Judul: City of Ember
Penulis: Jeanne Duprau
Harga: Rp. 44500
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun: 2003
Kota bawah tanah tempat pelarian itu diberi nama Ember, di sana hanya ada malam hari, tanpa bulan dan bintang. Cahaya yang menerangi pun hanya berasal dari lampu jalan. Terbebas dari polusi di permukaan bumi, penduduknya hidup secara total dengan bergantung pada sebuah pembangkit listrik yang didesain dapat beroperasi ratusan tahun.
Menariknya, dalam buku ini ditekankan agar manusia tak tahu pernah tinggal di permukaan bumi, mereka pun dipisahkan sejak kecil dari generasi pertamanya.
Seiring berjalannya waktu, kekuatan pembangkit listrik pun kian melemah, keresahan menjalar karena persediaan makanan kian menipis. Adalah Lina dan Doon, dua remaja yang paling khawatir akan nasib kota Ember dan seluruh misteri yang ada. Pasalnya, tanpa sengaja Lina menemukan kotak misterius yang telah lama terbengkalai. Instruksi yang berada di dalamnya sudah robek dan tak lengkap, sehingga Lina dan Doon harus berusaha keras mengetahui isinya. Akankah mereka berdua berhasil menyelamatkan kota tercinta?
Buku ini didesain sebagai sebuah buku keluarga, maka tidak membuat kita terlalu mengernyitkan dahi. Ide ceritanya cukup menarik, karakter tokohnya meskipun cukup baik, tidaklah rumit. Penulis juga tidak banyak bermain di area science fiction sehingga ceritanya cukup masuk akal.
Buku ini telah difilmkan beberapa waktu lalu. Dalam filmnya, penggambaran tentang penciptaan sebuah kota juga divisualisasikan dengan apik, mengesankan sama seperti dalam bukunya. Memang sih, tak bisa dibandingkan dengan dunia dalam The Lords of The Rings yang sempat membuat penontonnya berhenti bernafas sejenak. Kota Ember mungkin gelap dan tak berwarna, namun buku ini begitu kaya akan deskripsi. Separuh misteri, separuh kisah petualangan, seru juga :)))
Taken From: Tabloid Mom & Kiddie
No comments:
Post a Comment