Mataram pada zaman dahulu adalah kerajaan yg berwibawa, lebih2 pd masa pemerintahan Sultan Agung yg dikenal dengan sebutan Wong Agung ing Ngeksiganda [orang besar (berwibawa) di kerajaan Mataram]. Ngeksiganda (melihat yg berbau harum) adalah sebutan lain Mataram utk menunjukkan bahwa kerajaan ini benar2 harum namanya. Kata Mataram itu sendiri sebenarnya berasal dari Vande Mataram, kata bahasa Sanskerta yg berarti hormat kepada pertiwi.
Pada zaman sekarang, orang lebih banyak mengaitkan dengan Mataram di Lombok Barat sebagai pusat pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penamaan Ibu Kota Dati I ini cukup beralasan jika dihubungkan dengan kebesaran Kerajaan Sultan Agung itu. Orang Lombok tidak begitu saja menetapkan nama Mataram, tapi juga melengkapinya dengan kehadiran nama Kota Selong di Kabupaten Lombok Timur.
Apa maksudnya?
Dihadirkannya pasangan kedua kota ini, Mataram dan Selong, dimaksudkan utk mengingatkan bangsa Indonesia pada sejarah zaman keemasan Kerajaan Mataram yang antikolonialis Belanda itu. Terkenal pada zaman itu kisah pembangkangan raja2 Jawa kpd pemerintah kolonial Belanda yg berakibat diasingkannya mereka ke Pulau Ceylon, Srilanka sekarang. Itulah Selong, yg diserap dari nama Ceylon. Istilah bahasa Jawa raja diselong mengandung pengertian raja diasingkan ke Pulau Ceylon.
Bumi orang Sasak ini menyimpan nama-nama beriwayat. Ampanan, misalnya, kota Pelabuhan di Lombok Barat yg dpt diurai mjd ampen (kail/pancing) dan benang (tali), menunjukkan bahwa wilayah ini terkenal karena mata pencaharian penduduknya sbg nelayan yg menangkap ikan dg menggunakan kail sbg alat utamanya. Gunung Rinjani, yg kepanjangannya rinjanira (nenek moyangnya), konon sbg petunjuk bahwa di tempat inilah bersemayam arwah para leluhur org Sasak.
Akhiran -(n)ira pada kata rinjanira lebih2 lagi menunjukkan sisa2 pemakaian bahasa kawi atau bahasa Jawa Kuna. Penggunaan bahasa Kawi ini hingga saat ini di Lombok tetap dilestarikan di dlm upacara adat "sorong serah", yakni upacara pernikahan berupa perdebatan antara 2 org "pembayun" wakil mempelai kedua belah pihak. Perdebatan ini, yg berkaitan dengan jumlah uang penyorong berupa kepeng (di Jawa Gebog) yg diserahkan, menggunakan bahasa Sasak yg diselingi dengan bahasa Kawi ('Kawin Lari' di Lombok).
Taman Mayura (merak) yg diwarnai dg sejumlah pura menjulang menunjukkan keindahan tersendiri di Cakranegara, Lombok Barat. Konon, di pura2 taman inilah Kitab Negarakertagama ditemukan. Sbg mana diketahui, kitab yg ditulis Empu Prapanca adalah peninggalan Kerajaan Majapahit yg diamankan oleh mereka yg berhasil menyelamatkan diri dari kepungan penyerbu yg menguasai pusat Kerajaan Majapahit.
Sedikit menarik jg m'bicarakan bahasa Sasak yang kata bilangannya: sa, due, telu, pat, lime, nem, pitu, balu, siye, dase, ada kemiripannya dengan yg ada di dalam bahasa Jawa: siji, loro, telu, papat, lima, nem, pitu, wolu, sanga, sepuluh. Perhatikan bilangan telu sampai balu di dalam bahasa Sasak yg hampir mirip dengan bilangan telu sampai wolu dlm bahasa Jawa. Sementara kata 'asu' (anjing) yg ada di dlm salah satu dialek di Jawa Tengah bagian selatan menjadi 'basu', di dalam bahasa Sasak menjadi 'basong'.
Kesamaan yg ada di dlm kedua bahasa itu menunjukkan eratnya hubungan antara kedua etnis Jawa dan Lombok sejak zaman dulu. Jadi, tidaklah mengherankan apabila di pusat provinsi ini org menggunakan nama2 yg dikenal di Pulau Jawa.
Sumber: Intisari :)
Sunday, October 18, 2009
Menghilangkan Varises...
