Ada dua tukang kayu yang sudah tua dan sudah bekerja bertahun-tahun pada atasannya. Suatu hari, atasannya mengatakan bahwa ia akan pergi ke luar kota selama tiga bulan, dan sebelum berangkat ia menugaskan mereka untuk membuat masing2 satu buah rumah. Tukang kayu pertama bekerja sambil menggerutu dan asal-asalan. Merasa sudah banyak berjasa kepada perusahaan namun masih saja mendapat penugasan, ia lantas bekerja sekedarnya, memilih bahan bangunan yg buruk serta tidak rapi dalam penyelesaiannya. Sebaliknya, tukang kayu kedua, ia bekerja dengan giat dan penuh semangat, mengerjakan rumah dengan sepenuh hati. Tidak terasa, tiga bulan telah berlalu. Kedua rumah berhasil selesai dikerjakan, bersamaan saat atasannya kembali dari bepergian. Setelah beberapa lama melepas lelah, atasannya memanggil kedua tukangnya itu.
"Bapak-bapak, kalian adalah pekerja terbaikku yg sudah sangat lama bekerja di sini. Saya, selaku pimpinan, sangat berterimakasih atas dedikasi kalian yg luar biasa. Atas dedikasi tersebut, saya tidak bisa memberi banyak." Atasan tsb lalu mengacungkan dua kunci kepada dua tukang itu. "Hanya kunci rumah ini yang bisa saya berikan kepada kalian. Saya persilahkan kalian utk menempati rumah yg telah kalian bangun sendiri selama saya bepergian."
Hikmah yg dpt dipetik adalah sama2 bekerja, sama2 capai, dan lain2, lebih baik kita lakukan dengan sungguh-sungguh, dilakukan dengan sepenuh hati mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan, dan memaksimalkan hasil yang dicapai.
Sumber: Buku 'Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, oleh Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.
No comments:
Post a Comment