'Open House' telah diterjemahkan oleh Nabi Muhammad S'AW berupa sikap keterbukaan diri pada siapa pun, entah itu sahabat dekat maupun kenalan baru, entah itu raja atow rakyat jelata,sanak keluarga maupun yang bukan kerabat, entah itu laki-laki atow perempuan, kecil ataupun besar. Keluarga Rasulullah membuka dirinya tanpa mengenal momentum politik, tdk hanya pada Hari Raya atau mencari-cari momen sekedar cari muka.... ^_^
Pada dimensi ini, Nabi Muhammad telah menjernihkan sasaran open house yaitu open mind atau membuka pikiran. Dg berbagi isi hati, dg berjumpa serta bertegur sapa, insyaALLAH solusi akan ditemukan, kreativitas akan tumbuh, serta keakraban & silaturrahim akan terjalin...
Nabi Muhammad S'AW tidak saja membuka rumahnya, tapi juga membuka penglihatan, pendengaran, dan perasaan meresapi air mata diam rakyat jelata. Selain membuka pintu rumahnya, Rasul juga mengetuk pintu-pintu gubuk rakyatnya. Sebab tak semua orang punya nyali mendekati kediaman sosok agung yg amat dihormati...
Rasulullah S'AW menanyakan derita, menghibur dan menguatkan hati mereka. Karena rakyat pun perlu belajar membuka diri sebagaimana yg telah ditunjukkan oleh pemimpin tercintanya. Bukan kemegahan rumah atau jamuan yg terpenting, melainkan seberapa besar keberkahan yg dihasilkan dari pertemuan di rumah tersebut... ^_^
No comments:
Post a Comment