Varises adalah pelebaran & penambahan jumlah pembuluh darah balik (vena) yg berlebihan & seperti sarang laba2. Umumnya tjd pd area tungkai bawah, wajah (ukuran kecil-kecil, disebut telangiektasis), tapi dapat juga pada seluruh tubuh.
Secara awam, varises diasosiasikan dengan benjolan berkelok-kelok berwarna kehijauan yg membayang di tungkai bawah. Untuk jenis ini penyebabnya antara lain keturunan, proses penuaan, pengaruh gravitasi (cairan terkumpul di bagian bawah tungkai karena banyak berdiri, misalnya), dan perubahan hormonal (karena kehamilan atau menopause). Letak varises pada tungkai ada yang di permukaan (terlihat dari permukaan kulit) dan ada yang dalam (tidak terlihat dari luar). Varises yang terletak di dalam bisa menimbulkan rasa pegal dan nyeri berkepanjangan pada tungkai. Juga banyak kasus eksim kulit yang parah sampai menimbulkan koreng besar dan sulit sembuh pada tungkai bawah karena varises jenis ini.
Pengobatan varises tungkai biasanya dilakukan karena alasan keindahan (estetika/kosmetika), terutama yg jenis permukaan. Sayang sekali belum ada obat yang diminum yang dpt menyembuhkan varises. Ada beberapa obat minum yg diiklankan bisa mengempiskan varises. Katanya obat ini dpt memperlancar peredaran darah. Secara logika itu sulit diterima karena dinding pembuluh darah varises sudah melar seperti balon yg telah ditiup dan mustahil kembali ke bentuk semula.
Jadi saat ini pengobatan terbaik untuk varises tungkai adalah dengan skleroterapi yaitu penyuntikan bahan kimia (larutan garam khusus konsentrasi tinggi) langsung ke dalam pembuluh darah varises. Pengobatan ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin yg memiliki sertifikat pengobatan varises atau oleh dokter spesialis bedah pembuluh darah (bedah vaskuler). Tindakan ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang dokter karena akibatnya bisa fatal jika salah terapi, yaitu dapat menyebabkan pembusukan kaki dan kemungkinan amputasi.
Cara kerja skleroterapi yaitu cairan garam yg disuntikkan akan menyebabkan iritasi pada dinding dalam pembuluh darah sehingga menjadi rusak dan akhirnya diserap oleh tubuh. Injeksi ini akan terasa sedikit panas, nyeri dan terlihat memar kebiruan selama beberapa hari. Varises akan menghilang setelah 2 sampai 6 minggu kemudian. Kadang harus diulangi 2-3 kali suntikan lagi dalam jeda 6 mingguan utk mendapatkan hasil varises yg benar2 bersih.
Varises yg telah diobati dengan skleroterapi insyaALLAH tidak akan muncul lagi. Namun, varises baru tetap bisa timbul pada tempat lain. Skleroterapi relatif aman jika dilakukan dengan benar. Tindakan ini tdk boleh dilakukan pada penderita yang sedang hamil, sakit gula (diabetes melitus), penyakit sumbatan pembuluh darah, hepatitis, dan AIDS. Tindakan ini boleh dilakukan pada ibu, 6 bulan pasca melahirkan.
Penting sekali upaya pencegahan supaya tidak muncul varises, baik bagi kita yang sehat, maupun yang telah menjalani pengobatan. Caranya:
1. Selalu jaga berat badan, jangan sampai kegemukan.
2. Setelah banyak beraktivitas dengan berdiri, sebaiknya setiap hari memakai kaos kaki atau stocking khusus untuk penderita varises yg banyak dijual di apotek-apotek besar.
3. Bagi mereka yang bekerja banyak duduk dan untuk lansia yg sudah banyak duduk saja. Dianjurkan untuk duduk selonjor sejajar bokong sesering mungkin. Berikan bangku khusus utk meletakkan kaki agar bisa selonjor. Pekerja yang duduk terus, sebaiknya setiap 1-3 jam sekali berdiri dan berjalan di sekitar meja selama 5 menit utk memperlancar peredaran darah. Di antara waktu itu, lakukan juga latihan berjinjit beberapa kali.
Taken From: Konsultasi Kecantikan Majalah Ummi No. 06/XXI Oktober 2009/1430 H.
