Wednesday, June 2, 2010
'Urwah bin Az-Zubair, Sahabat Rasulullah S'AW yang Dijamin Surga.
(Meninggal Husnul khatimah saat Puasa)
Selain orang yang tabah, 'Urwah juga dapat menjadi teladan sebagai ayah yang baik. Ia sangat menyayangi anaknya dan anak orang lain. Lebih indah dari itu, ia pun meninggal dengan kondisi yang sangat baik, yakni saat ia sedang berpuasa.
'Urwah bin az-Zubair tetap menjadi menara hidayah, petunjuk kebahagiaan, dan penyeru kebaikan bagi kaum muslimin sepanjang hidupnya. Dia sangat peduli terhadap pendidikan anak-anaknya, serta anak-anak kaum muslimin lainnya. Dia tidak pernah membiarkan kesempatan berlalu tanpa digunakannya untuk memberikan nasehat kepada mereka. Di antara contohnya, dia selalu mendorong anak-anaknya untuk menuntut ilmu.
"Wahai anakku, tuntutlah ilmu, dan kerahkanlah segala kemampuan dengan semestinya. Jika kamu sekarang ini hanya sebagai orang-orang kecil, mudah-mudahan saja berkat ilmu, ALLAH menjadikan kamu orang-orang besar," itulah salah satu nasehatnya.
Nasehat Sedekah
Selain itu, suatu hari, 'Urwah juga pernah mengatakan , "Aduh betapa buruknya, apakah di dunia ini ada sesuatu yang lebih buruk daripada orang tua yang tidak berilmu?"
Tak hanya mendorong anaknya untuk menjadi orang yang berguna dan pintar, dia juga menyuruh mereka untuk menilai sedekah sebagai hadiah yang dipersembahkan untuk ALLAH 'Azza wa Jalla.
"Wahai anakku, janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu mempersembahkan hadiah kepada Rabb-nya berupa sesuatu yang dia merasa malu kalau dihadiahkan kepada tokoh yang dimuliakan dari kaumnya. Karena ALLAH Ta'ala adalah Zat paling mulia, dan paling Dermawan serta yang paling berhak untuk dipilihkan yang terbaik untuk-Nya." katanya.
'Urwah juga pernah memberikan pandangan kepada mereka (anak-anaknya) tentang tipikal manusia dan seakan mengajak mereka menembus langsung menuju siapa inti dari mereka itu, "Wahai anakku, jika kamu melihat seseorang berbuat kebaikan yang amat menawan, maka harapkanlah kebaikan dengannya meskipun di mata orang lain, dia seorang jahat, karena kebaikan itu memiliki banyak saudara. Dan jika kamu melihat seseorang berbuat keburukan yang nyata, maka menghindarlah darinya meskipun di mata orang lain, dia adalah orang baik, karena keburukan itu juga memiliki banyak saudara. Dan ketahuilah bahwa kebaikan akan menunjukkan kepada saudara-saudaranya (jenis-jenisnya yang lain), demikian pula dengan keburukan".
Sederhana
Dia juga berwasiat kepada anak-anaknya supaya berlaku lemah lembut, berbicara baik, dan bermuka ramah. 'Urwah berkata, "Wahai anakku, hendaklah kamu berkata-kata baik dan berwajah ramah, niscaya kamu akan lebih dicintai orang ketimbang cinta mereka kepada orang yang selalu memberi mereka hadiah".
'Urwah juga tidak menyukai orang yang hidup terlalu boros. Ketika dia melihat manusia cenderung untuk berfoya-foya dan menilai baik kenikmatan duniawi, dia mengingatkan mereka akan kondisi Rasulullah S'AW yang penuh dengan kebersahajaan.
Begitulah sifat teladan yang bisa kita ambil dari sahabat Rasul yang bernama 'Urwah. Selama hidupnya, ia selalu memberikan manfaat pada keluarga dan kerabatnya. 'Urwah bin az-Zubair hidup hingga mencapai usia 71 tahun, yang diisinya dengan kebaikan, kebajikan, dan ketakwaan.
Ketika ajal menjelang, dia sedang berpuasa, ketika itu keluarganya memaksa 'Urwah untuk berbuka saja, namun dia menolak. Sungguh dia telah menolak, karena dia berharap suatu saat dia bisa berbuka dengan seteguk air dari sungai Kautsar di dalam bejana emas dan dari tangan bidadari.
Taken From: Tabloid Nurani...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment