Bentuk buahnya bualat telur dengan warna ungu atau kemerahan. Tekstur daging buahnya lunak dengan rasa asam manis. Segar dijadikan sirup, dijus atau campuran salad. Kini terong Belanda memang cukup akrab dijumpai di pasaran. Selain dimanfaatkan sebagai masakan, dibalik kesegaran daging buahnya, ternyata mengandung banyak air dan vitamin C serta manfaat lainnya.
Usut punya usut, terong Belanda (Cyphomandra betacea) atau terong kori/terong madras dikenal juga dengan nama 'salanun kabiu' ini mulai dikembangkan di Bogor, Jawa Barat sejak tahun 1941. Mungkin pertama kali dibawa dan dikembangkan di Indonesia oleh orang Belanda pada saat itu sehingga dikenal dengan nama terong Belanda.
Buah terong Belanda tekstur dagingnya keras, kulitnya licin dan liat sehingga mudah dikelola. Selain bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah, rasa terong Belanda yang segar juga enak diolah sebagai campuran sayuran.
Buah mentah dapat digunakan untuk masakan acar, kari, atau pun sambal. sedangkan buah matang untuk sirup atau rujak. Cocok juga diolah menjadi selai, minuman jus, ataupun salad.
Terong Belanda, selain kaya akan air, juga mengandung pro viatamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral penting seperti potasium, fosfor, dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.
Serat yang tinggi di dalam terong Belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit atau konstipasi. Dalam setiap 100 gram bagian yang dimakan mengandung air 85 gram, protein 1,5 gram, lemak 0,006-1,28 gram, karbohidrat 10 gram, serat 1,4-4,2 gram, abu 0,7 gram, vitamin A 150-500 SI dan vitamin C 25 mg.
Terong Belanda matang biasanya tidak disajikan dalam bentuk buah potong, karena rasanya yang asam. Buah matang biasanya disajikan setelah dibuat jus, selai atau sirup dengan citarasa manis dan segar.
Sumber: Jambi Independent
No comments:
Post a Comment