Secara awam, varises diasosiasikan dengan benjolan berkelok-kelok berwarna kehijauan yg membayang di tungkai bawah. Untuk jenis ini penyebabnya antara lain keturunan, proses penuaan, pengaruh gravitasi (cairan terkumpul di bagian bawah tungkai karena banyak berdiri, misalnya), dan perubahan hormonal (karena kehamilan atau menopause). Letak varises pada tungkai ada yang di permukaan (terlihat dari permukaan kulit) dan ada yang dalam (tidak terlihat dari luar). Varises yang terletak di dalam bisa menimbulkan rasa pegal dan nyeri berkepanjangan pada tungkai. Juga banyak kasus eksim kulit yang parah sampai menimbulkan koreng besar dan sulit sembuh pada tungkai bawah karena varises jenis ini.
Pengobatan varises tungkai biasanya dilakukan karena alasan keindahan (estetika/kosmetika), terutama yg jenis permukaan. Sayang sekali belum ada obat yang diminum yang dpt menyembuhkan varises. Ada beberapa obat minum yg diiklankan bisa mengempiskan varises. Katanya obat ini dpt memperlancar peredaran darah. Secara logika itu sulit diterima karena dinding pembuluh darah varises sudah melar seperti balon yg telah ditiup dan mustahil kembali ke bentuk semula.
Jadi saat ini pengobatan terbaik untuk varises tungkai adalah dengan skleroterapi yaitu penyuntikan bahan kimia (larutan garam khusus konsentrasi tinggi) langsung ke dalam pembuluh darah varises. Pengobatan ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin yg memiliki sertifikat pengobatan varises atau oleh dokter spesialis bedah pembuluh darah (bedah vaskuler). Tindakan ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang dokter karena akibatnya bisa fatal jika salah terapi, yaitu dapat menyebabkan pembusukan kaki dan kemungkinan amputasi.
Cara kerja skleroterapi yaitu cairan garam yg disuntikkan akan menyebabkan iritasi pada dinding dalam pembuluh darah sehingga menjadi rusak dan akhirnya diserap oleh tubuh. Injeksi ini akan terasa sedikit panas, nyeri dan terlihat memar kebiruan selama beberapa hari. Varises akan menghilang setelah 2 sampai 6 minggu kemudian. Kadang harus diulangi 2-3 kali suntikan lagi dalam jeda 6 mingguan utk mendapatkan hasil varises yg benar2 bersih.
Varises yg telah diobati dengan skleroterapi insyaALLAH tidak akan muncul lagi. Namun, varises baru tetap bisa timbul pada tempat lain. Skleroterapi relatif aman jika dilakukan dengan benar. Tindakan ini tdk boleh dilakukan pada penderita yang sedang hamil, sakit gula (diabetes melitus), penyakit sumbatan pembuluh darah, hepatitis, dan AIDS. Tindakan ini boleh dilakukan pada ibu, 6 bulan pasca melahirkan.
Penting sekali upaya pencegahan supaya tidak muncul varises, baik bagi kita yang sehat, maupun yang telah menjalani pengobatan. Caranya:
1. Selalu jaga berat badan, jangan sampai kegemukan.
2. Setelah banyak beraktivitas dengan berdiri, sebaiknya setiap hari memakai kaos kaki atau stocking khusus untuk penderita varises yg banyak dijual di apotek-apotek besar.
3. Bagi mereka yang bekerja banyak duduk dan untuk lansia yg sudah banyak duduk saja. Dianjurkan untuk duduk selonjor sejajar bokong sesering mungkin. Berikan bangku khusus utk meletakkan kaki agar bisa selonjor. Pekerja yang duduk terus, sebaiknya setiap 1-3 jam sekali berdiri dan berjalan di sekitar meja selama 5 menit utk memperlancar peredaran darah. Di antara waktu itu, lakukan juga latihan berjinjit beberapa kali.
Taken From: Konsultasi Kecantikan Majalah Ummi No. 06/XXI Oktober 2009/1430 H.
Arsip Layak Diselamatkan
Semoga tidak mengalami kejadian seperti yang menimpa Kenya. Seorang sekretaris sebuah perusahaan pengadaan peralatan teknologi informasi di negeri itu uring-uringan akibat dokumen yang dicarinya tidak ditemukan. "Makanya, kalau menyimpan dokumen jangan jorse (jorok sekali - Red.)," timpal temannya melalui fasilitas chatting.
Dokumen yang semakin lama semakin menumpuk memang menjadi persoalan saat kita tidak membutuhkannya untuk sementara waktu. Berbeda dengan media dokumen yg semakin lama semakin baik, tempat penyimpan dokumen sendiri masih tampak ketinggalan. Belum ada gagasan yang secara sengaja menyimpan dokumen pada tempat khusus untuk kepentingan referensi atau kepentingan lainnya.
