Tuesday, May 20, 2014
Kata-kata Cetar dalam Buku Inkspell & Inkdeath
Inkspell (Tintenblut) adalah buku ke-2 dari Trilogi Inkheart karya Cornelia Funke. Dan Inkdeath (Tintentod) adalah buku ke-3 dari Trilogi tersebut. Berikut ini beberapa kutipan kata-kata cetar dalam kedua buku tersebut, ada yang merupakan kata-kata dari Cornelia Funke sendiri & ada pula beberapa yang dikutip dari kata-kata cetar penulis lain...
Andai kutahu,
Dari mana asal puisi,
Ke sana lah aku akan pergi
(Michael Longley)
Bait demi bait
Padang pasirku sendiri
Bait demi bait
surgaku
(Marie Luise Kaschnitz, Ein Gedicht)
Kalau kau ingin mengubah sebuah cerita, kau hanya boleh menggunakan kata-kata yang memang sudah ada dalam cerita itu... (Cornelia Funke)
Aneh ya, kenapa buku yang dibaca berkali-kali sepertinya jadi lebih tebal? Seakan ada sesuatu yang tertinggal di antara halaman buku setiap kali kita menyentuhnya. Perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, suara-suara, aroma-aroma,...dan kalau bertahun-tahun kemudian kau membuka halaman-halaman itu lagi, kau akan menemukan dirimu di dalamnya, kau yang sedikit lebih muda, sedikit berbeda, seolah buku itu mengabadikanmu...asing sekaligus akrab... (Cornelia Funke)
"Hatimu seorang petualang" itu yang selalu dikatakan Roxane kepada Staubfinger. ~ Inkspell
Dunia ini kelihatannya penuh sesak oleh kehidupan, namun pada saat yang sama terasa sangat hening, benar-benar keheningan yang tenteram, seakan-akan waktu tidak berwujud, seakan-akan tidak ada awal atau akhir untuk masa sekarang... (Cornelia Funke)
Mungkin menurutmu ini konyol, tapi barangkali kau sering mendengar betapa aku percaya bahwa suara setiap orang memiliki makna. (James Fenimoore Cooper, The Last of the Mohicans)
Kegelapan selalu memiliki peranan. Tanpanya, bagaimana kita tahu bahwa kita sedang menuju cahaya? ~ Clive Barker, Abarat
Ya, kasihku,
Dunia kita ini berdarah
Dengan kepedihan yang lebih besar daripada kepedihan cinta...
(faiz Ahmed Faiz, The Love I Gave You Once)
Ingatan yang paling kuat lebih lemah
daripada tinta yang paling pucat
~Pepatah Cina
Percayalah padaku. Terkadang saat hidup kelihatannya berada di titik tergelap, ada terang tersembunyi di tengah semua itu.
~ Clive Barker, Abarat
Dunia ada untuk dibaca. Dan aku membacanya.
~Lynn Sharon Schwartz, Ruined by Reading
Ketika kau pergi, ruang waktu tertutup seperti air di belakangmu,
jangan melihat ke belakang,
tidak ada apa-apa di luar dirimu,
ruang hanyalah waktu yang tampak dengan cara yang berbeda,
tempat-tempat yang kita cintai yang tak pernah bisa kita tinggalkan...
~Ivan V. lalic, Places We Love
Aku menulis namamu...
Namamu menggelembungkanmu, lebih besar daripada dirimu.
Kau beristirahat di sudut, tidur;
Namamu membangunkanmu.
Aku menuliskannya.
Kau tidak bisa dinamai dengan nama yang lain.
Namamu adalah intisari hidupmu, rasamu, baumu.
Bila dipanggil dengan nama lain, kau menghilang.
Aku menuliskannya.
Namamu.
~quoted by Susan Sontag, The Letter Scene
Terkadang seribu instrumen berbunyi sengau,
akan berdendang di telingaku.
dan terkadang suara-suara,
Bahwa, bila aku terbangun setelah tidur panjang,
akan membuatku tertidur lagi, dan kemudian, dalam mimpi,
awan-awan dalam benakku akan terbuka dan menunjukkan kekayaan (jiwa)
yang siap tercurah atasku, sehingga, ketika kuterbangun,
aku menangis ingin bermimpi kembali.
~William Shakespeare, The Tempest
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment