar dimensi dalam bait-bait FF menyentuh pusat kesadaran pembaca.
6. Harus ada hikmah (meaning) yang dapat ditangkap pembaca dari FF yang ditulis.
7. Ikuti kompetisi penulisan FF.
8. Publish FF di website/blog pribadi.
9. Kirim ke majalah atau situs-situs yang memuat FF (Biasanya ada honornya).
10.Kalo udah banyak FF yang kita tulis, sulap jadi buku (Kumpulan Flash fiction).
11.Perhatikan syarat dan aturan penulisan Flash Fiction yang berlaku, terutama penggunaan EYD.
1. Berusaha untuk menulis dengan lihai.
2. Dibutuhkan kecerdasan dalam menyiasati kalimat.
3. Ciptakan ending yang unpredictable hanya dalam max 150 kata.
4. Usahakan ada nafas kehidupan yang terbuhul apik dalam FF yang kita buat.
5. Upayakan agar dimensi dalam bait-bait FF menyentuh pusat kesadaran pembaca.
6. Harus ada hikmah (meaning) yang dapat ditangkap pembaca dari FF yang ditulis.
7. Ikuti kompetisi penulisan FF.
8. Publish FF di website/blog pribadi.
9. Kirim ke majalah atau situs-situs yang memuat FF (Biasanya ada honornya).
10.Kalo udah banyak FF yang kita tulis, sulap jadi buku (Kumpulan Flash fiction).
11.Perhatikan syarat dan aturan penulisan Flash Fiction yang berlaku, terutama penggunaan EYD.
Monday, January 21, 2013
yukz,,,bikin keripik tempe... ;)
Keripik Tempe...
Bahan:
150 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
350 mL santan cair
minyak goreng untuk menggoreng
200 gram tempe, iris tipis
Bumbu halus:
5 siung bawang putih
1 sdt ketumbar
2 btr kemiri
1 sdt garam
5 lembar daun jeruk, iris tipis
Cara Membuat:
1. Campur tepung beras, tepung sagu, bumbu halus, dan santan cair, aduk sampai rata.
2. Panaskan minyak goreng. Celupkan irisan tempe ke dalam adonan tepung.
3. Goreng di atas api sedang sambil dibolak-balik sampai kering.
4. Angkat dan tiriskan. Simpan dalam wadah kedap udara setelah dingin.
Tips: Pilih tempe yg memiliki butiran padat agar tempe tidak hancur waktu diiris
Taken From Tabloid Nova
Bahan:
150 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
350 mL santan cair
minyak goreng untuk menggoreng
200 gram tempe, iris tipis
Bumbu halus:
5 siung bawang putih
1 sdt ketumbar
2 btr kemiri
1 sdt garam
5 lembar daun jeruk, iris tipis
Cara Membuat:
1. Campur tepung beras, tepung sagu, bumbu halus, dan santan cair, aduk sampai rata.
2. Panaskan minyak goreng. Celupkan irisan tempe ke dalam adonan tepung.
3. Goreng di atas api sedang sambil dibolak-balik sampai kering.
4. Angkat dan tiriskan. Simpan dalam wadah kedap udara setelah dingin.
Tips: Pilih tempe yg memiliki butiran padat agar tempe tidak hancur waktu diiris
Taken From Tabloid Nova
Subscribe to:
Posts (Atom)