Kesadaran atas penyimpanan dokumen khususnya yang berkaitan dengan bahan tidak kalah gengsi dengan kepala rumah tangga istana yang disebut major domo.
Kebutuhan untuk menyimpan arsip makin nyata setelah abad ke-16. Kala itu penyimpanan arsip masih menyatu dengan perpustakaan. Namun, akhirnya disusun sistem klasifikasi arsip tersendiri sesuai dengan tugas dan fungsi setiap organisasi.
Tempat penyimpanan arsip (central filing) dalam suatu organisasi diketahui pertama muncul sekitar tahun 1919. Sejak itu di berbagai organisasi pemerintah atau swasta mulai menyelenggarakan tempat penyimpanan arsipnya (records center), terutama negara-negara maju.
Namun, keberadaan records center ini terbilang terlambat dibandingkan dengan berdirinya lembaga kearsipan (Arsip Negara/Arsip Nasional) untuk menampung dan menyimpan arsip statis (arsip yg sudah tidak lagi digunakan oleh suatu organisasi, namun berfungsi sebagai sumber sejarah dan penelitian). Arsip Nasional pertama didirikan di Prancis tahun 1789 dan Inggris tahun 1838. Indonesia sendiri secara resmi memiliki Arsip Nasional tahun 1925 di zaman Hindia-Belanda.
Keberadaan arsip dan jenis dokumen lainnya, meskipun kini telah diupayakan keselamatannya secara optimal, tidak jarang banyak pula yg rusak atau musnah sama sekali, baik oleh bencana alam atau ulah manusia. Banjir yang terjadi di Florence tahun 1966 menghancurkan dua juta naskah. Gempa bumi tahun 1985 di Meksiko menghancurkan arsip yang berada di Arsip Nasional Meksiko. Kebakaran di Los Angeles memusnahkan sekitar 1.250.000 bahan pustaka. Di St. Pietersburg sebanyak 300.000 buku koleksi Perpustakaan Akademi Ilmu Pengetahuan dilalap si jago merah.
Menghadapi ancaman seperti itu, badan-badan internasional macam UNESCO dan International Council on Archive (ICA) telah memberikan berbagai petunjuk tentang bagaimana cara melindungi arsip dari pelbagai bencana, entah bencana alam, perang, sabotase, atau peristiwa lainnya. Meski tidak menjamin selamat 100%, setidaknya bisa mengurangi dampak kemusnahan dokumen.
Pihak UNESCO juga menyarankan untuk memanfaatkan teknologi penyimpanan sebagai salah satu cara untuk mengatasi hilangnya atau musnahnya dokumen asli. Dokumen yang penting direkam pada sarana penyimpanan elektronik itu dan disimpan di tempat penyimpanan tahan api dan air.
Dengan begitu, Kenya pun tak sampai uring-uringan akibat dokumen yang dicari tidak ketemu.
Sumber: Majalah Intisari
Dokumen yang semakin lama semakin menumpuk memang menjadi persoalan saat kita tidak membutuhkannya untuk sementara waktu. Berbeda dengan media dokumen yg semakin lama semakin baik, tempat penyimpan dokumen sendiri masih tampak ketinggalan. Belum ada gagasan yang secara sengaja menyimpan dokumen pada tempat khusus untuk kepentingan referensi atau kepentingan lainnya.
Kesadaran atas penyimpanan dokumen khususnya yang berkaitan dengan bahan tidak kalah gengsi dengan kepala rumah tangga istana yang disebut major domo.
Kebutuhan untuk menyimpan arsip makin nyata setelah abad ke-16. Kala itu penyimpanan arsip masih menyatu dengan perpustakaan. Namun, akhirnya disusun sistem klasifikasi arsip tersendiri sesuai dengan tugas dan fungsi setiap organisasi.
Tempat penyimpanan arsip (central filing) dalam suatu organisasi diketahui pertama muncul sekitar tahun 1919. Sejak itu di berbagai organisasi pemerintah atau swasta mulai menyelenggarakan tempat penyimpanan arsipnya (records center), terutama negara-negara maju.
Namun, keberadaan records center ini terbilang terlambat dibandingkan dengan berdirinya lembaga kearsipan (Arsip Negara/Arsip Nasional) untuk menampung dan menyimpan arsip statis (arsip yg sudah tidak lagi digunakan oleh suatu organisasi, namun berfungsi sebagai sumber sejarah dan penelitian). Arsip Nasional pertama didirikan di Prancis tahun 1789 dan Inggris tahun 1838. Indonesia sendiri secara resmi memiliki Arsip Nasional tahun 1925 di zaman Hindia-Belanda.
Keberadaan arsip dan jenis dokumen lainnya, meskipun kini telah diupayakan keselamatannya secara optimal, tidak jarang banyak pula yg rusak atau musnah sama sekali, baik oleh bencana alam atau ulah manusia. Banjir yang terjadi di Florence tahun 1966 menghancurkan dua juta naskah. Gempa bumi tahun 1985 di Meksiko menghancurkan arsip yang berada di Arsip Nasional Meksiko. Kebakaran di Los Angeles memusnahkan sekitar 1.250.000 bahan pustaka. Di St. Pietersburg sebanyak 300.000 buku koleksi Perpustakaan Akademi Ilmu Pengetahuan dilalap si jago merah.
Menghadapi ancaman seperti itu, badan-badan internasional macam UNESCO dan International Council on Archive (ICA) telah memberikan berbagai petunjuk tentang bagaimana cara melindungi arsip dari pelbagai bencana, entah bencana alam, perang, sabotase, atau peristiwa lainnya. Meski tidak menjamin selamat 100%, setidaknya bisa mengurangi dampak kemusnahan dokumen.
Pihak UNESCO juga menyarankan untuk memanfaatkan teknologi penyimpanan sebagai salah satu cara untuk mengatasi hilangnya atau musnahnya dokumen asli. Dokumen yang penting direkam pada sarana penyimpanan elektronik itu dan disimpan di tempat penyimpanan tahan api dan air.
Dengan begitu, Kenya pun tak sampai uring-uringan akibat dokumen yang dicari tidak ketemu.
Sumber: Majalah Intisari
Wednesday, October 14, 2009
Psikopat....(hm...Na'udzubillahi min dzaalik...)
Menurut Hervey Checkley,,,lewat bukunya 'The Mask of Sanity (1941), ada empat jenis psikopat.
1. Primary psychopath,,yg bergeming pada hukuman,,,penahanan,,,tekanan,,,atau celaan. Mereka punya cara sendiri utk memaknai kata dan kehidupan.
2. Secondary psychopath,,,adalah pengambil resiko,,,dan juga lebih tanggap terhadap tekanan,,,mudah cemas,,,dan merasa bersalah.
3. Distempered psychopath,,,cenderung mudah marah dan bila kumat,,tingkah mereka mirip penderita epilepsi (ayan),,,cenderung jd pecandu obat,,,kleptomania,,pedofilia,,bahkan bisa jd pembunuh atau pemerkosa berantai. (hiiiii...ngeriiiii)
4. Charismatic psychopath,,,,adalah si pembohong yg menarik & menawan. Selalu dianugerahi bakat tertentu,,,tapi memanfaatkannya utk memperdaya org lain.
Kepribadian Kuat Bukan Psikopat
Bagaimana membedakan psikopat dengan pemilik kepribadian kuat,,yg selalu ingin maju & mencapai yg terbaik??? Menurut Suryanta Chandra,,,lihat dulu apakah keinginan seseorang itu sesuai dg keadaan dirinya??? Jika keinginan tinggi diikuti dengan kerja keras guna mewujudkan cita-cita,,,,tentunya bukanlah psikopat,,,melainkan masuk kategori org berkepribadian kuat....
Sumber: Majalah Intisari
1. Primary psychopath,,yg bergeming pada hukuman,,,penahanan,,,tekanan,,,atau celaan. Mereka punya cara sendiri utk memaknai kata dan kehidupan.
2. Secondary psychopath,,,adalah pengambil resiko,,,dan juga lebih tanggap terhadap tekanan,,,mudah cemas,,,dan merasa bersalah.
3. Distempered psychopath,,,cenderung mudah marah dan bila kumat,,tingkah mereka mirip penderita epilepsi (ayan),,,cenderung jd pecandu obat,,,kleptomania,,pedofilia,,bahkan bisa jd pembunuh atau pemerkosa berantai. (hiiiii...ngeriiiii)
4. Charismatic psychopath,,,,adalah si pembohong yg menarik & menawan. Selalu dianugerahi bakat tertentu,,,tapi memanfaatkannya utk memperdaya org lain.
Kepribadian Kuat Bukan Psikopat
Bagaimana membedakan psikopat dengan pemilik kepribadian kuat,,yg selalu ingin maju & mencapai yg terbaik??? Menurut Suryanta Chandra,,,lihat dulu apakah keinginan seseorang itu sesuai dg keadaan dirinya??? Jika keinginan tinggi diikuti dengan kerja keras guna mewujudkan cita-cita,,,,tentunya bukanlah psikopat,,,melainkan masuk kategori org berkepribadian kuat....
Sumber: Majalah Intisari
Puisi Sunset
The ocean of peace...
Lies ahead
Your boat, helmsman, keep it afloat
Let her come in
Keep her close to you
Now and ever after
The brightness of the sky
will light in the path
to eternity...
your forgiveness....
Will be the sustenance
For the journey
To eternity
Then let the bonds of the earth
Fall apart
Let the boundless universe
Offer its welcome
with open arms
Let her find
Within herself
Without fear...
(Samukhe Shanti Parabar)
Thursday, October 8, 2009
Orang Seperti Apa yang Perlu kita Temukan???
Kita butuh org lain,,,demikian juga sebaliknya. Selain kita perlu menemukan modal yang optimis,,,kita pun perlu memperbanyak jumlah orang yang kriterianya seperti berikut:
1. Orang yang menginginkan kesuksesan kita.
2. Orang yang memiliki bakat dan bisa menyempurnakan kelemahan kita.
3. Orang yang bisa mengoreksi kekurangan kita, bukan mengkritik dengan spirit menjatuhkan.
4. Orang yang bisa membimbing kita dengan keahlian yang dimiliki (guru personal, penasehat, dll).
5. orang yang Mengikuti gagasan kita atas kemauan sendiri.
6. Orang yang bisa kita ajak berbicara atau berteman.
7. Orang yang bisa membicarakan keunggulan kita pada orang lain.
8. Orang yang mengakui perbedaan dan tidak mempersoalkan/mempertentangkannya.
9. Orang yang kita ketahui mengetahui kita dan mengetahui apa yang kita tahu.
1. Orang yang menginginkan kesuksesan kita.
2. Orang yang memiliki bakat dan bisa menyempurnakan kelemahan kita.
3. Orang yang bisa mengoreksi kekurangan kita, bukan mengkritik dengan spirit menjatuhkan.
4. Orang yang bisa membimbing kita dengan keahlian yang dimiliki (guru personal, penasehat, dll).
5. orang yang Mengikuti gagasan kita atas kemauan sendiri.
6. Orang yang bisa kita ajak berbicara atau berteman.
7. Orang yang bisa membicarakan keunggulan kita pada orang lain.
8. Orang yang mengakui perbedaan dan tidak mempersoalkan/mempertentangkannya.
9. Orang yang kita ketahui mengetahui kita dan mengetahui apa yang kita tahu.
Motivasi Bulan Ini...
Hm...Kalimat2 berikut InsyaALLAH bisa bikin ttp optimis:
Saya tidak pernah menyerah jika saya tahu bahwa apa yang saya lakukan itu benar.
Saya yakin dapat mengatasi semua rintangan jika saya terus berusaha sampai berhasil.
Saya tetap berani dan tak gentar walaupun berbagai rintangan menghadang.
Tak seorang pun yang saya biarkan mempengaruhi dan menghalangi saya.
Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi kelemahan-kelemahan fisik saya.
Saya akan berusaha terus dengan gigih untuk menggapai apa yang saya inginkan.
Saya berusaha memperbaiki dan memperbaharui sikap saya untuk mengatasi kegagalan.
Saya akan pantang mundur dan pantang putus asa sesulit apa pun rintangan yang harus saya hadapi.
Dari berbagai sumber :)
Saya tidak pernah menyerah jika saya tahu bahwa apa yang saya lakukan itu benar.
Saya yakin dapat mengatasi semua rintangan jika saya terus berusaha sampai berhasil.
Saya tetap berani dan tak gentar walaupun berbagai rintangan menghadang.
Tak seorang pun yang saya biarkan mempengaruhi dan menghalangi saya.
Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi kelemahan-kelemahan fisik saya.
Saya akan berusaha terus dengan gigih untuk menggapai apa yang saya inginkan.
Saya berusaha memperbaiki dan memperbaharui sikap saya untuk mengatasi kegagalan.
Saya akan pantang mundur dan pantang putus asa sesulit apa pun rintangan yang harus saya hadapi.
Dari berbagai sumber :)
Subscribe to:
Posts (Atom)